Firasat

Geng motor dari kelompok ABABIL datang menyerang balik geng Endoy. Mereka berkelahi dengan anggota yang tersisa, karena sebagian anggota geng Endoy lagi sedang pergi mengejar Garda. Dalam pertempuran yang tidak imbang itu geng ABABIL dapat mengalahkan mereka dengan mudah.

Pada waktu yang bersamaan. Qarmitha tengah berkumpul dengan teman-temannya di dalam kamar Amel. Mereka sedang asyik berada di atas tempat tidur Amel yang besar. Sarah dan Amel sedang tidur terlungkup sambil memeluk bantal sibuk membuka-buka majalah remaja. Yasmin dan Qarmitha duduk bersandar di kepala ranjang berhadapan langsung dengan Amel dan Sarah. Mereka sibuk berselancar di instagramnya, membuat status baru dan membaca postingan orang lain. Sesekali dia menstalking Ig milik orang lain. Tiba-tiba ada perasaan tidak enak yang bercampur khawatir muncul di hati Qarmitha.

Entah perasaan apa itu? Yang jelas terasa sangat tidak nyaman. Perasaan yang pernah dirasakannya setahun lalu. Ketika Qameella yang tiba-tiba mau diajak keluar malam oleh Tari untuk menonton balapan liar. Sementara Qarmitha tengah mengikuti turnamen basket bersama anggota klubnya. Untung saja saat itu dia dapat mengendalikan perasaannya hingga dapat mengalahkan lawannya dengan susah payah bersama teman satu timnya.

Kata orang ikatan batin sepasang anak kembar sangat kuat. Bahkan ada di antara pasangan anak kembar yang memiliki kekuatan telepati. Mungkinkah hal yang dirasakannya ini merupakan bagian kekuatan itu?

"Elo kenapa, Tha?" Qarmitha terhenyak dari lamunannya ketika Yasmin menegurnya. Terlihat jelas ada rona kekhawatiran di wajah cantiknya.

"Nggak papa. Cuma ... tiba-tiba aja perasaan gue gak enak gitu guys."

"Kurang garam kali Tha, makanya gak enak." celoteh Sarah.

"Ah, elo ngelawak aja. Gue serius."

Yasmin dan Amel ikutan serius melihat ekspresi wajah Qarmitha yang tidak seperti biasanya.

"Maksud lo, kaya gimana?" selidik Amel.

"Ya... gue nggak tahu, gue gak bisa jabarin. Yang jelas perasaan ini sama waktu si Meella dalam bahaya tahun

lalu." jelas Qarmitha.

"Wah! Jangan ... jangan ... si Meella lagi dalam bahaya lagi," seloroh Sarah tidak ada niatan meledek perasaan Qarmitha.

"Elo ngomong apaan sih, Sar? Enggak respek banget jadi orang." sungut Amel geram.

Qarmitha tampak murung. Dia tidak mengerti mengapa perasaannya begitu tidak tenang. Mungkinkah benar yang dikatakan Sarah? Jika itu benar, maka saat ini Qameella sedang butuh pertolongan. Dan dia harus segera menolongnya agar tidak terjadi sesuatu yang fatal. Tetapi ... dimana dia sekarang?

"Duh, galaknya nenek Amel." seloroh Sarah menggoda sahabatnya yang terkenal paling cerewet itu.

Amel tidak membalasnya hanya memasang wajah cemberutnya yang begitu masam.

"Gue cari si Meella dulu guys." Qarmitha beranjak berdiri dari kasur Amel.

Sarah, Amel dan Yasmin mendongakkan wajah mereka mengikuti pergerakan Qarmitha.

"Mau cari kemana udah malam gini?" tanya Amel khawatir.

"Iya, Tha. Sekarang lagi rawan, banyak begal berkeliaran dimana-mana." sambung Yasmin.

"Ho-oh, Tha." Sarah mengangguk mengaminkan ucapan Amel dan Yasmin.

"Gue gak tahu juga mau cari dia kemana," sahut Qarmitha gamang. "tapi gue bisa cari dia di pasar malam. Karena sebelum gue ke sini, Tari ngajak dia ke sana."

"Yakin lo si Meella keluar malam-malam? Karena setahu gue, saudara kembar lo itu paling anti sama keramaian." Yasmin tidak percaya. Sementara yang lainnya hanya menatap Qarmitha dengan tatapan tidak yakin dalam diam mereka.

"Kapan sih gue pernah bohong sama kalian?" Qarmitha balik bertanya ingin meyakinkan mereka bahwa ucapannya adalah benar.

"Kenapa elo gak hubungin si Meella aja dulu. Siapa tahu dia udah pulang." cetus Sarah tiba-tiba.

"Wah, ide bagus tuh. Tumben otak lo encer." puji Yasmin sekaligus mengatai Sarah yang sering lemot berpikir. Sarah mencebik kesal. "iya Tha, coba elo hubungin si Meella dulu buat mastiin kondisinya. Ayo cepatan elo hubungin dia sekarang!"

"Oh iya. Kenapa gue nggak kepikiran ya?" gumam Qarmitha menyetujui saran Sarah dan Yasmin sambil mengeluarkan ponselnya dari tas kecilnya. Lalu menghubungi nomor kontak Qameella.

Ponsel Qameella berdering disertai getaran di atas nakas di dalam kamarnya. Tidak ada seorang pun yang mengangkatnya, lantaran si empunya tengah berlari bersama seorang cowok yang dikiranya adalah Rega, teman sekelasnya. Nafasnya memburu dan tersengal-sengal. Peluh bercucuran membasahi sekujur tubuhnya.

"Gimana, Tha? Nyambung gak?" selidik Amel penasaran.

"Nyambung sih nyambung, tapi belum diangkat." sahut Qarmitha masih menempelkan ponselnya di telinganya. Ketiga sahabatnya yang sedang duduk menghadapnya di atas kasur Amel menatapnya serius. Mereka ikut cemas sama seperti Qarmitha.

"Udah ada yang angkat teleponnya?" tanya Yasmin tidak sabaran.

Qarmitha menggeleng. Dia menutup panggilannya setelah beberapa kali menghubunginya namun tidak ada yang menerima panggilannya. Gadis yang akrab disapa Mitha itu terduduk lemas di kursi belajar seberang tempat tidur. Mendengus resah.

"Jadi, gimana nih?" tanya Amel bingung.

"Ya udah, kita meluncur ke pasar malam." sahut Qarmitha mantap.

Tanpa komando keempat sahabat itu berhambur keluar. Qarmitha dan Yasmin mengeluarkan sepeda motor metik dari dalam garasi rumah Amel yang besar. Amel duduk di jok belakang motor metik yang dikendarai Qarmitha, dan Sarah duduk di jok belakang motor milik Yasmin. Setelah itu mereka meluncur ke pasar malam yang lumayan jauh bila diukur dari rumah Amel.

***

Garda menarik lengan Qameella untuk bersembunyi di sebuah gang sempit dan gelap kompleks perumahan. Garda terpaksa menutup mulut Qameella dengan tangannya.

"Ssstt ... jangan berisik kalo mau selamat!" seru Garda mengancam.

Qameella yang ketakutan setengah mati hanya bisa mengangguk patuh. Dalam hati dia berharap semua ini hanya mimpi buruk yang akan berlalu bila sudah terbangun nanti. Namun semuanya terlalu sulit untuk menganggapnya sekedar mimpi belaka. Apalagi disituasi genting ini Garda berada dalam posisi yang sangat dekat dengannya. Saking dekatnya dia dapat merasakan hembusan nafasnya yang menerpa wajahnya. Seakan bersahutan dengan nafasnya yang juga tersengal. Membuatnya sangat gugup disertai degup jantungnya yang berdetak sangat kencang.

Aroma tubuh cowok dihadapannya menguar bersama keringat yang keluar dari lubang pori-pori kulitnya. Tetapi wangi parfum cowok itu tidak sama dengan aroma parfum Rega. Sangat berbeda dan terasa menusuk indera penciumannya. Aroma maskulin yang begitu kuat.

Siapa sebenarnya cowok ini? Gue enggak bisa lihat wajahnya. Terlalu gelap sampai gue nggak bisa lihat tangan gue sendiri. Pikir Qameella ketakutan.

Anggota geng Endoy terus berlari tidak tentu arah mengejar Garda dan Qameella. Mereka sangat kecewa telah kehilangan jejak Garda. Akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke tempat semula.

Setelah memastikan kondisi benar-benar aman Garda keluar dari persembunyiannya.

"Udah aman, ayo keluar!" titahnya menyuruh Qameella keluar dari persembunyian. Gadis itu pun keluar dari gang sempit dan gelap itu hati-hati.

**

Qarmitha dan kawan-kawan tiba di pasar malam. Mereka tidak berani mendekat karena situasi di sana sangat kacau. Kedua anggota geng motor itu masih saling baku hantam.

"Waduh! Ancur mina!" seru Sarah kalut.

"Gila, ada kerusuhan anak dari geng ABABIL sama geng Endoy." ujar Yasmin.

Qarmitha tertegun menatap kondisi pasar malam yang lebih mirip tempat pertempuran.

"Gimana nih, Tha? Kita masih mau lanjut gak nih?" tanya Amel untuk memastikan.

"Kalo elo mau nekad ke sana, gue gak ikutan. Gue gak mau mati konyol." Sarah sangat ketakutan.

Qarmitha masih terdiam menimbang antara tetap melanjutkan tujuannya, atau putar balik mencari aman. Tetapi ... gimana nasibnya Qameella? Dimana dia? Apakah dia selamat?

Tidak lama berselang terdengar suara sirine mobil polisi meluncur dengan cepat menuJu TKP. Mereka semua langsung kocar-kacir melarikan diri dari kejaran polisi. Walau pun ada di antara mereka yang berhasil tertangkap dan digelandang ke kantor polisi.

Akhirnya Qarmitha memutuskan pergi meninggalkan pasar malam, diikuti oleh kawan-kawannya khawatir ikut terciduk polisi. Walaupun masih galau tidak dapat menemukan Qameella lantaran situasi yang tidak memungkinkan. Dalam hati dia berharap dan berdoa semoga saudari kembarnya dalam keadaan selamat di tempat yang aman.

Yasmin mengendarai sepeda motornya di belakang sepada motor yang dikendarai Qarmitha. Dia mengikuti kemana pun Qarmitha bergerak. Sementara Amel dan Sarah tidak banyak bicara. Mereka bertiga merasa prihatin dengan Qarmitha yang sedang mengkhawatirkan saudari kembar identiknya. Entah kemana perginya gadis polos yang tidak suka keluar rumah.

Qarmitha sangat khawatir jika terjadi sesuatu pada Qameella. Dia jarang pergi jauh dari rumah, takut tersesat tidak tahu jalan pulang ke rumah.

Meella ... Meella ... elo dimana sih? Bikin gue khawatir aja. Pikir Qarmitha lirih.

Episodes
1 Prolog
2 Hanya Sekedar Asa
3 Jumpa Lagi ...
4 Firasat
5 VISUAL
6 Terdampar di Tempat Asing
7 Mendadak Nikah
8 Membeli Cincin Kawin
9 Siapa Sih Dia?
10 Elo Siapa????
11 Bini
12 Gue Mau Pulang
13 Fakta Mengejutkan
14 Nggak Jujur Bukan Bohong
15 Panggilan Sayang
16 Tanggung Jawab
17 Menjemput Kamu Pulang
18 Backstreet
19 Salah Faham
20 Salah Faham (POV Garda dan Qarmitha)
21 GeGaNa (Gelisah, Galau, Merana)
22 Kamuflase
23 Rindu Berat
24 Kakak Ipar
25 Maaf...
26 Dunia Belum Kiamat
27 Kejutan Pagi
28 Mengejar Bini
29 Jalan Terbaik
30 First Kiss
31 First Kiss (POV QAMEELLA)
32 Fisrt Kiss (POV Garda)
33 Rasa Yang Tertinggal
34 Elo Yang Salah, Gue Yang Nangis
35 Bukan Cerita Horor
36 Jujur Aja…
37 Tanggung Jawab Seorang Cowok
38 Dengarkan Curhatku
39 Tidak Ada Asap, Tidak Ada Api
40 Jangan Pergi Lagi...
41 Dengerin Dulu Penjelasannya
42 Kita Mulai Lagi
43 Selingkuh?
44 Pengkhianat??!
45 Pemain Pengganti
46 Slam Dunk
47 Cemburu
48 Belajarlah Untuk Mencintai
49 Haruskah Berakhir?
50 Susah Move On
51 Nggak Bisa Move On
52 Kisah Sedih
53 Hah, Hamil???!!
54 Diam-Diam Menghanyutkan
55 Kelinci Percobaan
56 Ide Gila
57 Jangan Cemburu
58 Jangan Cemburu (Part 2)
59 Makan Malam
60 Janji
61 Ujian Cinta (Part 1)
62 Ujian Cinta (Part 2)
63 Ujian Cinta (Part 3)
64 Rindu Di Ujung Mata
65 Luka Dari Masa Lalu
66 Pelipur Rindu
67 Sudah Menikah?!
68 Pacar Saya
69 Jangan Marah Ya, Bi...
70 Bukan Pacar
71 Meminta Restu
72 Gara-Gara
73 Setia Nih????
74 Saudara Kembar
75 Indehoy
76 Pertemuan Keluarga
77 Pertemuan Bikin Pening
78 Seperti Romeo dan Juliet
79 Tukar Posisi
80 Ini Aku (Part 1)
81 Ini Aku (Part 2)
82 Tetap Bersama
83 Selalu Ingin Jumpa Kamu
84 Jangan Pisahkan Kami (Part 1)
85 Jangan Pisahkan Kami (Part 2)
86 Jangan Tinggalkan Aku
87 Tolong, Jangan Pergi (Part 1)
88 Tolong, Jangan Pergi (Part 2)
89 Biarkanlah Kami Tetap Bersama
90 Sekapur Sirih
91 KCK_S2#1
92 KCK_S2#2
93 KCK_S2#3
94 KCK_S2#4
95 KCK_S2#5
96 KCK_S2#6
97 KCK_S2#7
98 KCK_S2#8
99 KCK_S2#9
100 KCK_S2#10
101 KCK_S2#11
102 KCK_S2#12
103 KCK_S2#13
104 KCK_S2#14
105 KCK_S2#15
106 KCK_S2#16
107 KCK_S2#17
108 KCK_S2#18
109 KCK_S2#19
110 KCK_S2#20
111 KCK_S2#21
112 KCK_S2#22
113 KCK_S2#23
114 KCK_S2#24
115 KCK_S2#25
116 KCK_S2#26
117 KCK_S2#27
118 KCK_S2#28
119 KCK_S2#29
120 KCK_S2#30
121 KCK_S2#31
122 KCK_S2#32
123 KCK_S2#33
124 KCK_S2#34
125 KCK_S2#35
126 KCK_S2#36
127 KCK_S2#37
128 KCK_S2#38
129 KCK_S2#39
130 KCK_S2#40
131 KCK_S2#41
132 KCK_S2#42
133 KCK_S2#43
134 KCK_S2#44
135 KCK_S2#45
136 KCK_S2#46
137 KCK_S2#47
138 KCK_S2#48
139 KCK_S2#49
140 KCK_S2#50
141 KCK_S2#51
142 KCK_S2#52
143 KCK_S2#53
144 KCK_S2#54
145 KCK_S2#55
146 KCK_S2#56
147 KCK_S2#57
148 KCK_S2#58
149 KCK_S2#59
150 KCK_S2#60
151 KCK_S2#61
152 KCK_S2#62
153 KCK_S2#63
154 KCK_S2#64
155 KCK_S2#65
156 KCK_S2#66
157 KCK_S2#67
158 KCK_S2#68
159 KCK_S2#69
160 KCK_S2#70
161 KCK_S2#71
162 KCK_S2#72
163 KCK_S2#73
164 KCK_S2#74
165 KCK_S2#75
166 KCK_S2#76
167 KCK_S2#77
168 KCK_S2#78
169 KCK_S2#79
170 KCK_S2#80
171 KCK_S2#81
172 KCK_S2#82
173 KCK_S2#83
174 KCK_S2#84
175 KCK_S2#85
176 KCK_S2#86
177 KCK_S2#87
178 KCK_S2#88
179 KCK_S2#89
180 KCK_S2#90
181 KCK_S2#91
182 KCK_S2#92
183 KCK_S2#93
184 KCK_S2#94
185 KCK_S2#95
186 KCK_S2#96
187 KCK_S2#97
188 KCK_S2#98
189 KCK_S2#99
190 KCK_S2#100
191 KCK_S2#101
192 KCK_S2#102
193 KCK_S2#103
194 KCK_S2#104
195 KCK_S2#105
196 KCK_S2#106
197 KCK_S2#107
Episodes

Updated 197 Episodes

1
Prolog
2
Hanya Sekedar Asa
3
Jumpa Lagi ...
4
Firasat
5
VISUAL
6
Terdampar di Tempat Asing
7
Mendadak Nikah
8
Membeli Cincin Kawin
9
Siapa Sih Dia?
10
Elo Siapa????
11
Bini
12
Gue Mau Pulang
13
Fakta Mengejutkan
14
Nggak Jujur Bukan Bohong
15
Panggilan Sayang
16
Tanggung Jawab
17
Menjemput Kamu Pulang
18
Backstreet
19
Salah Faham
20
Salah Faham (POV Garda dan Qarmitha)
21
GeGaNa (Gelisah, Galau, Merana)
22
Kamuflase
23
Rindu Berat
24
Kakak Ipar
25
Maaf...
26
Dunia Belum Kiamat
27
Kejutan Pagi
28
Mengejar Bini
29
Jalan Terbaik
30
First Kiss
31
First Kiss (POV QAMEELLA)
32
Fisrt Kiss (POV Garda)
33
Rasa Yang Tertinggal
34
Elo Yang Salah, Gue Yang Nangis
35
Bukan Cerita Horor
36
Jujur Aja…
37
Tanggung Jawab Seorang Cowok
38
Dengarkan Curhatku
39
Tidak Ada Asap, Tidak Ada Api
40
Jangan Pergi Lagi...
41
Dengerin Dulu Penjelasannya
42
Kita Mulai Lagi
43
Selingkuh?
44
Pengkhianat??!
45
Pemain Pengganti
46
Slam Dunk
47
Cemburu
48
Belajarlah Untuk Mencintai
49
Haruskah Berakhir?
50
Susah Move On
51
Nggak Bisa Move On
52
Kisah Sedih
53
Hah, Hamil???!!
54
Diam-Diam Menghanyutkan
55
Kelinci Percobaan
56
Ide Gila
57
Jangan Cemburu
58
Jangan Cemburu (Part 2)
59
Makan Malam
60
Janji
61
Ujian Cinta (Part 1)
62
Ujian Cinta (Part 2)
63
Ujian Cinta (Part 3)
64
Rindu Di Ujung Mata
65
Luka Dari Masa Lalu
66
Pelipur Rindu
67
Sudah Menikah?!
68
Pacar Saya
69
Jangan Marah Ya, Bi...
70
Bukan Pacar
71
Meminta Restu
72
Gara-Gara
73
Setia Nih????
74
Saudara Kembar
75
Indehoy
76
Pertemuan Keluarga
77
Pertemuan Bikin Pening
78
Seperti Romeo dan Juliet
79
Tukar Posisi
80
Ini Aku (Part 1)
81
Ini Aku (Part 2)
82
Tetap Bersama
83
Selalu Ingin Jumpa Kamu
84
Jangan Pisahkan Kami (Part 1)
85
Jangan Pisahkan Kami (Part 2)
86
Jangan Tinggalkan Aku
87
Tolong, Jangan Pergi (Part 1)
88
Tolong, Jangan Pergi (Part 2)
89
Biarkanlah Kami Tetap Bersama
90
Sekapur Sirih
91
KCK_S2#1
92
KCK_S2#2
93
KCK_S2#3
94
KCK_S2#4
95
KCK_S2#5
96
KCK_S2#6
97
KCK_S2#7
98
KCK_S2#8
99
KCK_S2#9
100
KCK_S2#10
101
KCK_S2#11
102
KCK_S2#12
103
KCK_S2#13
104
KCK_S2#14
105
KCK_S2#15
106
KCK_S2#16
107
KCK_S2#17
108
KCK_S2#18
109
KCK_S2#19
110
KCK_S2#20
111
KCK_S2#21
112
KCK_S2#22
113
KCK_S2#23
114
KCK_S2#24
115
KCK_S2#25
116
KCK_S2#26
117
KCK_S2#27
118
KCK_S2#28
119
KCK_S2#29
120
KCK_S2#30
121
KCK_S2#31
122
KCK_S2#32
123
KCK_S2#33
124
KCK_S2#34
125
KCK_S2#35
126
KCK_S2#36
127
KCK_S2#37
128
KCK_S2#38
129
KCK_S2#39
130
KCK_S2#40
131
KCK_S2#41
132
KCK_S2#42
133
KCK_S2#43
134
KCK_S2#44
135
KCK_S2#45
136
KCK_S2#46
137
KCK_S2#47
138
KCK_S2#48
139
KCK_S2#49
140
KCK_S2#50
141
KCK_S2#51
142
KCK_S2#52
143
KCK_S2#53
144
KCK_S2#54
145
KCK_S2#55
146
KCK_S2#56
147
KCK_S2#57
148
KCK_S2#58
149
KCK_S2#59
150
KCK_S2#60
151
KCK_S2#61
152
KCK_S2#62
153
KCK_S2#63
154
KCK_S2#64
155
KCK_S2#65
156
KCK_S2#66
157
KCK_S2#67
158
KCK_S2#68
159
KCK_S2#69
160
KCK_S2#70
161
KCK_S2#71
162
KCK_S2#72
163
KCK_S2#73
164
KCK_S2#74
165
KCK_S2#75
166
KCK_S2#76
167
KCK_S2#77
168
KCK_S2#78
169
KCK_S2#79
170
KCK_S2#80
171
KCK_S2#81
172
KCK_S2#82
173
KCK_S2#83
174
KCK_S2#84
175
KCK_S2#85
176
KCK_S2#86
177
KCK_S2#87
178
KCK_S2#88
179
KCK_S2#89
180
KCK_S2#90
181
KCK_S2#91
182
KCK_S2#92
183
KCK_S2#93
184
KCK_S2#94
185
KCK_S2#95
186
KCK_S2#96
187
KCK_S2#97
188
KCK_S2#98
189
KCK_S2#99
190
KCK_S2#100
191
KCK_S2#101
192
KCK_S2#102
193
KCK_S2#103
194
KCK_S2#104
195
KCK_S2#105
196
KCK_S2#106
197
KCK_S2#107

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!