Pernyataan Mengejutkan
ℭ𝔥𝔞𝔭𝔱𝔢𝔯 V — 𝔓𝔢𝔯𝔫𝔶𝔞𝔱𝔞𝔞𝔫 𝔐𝔢𝔫𝔤𝔢𝔧𝔲𝔱𝔨𝔞𝔫
Amoura
Enak saja, aku ini kelinci normal, tahu!
Nada suara Amoura terdengar kesal. Matanya nampak berkilat penuh amarah. Kelinci itu, pasti sangat kesal kepada Justine. Atau karena dia yang pada dasarnya memang tak menyukai Dewa itu (?).
Amoura
Moreover, there is no male rabbit that can and deserves to be with me. 《Inggris》
Amoura
(Apalagi, memang tak ada kelinci kelinci jantan yang bisa dan pantas bersamaku.)
Amoura nampak getir dengan mengeluarkan air matanya. Dan tentu saja, itu hanyalah air mata yang dibuat-buat. Ia tak sedih, bahkan tak peduli tentang hal itu. Baginya, hidup bahagia bersama tuannya—Renaitre—saja, itu sudah cukup.
Justine
*Tersenyum sinis dan menatap miris ke arah Amoura
Justine tersenyum sinis, lalu menatap miris dan mencemooh ke arah Amoura. Tatapannya terlihat kesal. Sejak dulu, ia memang memiliki dendam dan masalah pribadi kepada kelinci yang selalu menjadi kesayangan para Dewa itu.
Justine dan Amoura sama-sama memalingkan wajah ke arah berlawanan, pertanda bahwa mereka sedang marahan. Anastasya hanya diam melihatnya, dia tak tahu harus berbuat apa. Lagipula, ia juga tak memiliki urusan dengan hal tersebut. Dengan itu, wajar saja kalau ia bersikap tak acuh.
Anastasya
[Apapun yang mereka lakukan, itu tak ada urusannya denganku. Yang terpenting, aku harus mendapatkan apa yang aku inginkan.]
Anastasya
[Justine harus menuruti semua keinginanku!]
Dari dalam hatinya, Anastasya merasakan sebuah perasaan jengkel yang benar-benar tak bisa diungkapkannya. Entah bagaimanapun caranya, Justine harus menuruti permintaannya. Harus!
✡ 16 𝔪𝔢𝔫𝔦𝔱 𝔨𝔢𝔪𝔲𝔡𝔦𝔞𝔫 ... ✡
Justine
Hey ~ hey! Tidak bisakah kau-berjalan lebih cepat?!
Justine
You slow rabbit! Amoura a slacker! 《Inggris》
Justine
(Dasar kelinci lamban! Amoura pemalas!)
Justine yang merasa jengkel kepada Amoura menahan suaranya. Dewa itu takut bila emosinya akan lepas begitu saja.
Amoura
Untuk apa? Kita sudah sampai sekarang ini.
Amoura
Coba, lihat pemandangan indah di sekitar kita!
Amoura tersenyum dan menunjukkan pemandangan di sekitar mereka. Mendengar hal itu, Anastasya dan Justine hanya dapat terdiam. Tempat tersebut, memang sangat indah.
Pegunungan-pegunungan yang menjulang tinggi; langit malam yang penuh dengan bintang; tanaman-tanaman hijau yang tumbuh dengan subur menjadi lanskap mereka saat ini.
Tiga kata yang bisa menjelaskan semua ini: luar biasa indah!
Renaitre [Dewa Reinkarnasi]
Apa yang kalian lakukan di dalam perjalanan?
Renaitre [Dewa Reinkarnasi]
Kenapa kalian lama sekali memenuhi panggilanku?!
*Merasa kesal
Renaitre muncul secara tiba-tiba. Itu merupakan salah satu kekuatan Dewa.
Para Dewa, bisa berteleportasi selagi itu masih berada dalam batas jarak yang ada, yaitu sepuluh kilometer. Jika tujuan mereka lebih jauh dari itu, mereka masih bisa menggunakan kemapuan itu lagi hingga sampai pada tujuan. Namun, energi yang diperlukan cukup besar. Maka dari itu, sangat jarang ada Dewa yang menggunakannya.
Amoura
Tuan, salahkan saja Justine. Tadi, dia bertengkar dengan Nona Cantik. Dia tidak mau menepati janjinya kepada Nona Cantik. Bahkan, dia juga tidak mau menunjukkan rasa hormatnya kepadaku.
Justine dibuat jijik mendengarnya. Amoura sangatlah pandai berbicara dan sandiwara. Termasuk tadi, ketika kelinci kecil itu berpura-pura menunjukkan sifat imutnya (meskipun pada dasarnya, dia memang imut). Untung saja, Justine, masih bisa menahan emosinya.
Renaitre [Dewa Reinkarnasi]
Hmm ...? Janji?
Renaitre mengerutkan kedua alisnya. Pria itu menatap Justine dan Anastasya dengan pandangan yang dipenuhi tanda tanya.
Anastasya
Aku telah berbuat kebaikan. Sebagai hadiah, ia berjanji untuk menuruti satu keinginanku.
*Berucap dengan nada berapi-api
Renaitre [Dewa Reinkarnasi]
Indeed ..., what do you want? 《Inggris》
Renaitre [Dewa Reinkarnasi]
(Memang ..., apa maumu?)
Anastasya
Dia harus menuruti seluruh permintaanku. Hanya itu, tidak lebih.
Anastasya menatap Justine dengan pandangan mengejek dan penuh kemenangan. Dengan semangat, gadis itu mengatakan permohonannya. Selagi ada kesempatan, dia harus memanfaatkannya, bukan?
Jika dilihat-lihat, sepertinya, dia bisa memanfaatkan Dewa di hadapannya. Ia yakin, Renaitre sosok yang bijak; maka, tak mungkin membiarkan muridnya mengingkari janjinya.
Anastasya
[Hmm ..., mari kita lihat kejadian selanjutnya!]
Renaitre terlihat berpikir sejenak—hingga tiba-tiba, sebuah senyum tersungging di bibirnya.
Renaitre [Dewa Reinkarnasi]
Turuti saja apa maunya. Ikuti dia kemanapun dia berada! Bila perlu, jadilah budaknya.
*Berucap cepat
Amoura menahan tawanya mendengar pernyataan Renaitre; Sedangkan Anastasya, dia tersedak oleh air ludahnya sendiri. Terlebih Justine, Dewa satu itu terlihat syok. Sang Lady Villain tak menyangka akan semudah itu. Baginya, itu sangat aneh dan janggal. Pasti ada sesuatu di balik semua ini.
Justine
Guru ..., jika aku melakukannya, bagaimana dengan tugasku sebagai Dewa Keadilan?
*Gelagapan
Justine
Dan ..., apa tadi? Menikuti dia?! Menjadi ... budaknya?!
Justine merasakan perasaan aneh tak terkira di hatinya. Dia tahu, gurunya itu tak pernah bercanda atas segala ucapannya. Jika iya, perkataan itu akan segera menjadi kenyataan. Secepatnya!
Jika Renaitre yang mengatakannya, bahkan, Raja Dewa sekalipun, tak akan bisa melawannya. Dia merupakan dewa paling kuat dan berpengaruh dari semua dewa yang ada.
Renaitre [Dewa Reinkarnasi]
Dengarkan aku baik-baik ...!
Renaitre [Dewa Reinkarnasi]
Mulai sekarang, kau-bukan lagi seorang Dewa Keadilan.
Semua kata-kata itu terdengar begitu lambat di telinga Justine. Kepala berdenyut hingga ingin pecah, rasanya. Dia tak berbohong tentang itu. Katakanlah, ini hanya mimpi buruk semata!
Dan pada akhirnya, Justine kehilangan kesadarannya. Melihat hal itu, Anastasya mengernyit bingung. Gadis itu baru saja tahu, kalau ... Dewa juga bisa pingsan.
FeyQueen_1538
Bab ini sudah melewati proses revisi, ya ...! Terima kasih atas segala dukungan yang kalian berikan!
Comments
Freya Kyla
Masih banya revisi, hmm ~
2022-12-31
1
Manusia Silver
Lanjut! Semangat revisi
2022-08-15
0
Kina Stein
nexttttt
2022-08-10
1