Pagi hari Senin , Nindy berangkat ke kampus tepat pukul 08.00 , kali ini dia tidak bersama Selo.
“Selo tumben gak jemput kamu nin?” tanya ibunya.
“Oh ini bu, Selo ada proyek ke luar kota sama bosnya, minggu depan baru balik”
Nindy pamit ke ibunya Untuk berangkat ngampus .
Hari ini Jadwal mata kuliah pak Ahmad , mahasiswa harus tepat waktu. Tidak boleh pak Ahmad yang duluan duduk di kelas . Dan harus menyetor catatan kemarin. Jika tidak maka tidak diizinkan masuk kelas.
Nindy segera nge cek tas Ny, ternyata dia kelupaan buku catatannya.
“Sial, aku kelupaan”
Kalo balik nggak bakal masuk juga karena udah telat.”
Pagi pagi Nindy sudah sangat kesal, dan rupanya tadi pagi dia juga tidak sarapan. Dia akhirnya ke Kantin untuk mengisi kekosongan pagi itu.
“Augh” teriak Nindy
Dia tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang sampai makanan orang itu jatuh ke lantai. Nindy mengangkat pandangannya dan melihat ke orang itu seraya berkata
”maaf aku gak sengaja”
Perempuan itu juga belum sadar siapa yang dia tabrak.
“Sinta??
”waw Nindy ya? Kebetulan sekali kita ketemu disini .”
Ternyata dia adalah Sinta, perempuan yang dia tabrak kemarin.
“Kamu sendirian aja?” Tanya Sinta.
“Iya nih, aku lambat masuk kelas jadi gak boleh masuk lagi deh makanya aku ke kantin”
“Oh kalo gitu kita makan bareng aja” ucap Sinta.
“Boleh”
Mereka keasikan ngobrol sampai lupa kalo ini pergantian pelajaran.
“Aduh udah jam 11 , aku harus balik ke kelas sin”ucap Nindy
“Oke next time kita cerita cerita lagi ya, kamu janji loh mau ke rumah aku kemarin”
“Oh iya,, nanti ya sepulang kuliah”
Nindy berlari ke kelas Nya, dengan nafas ngos ngosan ia masuk kelas dan mengambil tempat.
“Untung belum masuk” batinnya.
Dia mengikuti kuliah sampai selesai.
Setelah selesai matkul ia menghubungi Sinta
“Hai sin aku udah selesai nih, jadi kan ke rumah mu.
“Oh iya ketemuan di gerbang ya “
Nindy bergegas ke gerbang , ia melihat Sinta dengan seorang lelaki, tapi ia tidak melihatnya dengan jelas .
Saat Nindy tiba , lelaki itu keburu pergi.
“Yang tadi siapa sin?” tanya Nindy
“Oh itu kakak kU, ntar aku kenalin, dia juga kuliah disini , udah susun skripsi, dan kebetulan kalian satu jurusan.” Ucap Sinta
“Wah okedeh ayok”
Belum melangkahkan kaki tiba tiba Ada yang terjatuh di depan mereka. Seorang pemuda yang tidak dikenal . Wajahnya merah seperti orang yang habis dikeroyok. dan benar saja pemuda itu maba yang sedang di bully sama kakak tingkat.
Hati Sinta dan Nindy tergerak lalu ia menemui orang orang yang memukuli pemuda itu.
“Kalian jangan keroyokan dong “ ucap Sinta
“Iya betul, kalo berani sini lawan kami” sambung Nindy.
Sinta menengok ke arah Nindy , ia tampak kaget mendengar ucapan Nindy barusan.” Dih Nindy gimana sih, kalo mereka beneren ke pancing habis lah kita” batinnya.
Tampaknya Nindy salah dengan ucapan Ny “aduh ngomong apasih aku barusan” batinnya dengan muka ketakutan.
“Kalian mau minta apa dari dia” ucap Nindy untuk menutupi ucapannya yang tadi.
“Kami cuman butuh dia kasih uang jajan nya ke kami, tapi dia ngelunjak, sok jago” ucap salah satu diantara mereka.
Sinta kemudian mendekati Nindy dan berbisik
“kita kasih aja mereka uang, kasihan anak ini,”
Nindy kemudian mengeluarkan uang dari kantongnya dan memberikannya kepada mereka.
“Kalian kalo mau uang itu cari dengan cara halal , jangan nagih nagih sama maba, kasian kan dia” ucap Nindy berani.
Mereka langsung merampas uang yang diberikan oleh Nindy dengan kasar
“awas lo ya, jangan sok jago” ucap mereka ke pemuda tadi.
Nindy dan Sinta menghampiri pemuda tadi, mukanya luka parah, dan mengeluarkan banyak darah.
Mereka inisiatif untuk membawa pemuda itu ke ruang kesehatan kampus. Tapi tidak mungkin mereka yang membopong.
Nindy kemudian memanggil mahasiswa laki laki yang lewat dekat mereka.
“Mas boleh minta tolong gak?” Tanya nya
“Iya mba kenapa”
“Ini adik saya habis di Hajar sama orang, boleh tolong bawa ke ruang kesehatan? Soalnya kami tidak bisa membopongnya.” Ucap Nindy
Orang itu menyanggupi permintaan tolong dari Nindy dan Sinta.
Sementara pemuda tadi terus terus merintih kesakitan saat di perjalanan.
Sesampainya di ruang kesehatan Nindy lalu mengambil obat dan memberikan ke luka luka pemuda itu.
“Makasih ya kak” ucap pemuda.
“Iya dek gak apa apa kok”
“Kamu bisa pulang sendiri kan ya? Tanya Sinta.
“Bisa kok kak, aku juga lagi nungguin teman aku nih” ucap pemuda
“Oh iya kakak tungguin sampai teman kamu datang ya”
Kring kring
Telepon Nindy berbunyi.
”halo sayang, kamu dimana? Tanya Selo ditelepon.
“Aku masih di kampus yang, aku habis ini mau mampir ke rumah Sinta”
“Oh iya hati hati ya sayang” ucap Selo
Selo kelupaan mematikan hp Ny , Nindy masih bisa mendengar Selo, Nindy tidak sengaja mendengar suara perempuan sedang bersama Selo. Tapi dia berusaha percaya pada pacarnya dan menepis kecurigaannya kemudian mematikan hp Nya.
Tok tok
Suara ketukan pintu , ternyata teman pemuda tadi sudah sampai.
”kak itu teman aku, aku pulang dulu ya, makasih banyak udah bantu aku”
“Oh iya dek , hati hati”
Nindy dan Sinta juga keluar dari ruangan tersebut. Nindy cerita banyak ke Sinta mengenai keluarganya, Nindy cerita kalo ibu dan ayah nya sedang ada masalah. Dan ayah nya belum pulang ke rumah semenjak masalah itu dimulai.
Sinta merasa iba mendengar curhatan dari Nindy. Dia mencoba menenangkan Nindy.
“Yang sabar ya, pasti Tuhan kasih jalan terbaik kok” ucap Sinta.
Nindy kini agak baikan , karena biasanya cuman Selo yang mendengar curhatannya, tapi sekarang dia punya sahabat cewek yang juga mau mendengar curhatannya.
“Aduh kita jadi telat pulang deh” ucap Sinta
“Iya nih hehhe, tapi kasihan ya anak tadi, harusnya kita sebagai senior harus memberi contoh yang baik sama maba, lah ini malah di keroyok” ucap Nindy dengan nada emosi .
Mereka berjalan menuju gerbang sekolah. Nindy masih kebayang dengan apa yang iya dengar barusan saat telponan dengan pacarnya. “apa aku salah dengar ya, gak mungkin Selo main sama perempuan, dia kan sangat sayang sama aku, selama ini dia juga gak pernah macam macam ke aku” batinnya.
Sudah ada taxi di depan mereka tetapi Nindy masih terlihat mengkhayalkan sesuatu.
Nindy tampak kaget ketika Sinta menepuk punggungnya. “ nin kamu gak apa apa kan? “ tanya Sinta
“Oh maaf udah ada taxi ya? Aku cuman kepikiran sesuatu aja tadi, tapi gak apa apa kok”
Mereka akhirnya menaiki taxi tersebut dan berangkat ke rumah Sinta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
HIATUS....
Sinta ma Nindy preman juga 🙈
2021-08-16
0
syafridawati
mampir dengan like dan fav salam dari novel lelakimu makasih
2021-08-06
0