Episode-2

Seketika mereka berdua memutar badan dan melihat ke sumber suara. Terpampanglah sosok pria tampan,tinggi,dan yang pastinya digilai siswi di sekolah dan di idolai juga oleh Jeje pastinya, namun tidak dengan Abel.

"Eh Rey, iya kita mau pulang"jawab Jeje dengan tersenyum manis.

"Kamu pulang menggunakan apa?"tanya Rey tanpa ekspresi.

"A...aku pulang menggunakan mobil, Rey"Jawab Jeje dengan wajah yang semringah.

"Bukan kamu,tapi teman mu"jelas Rey yang langsung membuat Jeje dan Abel saling bertatapan.

"Huft,aku pikir aku yang ditanya"batin Jeje kecewa.

"Aku pulang dengan Jeje" jawab Abel tanpa menatap Rey.

"Kamu pulang dengan ku saja"ucap Rey dengan nada dingin yang menusuk tulang.

"Dan kamu, kamu bisa pulang sendirikan?"tanya Rey pada tepat di depan wajah Jeje.

Jeje yang ditatap seketika membeku dan pipinya terasa panas karna salah tingkah.

"Astaga..Pangeran ku menatap ku sedekat ini, oh my god!!"batin Jeje yang bersorak gembira.

"Tidak bisa! aku pulang dengan Jeje saja"bantah Abel.

"Eh?..kamu apa apaan sih Bell, kamu pulang sama Rey saja, kasian tau dia"Ucap Jeje yang tersenyum malu pada Rey.

"Tidak usah, aku pulang jalan kaki saja"tolak Abel.

"Kamu harus pulang dengan ku, ayo!"ujar Rey sembari menarik tangan Abel menuju mobil sport-nya di parkiran sekolah.

"Eh? lepaskan aku! Je..!! tolongin aku" teriak Abel sambil meronta minta di lepaskan,sementara Jeje hanya berdiri dan terus tersenyum menatap kepergian sahabatnya itu.

"Tidak apa apa hari ini Rey pulang dengan Abel,Ini adalah peluang pertamaku,tadi saja sudah di tatap dengan jarak yang begitu dekat oleh Rey,sumpah! aku akan tidur nyenyak malam ini"batin Jeje.

"Eh kamu, lepaskan aku! aku tidak mau pulang denganmu, lepaskan"teriak Abel sepanjang perjalanan menuju parkiran. Namun Rey seakan tuli,baginya teriakan Abel bagaikan Alunan musik yang sedap di dengar oleh telinga.

"Diam! kamu harus pulang dengan ku titik!" ucap Rey dengan nada tegas. Siapa pun yang mendengarnya pasti akan takut,tapi tidak dengan Abel. Dia sudah terbiasa mendengar ucapan yang tidak enak dari Karin dan para awaknya.

Saat tiba di depan mobil, Rey segera membuka pintunya dan memasukan Abel kedalam dan dengan cepat Rey memutar mobil untuk masuk,agar Abel tidak keluar.

"Kamu apa apaan sih!? Aku tidak mau kenapa di paksa?"bentak Abel dengan marah.

"Diam! awas saja kamu berisik,disini sudah sepi, aku bisa melakukan apapun denganmu, sekarang diam!"ancam Rey dan seketika Abel terdiam, Abel sudah dewasa ia sangat mengerti apa yang di katakan Rey tadi.

"Bagus! duduk diam disitu"tutur Rey.

Abel sama sekali tidak menjawab,ia bahkan memalingkan wajahnya ke luar jendela tanpa mau melihat atau melirik Rey. sedangkan Rey, dia selalu saja melirik Abel,entah apa yang ia pikirkan sekarang.

"Pertama kali dan akan menjadi kebiasaan"batin Rey ambigu.

"Kita makan siang dulu" tutur Rey memecah keheningan.

"Tidak perlu,aku harus segera pulang,aku akan pergi bekerja" tolak Abel.

"Tidak ada penolakan, kamu harus mau"tekan Rey memaksa.

Sudah cukup,hilang sudah kesabaran Abel. Sekarang ia sudah siap meledak.

"Maksud kamu apa?! Kamu dengan seenaknya memaksa ku untuk pulang bersama mu, lalu kamu juga memaksaku untuk makan siang! mau kamu apa hah?"Abel meluapkan amarahnya.

citt

Rey mengerem mobil mendadak,Ia langsung menatap Abel dengan tatapan yang tajam.

Saat ini perasaan Abel tak menentu,antara marah,takut,dan waspada.

"Kenapa dia mengerem?"batin Abel.

"Ada apa?Kenapa melihatku?"tanya Abel yang gugup tapi berusaha tetap normal.

"Jadilah kekasihku"jawab Rey to the point.

Mata Abel melotot setelah mendengar ucapan Rey, seketika hening di dalam mobil itu.

"apa apaan ini?"batin Abel.

"Kenapa diam?Jadilah kekasihku"lanjut Rey.

"Kamu jangan bercanda,aku tidak suka"ujar Abel memalingkan wajahnya.

"Aku tidak bercanda, aku menyukaimu" jelas Rey sembari menggenggam tangan Abel.

"Aku menyukaimu sudah sejak lama dan aku ingin kamu menjadi kekasih ku"lanjut Rey.

glekk

"Aku tidak menyukainya, aku tidak bisa menjadi kekasihnya"batin Abel.

"Maaf Rey, aku tidak bisa..dari awal aku tidak pernah menyukaimu, aku tidak bisa menerima mu" jelas Abel sembari menarik tangannya yang di genggam oleh Rey.

"Tapi aku mencintai mu, aku tidak suka kamu dekat dan akrab dengan si breng*sek Arjun itu"ujar Rey.

"Jangan libatkan Arjun, kamu jangan egois Rey! walaupun kamu memaksa, kamu tetap tidak akan bisa menepati hati ku"jelas Abel.

"Kenapa? kamu menyukai Arjun? maka dari itu kamu tidak bisa menerima ku?"tanya Rey selidik dengan nada dingin.

"Aku tidak menyukainya dan tidak juga menyukai siapapun"jawab Abel datar.

"Aku turun disini saja, terima kasih tumpangannya"lanjut Abel hendak turun dari mobil.

"Jangan! aku akan mengantar mu sampai ke rumah" ujar Rey sembari menyalakan kembali mobilnya.

Hening, tiada lagi percakapan dan hanya ada rasa canggung dan kecewa yang memenuhi mobil sport mewah tersebut.

sakit

itulah yang dirasakan Rey sekarang, tapi ia bukanlah pemuda yang mudah menyerah. Abel mengatakan bahwa belum ada yang menepati hatinya dan itu adalah keuntungan bagi Rey, dia akan terus berjuang untuk mendapatkan hati Abel.

"Belum berhasil Rey. tidak apa apa ,masih banyak waktu untuk menepati hatinya"batin Rey menyemangati dirinya sendiri.

Sekarang mobil sudah berhenti di depan rumah sederhana milik Abel. Abel segera membuka sabuk pengamannya untuk turun, namun sebelum turun ia menyempatkan diri mengucapkan terima kasih dan permintaan maaf kepada Rey.

"Terima kasih Rey atas tumpangannya dan sekali lagi aku minta maaf"ujar Abel sembari menunduk.

"Tidak perlu meminta maaf. Namanya juga hati, tidak bisa dipaksakan.Tapi ingat, aku akan terus berusaha untuk mengisinya" tutur Rey sembari memperlihatkan senyumannya yang langka. Abel tidak menjawab, ia langsung turun dari mobil.

"Aku pulang"Ujar Rey.

"Iya"jawab Abel

Mobil Rey pun melaju meninggalkan pekarangan rumah Abel.

Abel segera memasuki rumah dan segera menguncinya.

"Huft, melelahkan sekali..aku harus bersiap untuk berangkat bekerja"gumam Abel.

Ia segera membersihkan diri dan memakai seragam kerjanya. Abel bekerja di cafe sebagai pelayan. Dia sudah bekerja setahun disana, sikapnya yang ramah dan sopan membuat para pekerja di sana menyukainya.

.

.

.

"Tuan, Ini berkas yang anda minta dari perusahaan yang akan bekerja sama dengan perusahaan kita" jelas Hans.

"Hm, kamu bisa pergi"balas Leon.

"Baik tuan,permisi"ucap hans sembari meninggalkan ruangan sang atasan.

Bersambung...

anyeong readers tercinta, pantengin terus cerita author karena akan banyak adegan yang menarik dan pastinya tidak akan membosankan untuk dibaca.

jangan lupa tinggalkan jejak:

like,komen,vote(・´з`・)

terimakasih all thanks more full hehe..

Terpopuler

Comments

Helen Nirawan

Helen Nirawan

cowo gt seh , idiihh , maksa , lu gk laku , sampe hrs maksa org buat jd pacar lu , ishhh , model gini yg plg gampang maen tangan neh

2024-07-23

0

heaven

heaven

ini castnya umurnya berapa ya?? terus abel kelas berapa??

2022-05-06

0

Fnaa Fbrntii

Fnaa Fbrntii

Lanjut thorr

2021-09-04

0

lihat semua
Episodes
1 pengenalan tokoh
2 episode-1
3 Episode-2
4 Episode-3
5 Episode-4
6 Episode-5
7 Episode-6
8 Episode-7
9 Episode-8
10 Episode-9
11 Episode-10
12 Episode-11
13 Episode-12
14 Episode-13
15 Episode-14
16 Episode-15
17 Episode-16
18 Episode-17
19 Episode-18
20 Episode-19
21 Episode-20
22 Episode-21
23 Episode-22
24 Episode-23
25 Episode-24
26 Episode-25
27 Episode-26
28 Episode-27
29 Episode-28
30 Episode-29
31 Episode-30
32 Episode-31
33 Episode-32
34 Episode-33
35 Episode-34
36 Episode-35
37 Episode-36
38 Episode-37
39 Episode-38
40 Episode-39
41 Episode-40
42 Episode-41
43 Episode-42
44 Episode-43
45 Episode-44
46 Episode-45
47 Episode-46
48 Episode-47
49 Episode-48
50 Episode-49
51 Episode-50
52 Episode-51
53 Episode-52
54 Episode-53
55 Episode-54
56 Episode-55
57 Episode-56
58 Episode-57
59 Episode-58
60 Episode-59
61 Episode-60
62 Episode-61
63 Episode-62
64 Episode-63
65 Episode-64
66 Episode-65
67 Episode-66
68 Episode-67
69 Episode-68
70 Episode-69
71 Episode-70
72 Episode-71
73 Episode-72
74 Episode-73
75 Episode-74
76 Episode-75
77 Episode-76
78 Episode-77
79 Episode-78
80 Episode-79
81 Episode-80
82 Episode-81
83 Episode-82
84 Episode-83
85 Episode-84
86 Episode-85
Episodes

Updated 86 Episodes

1
pengenalan tokoh
2
episode-1
3
Episode-2
4
Episode-3
5
Episode-4
6
Episode-5
7
Episode-6
8
Episode-7
9
Episode-8
10
Episode-9
11
Episode-10
12
Episode-11
13
Episode-12
14
Episode-13
15
Episode-14
16
Episode-15
17
Episode-16
18
Episode-17
19
Episode-18
20
Episode-19
21
Episode-20
22
Episode-21
23
Episode-22
24
Episode-23
25
Episode-24
26
Episode-25
27
Episode-26
28
Episode-27
29
Episode-28
30
Episode-29
31
Episode-30
32
Episode-31
33
Episode-32
34
Episode-33
35
Episode-34
36
Episode-35
37
Episode-36
38
Episode-37
39
Episode-38
40
Episode-39
41
Episode-40
42
Episode-41
43
Episode-42
44
Episode-43
45
Episode-44
46
Episode-45
47
Episode-46
48
Episode-47
49
Episode-48
50
Episode-49
51
Episode-50
52
Episode-51
53
Episode-52
54
Episode-53
55
Episode-54
56
Episode-55
57
Episode-56
58
Episode-57
59
Episode-58
60
Episode-59
61
Episode-60
62
Episode-61
63
Episode-62
64
Episode-63
65
Episode-64
66
Episode-65
67
Episode-66
68
Episode-67
69
Episode-68
70
Episode-69
71
Episode-70
72
Episode-71
73
Episode-72
74
Episode-73
75
Episode-74
76
Episode-75
77
Episode-76
78
Episode-77
79
Episode-78
80
Episode-79
81
Episode-80
82
Episode-81
83
Episode-82
84
Episode-83
85
Episode-84
86
Episode-85

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!