Adzan subuh berkumandang, membuat Raisa terbangun dari alam mimpi nya, Raisa pun langsung beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan berwudhu.
Setalah selesai, Raisa pun membangunkan Arsya untuk sholat.
" bang ayok bangun udah subuh ni," ucap Raisa sembari menepuk pelan pipinya.
"eughhh...iya dek kamu udah siap-siap?" kata Arsya dengan suara agak berat ciri khas orang baru bangun tidur.
Raisa pun menganggukkan kepala sebagai jawaban, dan langsung menyuruh Arsya untuk membersihkan dirinya.
setelah menunaikan kewajiban dua rakaat, Raisa danArsya turun kebawah untuk olahraga pagi.
"kalian mau kemana pagi-pagi begini?" ucap mama Maya yang melihat mereka berjalan kearah pintu utama.
"kita mau olahraga ma, keliling kompleks itung-itung jalan-jalan juga biar Raisa nggak merasa jenuh juga dirumah terus, ya kan sayang?" jelas Arsya pada mama maya, Raisa pun hanya tersenyum menanggapi ucapan dari Arsya.
mereka pun berkeliling kompleks sambil berlari kecil, setelah hampir setengah jam berlari kecil mereka memutuskan untuk beristirahat sembari menikmati soto sebagai sarapan pagi,
"bang pulang yuk udah hampir jam 6 nih, kan hariini Abang mulai masuk kerja." ajak Raisa pada Arsya.
Arsya pun menganggukkan kepalanya tanda setuju, dan berlalu kekasir untuk membayar makan yang telah dimakan tadi.
"yuk dek kita pulang" ajak Arsya sembari menggandeng tangan Raisa.
Raisa pun hanya menganggukan kepala dan mereka pun berlalu meninggalkan tempat itu.
diperjalan pulang mereka bertemu dgn ibu-ibu kompleks yang sedang berkumpul untuk membeli sayuran di tukang sayur yang biasa nya lewat pagi-pagi begini.
Arsya dan Raisa pun menyapa mereka, dan mereka balas dengan senyuman.
" mas Arsya pintar banget deh cari istri, udah cantik, sederhana, Soleha lagi." ucap ibu yang memakai daster berwarna biru itu.
"iya bu emang pasangan serasi deh mereka, yang satu ganteng, dan yang satu cantik plusnya lagi mana sama-sama masih muda, duh jadi ingat nostalgia waktu dulu," ucap ibu yang Raisa ketahui bernama Yani, karena beliau pernah membantu dirumah Arsya waktu acara syukuran kemarin.
" kalau liat mereka jadi adem bener rasanya, mana orang nya ramah dan santun lagi, pokoknya paket komplit deh." jawab ibu yang berbadan sintal tersebut.
Arsya dan Raisa hanya tersenyum menanggapi ucapan ibu-ibu kompleks
dan pamit untuk pulang.
****
sesampainya dirumah Arsya pun langsung bersiap-siap untuk pergi bekerja, Raisa pun dengan cekatan membantu Arsya untuk bersiap-siap seperti memasangkan dasi, mengancingkan kemeja, dan memakaikan jas serta membawakan tas kerjanya.
selanjutnya mereka pun turun kebawa untuk mengantar Arsya sampai kedepan
"Abang pergi kerja dulu ya sayang, kamu baik-baik loh dirumah, turutin apa kata mama, oke" ucap Arsya saat Raisa mencium punggung tangannya dengan penuh takdzim dan dibalas kecupan singkat dikening Raisa.
"iya bang, Abang hati-hati ya semoga selalu diridhoi Allah" balas Raisa seraya memberikan tas kerjanya.
*****
"Raisa ikut mama yuk ke acara arisan ibu-ibu kompleks mau nggak?" ajak mama Maya yang melihat Raisa sedang asyik menonton televisi.
"iya ma, Raisa siap-siap dulu ya," jawab Raisa pada mama Maya, dan berlalu kekamar.
Setelah hampir 10 menit Raisa pun keluar menuju ruang keluarga dimana tempat mama Maya menunggu.
"yuk ma Raisa udah siap maaf kalau mama nunggunya kelamaan." ucap Raisa kala melihat mama Maya yang tengah mengotak-atik hp nya.
" ehhh nggak apa-apa sayang, duh cantiknya menantu mama, emang ya pilihan Arsya nggak salah, yuk berangkat mama udah nggak sabar pengen ngenalin kamu sama teman-teman mama." kata mama Maya yang hanya ditanggapi Raisa dengan senyuman manis.
Setibanya di tempat tujuan mama Maya mengajak Raisa untuk turun bersamanya, awalnya Raisa agak ragu karena ini pertama kalinya ia ikut menghadiri acara arisan ibu-ibu.
Karena selama di Surabaya ia nggak pernah sekalipun ikut yang namanya arisan ibu-ibu, eits pernah deh sekali waktu itu ibu memaksa Raisa untuk ikut beliau pergi keacara arisan ibu-ibu kompleks, beribu-ribu alasan yang Raisa lontarkan tetap saja tidak ada pengaruh nya, ya mau gimana lagi yang namanya perintah ibunda ratu mau nggak mau Raisa pun harus menuruti nya, jika nggak nanti takut dikutuk menjadi manusia batu ckckck.
Raisa dan mama Maya melangkahkan kaki memasuki rumah teman mama, ternyata disana telah ramai ibu-ibu kompleks.
" wah Bu Maya udah datang, kirain nggak datang loh" sapa ibu yang memakai gamis ungu.
" ihh pasti datang kok bu, ya gitu kalo lagi nggak sibuk" sahut mama Maya
" ini pasti istrinya Arsya ya bu Maya" tanya ibu yang berbadan sintal
" iya ini Raisa istrinya Arsya" jawab mama Maya antusias.
" wah pinter banget anak bu Maya memilih istri, mana udah cantik, soleha, dan masih muda lagi kelihatan nya." ucap Bu Dian pemilik rumah.
" Alhamdulillah ibu-ibu, anak saya nggak salah milih istri, saya merasa bersyukur karena bisa punya menantu seperti Raisa" puji mama Maya, Raisa pun hanya diam dan tersenyum tipis.
" oh ya sayang, kenalin ini semua teman-teman mama, yang itu Tante Desi, itu Tante Rina, itu Tante Ratih, itu Tante Arum, itu Tante Mirna, itu Tante Yani, itu Tante Sinta, dan itu Tante Dian tuan rumah." terang Mama Maya sembari menunjuk satu persatu teman-teman nya.
Raisa pun menganggukan kepala paham dan tersenyum manis kepada mereka semua.
" salam kenal Tante" ucap Raisa karena merasa canggung.
" iya cantik salam kenal juga" jawab Tante Desi.
" ngomong-ngomong umur kamu berapa sayang, kok kelihatan masih muda sekali ya ibu-ibu" tanya Tante Arum yang dibalas anggukan kepala oleh ibu-ibu.
" umur saya 21 tahun Tante" jawab Raisa sambil tersenyum tipis.
" Oalah masih mudah sekali toh ternyata, tak kirain udah umur 25 tahunan, dimana seharusnya masih menikmati masa-masa sendiri, saya aja nikahnya umur 26" ucap Tante Ratih.
Raisa pun hanya tersenyum tipis menanggapi nya.
"wah enak nih Bu Maya dapat menantu yang masih muda banget, mana cantik luar dalam lagi, jadi pengen juga punya menantu kayak menantunya Bu Maya " ucap Tante Mirna.
" iya, makanya suruh tuh si Dani merrid kan udah 28 tahun tuh umurnya masa kalah sama anaknya Bu Maya yang usianya dibawah 5 tahun dari Dani?" ucap Tante Dian.
" saya sih juga mau nya gitu Bu Dian, tapi ya gitu Dani nya belum mau menikah, kalo ditanya kapan nikah pasti jawabannya belum ada yang pas dihati, entah sampai kapan saya harus bersabar padahal saya udah ngebet pengen punya menantu serta cucu seperti Bu Maya ini" jawab Tante Mirna.
" yaudah sabar aja, mungkin belum datang jodoh yang terbaik untuk Dani Bu Mirna" jawab mama Maya yang dibalas anggukan kepala oleh Tante Mirna.
" eh ngomong-ngomong menantu Bu Maya udah isi belum?" tanya Tante Yani
" Belum Bu, doa kan aja semoga secepatnya dikasih oleh Allah" ucap mama Maya.
" Aamiin, semoga cepat isi ya neng Raisa," serempak ibu-ibu.
Raisa pun hanya tersenyum manis sembari mengaminkan doa ibu-ibu.
2 jam berlalu akhirnya acara arisan pun selesai, ternyata seru juga ya ikut perkumpulan kayak gini apalagi ibu-ibu disini orang nya pada care semua, pada ramah semua ya walaupun notabennya jika ibu-ibu sudah berkumpul pasti ada aja yang di gibahin, maklum sih namanya juga ibu-ibu ya nggak? sehari aja nggak ngegibah rasanya hampa eakk...
Tapi jangan ditiru ya reader, ngegibah itu nggak baik loh, apalagi ngomongin aib orang ntar bisa masuk neraka loh emang nya pada mau masuk neraka? kalo Raisa sih nggak mau ya, mendingan masuk surga aja bareng bang Arsya lebih enak iya nggak iya nggak iya nggak ya iyalah.😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Nggik
💪💪💪
2021-08-23
0