Bab 1

Bramantyo Pamungkas S.H seorang pengacara yang terkenal telah memenangkan berbagai kasus baik kasus perdata dan pidana. Bram seorang pengacara yang dipercaya di berbagai perusahaan besar di ibukota.

Diusianya yang menginjak dua puluh lima tahun dia sudah bisa mendirikan firma sendiri untuk menjadi pengacara yang mengurus segala kasus yang dinilainya tidak melanggar hukum negaranya.

Bahkan dia dipercaya sebagai ketua tim pengacara di perusahaan papa dan pamannya sendiri karena kemenangan banyak kasusnya.

Bramantyo putra tunggal dari pasangan suami istri Arya Wiguna Pamungkas papanya seorang pemilik kerajaan bisnis turun temurun dari orang tuanya yang tak lain adalah kakek Bram yang bergerak dalam bidang perhotelan yang juga cukup terkenal di ibukota.

Dengan ibu yang bernama Erika putri Atmaja yang sekarang menjadi Erika putri Pamungkas, seorang wanita sosialita yang merupakan putri dari konglomerat di ibukota dengan tiga bersaudara dengan dirinya sebagai si bungsu yang dimanja. Dengan kakak perempuan yang begitu sayang padanya Farida Atmaja yang adalah ibu Jonathan, sepupu Bram.

Dia seorang wanita yang humble, terbuka dan care pada semua orang. Bahkan dia berteman tanpa membeda-bedakan status temannya.

Bram kecil tak pernah mengenyam pendidikan umum sebagai mana mestinya yang dialami oleh anak-anak pada umumnya. Karena Bram satu-satunya putra tunggal dari keluarga Pamungkas karena Erika ibu Bram sudah tidak bisa hamil lagi setelah melahirkan Bram karena masalah kandungannya.

Sejak kecil Bram sudah home schooling di rumah dengan didikan keras orang tuanya karena dirinya adalah satu-satunya pewaris keluarganya. Namun saat Bram menginjak masa kuliah dia mulai tertarik dengan bidang hukum karena ingin menolong orang-orang yang sekiranya perlu ditolong bahkan tanpa biaya sepeserpun.

Bram kecil mulai jenuh saat berumur lima belas tahun karena kekangan orang tuanya yang melarangnya untuk melakukan yang diinginkan seperti anak-anak lainnya. Hingga kedatangan sepupunya, putra dari pamannya datang ke rumahnya untuk mengikuti home schooling pertama kali di tingkat dasar.

"Hai brother..." sapa Jonathan kala itu dengan logat bulenya, sebelum berumur lima tahun dia dan keluarganya tinggal di London tempat asal sang papa, hingga akhirnya mau tak mau Alensio memboyong seluruh keluarganya ke tanah air karena masalah perusahaan.

Namun Bram hanya diam tak menjawab. Dia juga tidak membalas pelukan Jo kecil. Wajah dinginnya langsung dipalingkan tanpa menjawab salam Jo. Namun Jo tampak tak menyerah, dia selalu mengikuti kemanapun Bram melangkah hingga membuat Bram jengah dan memilih untuk mencuekinya.

Hari berikutnya Jo tetap datang dan menyapa seperti biasanya. Namun Bram masih tetap dingin dan cuek padanya. Hingga seminggu kemudian pun Jo tetap mengakrabkan diri dengan Bram.

Namun lagi-lagi Bram tak menghiraukannya. Hingga suatu hari Jo datang membawa sekantong es krim yang langsung ditunjukkan pada Bram bermaksud untuk berbagi.

"Enak lo, brother gak mau?" ucap Jo sambil menjilati es krimnya dengan logat kebuleannya.

Bram tampak menelan ludahnya melihat begitu nikmatnya Jo menjilat es krim. Bram menatap sekeliling tak ada siapapun disana. Dia pun menatap es krim bertumpuk di kantung kresek itu. Ingin tapi gengsi karena berulang kali dirinya cuek pada Jo.

"Ayolah! Ini!" Jo menyodorkan sebungkus es krim pada Bram yang diterimanya dengan malu-malu dan gengsi.

Akhirnya dia menjilatnya seperti yang Jo lakukan. Keduanya pun tertawa bersama. Sejak itulah keduanya menjadi akrab. Bram tak dingin lagi pada Jo, bahkan menganggap Jo seperti adiknya sendiri dengan membatunya jika Jo mengalami kesulitan dalam pelajaran.

Hal itu terjadi sampai tiga hari berturut-turut Jo selalu membawa es krim yang sama dan keesokan harinya Jo tiba dengan wajah lesu tak semangat tanpa membawa es krim lagi. Jo mendudukkan dirinya di sofa dengan ogah-ogahan. Bram tampak mengernyitkan dahinya heran.

"Kau tak apa Jo?" tanya Bram basa-basi sambil menepuk pundak Jo memberi penghiburan.

Jo hanya menatap Bram dengan tatapan malas. Jo mendesah panjang seolah menyimpan kekecewaan yang dalam.

"Kau tak mau membicarakan padaku?" bujuk Bram.

"Dia tak ada disana." jawab Jo lemah.

"Dia? Siapa?"

"Kakak cantik."

"Kakak cantik?" Jo mengangguk malas. Dia mendesah lagi tak bersemangat.

"Lalu es krimnya?" tanya Bram lagi.

"Karena kakak cantik sudah tak ada disana tak ada yang memberikanku es krim lagi." jelas Jo masih tak bersemangat.

"Aku masih belum mengerti?" Bram masih tetap bertanya.

"Es krim itu diberi kakak cantik." Bram manggut-manggut mengerti.

"Lalu?" Jo semakin mendesah kesal karena Bram tak segera mengerti.

"Kau menyukai kakak cantik itu?"

"Eh?" Jo langsung mendongak menatap Bram dengan wajah tersipu malu. Bram hanya menggelengkan kepala heran.

"Apa terlihat jelas?" tanya Jo lagi.

"Sangat jelas." jawab Bram tersenyum lucu.

"Aku bertemu dengannya tiga hari lalu saat di lampu merah. Dia memberiku ws krim itu. Besoknya lagi aku bertemu dengannya lagi dan dia memberiku es krim lagi hingga tiga hari berikutnya." jelas Jo menerawang jauh ke depan.

"Jadi es krim itu bukan kamu sendiri yang beli?" Bram mengernyit bingung. Jo mengangguk.

"Kau kira papa akan mengizinkan aku jika minta dibelikan es krim?" Bram menghela nafas, keluarganya sungguh aneh, mereka benar-benar memperhatikan kesehatan mereka, tak boleh makan jajan sembarangan kalau bukan koki yang memasak. Es krim pun mereka dilarang.

"Kau benar." keduanya menghela nafas panjang bersamaan merasa jenuh dengan keseharian mereka.

"Oh ya, kau tak bertanya siapa namanya?" Jo menggeleng.

"Pokoknya dia cantik." Jo tersenyum lebar membuat Bram menggelengkan kepalanya.

TBC

Masih tahap awal semoga suka...

Terpopuler

Comments

Angga Anggi

Angga Anggi

next thoor...💪💪💪

2021-06-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!