Malam semakin larut dan hujan pun belum juga reda. Kania pun kini sudah sangat kedinginan karena angin yang juga berhembus kencang.
Cakra mendekat pada Kania lalu memeluk Kania agar Kania tidak kedinginan lagi. Awalnya Kania ingin mendorong Cakra, namun setelah merasakan kehangatan dari tubuh Cakra, Kania pun membiarkan Cakra memeluknya.
Karena cuaca yang di dingin membuat rasa kantuk menerpa Kania dan juga Cakra. Hingga akhirnya Kania dan Cakra tertidur di atas ranjang yang terbuat dari bambu dengan Cakra yang masih setia memeluk Kania dari belakang agar Kania tidak kedinginan.
Waktu terus berjalan hingga tak terasa hari pun kini sudah pagi dan hujan sudah reda. Tapi Cakra dan Kania masih tertidur dengan sangat nyenyak.
Sampai akhirnya ada salah satu warga yang melihat Cakra dan Kania yang sedang tertidur bersama dari celah gubuk. Warga itu pun memberi tahu warga yang lain tentang masalah ini. Setelah itu mereka pergi ke gubuk itu bersama.
Sesampainya di sana Cakra dan Kania masih tertidur. Warga pun membangunkan Cakra dan Kania. Saat Kania dan Cakra sudah terbangun para warga membawa Kania dan Cakra ke kelurahan untuk di interogasi.
Setelah di interogasi warga mengusulkan untuk di nikahkan saja, karena takut akan menjadi malapetaka di daerah ini kalau Kania dan Cakra tidak di nikahkan.
"Sudah Pak nikahkan saja mereka, dari pada daerah kita jadi sial dan terjadi malapetaka yang tidak di inginkan."Ucap salah satu warga.
"Tunggu dulu dong dan jangan asal bicara. Kami ini masih sekolah masa iya kami harus menikah."Ucap Cakra.
"Itu salah kalian sendiri kenapa berbuat seperti itu."Saut warga.
"Berbuat apa sih? Kita itu nggak berbuat apa apa. Kita hanya berteduh dan tidak sengaja ketiduran. Lagian kenapa pikiran kalian kolot banget sih."Ucap Kania.
"Tidak berbuat apa apa apanya, sudah jelas saya lihat dengan mata kepala saya sendiri kalau kalian tidur sambil pelukkan."Ucap warga yang melihat Kania dan Cakra pertama kali.
"Siapa tahu saja tadi malam kalian sudah melakukan sesuatu yang tidak pantas."Sambungnya.
Dan setelah beberapa saat terjadi perdebatan antara warga dengan Kania dan Cakra, keputusan tetap pada menikahkan mereka berdua saat itu juga. Namun sebelum itu orang tua Kania dan Cakra di hubungi agar dapat menyaksikan pernikahan anak mereka.
Tak butuh waktu lama orang tua Kania dan Cakra sudah datang dan pernikahan antara Kania dan Cakra yang terjadi karena di paksa dan terpaksa pun terjadi. Saat ijab qobul Cakra tidak mendapatkan kesulitan sama sekali bahkan Cakra terlihat serius.
Hal itu tentu saja membuat Lusi dan Joni sangat senang, begitu pula dengan Ningsih dan Indra. Karena hal yang mereka inginkan akhirnya kini sudah terlaksana.
Setelah selesai, orang tua Kania dan Cakra meminta maaf pada para warga atas apa yang terjadi. Lalu mereka pun pergi untuk pulang.
"Ningsih aku pulang dulu ya, nanti sore aku akan datang ke rumah untuk membicarakan yang lainnya."Ucap Lusi.
"Iya, yang terpenting sekarang kita sudah resmi menjadi besan."Ucap Ningsih tersenyum bahagia.
Setelah itu mereka pergi ke rumah masing-masing. Di dalam perjalanan Kania hanya diam saja karena kesal. Bagaimana tidak, di usia nya yang masih muda dia sudah menikah dengan seorang playboy.
"Sudahlah sayang kamu terima saja, mungkin ini memang takdir kamu dan karena memang kamu berjodoh dengan Cakra."Ucap Ningsih.
"Iya Mamah sih enak bilang kaya gitu karena memang ini semua maunya Mamah."Ucap Kania.
"Iya sih, tapikan sayang menikah muda itu enak loh. Tidak ada yang akan memarahi kalau kalian terus berduaan di dalam kamar dan kalian bisa pacaran dengan berlebel halal."Ucap Ningsih.
Kania memutar jengah matanya saat mendengar ucapan Ningsih. Sungguh Mamahnya ini sangat luar biasa bisa memikirkan hal itu.
Setelah tiga puluh menit mereka pun sampai di rumah mereka, Kania langsung turun dari mobil lalu berjalan menuju kamarnya tanpa berbicara apa pun pada Ningsih dan juga Indra.
Sedangkan Ningsih dan Indra berdiskusi tentang pernikahan Kania dan juga Cakra. Ningsih ingin acar ijab qobul di ulang kembali dan di saksikan keluarga besarnya dan keluarga besar Lusi. Indra sangat setuju dengan rencana Ningsih.
Setelah itu Ningsih pergi ke dapur untuk membuat beberapa makan untuk menyambut kedatangan keluarga besannya itu.
_________
Hari kini sudah sore, Ningsih dan Indra sudah bersiap sebelum keluarga besannya datang. Sedangkan Kania masih terlelap karena kelelahan.
Tak lama Cakra dan orang tuanya sudah sampai di rumah Kania. Mereka di sambut dengan sangat hangat oleh Ningsih dan juga Indra.
Mereka semua masuk ke dalam. Cakra menarik koper yang di bawanya. Ningsih pun langsung mengantar Cakra ke kamar Kania.
"Nah Cakra ini kamar Kania, kamu ketuk saja pintunya Kania ada di dalam. Kalau kamu masih merasa lelah istirahat saja sama Kania, kalau tidak kamu ajak Kania ke bawah."Ucap Ningsih sambil tersenyum pada Cakra.
"Iya Tante."Ucap Cakra.
"Jangan panggil Tante dong. Sekarang kan Mamah juga Mamahnya kamu, jadi panggil Mamah saja ya."Ucap Ningsih.
"Iya Mah."Ucap Cakra.
Setelah itu Ningsih pergi meninggalkan Cakra. Cakra langsung mengetuk pintu kamar Kania, setelah beberapa kali di ketuk Kania pun membukakan pintu kamarnya.
Tanpa berbicara apa pun Cakra langsung masuk ke dalam kamar Kania sambil membawa kopernya. Kania yang melihat Cakra masuk ke dalam kamarnya dan itu tanpa seizinnya membuat Kania kesal.
"Heh ngapain elu masuk kamar gue, pake acara bawa bawa koper segala lagi."Ucap Kania.
"Terus gue harus masuk ke kamar siapa kalau bukan kamar elu, dan mulai sekarang gue bakal tinggal di sini."Ucap Cakra dengan wajah datarnya.
"Apa? Gue nggak salah dengar kan, elu mau tinggal di sini."Ucap Kania.
"Iya, dan kita harus membiasakan diri untuk berbagi kamar mulai sekarang."Ucap Cakra.
"Ih gue nggak mau ya berbagai kamar sama elu, apa lagi harus berbagi tempat tidur."Ucap Kania.
"Terserah kalau emang elu nggak mau. Lagian elu harus ingat kalau kita itu sudah sah menjadi suami istri. Dan nggak akan mungkin kita tidur terpisah, emang elu mau di amuk sama Mamah dan Papah."Ucap Cakra.
"Udahlah terima aja kenyataan ini, lagian udah nggak bisa di hindari lagi kan."Sambung Cakra.
"Terserah elu deh, keluar sana gue mau mandi."Ucap Kania.
"Jangan lama lama."Ucap Cakra.
Setelah Cakra keluar dari dalam kamarnya, Kania langsung menutup dan mengunci pintu kamarnya agar Cakra tidak bisa masuk secara diam diam ke dalam kamar.
Setelah selesai mandi dan rapih Kania turun ke bawah untuk menemui orang tua Cakra yang kini sudah resmi menjadi mertuanya. Meskipun pun Kania tidak menerima pernikahan ini tapi tetap saja Kania harus sopan pada orang tua Cakra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
leogirls_
egois.. orang tua nya tidak memikir perasaan anaknya gimana
2023-05-03
0
Budi Setiawan
lanjut
2022-02-14
1
Susi Purnama
lanjuut..
2021-10-11
0