Noah mengalungkan tangannya pada pundak Lana, perempuan itu terlihat masih menangis. Kesedihannya belum reda, Noah menyadari memang ada sesuatu yang belum Lana ceritakan padanya. Lana masih berusaha menguasai hatinya, sehingga dengan sabarnya Noah menunggu Lana membuka suaranya.
“ Oppa antar kamu pulang Lan “ ucap Noah ketika keduanya sudah berada didalam mobil.
“ Terima kasih Oppa “ jawab Lana lirih.
Masih dalam keheningan keduanya duduk berdampingan pada bangku penumpang belakang, hanya lirih suara musik instrumental mengalun dengan lembut mengisi penuh ruang didalam mobil. Lana semakin terhanyut dengan lantunan nada sendu yang menyapa indranya, tangisnya kembali pecah tak terbendung.
Noah dengan sigap mendekap tubuh Lana dan membenamkannya kedalam pelukan dada bidangnya. Sesekali ia menepuk – nepuk punggung Lana dan membiarkan perempuan itu menyelesaikan tangisannya. Noah tidak kunjung membuka mulutnya, ia masih memberikan ruang untuk Lana agar ia benar – benar bisa menata hatinya.
“ Oppa, aku tidak akan bertunangan dengan Oppa Jason “ ucap Lana dari balik rengkuhan tubuh Noah.
“ Kenapa? “ Noah mengendurkan pelukannya dan menatap wajah Lana dengan sangat kaget.
“ Dia, “ suara Lana tercekat, ia kembali terisak.
Memori kepahitan semalam kembali berputar diotaknya, onggokan pakaian perempuan diatas lantai, tempat tidur yang berantakan, tubuh Jason yang basah kuyup saat keluar dari kamar mandi bahkan celoteh – celoteh manja mereka masih berjejak dalam ingatan Lana.
“ Apakah dia melakukan sesuatu yang buruk padamu Lana? “ Noah menjadi tidak sabar mendengar cerita Lana.
“ Oppa, dia membawa perempuan lain bermain – main diatas tempat tidurnya “ suara Lana begitu lirih hampir tidak terdengar. Ia kembali terisak.
Sesaat kekesalah menjalar disekujur tubuh Noah, amarah juga benci tiba – tiba saja menyeruak tanpa permisi didalam dadanya. Ia mengepalkan tangannya kuat – kuat seolah sudah hilang sabarnya dan bersiap melayangkan pukulannya kapan saja pada Jason pria pengkhianat.
“ Lelaki brengsek, pantas saja dia begitu posesif terhadapmu “ umpat Noah dengan cukup keras.
Lana lantas menarik tubuhnya dari dekapan Noah, ia menghapus sisa – sisa air matanya yang masih membekas dikedua sisi pipinya. Noah mengulurkan tisu pada perempuan disebelahnya itu seraya terus menatap lekat dua bola mata Lana yang tampak begitu sayu.
“ Kapan kamu mengetahui kejadian ini Lana? “ tanya Noah menelisik.
“ Tadi malam Oppa, aku tiba – tiba datang ke rumahnya tanpa memberitahunya. Tapi ternyata ada dia dan perempuan itu “ ujar Lana memutar cerita.
“ Siapa perempuan itu? “ Noah semakin menggali lebih dalam.
“ Aku tidak tahu Oppa, dan jujur saja aku tidak mau tahu. Aku takut jika mengetahui siapa perempuan itu, aku takut akan semakin terluka “ Lana kembali terisak.
Noah mengusap kepala Lana lagi, terlihat ketulusan yang begitu mendalam dari diri Noah. Ia benar – benar tidak tega melihat tangis Lana yang mengucur deras, emosinya benar – benar meluap pada Jason. Ia tahu betul bagaimana Lana menjaga diri dan menjaga hatinya untuk Jason, tetapi justru pengkhianatan yang diterima oleh Lana.
Tangis Lana perlahan usai, mobil yang membawa mereka berdua juga akhirnya tiba didepan kediaman Lana. Apartemen sederhana yang Lana sewa secara tahunan karena kedua orang tua Lana tinggal Ulsan. Perempuan itu sudah terbiasa hidup mandiri, jauh dari dekapan hangat kedua orang tuanya semenjak menempuh pendidikan sekolah menengah atas.
“ Lana, mau makan es krim di kedai ahjuma depan sana? “ Noah menawarkan saat Lana sudah membuka handle pintu dan perempuan itu mengangguk, mengiyakan ajakan Noah.
Lelaki dan wanita itu kemudian sama – sama berjalan menyusuri jalanan dekat tempat tinggal Lana yang cukup lengang. Keduanya lalu menyelinap kedalam sebuah kedai kelontong yang tidak terlalu besar, Lana lantas memilih ice cream kesukaannya.
“ Chuchu Bar Cokelat “ ucap Noah sambil merebut ice cream ditangan Lana.
“ Oppa! “ Lana berusaha merebut kembali ice cream yang hanya tersisa satu buah dari tangan Noah tetapi sayangnya ia tidak berhasil.
“ Hahaha, maafkan Oppa, karena untuk chuchu bar cokelat Oppa tidak akan mengalah “ Noah tertawa terbahak – bahak memandang wajah kesal Lana.
Lana berdecak kesal dan akhirnya memilih dengan asal ice cream dari dalam freezer, ia kemudian menarik ujung jas Noah dan menyeretnya kedepan kasir. Seorang wanita paruh baya tersenyum melihat tingkah Lana dana Noah yang begitu dekat dan sangat akrab.
“ Bayar! Oppa sudah merebut ice cream ku “ dengan nada ketusnya Lana memaksa Noah membayar belanjaan mereka. Sambil tersenyum Noah mengeluarkan dompet dari dalam bagian dalam jasnya dana mengulurkan lembaran uang kertas pada ahjuma didepannya.
Sambil menikmati ice cream nya, mereka berdua berjalan beriringan menyusuri malam dibawah langit Seoul yang sedang cerah – cerahnya. Lana mendongakkan kepalanya ke angkasa, beban berat yang terasa penuh didalamnya sejenak luruh, berkat Noah yang ada disampingnya.
“ Lana, jangan terlalu larut dalam kesedihanmu. Dalam hubungan memang hanya akan ada dua akhir cerita, bersatu dengan kebahagiaan atau berpisah karena keharusan. Oppa percaya kamu adalah perempuan yang tegar Lana “ Noah dengan begitu bijaksananya memberikan penguatan untuk Lana.
“ Hmm, aku tahu Oppa. Tapi memang ini tidak sepenuhnya salah Jason, wajar saja dia mencari sesuatu yang aku tidak bisa berikan untuknya. Aku akan melepaskannya Oppa, aku hanya berharap untuk bahagianya “ Lana menimpali.
Noah sesaat menghentikan langkah kakinya, ia berhenti menyesap es krim yang dari tadi ia pegang dengan sebelah tangannya. Matanya terfokus pada wajah Lana yang kini juga sedang memandang lekat ke arah Noah.
“ Lalu bagaimana dengan bahagiamu sendiri? “ Noah semakin tajam menatap ke arah Lana.
“ Oppa, apakah kamu tidak yakin aku bisa menemukan bahagiaku? “ Lana tersenyum singkat pada Noah.
“ Percayalah padaku Oppa, aku tidak selemah yang Oppa kira. Aku ini perempuan tangguh bukan? Aku bisa melewati ini dan akan kupastikan, aku bisa menemukan bahagiaku sendiri Oppa. Meski aku tahu ini perlu waktu tapi percayalah, aku bisa meredakan sakitnya “ Lana meyakinkan Noah yang terlihat begitu khawatir padanya.
Noah menggigit bibir bagian bawahnya kemudian menghela nafasnya sesaat dengan cukup keras. Ia kembali memasukkan es krim kedalam mulut nya dan memulai kembali langkahnya yang sempat terhenti.
“ Berjanjilah pada Oppa Lana bahwa kamu harus bahagia dan bisa benar – benar melepaskannya. Melihatmu begini rasanya ingin kuhabisi saja lelaki brengsek itu, pantas saja dia selalu mempermasalahkan mu ketika sedang pergi bersama ku atau Ryu “ kata Noah kemudian.
“ Aku pasti bahagia Oppa, percayalah! Sudahlah Oppa, mulai hari ini aku buka lembaran baru. Aku akan baik – baik saja, aku akan bebas bepergian bersama kalian, aku bebas menemui siapapun yang aku mau “ Lana terlihat lebih bersemangat, meski sebenarnya bongkahan rasa sakit masih berhimpit didalam dadanya.
“ Baiklah, Oppa percaya. Masuklah, jangan lupa kunci pintunya “ ucap Noah saat mereka berdua sudah tiba didepan tempat tinggal Lana.
“ Hmm, terima kasih banyak Oppa, karena Oppa selalu dapat kuandalkan dalam berbagai hal. Terima kasih karena selalu menjadi sahabat dan kakak terbaikku “ Lana tersenyum seraya memandang kedua manik mata Noah yang berbinar – binar indah.
“ Hmm, sana masuk “ Noah mengusap pelan kepala Lana dan membiarkan gadis itu masuk kedalam rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
R_armylove ❤❤❤❤
hay.... 😍😍😍😍
2021-11-21
0
Rozh
💓💓
2021-09-19
0
ANAA K
Semangat yah thor. Jangan lupa mampir yah😉🙏🏿
2021-09-16
0