Sisi Lain

Setelah dirasa aman dan sepi kembali, laki-laki itu membuka gorden tempat brankar dia istirahat tadi tepat disebelah ayu tertidur sekarang, hanya berbatas gorden putih penutup itu.

Dia keluar dari sana, melihat pintu uks yang tertutup lalu melihat jam yang ada ditangan kirinya. Biasa nya anak PMR akan ke UKS jika sudah jam istirahat pertama, lain cerita kalau ada keadaan darurat.

Aman, batinya

Lalu berjalan menuju tempat tidur ayu yang tertutup gorden sekitar nya.

Dia menggeser gorden penutup itu, lalu tampak lah ayu yang berbaring menghadap kearah dia berdiri saat ini.

Setelah masuk dan menutup kembali gorden itu kembali. Sejenak berdiam diri memperhatikan ayu, lalu duduk dikursi tepat dihadapan ayu. Dia diam menatap lekat wajah imut dengan mata sembab itu.

Menatap lekat wajah itu tanpa menyentuh, dia tersadar jika ada air mata yang menetes dari mata ayu wajah nya terlihat cemberut.

“Apakah sesakit itu, sampai tidurpun lo nangis?” batin Revan.

Yaa laki-laki itu adalah Revan, laki-laki yang pernah menatap ayu diparkiran motor. Sejak saat itu Revan sering memperhatikan ayu.

Diparkiran, dibarisan dimanapun selagi ayu di jangakauan pandangan mata nya. Pasti dia akan memerhatikan gerak-gerik ayu.

Setelah memerhatikan saat kemarin, Revan paham betapa pendiam nya gadis ini, tidak peduli dengan sekitarnya. Seheboh apapun sahabat nya yang lain membahas beberapa hal sampai kadang tertawa ngakak, gadis ini malah hanya diam saja, jangan kan tertawa senyum saja dia tidak.

Beberapa kali juga Revan melihat gadis ini hanya diam saja saat disapa siswa lain, revan paham kenapa dia diberi julukan gadis imut yang sombong itu memang wajar.

Teman-teman sekelasnya sering menceritakan gadis ini, Revan hanya menyimak saja.

Tidak tertarik ikut bergosip.

Jadi, ini gadis sombong yang sering diceritakan itu. Hari ini Revan berpikir apa mungkin sifat sombong dan cuek nya itu hanya bentuk perlindungan diri nya? Apa dia tidak ingin terlihat lemah dihadapan orang lain?

Dia memilki sisi lain yang menyedihkan seperti ini, revan tidak tau pasti itu apa tapi pasti itu sangat menyakitkan bagi gadis ini.

Tangannya bergerak mencoba menyingkirkan rambut yang menutup wajah gadis itu.

“Ganggu aja ni rambut” batin revan.

Tangannya terhenti di udara, belum sempat menggapai rambut pengganggu tadi. Mata itu menyipit memperhatikan apa yang ada dileher gadis ini.

Revan meringis, sebagai laki-laki yang sering berkelahi revan paham itu luka lebam akibat dipukul benda dengan keras.

“Pasti sakit banget”

Revan tidak berani menyentuh luka itu. Melihat lagi ada seperti balsem putih disekitar luka itu, revan pikir mungkin temannya yang tadi sudah mengobati.

“Kok tega mukul cewek tampang begini”

Untuk memarahi saja mungkin revan berpikir dua kali. Tipe-tipe wajah dikasihani gini, mana tega revan.

Revan mengingat lagi percakapan gadis ini dengan teman nya tadi. Mendengar suara tangis pilu itu revan juga hampir menitikkan air mata nya.

Setelah puas memandang, revan keluar uks bergegas menuju kantin mungkin untuk membeli sarapan. Sepertinya gadis itu belum sarapan melihat bibir pucat itu revan yakin mungkin dia juga lapar.

Kembali ke UKS dengan sekotak bubur ayam hangat dan sebotol Air mineral. Meletakkan nya di nakas samping tempat tidur.

Masih duduk disitu “tunggu dia sampai bangun aja kali ya”. Revan duduk tenang sambil memainkan ponsel.

Dia tidak kembali ke kelas, untuk apa? Kan tadi udah diusir sama guru karena tidak mengumpulkan laporan praktik minggu lalu.

Setelah diusir, revan memang berniat tidur di UKS. Kali ini pilihan dia tepat untuk ke UKS, bisa mengetahui sisi lain dari gadis imut yang sering dia perhatikan ini.

Jangan lupa bonus, bisa mandang lama dari jarak sedekat ini. Hahaha dasar revan masih sempat modus.

Merasakan ada pergerakan dari tempat tidur didepan nya revan langsung menengok.

Gadis itu sudah membuka mata, tapi belum memerhatikan sekitar.

“Kok kayak ada yang ngeliatin ya. Batin ayu sedikit merinding.

Betapa terkejutnya ayu begitu menoleh melihat ada laki-laki yang sedang melihatnya juga.

“Astaga!! ngapain lo?” Kaget ayu sambil mengelus dada nya sekilas.

“Lagi duduk, lo gak liat” Revan menjawab santai.

“Ya gue juga tau kalo lo lagi duduk bukan freestyle tapi ngapain duduk dekat gua” sayang sekali ayu hanya mampu membatin, enggan mengucapkan secara langsung.

“Kok diem?” Khawatir revan, apa dia sekaget itu sampai gak bisa ngomong lagi.

“Pergi!” Ayu menatap revan datar.

“ Yee udah ditungguin dari tadi, bangun-bangun langsung ngusir aja lo”

“Gue gak nyuruh” ayu kembali membalas, sedikit bingung.

“Tadi temen lo yang nyuruh, katanya dia gak bisa nungguin sampai lo bangun”

“Hah? Siapa? Adiba?” Gak mungkin banget pikir ayu. Lagi-lagi hanya membatin.

“Udah gue dugong, pasti lo gak percayakan?”

“Yaudah sih, yang penting gue udah nungguin lo beneran”

“Nih makan, titipan temen lo” revan memberikan kotak bubur tersebut.

“Bubur? Adiba bagong amnesia apa gimana? Kan dia tau kalau gue paling gak suka bubur.

batin ayu makin ke bingungan.

Tapi dia tetap menerima bubur itu.

“Dimakan” perintah revan.

“Iya nanti,. Lo pergi dulu” kalimat terpanjang ayu keluar.

“Gak, gue disini sampai lo makan bubur itu habis” kekeuh revan.

“Keluar, gue mau manggil temen gue” ayu sibuk merogoh saku rok dan kemeja putih nya mencari keberadaan ponsel nya.

Dan dia lupa kalau ponselnya masih ada didalam tas dikelas sana.

Ayu merengut “Sial”

Revan yang memperhatikan gerak-gerik ayu tertawa dalam hati.

“Udah makan aja, kenapa sih” ayu melihat revan sekilas.

“Hmm gue gak suka bubur btw” ayu kikuk, dari pada memakan bubur itu lebih baik ayu mengakui saja.

“Jadi lo mau apa? Biar gue beliin” tanya revan lagi.

“Eh gak usah” ayu mulai merasa tidak enakan sama laki-laki yang ada dihadapan nya saat ini.

“Tadi gue udah sarapan” Bohong ayu, masih berusaha untuk tidak memakan bubur itu.

“Yakin?” Revan tidak percaya.

“Iya”Jawab ayu meyakinkan laki-laki itu.

Revan tau ayu sedang berbohong, karena tadi waktu gadis itu tidur revan mendengar bunyi cacing kelaparan dari perut ayu.

Tapi dia tidak mungkin memaksa ayu untuk makan bubur ini, revan yakin pasti ayu anti bubur bubur club .

“Yaudah sini, gue aja yang makan?”

Revan mengambil bubur itu kembali. Membuka tutup kotak nya dan mulai memakan.

Ayu mengalihkan pandangan nya dari revan, kembali duduk lurus tidak ingin melihat revan memakan bubur itu. Ayu pasti mual kalau melihat.

Revan makan dengan cepat dan membuang kotak itu karena ayu terlihat tidak nyaman.

“Lo mau minum” tanya revan sambil memberi botol air mineral itu kepada ayu.

“Makasih” gumam ayu tapi masih bisa terdengar oleh revan dan hanya dibalas anggukan.

Revan juga minum, untung tadi dia kepikiran untuk membeli 2 botol air mineral.

“Lo udah mendingan?” Revan memulai percakapan.

“Emang gue kenapa?” Batin ayu, tapi karena malas memperpanjang urusan. Jadilah ayu hanya mengangguk

“Syukurlah” “Bentar lagi bell istirahat, gue keluar dulu” revan beranjak dari kursi itu dan menuju pintu UKS.

Setelah revan keluar ayu menghembuskan nafas lega, tadi itu suasana canggung banget.

“Diba dugong, awas aja lo!!” serapah ayu mengira adiba yang amnesia dan membelikan dia bubur.

Kembali berbaring ayu akan kembali ke kelas habis bell masuk nanti.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Setiap orang memiliki sisi lain yang tidak ingin mereka perlihatkan kepada orang lain.

Jadi jangan buru-buru menilai orang buruk ataupun baik hanya dengan seperti apa dia terlihat

Bisa saja dia seperti itu karena suatu hal yang disembunyikan.

🌼

Jika seseorang menangis saat menjelaskan sesuatu

Percayalah apa yang dibicarakan benar-benar menyakitinya.

🌼🌼

Terimakasih telah membaca

jangan lupa vote dan komen yaaa :)

Episodes
1 Perkenalan
2 Hari Senin
3 Mencoba
4 Begitu Lagi
5 Sisi Lain
6 Tawuran?
7 Menjaga
8 Terkurung disekolah
9 Hukuman
10 Dia Kenapa
11 Minta Maaf
12 Semoga
13 Petugas upacara
14 Sabtu Malam
15 Malam Minggu
16 Besok Senin
17 Hari senin
18 Pemimpin Upacara
19 Pertandingan Basket
20 UKS
21 Mengetahui
22 Tidak ada Rumah
23 Warung Embak
24 Baik-baik saja
25 Rumah Revan
26 Culture Shock
27 Kemarahan Bunga
28 Kemarahan Bunga II
29 Sakit
30 Revan yang pertama
31 Kantin
32 Rencana Nongkrong
33 Novel Thriller
34 Jadi Model
35 Pemotretan
36 Jimat Keberuntungan
37 Naksir
38 Rapat
39 Mas Crush
40 Tipe Idaman
41 Duet
42 Melukis Senja
43 Adin
44 Makan Bersama
45 Stalking
46 Gurls
47 Iced Caramel Macchiato
48 1000 hours
49 Pulang malam
50 Khawatir
51 Khawatir II
52 Rahasia
53 Menjaga
54 Pelukan
55 Kehangatan
56 Tanam-tanam Ubi
57 Nyaman
58 Pulang bersama
59 Minimarket
60 Kakak Ipar
61 Hangout
62 Perkara Outfit
63 Pamit
64 Duo Tarzan
65 Hancur
66 Teletubbies
67 Jatuh
68 Kost
69 Manusia
70 Yogi
71 Tiga Pawang
72 Yogi II
73 Pantai
74 Permainan
75 Permainan dimulai
76 Kelas bar-bar
77 Naksir
78 Comeback
79 Sparring
80 Hukuman
81 Pemotretan
82 Bertamu
83 Buntut
84 Paman?
85 Paman
86 Pelukan Penenang
87 Flashback
88 Flashback II
89 Good Job
90 Ruang BK
91 Mading
92 Dia cantik
93 Ruang BK
94 Mading
95 Flashback Serangan Balik
96 Jerapah Gila!
97 Kakek
98 Sandaran Nyaman
99 Jadi Cewek gue ya?
100 The Moon is Beautiful, isn’t it?
101 Gak akan mudah
102 Kontrak!!
103 Menghindar
104 Ayah Sakit
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Perkenalan
2
Hari Senin
3
Mencoba
4
Begitu Lagi
5
Sisi Lain
6
Tawuran?
7
Menjaga
8
Terkurung disekolah
9
Hukuman
10
Dia Kenapa
11
Minta Maaf
12
Semoga
13
Petugas upacara
14
Sabtu Malam
15
Malam Minggu
16
Besok Senin
17
Hari senin
18
Pemimpin Upacara
19
Pertandingan Basket
20
UKS
21
Mengetahui
22
Tidak ada Rumah
23
Warung Embak
24
Baik-baik saja
25
Rumah Revan
26
Culture Shock
27
Kemarahan Bunga
28
Kemarahan Bunga II
29
Sakit
30
Revan yang pertama
31
Kantin
32
Rencana Nongkrong
33
Novel Thriller
34
Jadi Model
35
Pemotretan
36
Jimat Keberuntungan
37
Naksir
38
Rapat
39
Mas Crush
40
Tipe Idaman
41
Duet
42
Melukis Senja
43
Adin
44
Makan Bersama
45
Stalking
46
Gurls
47
Iced Caramel Macchiato
48
1000 hours
49
Pulang malam
50
Khawatir
51
Khawatir II
52
Rahasia
53
Menjaga
54
Pelukan
55
Kehangatan
56
Tanam-tanam Ubi
57
Nyaman
58
Pulang bersama
59
Minimarket
60
Kakak Ipar
61
Hangout
62
Perkara Outfit
63
Pamit
64
Duo Tarzan
65
Hancur
66
Teletubbies
67
Jatuh
68
Kost
69
Manusia
70
Yogi
71
Tiga Pawang
72
Yogi II
73
Pantai
74
Permainan
75
Permainan dimulai
76
Kelas bar-bar
77
Naksir
78
Comeback
79
Sparring
80
Hukuman
81
Pemotretan
82
Bertamu
83
Buntut
84
Paman?
85
Paman
86
Pelukan Penenang
87
Flashback
88
Flashback II
89
Good Job
90
Ruang BK
91
Mading
92
Dia cantik
93
Ruang BK
94
Mading
95
Flashback Serangan Balik
96
Jerapah Gila!
97
Kakek
98
Sandaran Nyaman
99
Jadi Cewek gue ya?
100
The Moon is Beautiful, isn’t it?
101
Gak akan mudah
102
Kontrak!!
103
Menghindar
104
Ayah Sakit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!