Hari ini Kania dan Cakra berangkat ke sekolah. Walau pun besok mereka akan menikah lagi, tapi Kania dan Cakra harus masuk sekolah karena kemarin tidak masuk dan mereka pun harus meminta izin untuk tidak masuk selama dua hari.
Seperti biasa Kania berangkat di antar oleh supir, sedangkan Cakra menggunakan motornya yang tadi di hantarkan oleh Pak Eko.
Di dalam perjalanan Kania hanya diam dan memikirkan apa yang akan terjadi nantinya. Kania tidak pernah terpikirkan untuk menikah muda, apalagi di saat masih sekolah seperti ini.
Dan kenapa juga dia harus menikah dengan laki laki seperti Cakra.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang coba? Semuanya sudah terjadi, aku dan Cakra pun sudah terlanjur menikah. Jadi mau tidak mau aku harus bisa menerima dia sebagai suami aku dan menerima dia jadi bagian dari hidupku sekarang."
"Oh ayolah hati dan pikiran ku kalian harus berdamai." Batin Kania.
Saat mobil berhenti di lampu merah, Kania melihat keluar jendela mobilnya. Dan saat itu Kania melihat Cakra sedang berboncengan dengan seorang cewek.
"Haisss, coba lihat dia! Aku di sini berusaha untuk menerima dia dan berusaha untuk berdamai dengan diri ku sendiri, dia malah bermesraan sama cewek lain."Ucap Kania.
Kania sekarang tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Membuka hati untuk Cakra, tapi Kania takut akan berakhir menyakitkan. Karena Cakra sering kali bergonta ganti cewek.
Tapi kalau Kania tidak mencoba membuka hati apa semuanya akan berjalan dengan baik.
Kania terus saja berpikir di sepanjang perjalanan menuju sekolah. Sampai akhirnya Kania pun sampai di sekolah.
Kania turun dari mobilnya lalu masuk ke dalam area sekolah.
Saat Kania berjalan menjauh kelas, Kania berpapasan dengan Cakra dan cewek tadi. Dan jika tidak salah mereka sedang bertengkar.
Namun Kania berusaha untuk bersikap biasa saja dan tidak memperdulikan mereka.
Sesampainya di kelas Kania langsung duduk di tempat nya. Dan bergabung dengan teman temannya.
"Lagi pada ngomongin apa sih?."Tanya Kania.
"Itu tuh yang lagi berantem di depan."Jawab Bunga.
"Siapa?."Tanya Kania kembali.
"Masa iya elu nggak lihat tadi pas jalan mau ke kelas."Ucap Mia.
"Oh Cakra."Ucap Kania.
"Memang kenapa sih ribut kaya gitu, kurang kerjaan banget."Sambung Kania.
"Setahu gue sih Cakra mutusin tuh cewek tapi ceweknya nggak mau, akhirnya ribut deh."Jelas Mia.
"Padahal ya, itu cewek juga terkenal kok di sini. Tapi kenapa dia sampe segitunya sama Cakra."Sambung Mia.
"Namanya juga cinta. Dan ya Cakra juga cowok yang tampan, incaran para cewek cewek jadi wajar sajalah."Ucap Bunga.
Kania yang mendengar ucapan Mia langsung berpikir apakah mungkin Cakra mutusin tuh cewek karena hubungan mereka sekarang. Apa mungkin Cakra tidak mau menyakiti perasaannya karena memiliki hubungan dengan cewek lain.
"Baguslah setidaknya kita berusaha untuk jaga perasaan masing masing." Bain Kania.
Bel masuk pun berbunyi, para siswa langsung masuk ke dalam kelas dan memulai pelajaran mereka.
______
Setelah selesai jam pelajaran pertama, semua siswa pergi ke kantin untuk makan. Seperti Bunga dan Mia.
"Kantin yuk."Ajak Mia.
"Hayu."Ucap Bunga.
"Kania ayo."Ucap Mia.
"Kalian duluan deh, nanti aku nyusul."Jawab Kania.
"Kenapa nggak bareng aja sih?."Tanya Mia.
"Gue ada urusan sebentar. Udah kalian duluan aja."Jawab Kania.
"Ya udah deh."Ucap Mia.
Mia dan Bunga pun pergi ke kantin lebih dulu, sedangkan Kania pergi ke kantor guru untuk izin tidak masuk sekolah selama dua hari ke depan.
Dan saat Kania meminta izin ke kantor guru berpapasan dengan Cakra yang juga sedang izin.
Selesai meminta izin Kania pergi ke kantin, namun Kania baru sadar kalau dia tidak membawa dompet nya.
"Aduh kok dompet aku nggak ada ya."
"Apa ketinggalan di kelas? Aku lihat dulu deh."Ucap Kania.
Tanpa Kania sadari kalau Cakra ada di belakangnya dan mendengar perkataannya. Cakra pun mengikuti Kania pergi ke kelasnya. Cakra melihat Kania yang sedang mencari dompetnya namun sepertinya dia tidak menemukannya.
"Kok nggak ada sih? Apa jangan jangan ketinggalan kali ya?."
"Gimana dong mana lamper banget, gue pinjem duit sama Mia atau bunga aja kali ya."Ucap Kania.
Cakra masuk ke dalam kelas Kania sambil mengeluarkan uang dari dompetnya.
"Ini buat elu jajan."Ucap Cakra sambil menyodorkan uang pada Kania.
Kania langsung menengok pada Cakra dan mengerutkan keningnya saat melihat Cakra memberikan nya uang.
"Apa nih?."Tanya Kania.
"Pake nanya, udah jelas jelas duit."Ucap Cakra.
Karena Kania tidak juga mengambil uang yang cara berikan, Cakra pun langsung menaruh uang itu di kantung baju Kania.
"Kenapa elu kasih gue duit?."Tanya Kania.
"Udah deh nggak usah banyak tanya, gue tahu kok elu lupa bawa dompet."
"Dan gue selaku suami elu, gue nggak akan biarin istri gue kelaparan, ok."Jelas Cakra.
"Gue cabut ya."Ucap Cakra yang kemudian pergi dari kelas Kania.
Setelah Cakra pergi, Kania mengambil uang yang di berikan Cakra tadi. Memang tidak banyak yang Cakra berikan, hanya dua ratus ribu tapi itu sangat cukup untuk Kania.
"Ini termasuk dia ngasih nafkah ke gue nggak sih? Ih kok gue seneng ya." Batin Kania.
Tidak ingin berpikir panjang dan sebelum bel masuk berbunyi Kania bergegas ke kantin menyusul Mia dan Bunga.
Sesampainya di kantin Kania langsung memesan makan kesukaannya ya itu mie ayam.
Saat Kania sedang makan, Kania tidak sengaja melihat Cakra yang sedang melihat ke arah nya. Tapi Kania tidak terlalu yakin, Kania pun melihat ke belakangnya dan Kania melihat banyak siswa yang lain.
"Ah perasaan gue dong kayanya." Batin Kania.
Kania pun akhirnya berusaha untuk tidak memperdulikan nya. Kania memilih mengobrol dengan teman temannya sambil menikmati makanannya.
Sampai akhirnya bel pelajaran kedua berbunyi, semua siswa langsung bergegas masuk ke kelas mereka masing masing.
Begitu juga dengan Kania dan teman temannya, mereka berjalan ke kelas sambil bercanda gurau hingga akhirnya Mia tidak sengaja menabrak siswi lain.
"Aduh maaf gue nggak sengaja."Ucap Mia.
"Buta ya elu."Ucap siswi itu dengan nada keras.
"Biasa aja dong, lagian kan nggak sengaja, Mia juga udah minta maaf sama elu."Ucap Bunga yang tidak suka Mia di bentak.
"Eh diem deh elu, udah jelas jelas teman elu salah."Ucap siswi itu.
"Maaf ya, kita tahu kok kalau temen kita salah karena nggak hati hati. Tapi dia sudah minta sama elu, kenapa elu marah marah sampe segitunya sih? Lagi pula elu nggak papa kan? Nggak sampe lecet atau terluka."Ucap Kania.
"Berani ya elu bicara kaya gitu sama gue, elu nggak tahu gue siapa hah."Ucap siswi itu.
Karena tidak ingin meladeninya Kania langsung menarik tangan Bunga dan Mia untuk pergi, meladeninya juga hanya akan membuang buang waktu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Ida Maidiawati
jdi inget masa putih abu"dulu saat punya doi rasa y jdi pingin abg lgi dah
2022-04-20
0
Wati Rahma
yeeeee mulai tertarik......
2021-09-19
0
Reski Fausiah
akhirnya up juga,, sampi2 aku ngulang baca dr awal Krn lupa alurnya,, hehehehe,,
Lanjut Thor, semangat
2021-09-17
0