semenjak pembicaraan malam itu dengan Prawira semua berubah Kanaya diperintahkan untuk pindah ke kamar Damar agar hubungannya dengan Damar bisa dekat.
Prawira yakin itu bisa terjadi mengingat Kanaya adalah wanita yang sangat cantik juga pintar awalnya Kanaya menolak ia merasa nyaman di kamar nya sendiri meskipun kamar pelayan itu sangat sempit ia takut akan Damar yang bisa berbuat macam-macam.
namun Prawira memaksa Kanaya mengingat kata-kata Prawira Kanaya pun menuruti perintah Ayah mertuanya itu.
' panggil aku Ayah mertua jangan tuan lagi, kau juga berlakulah seperti nyonya rumah ini jangan anggap dirimu pelayan kau punya hak di rumah ini kau bagian dari keluarga ini '
Kanaya terus mengingat kata- kata Prawira itu.
Awalnya Damar tak terima hal itu namun mengingat ancaman Prawira yang akan memberikan semua hartnya pada Kanaya
Damar terpaksa mengalah ia juga tak berani lagi membawa wanita lain masuk ke kamar yang kini di tempati nya bersama Kanaya.
'lihat saja siapa yang akan menang kau atau aku , kau jangan besar kepala dulu wanita seperti mu tidak akan mungkin bisa membuatku mencintaimu apa lagi sampai memiliki anak darimu jangan mimpi dan jangan berharaf ''
sinis Damar sambil mencengkram wajah Kanaya hingga membuat gadis itu meringis kesakitan Damar melepaskan cengkraman nya dengan kasar hingga membuat Kanaya tersungkur ke lantai sambil mengusap air matanya
'' maaf Tuan Damar yang terhormat kalau kau pikir aku sudi untuk hidup bersamamu kau salah ''
dengan mengumpulkan keberaniannya Kanaya bangkit dari lantai mengusap air matanya dengan kasar di tatapnya Damar
'kalau bukan karna permintaan ayah mu aku tak sudi satu ruangan bersamamu aku terpaksa karna ayah mu sedang sakit parah kau tau? aku sangat membencimu tuan Damar Prawira pria sombong tidak punya etika juga rasa kemanusiaan siapa yang hidup dengan orang seperti mu hah???
Damar mengatupkan rahangnya ia tak percaya wanita yang selama ini diam ia tindas kini berani melawannya.
''kau sudah berani melawanku wanita jalang ''
'' PLAAKKK ''
Damar menampar Kanaya hingga kembali jatuh tersungkur
''tampar ayo tampar bahkan kalau perlu bunuh saja aku , bagiku mati lebih baik daripada aku harus terus menerus mengahadapi pria gila seperti mu ''
Kanaya dengan amarah yang selama ini di tahannya darah segar tampak di sudut bibinya juga pipinya yang tampak memerah
Damar pun dengan amarah yang memuncak ia kembali menampar Kanaya bahkan menendang perut Kanaya tanpa ampun hingga Kanaya tak sadarkan diri
ia baru berhenti dengan nafas yang memburu ia pun meninggalkan Kanaya begitu saja tergeletak dilantai kamar.
ke esokan harinya Kanaya tersadar ia merintih memegangi perutnya yang terasa masih sakit juga memar di seluruh tubuhnya
dengan langkah gontai Kanaya menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dibawah guyuran shower Kanaya menangis melihat tubuhnya yang penuh luka
'' aku membencimu Damar Prawira''
teriak Kanaya.
setelah bersiap Kanaya berniat untuk ke kantor
Mahendar Corporation
sesuai saran dekan kampus
Kanaya akan interview hari ini dengan stelan blus putih dan celana panjang hitam rambutnya ia biarkan terurai untuk menutupi lebam di pipinya.
ia nampak mempesona .
dengan semangat Kanaya mencoba melupakan kejadian semalam dan ia ingat kata-kata Rakha untuk tidak terpuruk ia mencoba untuk tegar.
tampak Prawira sedang menikmati sarapan nya tanpa Damar sepertinya setelah kejadian semalam ia tak kembali ke rumah.
' ''pagi Ayah mertua'' sapa Kanaya sambil menarik kursinya untuk sarapan
'' pagi Naya ''
jawab Prawira di tatapnya wajah sang menantu ia terkejut saat melihat sudut bibir dan wajah Kanaya yang sedikit terlihat lebam meski Kanaya sudah berusaha menutupinya dengan makeup tetap saja masih terlihat
'apa semalam Damar memukulmu lagi?
tanya nya iba
Kanaya hanya mengangguk pelan
'anak itu'
Prawira nampak kesal dan bermaksud untuk mencari Damar yang ia pikir ada di rumah
''ayah mertua , sudahlah tidak apa-apa lagi pula tuan Damar tidak ada di rumah semalam ia pergi dan belum pulang ''
Prawira mengheula nafas '
anak itu entah sampai kapan ia akan berubah, Naya maafkan ayah semua ini pasti gara-gara keinginan ayah lagi-lagi ayah membuatmu kesulitan ''
Prawira merasa bersalah
' ayah tak usah meminta maaf , sudahlah mungkin ini memang sudah menjadi takdirku ayah harus menjaga kesehatan ayah
'aku pergi dulu ' sampai nanti'
pamit Kanaya sembari mencium tangan ayah mertuanya itu
'asalamu'alaikum '
Prawira tertegun untuk pertama kalinya ia merasa di hargai oleh seorang anak yang notabenenya menantu baginya''
'' wa'alaikum salam ''
jawabnya hingga tanpa terasa ia menitikan airmatanya kembali rasa bersalah ia rasakan saat menatap punggung Kanaya keluar rumah.
Kanaya tengah berdiri menatap gedung kantor perusahaan Mahendra Corporation
'' ayo Naya kau pasti bisa semangat''
gumamnya menyemangati diri sendiri
ia berjalan dengan perlahan memasuki kantor tersebut iapun menuju resepsionis
'' maaf dimana ruang interview nya '' saya mendapat panggilan interview hari ini''
tanya Kanaya
2 orang resepsionis menatap tampilan Kanaya yang sangat sederhana namun sangat cantik juga mempesona
'' dengan nona siapa boleh kami tahu?
jawab salah satu pegawai itu
''namaku Kanaya Syareefa''
jawab Kanaya
'oh nona Kanaya mari saya antar ke ruang interview'
ucap salah satu nya
Kanaya mengangguk dan tersenyum tipis
mereka pun berjalan bersama memasuki lif karyawan dan menunjukan ruangan CEO mereka
tiba di ruang CEO resepsionis itu pun pergi
Kanaya mengetuk pintu
tok... tok
dengan gugup Kanaya mencoba tenang '' masuklah
Kanaya pun masuk ke ruang CEO itu
''Kau''
LIKE ya bantu Vote 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Ayu Ayu
aku suka nopelnya kak. up terus
2022-06-22
1
Ariestha Malelak
Raka ..ceo
2022-03-24
0
Masiah Firman
CEO nya Raka
2021-08-01
2