Episode-3

"Tuan,Ini berkas yang anda minta dari perusahaan yang akan bekerja sama dengan perusahaan kita"jelas Hans.

"Hm,kamu bisa pergi"respon Leon.

"Baik tuan,permisi"ucap Hans sembari meninggalkan ruangan Sang atasan.

Leon membuka berkas yang di berikan Hans kepadanya dan membaca detail detail berkas itu dengan teliti tanpa ada yang tertinggal.

Setelah selesai membaca berkas itu,Leon kembali memanggil Hans untuk pergi ke ruangannya.

"Iya Tuan,ada yang bisa saya bantu"Ucap Hans sopan

"Atur pertemuan ku dengan Tuan Gilbert nanti"Ucap Leon

"Baik Tuan,pertemuan sudah di atur oleh tuan Gilbert sendiri,yaitu di Kafe Printiar"Jelas Hans.

"Hm baiklah,kamu boleh pergi"ucap Leon.

"Astaga..Dia memanggil ku hanya untuk di usir kembali,bukannya dia bisa menelpon saja?"jerit tangis batin Hans.

"Baik tuan,saya permisi"Ucap Hans sembari membungkuk hormat.

.

.

.

Abel sudah berada di tempat kerjanya,pelanggan hari ini lumayan ramai. Abel dan para pelayan lainnya sibuk melayani pelanggan. Saat Abel akan kembali ke dapur untuk membawa piring dan gelas kotor,tiba tiba ada yang memanggilnya.

"Abel"panggil orang itu dan Abel lantas menoleh menuju ke sumber suara.

"Kenapa Han?"Tanya Abel ke Hana teman nya bekerja.

"Biar Aku saja yang mengantar piring kotornya,kamu tolong ke pasar di dekat sini untuk membeli keperluan Kafe yang hampir habis yah"pinta Hana.

"Oh,iya bisa"balas Abel menyanggupi.

"Sini piringnya,dan ini uang sama daftar belanjaannya yah"Jelas Hana dan di terima oleh Abel.

"Oke,kalau begitu aku pergi dulu yah"Balas Abel.

"Iya,hati hati ya bell"pesan Hana.

"Iya"balas Abel sembari berjalan meninggalkan Kafe.

.

.

.

.

Mobil mewah yang di kendarai oleh orang paling berpengaruh di negara itu sedang berjalan melintas jalanan yang ramai. Dia adalah Leon,Pria tampan dan paling kaya serta berpengaruh di negara tersebut.

Wajah datar dan mata Elang nya selalu menghiasi wajahnya setiap saat tanpa pernah tersenyum atau berbicara dengan hangat.

Jika kalian bertanya di mana Orang Tua Leon? maka jawabannya. Orang Tua Leon tinggal di negara lain, Ibu Leon sudah meninggal sejak ia berusia 3 tahun sejak saat itulah dia hanya di besarkan oleh sang Ayah, Tuan George Xylander.

Tuan Xylander memutuskan tinggal di Negara lain karna di sana dia merasa tenang sembari menikmati masa pensiunnya. Dia tidak sendiri di sana,belasan penjaga dan beberapa pelayan ada di Monsion untuk melayaninya dan mengurus monsion juga.

Dia sesekali mengunjungi Leon,dan terkadang Leon yang akan menemuinya,Leon sangat menyayangi sang Ayah,bahkan Ayahnya tidak menikah lagi setelah kepergian Ibunya.

Mobil mewah itu berhenti di depan sebuah Kafe,Hans dengan sigap membukakan pintu mobil untuk Sang atasan sembari membukungkuk hormat.

"Silahkan tuan"ujar Hans sopan.

Leon keluar dengan wajah datar dan pastinya tanpa senyuman.Ia menjadi pusat perhatian para pejalan kaki serta pelanggan di Kafe tersebut.

"hm"jawabnya.

saat akan melangkahkan kaki nya menuju pintu masuk,ada seseorang yang tanpa sengaja menabraknya. Karna badan Leon yang besar, dia sama sekali tidak terjatuh dan malah si pelaku yang terjatuh.

"Aduh"pekik sang pelaku saat terjatuh,Ia segera berdiri lagi dan kembali menjinjing barang bawaannya.

"Maaf Tuan, saya tidak sengaja. Saya terburu buru,sekali lagi saya minta maaf"ucapnya sedikit menunduk kemudian menatap orang yang ia tabrak. Sedangkan Leon hanya diam sambil menatap si pelaku,dari terjatuh hingga bangkit untuk minta maaf padanya.

"Cantik,mata yang indah"batin Leon tanpa sadar terlihat sedikit sunggingan di sana. Sangat sedikit,bahkan harus dilihat dengan teliti.

"Maaf,saya permisi Tuan"ujar sang pelaku sambil pergi memasuki Kafe dan meninggalkan Leon disana. Sedangkan Leon masih mematung sambil melihat kepergian Sang pelaku.

"Tuan tidak apa apa?"Tanya Hans membuyarkan lamunan Leon.

"Ha?emm yah aku tidak apa apa"Jawab Leon sambil membenarkan ekspresinya.

"Mari tuan,Tuan Gilbert sudah menunggu di dalam"Jelas Hans.

"Baiklah"balas Leon sambil melangkah masuk ke dalam Kafe.

"siapa gadis tadi?dia sangat cantik dan menggemaskan"batin Leon.

Dan tibalah Leon dan Juga Hans sekertarisnya di ruangan VIP, dimana Tuan Gilbert sudah menunggu di sana. Dia tidak sendiri, ada sekertarisnya juga yang menunggu kehadiran Leon.

"Selamat datang Tuan Leon dan Sekertaris Hans"Sapa Tuan Gilbert ramah sembari memberi jabatan.

"Terima kasih tuan Gilbert,Maaf lama menunggu"Ucap Leon

"Tidak masalah,kami tidak terlalu lama menunggu, silahkan"ucap Tuan Gilbert mempersilahkan duduk Leon dan Hans duduk.

"Lebih baik kita pesan makanan dulu sebelum membahas perusahaan"usul tuan Gilbert dan di setujui oleh Leon.

"Pelayan"panggil sekertaris Tuan Gilbert

Dan datanglah pelayan dengan membawa papan menu di tangannya.

"Silahkan Tuan,mau pesan apa?"Tanya pelayan itu sopan.

Leon yang semulanya hanya fokus ke arah berkas mendadak berhenti setelah mendengar suara indah itu dan dengan cepat Leon melihat asal suara itu.

Deggg

"Gadis ini,gadis yang tadi menabrakku"batin Leon.

Gadis yang maksud Leon adalah Abel,Abel yang tadi terburu buru membawa barang belanjaannya tidak sengaja menabrak Leon di depan Kafe.

"Tuan Leon mau pesan apa?"tanya tuan Gilbert membuyarkan lamunan Leon.

"Ha? em samakan saja"Balas Leon.

"Baiklah,samakan saja"jelas Tuan gilbert kepada Abel.

"Baik Tuan,permisi"Ucap abel dengan sopan dan berjalan pergi. Sedangkan Leon tak berpaling melihat kepergian Abel

"Ada apa denganku?bukannya aku tidak menyukai wanita?tapi gadis tadi...ahh shitt dia harus menjadi milikku"batin Leon.

Abel pov

"Ada apa dengan Om om tadi? melihat orang seperti orang yang sedang kesurupan saja. Oh ya, dia kan Om om yang ku tabrak tadi? Astaga! semoga saja dia tidak complain kepada manager Kafe."Gumam Abel khawatir.

Singkat cerita Abel kembali menuju meja Leon untuk mengantar pesanan nya,tapi kali ini Abel merasa was was dan deg deg an,dia takut Leon akan complain atas masalah tabrakan di depan Kafe tadi,bisa bisa dia di pecat karna itu.

"Ini Tuan pesanan nya"Ujar Abel sembari meletakan makanan dan minuman yang ia bawa di meja.

"Iya terima kasih"jawab Hans,Tuan Gilbert beserta Asistennya. Bagaimama dengan Leon? dia sedang duduk dan memperhatikan Abel tanpa mengatakan apapun. Tatapannya sangat mengintiminasi yang membuat Abel ingin cepat cepat pergi dari situ.

"Silahkan Tuan,permisi "ucap Abel dengan sopan lalu pergi.

Setelah selesai makan dan membahas masalah perusahaan,akhirnya Leon dan rekan bisnisnya mengakhiri pertemuannya.

"Terima kasih karna Tuan Leon mau bekerja sama dengan perusahaan saya"ujar tuan Gilbert.

"Sama sama,Ini akan menguntungkan kedua perusahaan"balas Leon datar.

"Pastinya"lanjut Tuan Gilbert.

"Jika sudah selesai kami harus kembali kekantor,karna masih banyak pekerjaan"Ujar Leon

"Baik,terima kasih atas kerja samanya"balas Tuan Gilbert dan mereka pun mengakhirinya.

bersambung...

Like,Coment,And Vote:)

Terpopuler

Comments

Jewel Kefrill

Jewel Kefrill

kayak leo sama kesya de, iya gk sihhh???😅😅😅🤔🤔🤔🤔di novel sebelah....
masa iya????🤔🤔🤔

2022-08-24

0

Callysta Nungrum Amira

Callysta Nungrum Amira

abel parah bilang leon om om

2021-12-25

0

lihat semua
Episodes
1 pengenalan tokoh
2 episode-1
3 Episode-2
4 Episode-3
5 Episode-4
6 Episode-5
7 Episode-6
8 Episode-7
9 Episode-8
10 Episode-9
11 Episode-10
12 Episode-11
13 Episode-12
14 Episode-13
15 Episode-14
16 Episode-15
17 Episode-16
18 Episode-17
19 Episode-18
20 Episode-19
21 Episode-20
22 Episode-21
23 Episode-22
24 Episode-23
25 Episode-24
26 Episode-25
27 Episode-26
28 Episode-27
29 Episode-28
30 Episode-29
31 Episode-30
32 Episode-31
33 Episode-32
34 Episode-33
35 Episode-34
36 Episode-35
37 Episode-36
38 Episode-37
39 Episode-38
40 Episode-39
41 Episode-40
42 Episode-41
43 Episode-42
44 Episode-43
45 Episode-44
46 Episode-45
47 Episode-46
48 Episode-47
49 Episode-48
50 Episode-49
51 Episode-50
52 Episode-51
53 Episode-52
54 Episode-53
55 Episode-54
56 Episode-55
57 Episode-56
58 Episode-57
59 Episode-58
60 Episode-59
61 Episode-60
62 Episode-61
63 Episode-62
64 Episode-63
65 Episode-64
66 Episode-65
67 Episode-66
68 Episode-67
69 Episode-68
70 Episode-69
71 Episode-70
72 Episode-71
73 Episode-72
74 Episode-73
75 Episode-74
76 Episode-75
77 Episode-76
78 Episode-77
79 Episode-78
80 Episode-79
81 Episode-80
82 Episode-81
83 Episode-82
84 Episode-83
85 Episode-84
86 Episode-85
Episodes

Updated 86 Episodes

1
pengenalan tokoh
2
episode-1
3
Episode-2
4
Episode-3
5
Episode-4
6
Episode-5
7
Episode-6
8
Episode-7
9
Episode-8
10
Episode-9
11
Episode-10
12
Episode-11
13
Episode-12
14
Episode-13
15
Episode-14
16
Episode-15
17
Episode-16
18
Episode-17
19
Episode-18
20
Episode-19
21
Episode-20
22
Episode-21
23
Episode-22
24
Episode-23
25
Episode-24
26
Episode-25
27
Episode-26
28
Episode-27
29
Episode-28
30
Episode-29
31
Episode-30
32
Episode-31
33
Episode-32
34
Episode-33
35
Episode-34
36
Episode-35
37
Episode-36
38
Episode-37
39
Episode-38
40
Episode-39
41
Episode-40
42
Episode-41
43
Episode-42
44
Episode-43
45
Episode-44
46
Episode-45
47
Episode-46
48
Episode-47
49
Episode-48
50
Episode-49
51
Episode-50
52
Episode-51
53
Episode-52
54
Episode-53
55
Episode-54
56
Episode-55
57
Episode-56
58
Episode-57
59
Episode-58
60
Episode-59
61
Episode-60
62
Episode-61
63
Episode-62
64
Episode-63
65
Episode-64
66
Episode-65
67
Episode-66
68
Episode-67
69
Episode-68
70
Episode-69
71
Episode-70
72
Episode-71
73
Episode-72
74
Episode-73
75
Episode-74
76
Episode-75
77
Episode-76
78
Episode-77
79
Episode-78
80
Episode-79
81
Episode-80
82
Episode-81
83
Episode-82
84
Episode-83
85
Episode-84
86
Episode-85

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!