Sore itu Lana tengah mengemas seluruh berkas – berkas diatas mejanya, hari ini ia memiliki kesempatan pulang lebih awal. Noah memiliki janji temu dan makan malam bersama kedua orang tua dan adik perempuannya di kediaman Ayahnya. Hati Lana begitu bahagia, karena akhrinya setelah sekian lama ia bisa memeluk hangatnya cahaya matahari di pertengahan musim panas kali ini.
Suasana hati Lana begitu baik hari itu, sehingga ia mumutuskan untuk memberikan kejutan bagi Jason. Ia berniat mengunjungi apartemen Jason dan akan menyiapkan makan malam kesukaan kekasihnya itu. Lana tahu pasti bahwa Jason akan sangat bahagia melihat kehadirannya yang tiba – tiba. Karena memang sangat jarang sekali Lana bisa berkunjung ke tempat tinggal Jason. Makhlum saja jam kerja Lana harus menyesuaikan dengan jadwal Noah atasannya.
Sebelum menuju ke apartemen Jason, Lana menyempatkan diri membeli berbagai macam bahan – bahan memasak di supermarket. Seperti daging sapi, dangmyeon (soun Korea), wortel, jamur, daun bawang juga paprika. Ia berencana membuat japchae untuk Jason, lelaki itu memang begitu gemar dengan soun yang dimasak bersama dengan aneka sayuran juga daging.
Setelah turun di salah satu halte bis terdekat, Lana melangkahkan kakinya menuju bangunan cukup megah yang tidak begitu jauh dari jalan raya. Ia kemudian masuk melalui salah satu pintu kaca dan langsung menuju flat rumah Jason. Setibanya disana, ia langsung membuka pintu otomatis dengan nomor sandi yang Lana juga tahu.
Tit.. tit..tit..titiri..
Suara pintu terbuka dan Lana segera masuk.
“ Ah, Oppa sudah pulang? Apakah ada tamu? “ gumam Lana dengan pelan saat melihat sepasang sepatu milik Jason dan juga sepasang sepatu lain yang ukurannya lebih mungil tergeletak tepat didepan pintu masuk.
Lana langsung menuju ke ruang tamu ia meninggalkan tas selempangnya disana, namun ia tidak mendapati kekasihnya dan rumah tetap lengang. Ia memutuskan ke dapur untuk meletakkan seluruh barang belanjaannya disana. Ia menelisik setiap sudut ruangan namun tidak terlihat dan tidak terdengar suara Jason.
Sekilas Lana melirik kearah kamar Jason yang tertutup rapat dengan pelan ia mengetuk pintu namun tetap tidak ada jawaban. Sedikit keraguan Lana meraih pegangan pintu dan mendorongnya pelan, ia kemudian masuk kedalam kamar yang didominasi dengan warna cokelat itu. Ini adalah kali pertama Lana memberanikan diri masuk kedalam ruangan pribadi milik Jason.
Tempat tidur Jason terlihat sangat berantakan, selimut dan bantal berhamburan dilantai, bahkan sepreinya sebagian terlepas. Samar – samar Lana mendengar gemericik air dari kamar mandi, juga suara Jason dengan seorang perempuan yang tengah bergurau didalam sana. Sekerjap perasaan yang tidak menentu menyergap kedalam sanubari Lana.
Dalam benaknya sudah dipenuhi dengan berbagai macam pikiran kotor dan hal gila tentang Jason, sedikit gemetar ia meraih selimut yang berhamburan disana. Lalu benar saja, dibawah selimut tersimpan beberapa potong baju perempuan berikut dengan pakaian dalamnya. Seketika dada Lana terasa nyeri luar biasa, seolah sebuah sembilu tengah menghujam tepat didalam ulu hatinya.
Sedikit gontai ia berjalan mendekati pintu kamar mandi dan berusaha untuk mengetuknya perlahan, tangannya benar – benar bergetar dengan hebat namun ia berusaha menguatkan dirinya.
Tok.. tok.. tok.. Lana mulai menggerakkan tangannya.
“ Oppa, apakah kamu didalam sana? “ suara Lana lirih terbata memanggil kekasihnya.
Tiba – tiba suara pancuran air yang sedari tadi bergemerick mendadak berhenti, gelak tawa menggoda dari keduanya dalam sana tiba – tiba berubah menjadi sebuah kesunyian. Sementara Lana masih terpaku di muka pintu dengan prasangkanya.
“ Oppa, aku tahu kamu sedang didalam. Keluarlah Oppa “ seraya meneteskan air mata Lana masih memanggil Jason.
Beberapa saat Lana masih terdiam, menunggu seseorang didalam kamar mandi membuka pintu yang berada tepat dihadapannya. Hatinya benar – benar hancur saat itu juga, tangisnya tidak sanggup ia bendung. Lana menangis sejadi – jadinya.
Ceklek!
Pintu kamar mandi terbuka, menyembul dari sana Jason yang basah kuyup dari ujung rambut hingga kakinya. Ia keluar dari dalam kamar mandi dengan bertelanjang dada dan hanya membungkus bagian bawah tubuhnya dengan handuk mandi berwarna hitam. Lana tidak kuasa berkata – kata, hanya cucuran air matanya saja yang berbicara.
“ Oppa, dengan siapa Oppa melakukannya? “ dengan tergagap Lana melempar tanya.
“ Lana, itu tidak penting sekarang Lana “ Jason meraih kedua pundak Lana, tetapi perempuan itu menepisnya.
“ Lalu apa yang penting sekarang?! “ Lana berteriak dengan histeris, kemudian ia kembali terisak.
“ Lana maafkan aku “ ucap Jason dengan penuh penyesalan.
“ Kenapa kamu begitu tega melakukan ini padaku Oppa! “ Lana masih menangis dan memukul – mukul dada Jason dengan tenaga yang masih sedikit tersisa dari tubuhnya.
“ Apa kekurangan ku Oppa? Aku selalu menuruti apapun yang keluar dari mulutmu! Tetapi mengapa kamu tega melakukan hal seperti ini padaku Oppa?! “ sambung Lana meluapkan segala emosinya.
“ Maafkan aku Lana, maafkan aku “ hanya itu yang terucap dari mulut Jason.
“ Jadi apakah ini alasanmu selama ini? Melontarkan kata – kata buruk dan kasar tiap aku tidak mendengarkan perkataan mu? Apakah ini alasannya?! “ amarah Lana masih belum usai.
“ Betapa bodohnya aku bisa mencintai lelaki seperti mu! Kita akhiri saja hubungan ini, aku sudah tidak sanggup bertahan menghadapi manusia seperti mu “ ucap Lana tanpa berpikir panjang.
Perempuan yang masih belum reda tangisnya itu segera keluar dari dalam kamar, ia meraih kembali tas selempangnya yang tadi ia letakkan diatas sofa ruang tamu. Sayup – sayup langkah kaki Jason terdengar mengejar Lana dan ia meraih pergelangan tangan wanita itu dengan sedikit kasar.
“ Lana! Bagaimana bisa kamu memutuskan hubungan kita secara sepihak? Aku tidak akan pernah mau berpisah darimu! “ terdengar nada yang sedikit meninggi dari ucapan Jason baru saja.
“ Hah! Lalu mengapa kamu melakukan hal serendah ini?! Membawa perempuan yang aku tidak tahu dia siapa bermain – main diatas tempat tidurmu! “ sergah Lana sama emosinya.
“ Lalu kamu pikir karena apa aku melakukan ini Lana?! “ bentak Jason pada Lana.
“ Karena kamu tidak pernah punya waktu untukku! Kamu tidak pernah mau melakukan itu bersamaku! Sepanjang waktumu hanya kamu habiskan bersama Noah dan pekerjaanmu! Kamu tidak pernah sedikitpun memperhatikanku Lana! “ ucap Jason seraya menunjuk – nujuk wajah Lana dengan jarinya.
Sejenak Lana menghitung perlahan didalam hatinya, mulai angka satu hingga sepuluh. Kemudian ia menarik nafasnya dalam – dalam meski itu terasa berat dan ia menghembuskannya perlahan. Ia berusaha meredam segala perasaan yang berkecamuk menjadi satu didalam dadanya.
“ Iya, aku memang tidak memiliki banyak waktu untuk mu, aku tidak menuruti satu permintaan mu itu dan aku mengakui itu. Lalu kebetulan saat ini dengan mata kepalaku sendiri aku sudah melihatmu menemukan seseorang yang memiliki banyak waktu luang dan bersedia memberikan apa yang Oppa inginkan, jadi sekarang aku berhenti “ dengan tegar Lana menjawab cercaan Jason yang penuh dengan emosi.
“ Aku pergi “ ucap Lana seraya menghapus bekas – bekas air mata di pipinya kemudian keluar dari kediaman Jason.
Lana berjalan dengan gontai, ia terlihat begitu tegar dihadapan Jason namun jujur saja hatinya begitu hancur hingga berkeping – keping. Ia sudah remuk redam, ia tidak memiliki apapun yang tersisa untuk dirinya sendiri. Seluruh hatinya sudah ia berikan pada pria itu, tetapi Jason justru menghancurkannya. Sesenggukkan Lana menumpahkan tangisnya disepanjang jalan, ia benar – benar kehilangan. Patah hatinya begitu hebat dan sangat menyakitkan.
(Source : Internet)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Senajudifa
kutukan cinta dan mr.playboy hadir sdh kufavoritkan y
2022-07-17
0
Sis Fauzi
oppa gak punya akhlak 👊ke laut aja😀
2021-10-26
0
Miracle Tree
like..
ditunggu feedback-nya kak di "Memilih Cinta Yang Sempurna"
2021-10-21
0