Suamiku Duda Beranak Satu
"Oek oek oek "
Tangisan Bayi menggema diseluruh koridor Rumah sakit. Arya yang berumur 24 tahun itu sudah Sah menjadi Ayah.
Ceklek
suara pintu terbuka dan dimana tempat Istrinya sedang melahirkan anak pertama bagi keluarga kecil mereka.
"Selama ini, apakah bapak tau istri anda memiliki penyakit?" tanya sang dokter.
Arya bingung apa maksud dokter ini, memang Zifa sering merasa kesakitan tapi dia tidak pernah mengatakannya, dia hanya bilang kalau itu efek dari kehamilannya.
"Tidak, saya tidak tau dokter, emang kenapa? apakah istri dan anak anak saya baik-baik aja?" tanya Arya khawatir
"Anak anda baik dan sehat lahir sempurna"
Mendengar ucapan sang Dokter membuat Arya menjadi bahagia.
"Tapi Istri anda memiliki penyakit, Dia meneruskan kelanjutan kehamilannya itu tapi tidak memikirkan kesehatnya."
"Apa maksudmu dokter? jangan berbelit-belit jika mengatakannya."
"Maksud saya, Istri anda memiliki kelainan di Rahimnya. Jika dia Hamil maka bisa saja hidupnya tidak akan berlangsung lama..."
"Apa maksud Anda...istri saya baik baik sajaa"
"Saya mengerti perasaan bapak. Bicaralah sama istri bapak mungkin dia akan menjelaskan semuanya maksud dari perkataaan saya..." ucap Sang Dokter lalu pergi sambil menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat
Dengan Rasa yang mati dan Pikiran terus saja berpikir. dia tidak tau kalau Istrinya menyembunyikan semua hal ini. pantesan Sudah 4 Tahun dia menunggu kehadiran buah hati tapi dia tidak mendapatkan sesuai harapan. sekarang dia mendapatkan seorang anak tapi dia akan kehilangan sang Istri Tercinta.
Ceklek
Terdapatlah Istri tercintanya bernama Zifa yang menggendong bayi kecil. dia menangis melihat bayi kecilnya itu, Arya yang melihat Istrinya sedang menangis dia berpikir mungkin kah betul yang dikatakan dokter kepadanya. Zifa yang melihat kehadiran sang suami dia mengusap air matanya.
"Mas, lihatlah Putra kita. berikan Nama yang cocok buatnya!" ucap Zifa sambil mengusap air mata nya, dan memberikan senyum kecil supaya suaminya tidak curiga padanya.
Arya mendekat kepada Zifa dan putranya, dia mengambil alih gendongan putranya. dia meletakkan Putranya dan duduk di dekat brankar milik Istrinya dan memulai pembicaraan yang serius.
"Apakah kamu memiliki penyakit?" Tanya Arya membuat Zifa diam dan tertunduk, dia ingin mencari alasan dan mengelak ucapan sang suami.
"Katakan padaku, tatap mataku" ucap Arya dengan tegas dengan mengangkat Dagu sang Istri.
"Berikan Nama Putra kita, Jika kamu tidak punya Namanya maka aku akan memberikan Nama terbaik padanya" elak Zifa untuk mengalihkan pembicaraan
"Jangan Alihkan pembicaraaannn"
"Katakan padaku" ucap Arya dengan Nada tinggi membuat Zifa takut. dia baru pertama kali melihat sang suami dengan wajah memerah seperti menahan Amarah dan Kesedihan.
"Iya, aku memiliki penyakit" ucap Lirih Zifa sambil menunduk dan tidak berani menatap sang Suami.
"Kenapa kamu menyembunyikan ini semua dariku?" tanya Arya dengan menangis
"Aku... tidak ingin kita dipisahkan oleh Ibumu"
"Maksud dari perkataan kamu?"
"Ibumu tidak menyukaiku karna aku dari keluarga Miskin. Aku anak dari Panti Asuhan dan aku anak Yatim piatu, Ibumu mengancam akan memisahkan kita jika aku tidak Hamil. Pada saat aku Hamil aku tidak tau jika aku memiliki penyakit. saat aku hamil 1 bulan, Dokter mengatakan ada kelainan Rahimku. dan Dokter menyarankan Aku untuk menggugurkan anak ini."
"Tapi aku menolak, karena saat aku memberitahukanmu aku melihat kebahagian diwajahmu" Ucap Zifa
"Apakah Anak itu penting bagimu daripada kesheatanmu? kita bisa mengadopsi anak"
"Semuanya Terlambat Mas...hiksh...aku bahagia saat aku melahirkan seorang anak bagimu...hiksh...mungkin umurku akan beerapa hari lagi. aku ingin Anak ini diberinama KENZO"
"KENZO?" ucap Arya dengan bingung.
"Ya, itu Nama anak Impian Sahabat kecilku."
~FLASHBACK ON~
"Zifaa" sapa Elina
"Eh, Elina kamu kenapa pagi-pagi sekali datang kesini?"
"hiksh..hiksh..."
"Kamu kenapa? apakah Mama tiri kamu memukul kamu lagi?" ucap Zifa menebak-nebak suasana hati Elina.
"Mama tiriku, melakukan hubungan terlarang itu lagi didepan mataku...hiksh...jika Papa tau kalau perempuan yang dia cintai selama ini telah bermain Api dengannya. " nangis Elina
"Kamu jangan sedihh Elina. Nanti Mama kamu dapat karma nya kok karna telah merebut Papa kamu dari Mama kamu sehingga Mama kamu lebih baik bunuh diri."
"Aku takutt , jika papa melihat Mama tiriku bermain Api dibelakangnya maka Papa juga mungkin akan bunuh diri seperti Mama. hikshh akh gak mau itu terjadiii" isak Elina
"kamu jangan pikirkan , anggap aja itu hanya hayalan kamu dan anggap aja itu Mimpi buruk"
"Aku gak bisa melupakannya zif...."
"udah jangan sedih lagiii, kalau kamu sedih nanti aku gak mau lagi berteman denganmu"
"kamu jahatt zif"
"Baiklah, maaf...gimana kalau kita main anak-anakan. boneka ini menjadi anaknya kita berdua!" ajak Zifa supaya Elina melupakan kesedihannya.
"Hmm ayo, aku akan beri Namanya KENZO"
"kenapa dengan harus nama KENZO?"
"Ntahlah, aku rasanya damai jika mendengar nama KENZO. Zifa jika kamu punya seorang Putra berilah namanya KENZO aku akan senang. jika kamu memberi namanya itu maka kamu akan mengingatku"
"Kenapa harus aku? kenapa dengan anak kamu saja"
"Aku tidak akan menikah. bagiku semua laki-laki itu sama..."
"Elina laki-laki itu semua berbeda-beda... jika laki-laki itu semua sama maka tidak ada penyempurnaan di dunia ini"
"Terserah kamu deh, pokoknya aku tidak akan menikah"
"Hm, nanti jika aku udah dewasa aku akan pastikan kamu menikah"
"Gak akan...Zifa mungkin ini permainan kita yang terakhir kalinyaa" lirih Elina dengan wajah tertunduk
"Apa maksudmu?"
"1 Minggu yang lalu, Mama tiriku meminta Ayahku untuk mengirimku ke Asramah. dia bosan mengurusku"
"Dia tidak pantes disebut Ayah!" ucap kesal Zifa
"Kamu sama saja seperti aku, seperti anak Yatim piatu. aku sempat iri sama kehidupan kamu karna aku lihat dari luar keharmonisan keluarga kamu. tapi setelah kita bersahabatan sekarang aku mengerti perjuangan kamuuu" nangis Zifa di bahu Elina
"Jangan menangis Zif, aku akan kembali dan aku akan sering mengirimkan Surat padamu."
~FLASHBACK OFF~
"Kenapa kamu harus menceritakan itu kepadaku?" tanya Arya
"Aku ingin kamu menikah dengan Elina"
"APA KAMU GILA? AKU YAKIN KAMU AKAN SEMBUH, JANGAN PERNAH BERKATA SEPERTI ITU." ucap Arya dengan penuh Amarah
"Mas, Elina memiliki Trauma akan hubungan yang dilakukan suami istri. dulu dia terbangun pada malam hari dia melihat Mama.nya yang diikat di kursi dan dia melihat Papa dan selingkuhannya melakukan hubungan itu didepan Mamanya dan dia. dia Trauma melihat itu, dan dia tidak ingin menikah pada pria. jika dia menikah pasti suaminya akan meminta haknya. tapi dia tidak bisa melakukannya karna pada saat kecil dia melihat papanya yang begitu ganas melakukannya bersama selingkuhannya."
"Mamanya bunuh diri saat pada pagi hari, Elina membukakan tali dari Mamanya pada saat Papa dan selingkuhannya tertidur pulas karena kelelehan. saat Elina melepaskan talinya Mamanya mengambil pisau dan menusukkan Pisau itu ke dalam Jantungnya sendiri.." ucap Zifa dengan nada lemas dan nafas dipaksakan untuk berbicara.
"A_ku mohon mas, nikahlah bersamanya. ini permintaan ku yang terakhir kalinya. aku ingin KENZO punya Ibu seperti Elina sahabatku" ucap Zifa lalu tidur karna kekeuatanya seperti menghilang. dia memegang Perutnya yang begitu menyakitkan baginya setelah melahirkan.
"Kkkamu kenapa?" tanya Arya dengan khawatir
"Menikahlah, aku mohon. Cari lah solusi agar dia mau menikah denganmu"
"aku memiliki Alamatnya sekarang di Laci Favorite ku. mungkin Hari ini adalah hari terakhir bagiku" ucap Zifa dengan nada berat dan nada seperti kehabisan Nafas.
"Jika aku ketahuan, aku menikah dengannya karena permintaan mu? maka aku harus mengatakan apa?"
"Ambil Ponselmu dan Vidio kan klarisifikasi ku. jika kamu ketahuan tunjukkan lah Vidio ini padanya" ucap Zifa membuat Arya megangguk paham.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Rafika Aprilyanti Alfian
aku nyimak nih thoor
2022-02-27
0
🇸🇦🇹
Assalamualaikum
2021-11-21
0
Sulastri Sulastri
baru mulai baca udah melow aj nih 😭
2021-11-20
1