episode-1

Dua tahun sudah Abel menjalani hidup seorang diri tanpa bantuan keluarga dan saudara,namun Abel beruntung masih punya sahabat yang baik dan selalu ada untuk nya, siapa lagi jika bukan Jeje.

Di pagi yang cerah ini, nampak seorang gadis cantik sudah siap untuk berangkat kesekolah. Ia adalah Abel,Abel bangun sangat pagi untuk membersihkan rumah, rumah peninggalan ayah dan ibunya. Syukurlah ayah dan ibunya tidak meninggalkan hutang saat mereka pergi sehingga Abel tidak perlu esktra banting tulang untuk membayar hutang hutang tersebut.

Ia mengenakan seragam SMA nya dengan rapi, tak lupa ia juga menggerai rambutnya hari ini. Ia terkadang risih ketika banyak pemuda yang selalu memperhatikan lehernya, Namun digerai atau tidak Abel tetap terlihat sangat cantik.

Sebelum berangkat sekolah, tak lupa ia menyempatkan diri minum segelas air. Ia selalu berusaha tersenyum menjalani harinya, bohong jika Abel tak merindukan kedua orang tua nya, bayang bayang kasih sayang mereka selalu saja terlihat di setiap sudut rumah.

.

.

.

.

Abel pergi kesekolah dengan berjalan kaki, jarak sekolah dengan rumah Abel lumayan jauh. Terkadang Abel juga merasa lelah tapi mau bagaimana lagi? daripada uang nya habis untuk ongkos transportasi lebih baik di gunakan untuk keperluan lain,pikir Abel.

Disinilah ia sekarang, di depan gerbang sekolah yang hanya ditempati oleh kalangan atas namun dia berhasil masuk kesana berkat prestasi yang ia toreh, SMA Pranata Jaya.

Celingak celinguk dia mencari seseorang saat berjalan menuju ruang kelasnya.

"Jeje dimana yah? Biasanya dia datang pagi? "gumam Abel.

Dia terus berjalan,hingga tepukan di pundaknya menghentikan langkahnya.

"Mencari Jeje? "Sapa suara yang terdengar hangat di telinga, siapa lagi kalau bukan Arjun orang nya.

Abel menoleh kebelakang dan mendapatkan pria tampan jakung sedang bersenyum dengan senyuman khas nya yang menawan.

"Eh? Arjun?"ucap Abel

"Iya Jun, aku sedang mencari Jeje. Kamu tau dia dimana?"tanya abel.

"Jeje belum datang, mungkin sebentar lagi. Lagipula ini masih awal"ucap Arjun yang tak lepas dari senyuman nya yang hangat.

"Oh, kamu tumben sekali datang awal? biasanya juga sedikit siangan?"tanya Abel yang sudah tau kebiasaan Arjun,yah mereka satu kelas,hal itu juga yang membuat hidup Arjun selalu merasa manis karna sekelas dengan gadis yang ia sukai. Namun dia belum berani mengatakannya, karna ia takut persahabatan mereka akan rusak. Itu sebab nya Arjun memendam nya dulu sebelum nanti waktu yang pas dia akan mengatakannya.

"Memangnya tidak boleh datang awal? Aku mau mengajak mu sarapan di kantin" jelas Arjun.

"Emm..maaf yah Jun, aku menunggu Jeje saja nanti"ucap Abel pelan agar Arjun tidak merasa tersinggung.

"Astaga Bell, sekali sekali kamu harus mau, kebetulan Jeje belum ada, mau yah please..."bujuk Arjun dengan wajah penuh harap.

Jika saja ada siswi lain yang melihat, maka mereka akan langsung pingsan,tapi tidak dengan Abel.

Abel juga kasihan melihat Arjun,dia sudah datang pagi pagi hanya untuk mengajaknya sarapan bersama dan kebetulan tadi Abel tidak sarapan di rumah,hanya minum saja.

"Mau ya Bell? aku traktir kok"sambung Arjun.

"Emm, yasudah aku mau"ucap Abel sembari memperlihatkan senyuman nya yang bisa membuat siapa pun terpana.

"Astaga..sampai kapan Aku harus memendam perasaan ini?"batin Arjun.

Mereka pun beriringan berjalan menuju kantin,banyak pasang mata melihat mereka, ada yang kagum dengan paras mereka berdua,ada juga yang iri sambil terang terangan menunjukan ekspresi tidak sukanya.

Setelah sampai keduanya lantas mencari tempat duduk untuk sarapan bersama. Sepanjang perjalan menuju kantin,senyum tak pernah luput dari seorang Arjun.

"Bell? kamu mau pesan apa?"tanya Arjun.

"Samakan saja"Jawab Abel ramah.

"Yasudah aku pesan dulu yah"terang Arjun sembari pergi memesan makanan.

"Iya" jawab Abel sembari tersenyum.

Tanpa mereka berdua sadari ada sepasang mata yang terus memperhatikan mereka sejak awal. Nampak rasa tak senang di wajahnya,bahkan tangannya sudah mengepal dan siap untuk memukul. Dia adalah Rey yang sudah terbakar sejak awal,namun tetap diam di tempat sebelum dia melakukan sesuatu.

"Shitt,si breng*sek itu! berani berani nya dia mendekatin Abel, tunggu saja waktu nya nanti"gumam nya dengan tatapan yang tak lepas dari Abel dan Arjun.

.

.

.

Di lain tempat, seorang pria tampan sedang berjalan menuju ruangannya, sepanjang perjalanan banyak yang mata tak lepas memperhatikannya,terlebih lagi para karyawan wanita.

"Astaga,Tuan Leon tampan sekali"

"Beruntungnya aku bisa melihat pria setampan nya"

"Aku ingin menikah denganmu Tuan Leon"

Kira kira seperti itulah bisik bisik karyawan wanita kepada atasannya tersebut.

Dia memasuki lift khusus Ceo yang diikuti oleh sekertarisnya Hans di belakang.

Dia menuju lantai paling atas di perusahaan raksasanya tersebut, karna disitulah ruangannya berada. Saat di lift,Leon membuka pembicaraan.

"Apa jadwal hari ini?"tanya nya tanpa menoleh ke lawan bicara.

Hans yang sudah faham langsung menjelaskan jadwal yang harus di hadiri oleh sang atasan.

"Jam 10 nanti ada meeting dengan klien dari singapura, Jam 1 nanti ada pertemuan dengan Tuan Gilbert untuk urusan kerja sama di cafe Printiar, dan ...."jelas Hans

"Hmm"Leon berdehem.

"Untung atasan"batin Hans.

.

.

.

.

Jam pulang sekolah telah tiba, semua siswa maupun siswi sudah siap untuk pulang kerumah mereka masing masing, begitu juga dengan Abel dan Jeje.

"Bell, kamu mau diantar pulang? kebetulan aku bawa mobil sendiri"Tawar Jeje.

"Tidak usah, aku bisa pulang sendiri kok Je"ucap Abel yang merasa tidak enak dengan Jeje. Bisa bisa dia disangka memanfaatkan Jeje oleh siswa lain, terutama Karina.

"Astaga Bell, Aku tau kamu merasa tidak enak dengan ku. Santai saja Bell, siapa peduli dengan mereka? lagipula kamu harus kerja juga, nanti kamu bisa telat" jelas Jeje.

"Yasudah, aku mau" jawab Abel setuju.

"Oke, sekarang kita keparkiran yah"balas Jeje.

Mereka berdua pun beriringan berjalan menuju parkiran sekolah, saat melewati koridor terdengar suara di belakang memanggil.

"Mau pulang?"terdengar pertanyaan dengan nada dingin daru arah belakang.

Seketika mereka berdua memutar badan dan melihat ke sumber suara.

Dan terpampanglah sosok pria tampan,tinggi,dan yang pastinya digilai siswi di sekolah dan di idolai juga oleh Jeje pastinya, namun tidak dengan Abel.

"Eh Rey, iya kita mau pulang"jawab Jeje dengan tersenyum manis.

Bersambung...

hallo readers tercinta author...

gimana nih awal awal ceritanya? akan ada hal yang menarik di episode episode lainnya, soo nantikan terus kelanjutan cerita author.

jangan lupa tinggalkan jejak :

like, komen, vote (´ε` )♡

Love you all and thanks more (・´з`・)

Terpopuler

Comments

Fnaa Fbrntii

Fnaa Fbrntii

Lanjutt

2021-09-04

0

Fnaa Fbrntii

Fnaa Fbrntii

Semangat thor ell

2021-09-04

0

lihat semua
Episodes
1 pengenalan tokoh
2 episode-1
3 Episode-2
4 Episode-3
5 Episode-4
6 Episode-5
7 Episode-6
8 Episode-7
9 Episode-8
10 Episode-9
11 Episode-10
12 Episode-11
13 Episode-12
14 Episode-13
15 Episode-14
16 Episode-15
17 Episode-16
18 Episode-17
19 Episode-18
20 Episode-19
21 Episode-20
22 Episode-21
23 Episode-22
24 Episode-23
25 Episode-24
26 Episode-25
27 Episode-26
28 Episode-27
29 Episode-28
30 Episode-29
31 Episode-30
32 Episode-31
33 Episode-32
34 Episode-33
35 Episode-34
36 Episode-35
37 Episode-36
38 Episode-37
39 Episode-38
40 Episode-39
41 Episode-40
42 Episode-41
43 Episode-42
44 Episode-43
45 Episode-44
46 Episode-45
47 Episode-46
48 Episode-47
49 Episode-48
50 Episode-49
51 Episode-50
52 Episode-51
53 Episode-52
54 Episode-53
55 Episode-54
56 Episode-55
57 Episode-56
58 Episode-57
59 Episode-58
60 Episode-59
61 Episode-60
62 Episode-61
63 Episode-62
64 Episode-63
65 Episode-64
66 Episode-65
67 Episode-66
68 Episode-67
69 Episode-68
70 Episode-69
71 Episode-70
72 Episode-71
73 Episode-72
74 Episode-73
75 Episode-74
76 Episode-75
77 Episode-76
78 Episode-77
79 Episode-78
80 Episode-79
81 Episode-80
82 Episode-81
83 Episode-82
84 Episode-83
85 Episode-84
86 Episode-85
Episodes

Updated 86 Episodes

1
pengenalan tokoh
2
episode-1
3
Episode-2
4
Episode-3
5
Episode-4
6
Episode-5
7
Episode-6
8
Episode-7
9
Episode-8
10
Episode-9
11
Episode-10
12
Episode-11
13
Episode-12
14
Episode-13
15
Episode-14
16
Episode-15
17
Episode-16
18
Episode-17
19
Episode-18
20
Episode-19
21
Episode-20
22
Episode-21
23
Episode-22
24
Episode-23
25
Episode-24
26
Episode-25
27
Episode-26
28
Episode-27
29
Episode-28
30
Episode-29
31
Episode-30
32
Episode-31
33
Episode-32
34
Episode-33
35
Episode-34
36
Episode-35
37
Episode-36
38
Episode-37
39
Episode-38
40
Episode-39
41
Episode-40
42
Episode-41
43
Episode-42
44
Episode-43
45
Episode-44
46
Episode-45
47
Episode-46
48
Episode-47
49
Episode-48
50
Episode-49
51
Episode-50
52
Episode-51
53
Episode-52
54
Episode-53
55
Episode-54
56
Episode-55
57
Episode-56
58
Episode-57
59
Episode-58
60
Episode-59
61
Episode-60
62
Episode-61
63
Episode-62
64
Episode-63
65
Episode-64
66
Episode-65
67
Episode-66
68
Episode-67
69
Episode-68
70
Episode-69
71
Episode-70
72
Episode-71
73
Episode-72
74
Episode-73
75
Episode-74
76
Episode-75
77
Episode-76
78
Episode-77
79
Episode-78
80
Episode-79
81
Episode-80
82
Episode-81
83
Episode-82
84
Episode-83
85
Episode-84
86
Episode-85

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!