Part 2

Saat pagi menjelang Alana bangun dari tidurnya, lagi-lagi dia termenung memikirkan nasibnya. Mencoba untuk tetap menjalani hidup dia bangkit dari tempat tidur dan memulai aktifitasnya.

''Huh , aku harus mencari apartemen hari ini.'' Gumam Alana. Ia pun bergegas mandi dan memesan sarapan, setelah selesai dia pun pergi mencari apartement.

****

Disini lah dia sekarang di apartement sederhana, memiliki satu buah kamar, ruang tamu, dapur dan ruang untuk bersantai. Tidak terlalu luas tapi juga tidak sempit. Sebenarnya Alana memiliki cukup uang bahkan lebih jika ia ingin membeli rumah atau apartemen mewah. Tapi menurutnya karena dia tinggal sendirian dia lebih memilih membeli apartemen sederhana yang penting nyaman. Beruntung apartement tersebut sudah di lengkapi dengan fasilitas yang cukup, seperti tempat tidur, sofa, peralatan memasak dan fasilitas yang lainnya.

Alana P.O.V

''Aku lelah seharian mencari apartment yang sesuai dengan ke inginanku. Untungnya sekarang aku sudah menemukannya. Aku bingung apa yang harus ku lajukan kedepannya. Apa aku harus melamar pekerjaan dikantor? Tapi aku kurang suka bekerja di dalam ruangan dan selalu duduk. Apa aku harus membuka toko bunga seperti dulu? Tapi itu akan mengingatkanku dengan nya. Karena pertama kali aku bertemu dnegan nya di toko bunga. Sudahlah aku pusing memikirkannya. Nanti saja, mending aku cari makan keluar dulu perut ku sudah meronta minta di isi sejak tadi.''

Aku keluar dari apartmeniet menuju lift. Apartement ku berada di lantai 5. Saat sudah di lantai satu aku langsung pergi mencari makan. Menyetop taxi dan meminta di antar ke tempat makan. Saat sudah sampai aku langsung masuk, Ini bukan restoran yang mewah tapi tempat makan biasa cocok untuk semua kalangan. Aku mampu bayar ke restoran mewah tapi aku memang kurang suka ke sana karena di sana banyak para orang kaya yang arogan dan sombong yang memandang pelanggan lain dengan merendahkan.

Saat sudah masuk ku lihat di sekeliling ku hampiri meja paling ujung dekat kaca setelah aku memesan makanan. Langit tiba-tiba hujan. Ah sial aku tidak mengecek ramalan cuaca hari ini, memang aku sangat jarang mengecek ramalan cuaca. Biar sajalah rumah makan ini pun juga buka 24 jam jadi jika sampai larut malam hujan belum reda aku masih bisa tinggal disini.

Saat makanan sudah sampai aku langsung menyantapnya, ada nasi putih dengan ayam geprek kesukaan ku, ditambah 5 porsi ayam goreng dan satu gelas air es juga satu gelas es jeruk peras. Aku tidak peduli kika di bilang rakus. hehe.

Disini juga pengunjungnyaa tidak terlalu ramai, saat tengah asik makan aku merasa ada seseorang seperti memperhatikanku. Saat ku tengok yang memperhatikan ku adalah seorang lelaki dengan tatapan tajam yah meskipun tampan. Ku tatap balik dia dengan tajam juga, aku kesal diperhatikan, kesal saja aku sedang asik makan di perhatikan seperti itu. Memang sih porsi makan ku tidak seperti gadis kebanyakan yang kalau makan dengan anggun dan dalam porsi sedikit. Tapi itu tidak berlaku untuk ku.

Di lain tempat

Max P.O.V*

Aku merindukannya, dimana kamu berada sayang? Siska Frada kekasih ku yang menghilang entah kemana. Hampir satu tahun aku menyuruh anak buahku mencarinya tapi tidak menemukan hasil.

''Alex, aku akan pergi makan malam.''

''Bos ingin pergi kemana?'' Tabya Alex

''Aku ingin pergi ke tempat biasanya. Sudah lama aku tidak kesana.'' Jawabku

''Baik bos akan saya antar.'' Alex bergegas ingin mengantar ku ke tempat tersebut tetapi terhenti saat aku menolaknya.

''Tidak perlu Lex aku bisa sendiri, aku minta kau hubungi Bondan. Tanyakan pada nya tentang perkembang pencarian Siska.'' Setalh mengucapkan itu aku segeri pergi tanpa menghiraukan jawaban dari Alex.

Sebarnya aku butuh teman untuk mengeluarkan uneg-uneg namun percuma jika yang menemaniku adalah Alex. Bocah itu dia hanya akan duduk seperti patung di samping ku, diam dan tak banyak bicara kecuali yang di bicarakan masalah pekerjaan kalau masalah pribadi dia entahlah aku bingung mendeskripsikannya.

Max. P.O.V end

Saat sampai di tempat yang dituju tempat yang sederhana. Meskipun dia kaya tapi terkadang dia lebih suka makan di tempat sederhana. Pemilik rumah makan ini adalah teman ibunya.

Saat baru duduk untuk memesan hujan pun turun dengan lebatnya. Sambil menunggu pesanan dia melihat ke sekitarnya ,malam ini tidak terlalu ramai pengunjung pikirnya.

Saat pesanannya pun sudah sampai dia memakan nasi gorengnya. Beberapa pengunjung perempuan menatap kagum kepadanya. Siapa yang tidak kagum jika melihat lelaki tampan yang sedang makan dengan tenang di kursi pojok sana.

Saat sedang asik makan Max mengernyitkan dahinya. Di seberangnya ada satu pelanggan yang makan dengan sangat tidak anggun nya. *Apa perempuan itu bisa menghabiskan makan sebanyak itu? apa dia sudah lama tidak makan. Gila, saat banyak perempuan berlomba-lomba diet untuk membentuk tubuh yang ideal dia dengan sangat rakusnya makan. Gumam Max dalam hati. Saat Max asik memandangnya tiba-tiba perempuan itu memandang Max dengan dahi mengernyit lalau menatapnga dengan tajam dan mendengus kesal.

''Baru kali ini ada perempuan yang memperlakukanku seperti itu. Biasanya perempuan selalu menatapku dengan tatapan memuja*.'' Gumam Max dalam hati

tolong beri dukungan untuk novel author ya readers. jangan lupa saran dan krikitakan nya juga untuk author biar author bisa memperbaiki novel author kedepannya

Terpopuler

Comments

Herlina Mesheyo

Herlina Mesheyo

nicee😙

2021-08-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!