Ujian Cinta
Pengenalan karakter
Muhammad Fahri
lelaki tampan yang memiliki cita cita yang tinggi, baik hati dan juga penyayang terhadap keluarga nya.
Anindya Iskandar
Perempuan Pintar,cantik, tangguh dan baik hati , salah satu perempuan yang berhasil memikat hati seorang Fahri.
*****
Suasana malam sangat dingin , nampak hujan belum juga redah, di kopium cafe Nindy dengan pakaian kerjanya sedang melayani pengunjung .
Dia tampak kelelahan, sepulang kuliah dia langsung kerja, tidak ada waktu untuk bergaul dengan teman temannya. Nindy memang pekerja keras. Dia membiayai hidupnya sendiri dan tidak mau merepotkan keluarganya.
Ini kali pertama Nindy kerja di kopium cafe. Dia melayani pengunjung dengan baik.
Di saat bersamaan Fahri juga ada disana bersama teman temannya. Mereka kesana untuk tujuan buat skripsi. Maklum anak kuliah an semester akhir.
Nindy membawa pesanan ke meja 01 dengan muka sangat pucat , ia berjalan sempoyongan , ia berusaha dengan sekuat tenaga agar pesanan tidak jatuh sebelum sampai di meja.
Tapi nampaknya ia tidak kuasa menahan lagi.
Prakkkk!!
Suara pecahan kaca di lantai terdengar, orang orang melihat ke arah Nindy, Nindy juga sudah tergeletak tak sadarkan diri di lantai dengan pecahan kaca yang berserakan.
Fahri dan teman temannya yang berada di meja 01 nampak kaget, “kenapa dia” ucap salah satu dari mereka.
Semua mata menatap ke arah Nindy yang sudah tak sadarkan diri , Fahri lalu tergerak hatinya, ia tidak bisa melihat hal seperti ini dibiarkan begitu saja, “tampaknya dia butuh pertolongan, kenapa pihak cafe ini diam saja, apakah tidak ada yang akan membawanya?” Ucap Fahri.
Beberapa menit berlalu , Fahri akhirnya mendekati Nindy , ia memeriksa denyut nadinya. “Alhamdulilah dia cuman pingsan” ucap Fahri dalam hati.
Fahri menggendong Nindy yang belum juga sadarkan diri. Ia bertanya kepada pelayan lain “dimana aku harus membawanya, kamar istirahat dimana?”
Ada satu pelayan yang kemudian menunjukkan jalan ke kamar Cafe . Fahri meletakan Nindy di sana kemudian ia langsung keluar dari kamar meninggalkan Nindy yang masih belum sadarkan diri.
Ia kembali ke meja bersama teman temannya. “Lo baik banget sih Ri“ ucap salah satu temannya.
“Kita sebagai manusia memang sudah seharusnya saling tolong menolong kan” ujar Fahri sambil tersenyum.
Di kamar cafe, Nindy nampaknya sudah sadar setelah beberapa lama dia pingsan. Bos Ny dan beberapa pelayan sudah ada disana menunggu ia sadar.
“Kamu baik baik saja kan” tanya bos Nindy.
Nindy tampak belum sepenuhnya sadar. Dia kelihatan heran , beberapa menit dia plongok plongok akhirnya berbicara. “Maaf pak, aku kecapean tadi, dan kepalaku rasanya sangat pusing” ucap Nindy dengan raut wajah sangat lemah.
“Kalo kamu udah baikan, gak usah kerja dulu ya, kamu istirahat aja” seru bosnya
“Iya makasih pak, bapak sangat baik, sudah menolong saya”
“Bukan saya yang membawa kamu kesini, saya baru datang pas pelayan lain mengabari saya kalo kamu pingsan”
Nindy terdiam sebentar dan berkata
“Lah terus siapa dong yang nolong saya pak”
“Tadi ada seorang laki laki yang baik hati , dia juga pengunjung cafe , dia yang menolong kamu” ucap salah satu pelayan.
“Dimana dia? Tanya Nindy penasaran.
Dia langsung berdiri dari tempat tidur dan menuju ke luar , ia menanyakan kepada sang pelayan,” dia ada di meja berapa?” Tanya Nindy.
“Dia tadi di meja 01”
Nindy bergegas menghampiri meja 01, terlihat jam sudah menunjukkan pukul 11 . Setelah ia sampai tampaknya meja itu sudah kosong, pria itu sudah pulang .
Nindy merasa punya hutang kepada pria itu karena sudah menolongnya.
Nampaknya sudah larut malam. hujan malam itu juga sudah mulai reda. Tapi para pengunjung masih ramai. Nindy sudah mulai baikan dan kembali bekerja . Dia tidak suka bermalas malasan.
Ia memaksa untuk tetap melayani pengunjung. Kali ini ia membawa pesanan ke meja No 04 .
Dia membawa nampan yang di atasnya ada kopi panas. Tiba tiba ada anak kecil yang tidak sengaja menabraknya. Kopi yang iya bawa akhirnya tumpah. Untungnya gelas kopi Ny tidak terjatuh ke lantai.
“Adek kalo main hati hati ya” ucap Nindy kepada anak itu.
Nindy meminta maaf kepada pengunjung dan mengambilkan kopi yang baru.
Tiba tiba ada sesosok lelaki tampan dengan badan tinggi menghampirinya.
“Sayang ayo balik” ucap laki laki itu
Nindy sangat heran dan membalikkan badannya. Dia kaget “kamu ngapain disini ? Bukannya kamu kerja?”
“Aku ngambil cuti satu bulan ini” jawab lelaki itu
“Kok kamu tau aku disini ?” Tanya Nindy heran.
“Mama kamu yang bilang, tadi aku ke rumah kamu tapi kamu gak ada di rumah, mama kamu bilang kamu lagi kerja disini , makanya aku kesini.”
Semua pelayan melihat ke arah Nindy dan lelaki itu, Nindy kelihatan tidak enak muka pada pelayan yang lain.
“Kamu duduk aja dulu ya, bentar lagi aku selesai kok” tegas Nindy menyuruh lelaki itu duduk di kursi pengunjung.
Lelaki itu akhirnya menuruti kemauan Nindy , Nindy melanjutkan tugasnya melayani tamu. Ia kembali ke meja tadi untuk membawa pesanan kopi.
Dia melihat lihat ke arah pengunjung, sepertinya sudah tidak ada lagi, semuanya sudah terlayani.
Nindy akhirnya izin ke salah satu pelayan untuk menemui lelaki itu. Nindy duduk disamping lelaki itu. nampaknya mereka begitu akrab.
“Kamu kok mau aja sih kerja seperti ini nin, mama papa kamu kan masih sanggup nge biayain kamu, aku juga bisa kok bantu kamu kalo kamu perlu uang,lagi pula kamu dapat beasiswa dari kampus kan?” Tanya lelaki itu.
“Yah kan sekarang aku nge kost , aku gak mau hidup dengan uang orang tua, aku mau jadi anak yang lebih dewasa lagi “ jawab Nindy.
“Aku bangga sama kamu nin, kalo aku ngelamar kamu sekarang kamu mau gak?”
Haaa?? Nindy kaget, “aku masih kuliah, ntar aja kalo udah lulus ya, kamu kerja dulu aja , ngumpul in duit buat kita nanti, aku juga sedang usaha sekarang” jawab Nindy
Lelaki itu hanya mengangguk meng iyakan.
Waktu sudah menunjukkan pukul 12 teng, Nindy melihat ke arah meja meja pengunjung, nampaknya sudah kosong semua. Dia tak sadar karena keasyikan ngobrol.
lelaki itu, Ya dia adalah pacarnya Nindy, namanya Selo , Selo bekerja di salah satu perusahaan tambang, disana dia sebagai supervisor. Mereka pacaran udah lama, sekitaran 2 tahun . Selo orangnya baik , dia juga sangat memperhatikan Nindy , dia tidak pernah kasar sama Nindy.
Selama dua tahun pacaran hubungan mereka baik baik saja sampai detik ini.
Sudah larut malam,cafe udah mau tutup, Nindy membereskan pakaiannya dan berlalu meninggalkan cafe bersama dengan kekasihnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Xianlun Ghifa
mampir untuk kedua kalinya. mohon dukungan untuk mampir di karya saya Tumbal Cinta Jalan Ke Surga
2021-10-02
0
Hiat
yuhuu
2021-09-09
0
lenie
Hadir
2021-08-19
0