Keluarga Nindy

Selo dan Nindy akhirnya sampai di rumah, namun tampaknya suasana di rumah Nindy sedang tidak baik.

“Keluar kamu!!!!!”

Terdengar teriakan dari dalam rumah. Sontak Nindy dan Selo terkejut, suara apa itu?” Tanya Selo .

Nindy mengangguk tidak tau.

Ketika Nindy membuka pintu. Terlihat ibunya yang sudah tergeletak di lantai bercucuran air mata. Ibu kenapa? Tanya Nindy sambil berusaha membangunkan ibunya .

“Tanya sama ayah kamu nin” jawab ibunya Nindy sambil terus menangis .

Selo yang juga ada disana sangat heran, dia sama sekali tidak tau apa yang sedang terjadi, sebelumnya Selo juga datang tetapi keadaan masih baik baik saja.

Nindy kemudian mencari ayahnya di sekitaran rumah, dia berlari ke kamar ayah dan ibunya.

Di lihatnya ayahnya sedang mengemasi barang barang nya.

“Ayah mau kemana??” Tanya Nindy dan berusaha mendekati ayahnya.

“Kamu baik baik ya nak, ayah pasti balik kok buat kamu” ucap ayahnya Nindy sambil memeluk anaknya dan berusaha meyakinkan Nindy.

Nindy masih tak tau apa yang sedang terjadi antara ayah dan ibunya . Air matanya mulai menetes melihat kepergian ayahnya meninggalkan rumah dengan membawa koper.

Selo yang melihat kejadian itu berusaha menenangkan Nindy.

“Gak usah nangis ya, semuanya pasti baik baik aja kok”.ucap Selo menenangkan sambil mengelus elus kepala Nindy.

Sementara ibu Nindy yang baru menyadari kehadiran Selo di sana berusaha tegar dan menghapus air matanya. Seketika ia tampak terlihat seperti tidak terjadi apa apa.

Setelah keadaan membaik, Selo izin pamit pulang kepada Nindy dan ibunya.

“Udah larut malam nin, tan, aku balik dulu ya”

“Iya nak Selo hati hati ya” ucap ibunya Nindy

Nindy lalu mengantar Selo keluar sampai gerbang.

Setelah kepergian Selo, malam itu keadaan rumah jadi sangat hening, Nindy bertanya kepada sang ibu.

“Bu aku udah bukan anak SD lagi, ibu cerita aja ke aku, ayah kenapa sampai ibu segitunya”.

Ibunya terlihat sangat sedih “ ibu mendapati chat ayah sama perempuan lain nin, dia janjian di hotel sama perempuan itu” ucap ibunya Nindy sambil memeluk anaknya.

Nindy tidak mau melihat ayah dan ibunya pisah, dlu pas ia kecil ibu dan ayahnya yang berjuang sekarang sudah saatnya dan sudah selayaknya dia memperjuangkan ibu dan ayahnya.

“Ibu tenangkan diri aja dulu ya, ntar kalo situasi nya sudah membaik aku ngomong sama ayah” ucapnya sambil menidurkan ibunya.

Dia teringat masa masa kecilnya, dimana sang ibu dan ayah menemani dia bermain, mengantar dia ke sekolah, sampai menyuapi nya. Nindy sangat berterimakasih untuk semua hal yang sudah diberikan ibu dan ayahnya semenjak dia kecil sampai sekarang.

Di waktu itu juga dia berdoa kepada Tuhan Yesus untuk keluarganya sambil memandang gambar salip yang tertempel di dinding.

Setelah berdoa dia baring di samping ibunya. Dia menatap ibunya dengan penuh cinta.

dan kemudian terlelap dalam tidurnya.

Jam menunjukkan pukul 7.00 matahari sudah mulai terbit . Burung burung berkicau di depan rumah. Nindy terbangun dari tidurnya . Dia melihat ke arah ibunya, cuman ada selimut dan guling disana.

Ibu ibu !!!

Teriak Nindy memanggil sang ibu.

Dia kemudian keluar dari kamar dan mencari ibunya .

Terdengar aliran air dari luar rumah.

nindy mendekati suara tersebut dan ternyata ibunya sedang menyiram bunga bunga dengan menggunakan selang.

Nindy mengintip keluar dan tersenyum melihat ibunya sudah baikan, tetapi di sisi lain dia juga sedih karena sang ayah.

“Astaga ternyata hari minggu, aku sampai lupa ada gereja pagi. Ia bergegas mandi .

Ia terlihat sangat kuat di depan ibunya dan siapapun tetapi hatinya sangat lemah. Guyuran air membasahi seluruh tubuhnya. Air mengalir bersama dengan air matanya pagi itu.

“Sudah cukup, kamu harus kuat Nindy” batinnya.

Ia kemudian bersiap siap dan mengambil AL kitab nya. Dia mencium AL kitab tersebut kemudian keluar menemui ibunya untuk sarapan bersama.

Nindy adalah anak satu satu dari ibu dan ayahnya, dia tinggal ber empat dengan ayah ibu dan satu pembantu rumah tangganya.

Tapi sekarang keadaan berubah , di meja makan tampak kurang satu personel. Ayahnya sudah pergi meninggalkan mereka. Nindy menatap wajah ibunya yang terlihat masih rapuh .

Dia juga rapuh tapi dia berusaha kuat untuk ibunya.

Setelah sarapan , ia pamit ke ibunya untuk berangkat ke gereja. Nindy sangat taat ibadah, tiap minggu dia tidak lupa untuk ke gereja .

Sebenarnya dia tak tega meninggalkan ibunya melihat baru semalam kejadian ini.

“Mama gak apa kan aku tinggal? “ tanya Nindy.

“Iya nin, mama baik baik aja kok” jawab mamanya Nindy sambil meyakinkan anaknya itu.

“Bii tolong jagain mama ya”.seru Nindy ke pembantu rumah tangga.

“Baik non”

Nindy akhirnya menuju ke gereja .

nindy kaget ketika keluar dari pintu rumah ternyata sudah ada Selo dengan pakaian nya yang rapi.

“Wow rapi banget pak” ucap Nindy berusaha nge lucu sambil melihat penampilan pacarnya dari atas sampai bawa.

“Kan mau ke gereja, harus rapi dong, apalagi bareng pacar” godanya .

Nindy hanya tersenyum mendengar pujian dari sang pacar.

Selo memegang tangan Nindy menuju mobil.

“Kok seperti ada yang beda ya “ ucap Nindy sambil melihat ke arah mobil Selo.

“Iya ini mobil dari perusahaan, mobil kU dipake sama bokap keluar kota jadi aku pinjam mobil perusahaan aku” ucap Selo

Hmmmm baiklah

Selo kemudian membukakan pintu mobil dan mempersilahkan Nindy masuk.

Nindy sangat senang diperlakukan bagai tuan putri oleh sang pacar.

Akhirnya mereka berdua berangkat dan meninggalkan pekarangan rumah Nindi .

Mereka berdua terlihat seperti pasangan yang sangat cocok. Yang satu cantik dan yang satu ganteng. Hubungan mereka selama dua tahun belakangan juga masih awet awet aja meskipun keduanya disibukkan dengan urusan masing-masing, Nindy sibuk dengan kuliahnya sementara Selo sibuk kerja. Mereka bertemu cuman kalo ada waktu aja .

Dimata Nindy Selo adalah lelaki terbaik kedua selain ayahnya. Dia sangat percaya dengan Selo. Mereka juga sudah merencanakan menikah setelah Nindy lulus kuliah .

Selo juga selalu ada di saat Nindy terpuruk, ia menemani Nindy dari nol . Selo juga sudah sangat dekat dengan keluarga Nindy begitupun sebaliknya.

Tapi siapa yang mengetahui takdir?, mereka hanya menjalani, selebihnya udah ada yang ngatur.

QUOTES :

Keluarga adalah hal berharga yang harus di jaga. Hal yang tak kala penting dari apapun .

sekolah pertama yang mengajarkan kita berjalan dan berbicara. Kita tidak akan menjadi sesuatu tanpa mereka. Maka dari itu hargai setiap hal kecil dari kebersamaan di keluarga. Kita tak tau kapan semuanya berakhir.

Ucapan terimakasih

Makasih buat kalian yang udah baca ya, semoga tulisan ini bisa menghibur kalian. Dan jangan lupa tekan tombol like dan vote nya ya☺️

#Happy reading

Terpopuler

Comments

mutoharoh

mutoharoh

Semangat kak

2021-08-18

0

HIATUS....

HIATUS....

quote nya 😍

2021-08-16

0

LiDyra

LiDyra

Janji Palsu Tuan Muda

Tuan muda yang jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang gadis penuh luka akibat disiksa oleh papanya. Disisi lain tuan muda terkena penyakit jantung yang parah. Bisakah mereka bersatu?

Mampir sebentar ke novelku yuk💞

2021-08-06

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!