Melia membungkam mulutnya sendiri, bahkan sampai Anderson menghilang dari pandangannya. Jantungnya berdegup kencang, otaknya dipenuhi dengan hal negatif saat ia mulai mempersatukan puzzle satu persatu.
Boby?
Melia berlari pergi sampai tepat di halte bus, untung saja bus segera datang hingga Melia bisa segera pergi dari tempat ini.
***
"Jadi, dia menanyakan kemana aku tadi malam?"
"Iya, Tuan."
"Lalu kamu menjawab apa?"
"Saya mengatakan bahwa anda sedang meeting dengan klien."
Anderson menaikkan sudut bibirnya. Ia menatap ke arah supir pribadinya ini yang sedari tadi fokus menyetir.
"Bagus. Jangan katakan dia tentang apa yang sebenarnya telah terjadi. Melia milikku, selamanya dia milikku. Jika ada orang yang berani merebutnya dariku, aku yakin dia akan segera pergi ke neraka."
"Ya, Tuan. Saya mengerti.
Bram segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tepat pukul dua belas tepat dan kini ia menghentikan mobilnya tepat di depan sebuah rumah yang ada di tepi perumahan sepi.
Sementara itu, Anderson kemudian mengganti jasnya dengan hodie yang telah ia persiapkan. Ia mulai keluar dari mobil dan segera menuju rumah itu.
"Melia, sayang ... aku datang ..." begitu ucapnya di tengah keheningan malam.
***
"Jangan! Jangan! Mama! Papa!" Melia terpejam di dalam tidurnya, mimpi buruk ini kembali lagi.
Hari itu, adalah hari paling bahagia di hidup Melia ketika kedua orang tuanya merayakan ulang tahunnya ke delapan belas di sebuah restauran.
Mereka tertawa bersama, saling bercanda saat mereka kembali pulang dengan mengendarai mobilnya. Hari itu, tepat pukul dua belas malam, ketika lampu merah menyala, Ayahnya yang saat ini memegang kemudi segera menghentikan lajunya.
Tapi, tiba-tiba terlihat lampu yang menyilaukan menyala terang. Seseorang dari arah depan terlihat menyupir dengan cara yang ugal-ugalan.
"Mama! Papa!"
Mereka terbelalak kaget, pun dengan Ayahnya yang langsung ingin mengindar dari mobil itu. Tapi sayang, Ayahnya kalah cepat, mobil itu menabrak mobil tua milik keluarga Melia dengan kecepatan tinggi.
Brak!
Mobil yang dikendarai Melia berputar-putar. Hingga sampai pada suatu ketika ada sebuah truk yang tidak sengaja melintas dan ikut menabrak mobil Melia.
Melia sudah hampir tidak sadar saat mengingat kejadian itu. Yang ia lihat, sudah begitu banyak darah yang menggenang dan bahkan mengenai tubuh Melia.
Di depan mata kepalanya sendiri, Melia dihadapkan fakta bahwa Papa dan Mamanya sudah meninggal dengan kondisi mata yang masih terbuka karena syok.
"Ma ... Pa ..." Bersuara saja Melia tidak sanggup.
Detik-detik terakhir ingatannya adalah, seseorang laki-laki keluar dari dalam mobil. Ya, Melia ingat laki-laki itu. Ia adalah orang yang tadi menabrak mobil Melia untuk yang pertama kali.
"K-kurang ajar!"
Laki-laki itu terhuyung seperti orang yang baru saja mabuk. Tapi begitu melihat kekacauan yang ada dan ini semua karena keteledorannya, ia hanya bisa memegang kepalanya frustrasi.
Melia pikir dia akan segera bertanggung jawab dan menolongnya, tapi tidak ...! Melia yang masih terjepit karena mobil yang terbalik ditinggalkan begitu saja.
Laki-laki itu telah membuat kesalahan besar untuk yang kedua kali. Dia melarikan diri. Dan itu lah hal yang membuat Melia tidak pernah bisa memaafkan dia seumur hidupnya.
***
"Mama ... Papa ..."
Dalam mimpi buruknya yang terus berulang, Melia masih sangat menderita.
Melia terusik di dalam tidurnya seirama dengan langkahan kaki yang tiba-tiba mendekap dan memeluknya dari arah belakang.
"Maafkan aku ..."
Dan itu lah hal yang ia ucapkan sebelum ia membekap mulut Melia lagi dengan sebuah obat bius agar Melia kembali terlelap di dalam tidurnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Cicih Sophiana
sepertinya Anderson yg menabrak mobil orang tua Melia...
2022-12-28
1
Neni Triana
wa ...wa...wa...ternyata oh ternyata Anderson ya pelaku kecelakaan dimasa lalu yg menyebabkan orang tua Melia meninggoy...sungguh kau anderson....😱😱😱
2022-07-09
0
cah solo
jadi aderson yg nabrak mbil yg dikendarai ayah melia... hingga ayah dan ibunya meninggal... kejam kamu derson kmu lari dri tanggung jwab... kamu terllu pengecut
2022-06-15
0