Sebuah Permintaan
ℭ𝔥𝔞𝔭𝔱𝔢𝔯 III — 𝔖𝔢𝔟𝔲𝔞𝔥 𝔓𝔢𝔯𝔪𝔦𝔫𝔱𝔞𝔞𝔫
𝔄𝔫𝔞𝔰𝔱𝔞𝔰𝔶𝔞'𝔰 POV (𝔓𝔬𝔦𝔫𝔱 𝔬𝔣 𝔙𝔦𝔢𝔴)
Saat ini, aku tengah terduduk di atas sebuah kursi; ya--lebih tepatnya, di depan sebuah gubuk tua yang entah bagaimana caranya, masih bisa bertahan hingga saat ini. Apakah karena ini karena letaknya yang berada di Dunia Atas?
Aku menatap seorang pria--atau lebih tepatnya ..., sesosok Dewa.
Kalau tidak salah ..., namanya Justine, bukan?
Anastasya
Huft ...!
*Menghela napas
Aku menghela napas. Kedua netraku menatap Justine dari kejauhan dengan ekspresi datar.
Jika dilihat, tak ada yang istimewa darinya, selain statusnya sebagai Dewa. Tetapi, mungkin ..., dia akan terlihat tampan dan memesona bagi kebanyakan wanita. Dan tentu, itu tidak berlaku bagiku, seorang Anastasya.
Oke ~ aku akui, Justine memang tampan; namun, pesonanya tak cukup kuat untuk menaklukkan hatiku.
Anastasya
Hmm ..., apakah masih lama?
*Bergumam
Aku menatap Justine. Tak bisa di pungkiri, dia memang terlihat luar biasa dengan aura aneh yang seakan-akan bisa menarik perhatian siapa pun. Kulitnya putih bersih. Meskipun namanya berbau Eropa, namun wajahnya lebih khas ke oriental.
Anastasya
[Tunggu! Untuk apa aku memikirkan hal tidak penting seperti itu?!]
Dua hari hampir berlalu, dan Justine masih belum selesai dengan pekerjaannya. Dia sudah memeriksa riwayat kejahatanku, jadi ..., bukankah sekarang dia hanya harus memeriksa riwayat kebaikanku? Ya, itu pun jika ada.
Entahlah ..., aku tak begitu yakin tentang itu.
Sebenarnya, apa yang dilakukannya? Bukankah seharusnya tak selama ini?
Aku menengok pada sebuah jam digital di atas meja kecil yang terlihat kuno. Ini hal yang terasa aneh untukku. Tak terpikirkan di kepalaku--bahwa, ada benda seperti itu di dunia ini. Jika aku yang mengatakannya, maka, aku akan mengatakan, bahwa ini adalah dunia semimodern.
Aku tersentak kaget mendapati Justine yang tiba-tiba saja sudah berada di hadapanku. Apakah dia telah menggunakan kekuatannya? Kenapa dia bisa secepat itu berada di hadapanku?!
Cih, membuat terkejut saja.
Justine
Eh, maaf kalau kau-terkejut.
Justine
Tunggu-tunggu ...! Aku tidak menyangka, bahwa kau-pernah berbuat kebaikan.
*Tersenyum bodoh
Aku hanya terdiam mendengar ucapan Justine. Wajar saja jika dia terkejut; aku saja juga sama terkejutnya. Jangankan dia, aku saja tidak yakin, bahwa aku pernah berbuat sebuah kebaikan.
Tapi, tunggu! Bisa-bisanya dia meremehkan aku!
Justine
Hahaha! Aku pikir, kau-hanya berbuat kejahatan selama hidupmu.
*Tertawa terbahak-bahak
Anastasya
[S𝓲ꪖlan, aku tidak seburuk itu!]
Sebelum menjadi jahat, aku juga pernah menjadi seorang gadis yang polos, baik hati, dan lugu--ya, meskipun sebenarnya cenderung duꪀᧁꪊ.
Pada suatu hari, sebuah hal telah merubah jalan takdir yang tadinya tak akan kukira akan seperti itu; ya, sekaligus merubah sifatku. Kepolosanku? Kebaikanku? Keluguanku? Jangan tanyakan ke mana semua itu pergi--itu semua sudah lenyap entah ke mana.
Pada dasarnya, aku menjadi jahat bukan karena keinginanku, keadaanlah yang memaksaku.
Ya ..., meskipun pada akhirnya, jahat malah menjadi jati diriku; menjadi sesuatu yang sulit untuk aku tinggalkan. Bahkan tidak mungkin, mustahil! Karena aku ..., mencintainya.
Justine
You gave an old woman food when you were starving for not eating for days?! 《Inggris》
Justine
(Kau-memberi makanan seorang wanita tua saat kau-sendiri sedang kelaparan karena tidak makan berhari-hari?!)
Justine
I--itu luar biasa sekali!
Justine
Jika aku berada dalam posisimu, aku tak yakin bahwa diriku mampu melakukannya. Lebih baik, aku menyimpan makanan itu untuk diriku sendiri.
*Merasa takjub dan terkejut
Justine
Oh, kau-bosan, ya, menungguku ...?
*Menaruh jari telunjuk di dagu, memperlihatkan pose seperti seseorang yang sedang berpikir
Justine
Hmm ..., tadi, aku lama karena memikirkan hadiah apa yang cocok untukmu.
*Tersenyum tipis
Justine
Aku sudah memikirkannya.
Justine
Jadi, karena kau-telah membuatku tertawa dan telah melakukan beberapa kebaikan selama hidupmu, katakan saja--apa yang kau-minta?!
Justine
Kau-boleh mengatakan sebuah permohonan, dan aku berjanji akan mengabulkannya!
Aku menarik kedua sudut bibirku. Sebuah rencana licik terlintas dipikiranku. Aku yakin, Justine tak akan menduga hal seperti ini sebelumnya.
Anastasya
[Tahan, jangan keluarkan senyum sinismu, Anastasya ...!]
Anastasya
Benarkah?
*Menaikkan kedua alisnya penasaran
Anastasya
*Tersenyum tipis
Justine
Katakanlah!
*Tersenyum
Anastasya
Eh ..., apa ini?
*Merasa kaget
Aku tersentak saat kaki kananku merasakan sebuah benda berbulu. Sesuatu itu, dengan lembut menyentuh kulit kakiku; membuatku sedikit merasa geli. Aku pun menatap ke bawah dengan kedua alis yang berkerut.
Seekor kelinci? Dan ..., apa itu?
Justine
Amoura, kemarilah! Apa yang kau-bawa?!
Amoura
Hmph ...!
*Menatap angkuh kepada Justine
Amoura
Aku datang ke sini untuk mengantar surat dari tuanku.
Amoura
Justine, siapa wanita cantik ini?
Amoura
D--dia sangat cantik. B--bahkan, matanya lebih indah dari mata Dewi Rembulan.
Tunggu, aku tidak salah dengar, kan?! Seekor kelinci berbicara?! Dan dia mengatakan aku cantik!
Anastasya
*Mengedipkan kedua mata
Anastasya
[Apakah kelinci ini mengejekku?! Sudah jelas, aku buruk rupa!]
Anastasya
[Cih, omong kosong!]
Selama hidup, aku tak pernah merawat diriku. Wajah jerawatan, muka kusam, dan masalah kulit lain, sudah menjadi bagian dari hidupku. Aku tak pernah tertarik untuk mempercantik diriku; bagiku, itu tak ada gunanya. Kecantikan, bisa saja membawa malapetaka.
Ya--bagiku, aku buruk rupa. Aku hanya cantik jika memakai riasan saja.
Amoura
Ambillah surat ini!
Justine
Untuk apa guru memberiku surat? Biasanya juga lewat telepati, kan?
*Merasa heran
Justine mengambil surat yang tadi diletakkan oleh kelinci tadi. Tak biasanya aku seperti ini; namun ..., kelinci ini terlihat benar-benar menggemaskan di mataku.
✡ 𝔗𝔥𝔢 𝔈𝔫𝔡 𝔬𝔣 𝔄𝔫𝔞𝔰𝔱𝔞𝔰𝔶𝔞'𝔰 POV ✡
FeyQueen_1538
Hai, Semua! Selamat datang di ceritaku ...! Kalau ada yang bingung kenapa waktu di awal dan sekarang bab ini dan beberapa bab ke depan berbeda, itu artinya sudah direvisi, ya ....
FeyQueen_1538
Terima kasih!
Comments
Freya Kyla
ARGH! Revisi, revisi, revisi!
2022-12-31
1
Brian 👅
Orang yang jerawatan, kulitnya kusam, atau pny masalah kulit lain belum tentu jelek. Cuma kurang perawatan aja
2022-08-20
3
Brian 👅
Menghina diri sendiri.
2022-08-20
0