Pertemuan Nindy dan Fahri

Tok tok

Suara ketukan pintu oleh Sinta.

sesosok lelaki berbadan tegap dan tampan membukakan pintu.

“Kamu udah balik dek?”

dia tidak melihat ada teman Sinta yang juga ikut bersama Sinta , Fahri langsung masuk ke rumah .

Sinta mempersilahkan Nindy untuk masuk ke rumahnya.

“Rumah ini kelihatan adem sekali” batinnya.

Ia berjalan mengikuti Sinta masuk ke dalam rumah. Nindy melihat sekeliling rumah . Terlihat ukiran ukiran AL Quran dan banyak lafatz Allah . Matanya takjub melihat keindahan itu.

“Sinta kamu punya teman baru?, cantik sekali” ucap mamanya dengan ramah.

“Iya ma kenalin ini Nindy “

“Halo tante , aku Nindy”

“Oh iya mama tadi sudah masak, kita makan siang bareng ya”

Sinta kemudian mengajak Nindy ke meja makan keluarga . Tercium aroma masakan yang sangat lezat, “wah wangi sekali, perutku jadi lapar” batin Nindy.

Semua sudah kumpul di meja makan. Mama, papa Sinta juga, tapi ada yang kurang.

“Kak Fahri mana ma? Tadi dia cuman buka pintu lalu masuk lagi” ucap Sinta.

“Kamu ke kamar dulu gih panggil kakak kamu”

“Ayo makan nak, anggap rumah sendiri ya, jangan sungkan kalo disini “ ucap mamanya Sinta kepada Nindy.

Tok tok

Suara ketukan pintu oleh Sinta

“Kak , ayo makan bareng, ditunggu dibawah.” Teriak Sinta

“Iya dek , kakak segera ke bawah”

Sinta kembali ke meja makan tapi Fahri masih belum juga muncul.

“Mana kakak mu” tanya mamanya Lagi

“Bentar lagi juga turun ma”

Mereka mulai mencicipi makanan yang dihidangkan.

Tiba tiba Fahri datang dan langsung duduk di samping Nindy. Ia tampak kaget.

“loh ternyata ada teman kamu sin, Kakak baru liat” ucapnya.

Nindy hanya tersenyum melihat ke arah fahri.

Mereka menikmati makan siang dengan nikmat dan kekeluargaan, di tengah tengah makan Nindy keingat sama ibu dan ayahnya. Nindy sangat merindukan suasana kekeluargaan seperti ini. Dan tanpa sadar Nindy meneteskan air mata. Sinta yang melihat itu histeris.

“Kamu kenapa nin, makanan Ny gak enak ya? Tanya nya

“Hmm bukan kok, cuman keingat masalah ibu dan ayah aja “

“Oo gitu ya, maaf ya nin”

“Gak apa apa kok”

Fahri terus memandang ke Nindy, “temannya Sinta cantik juga ya” batinnya. Ia belum sadar bahwa Nindy adalah perempuan yang ia tolong di cafe.

Kemudian suara adzan berkumandang. Lantunan lantunan panggilan Allah dikumandangkan dengan indah dan hikmat.

“Sholat berjamaah dulu deh” ucap Fahri.

“Ayo, nin kamu tunggu aja di ruang keluarga ya, ayo aku antar , kamu bisa sambil nonton. Ucap Sinta

Sinta kemudian mengantar Nindy ke ruang keluarga , sementara yang lain pergi mengambil wudhu dan bersiap siap untuk sholat.

Kali ini Fahri yang jadi imam. Dia mengimani mama, papa dan adiknya. Di rumah Fahri ada Musholla kecil, mereka berjamaah disana, Nindy yang duduk di ruang keluarga mendengar lantunan ayat yang dibawakan Fahri dalam sholatnya. Dia tersentuh dan hanyut dalam lantunan itu.

“Wah indah sekali, hatiku jadi tenang mendengarnya” batinnya.

itu kali pertamanya Nindy mendengar suara lantunan orang sholat dan langsung jatuh cinta. seakan akan masalahnya hilang seketika.

Setelah sholat berjamaah , mereka sekeluarga menghampiri Nindy di ruang keluarga, mereka ngumpul ngobrol ngobrol.

Tidak terasa sudah mau maghrib, Nindy teringat pada ibunya, “astaga ibu pasti khawatir sama aku” batinnya.

Ia akhirnya pamit ke Sinta dan keluarganya untuk pulang .

“Sin aku pulang dulu ya, ibu cuman berdua sama bibi di rumah,takutnya ada apa apa, makasih buat makanan nya tante, enak banget deh”

“Iya nak kapan kapan main ke sini lagi ya”

Mama dan papanya Fahri masuk ke kamar mereka , di ruang keluarga masih ada Sinta , Fahri dan Nindy.

“Tapi ini udah mau soreh , takutnya kamu kenapa kenapa lagi di jalan” ucap Sinta.

Fahri hanya sibuk nonton, tetapi ia tidak benar benar nonton, ia mendengar perkataan adiknya.

“ kak antarin teman aku pulang dong”

“Oh iya boleh” ucap Fahri tanpa basa basi.

Nindy hanya terdiam melihat kejadian itu, ia tampak gugup akan diantar pulang sama si Fahri.

Sinta kemudian mengantar mereka sampai gerbang .

Kemudian Fahri mempersilahkan Nindy masuk ke dalam mobilnya dengan nada bicaranya yang lembut.

Di mobil mereka saling diam diam, suasana sangat hening. Kemudian Fahri memberanikan diri untuk berbicara duluan.

“Kamu kuliah bareng Sinta nin? Tanya Fahri

“Oh iya kak, tapi aku ambil sastra”

“Oh kalo gitu jurusan kita sama dong, tapi aku udah skripsi, sudah mau selesai malahan. Ntar kita bisa sharing sharing kapan kapan ya” ucap Fahri

“Siap kak”

Untuk pertama kalinya Fahri dekat dengan perempuan. Selama ini dia tidak pernah dekat dengan perempuan manapun. Dia seperti menutup diri tapi entah kenapa Nindy memberi kesan yang beda kepada Fahri.

“Oh iya , dari tadi keasyikan ngobrol sampai lupa tanya rumah kamu dimana, hampir aja jalan terus heheh”

“Oh iya kak sudah dekat kok, di depan belok kanan ya”

Sampailah mereka di rumah Nindy, di depan rumah sudah ada ibunya yang menunggu Nindy.

Fahri yang melihat ibunya Nindy memberanikan diri untuk menghampirinya.

“Kak mampir dulu, ketemu ibu”

“Halo tante, aku Fahri, tadi Nindy dari rumah aku bareng sama adikku, aku di suruh buat nganterin Dia balik.

“Oh iya nak Fahri, makasih ya”

Fahri akhirnya kembali ke mobil setelah bertemu dengan ibunya Nindy. Nindy dan ibunya belum masuk juga. Fahri kelihatan grogi . Dia melangkahkan kakinya dengan cepat ke mobil.

“Aduh apaan sih kamu Fahri, kok deg degan” sambil memegang dadanya. ”

Fahri akhirnya berlalu meninggalkan rumah Nindy , Nindy terus memperhatikan Fahri dari rumahnya.

“Aduh udah ngak keliatan sama mereka tapi kok hatiku masih deg degan sih, Fahri Fahri kamu kenapa sih” batinnya berkata.

Di perjalanan suara adzan maghrib berkumandang. Fahri berfikir kalo ngejar waktu untuk sholat di rumah gak bakal keburu , mending singgah di masjid terdekat aja” batinnya.

Ia kemudian singgah di suatu masjid, dan mengambil air wudhu . Kemudian melaksanakan sholat maghrib.

Sementara Nindy yang sudah berada di rumahnya terus memikirkan Fahri dan suara lantunan sholatnya yang merdu.

“Astaga aku kenapa sih? Jangan bilang aku suka sama dia, Selo mau aku kemanain,” Batinnya.

Ia melihat hp Ny tetapi tidak ada kabar dari Selo pacarnya. “Selo kemana sih, kok gak ngabarin”

Tidak lama Hp Ny berbunyi. dia langsung mengangkat dan akhirnya Selo yang nelpon .

“Hai sayang, kamu udah makan belum?” Tanya Selo dengan perhatiannya.

“Udah sayang, kamu sibuk ya?”

“Iya nih sayang, besok aku ada meeting dengan klien bosku”

“Kalo gitu kamu istirahat deh,biar besok fresh”

“Oke sayang, mimpi in aku ya, ummach” ucap Selo lembut.

nindy hanya tersenyum dan....

Tut tut

Telepon di tutup

Terpopuler

Comments

mamayot

mamayot

sudah mampir like 5 buat author, salam

MY BODYGUARD PANJI

2021-08-09

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!