Anggap aja cobaan

Rasa nya ingin sekali Bunga memberi kan satu tamparan atau pun melayang kan apa pun yang ada di dekat nya pada Kumbang yang bikin hati nya kesal.

Tapi, ia harus ingat satu hal. Kumbang juga ada benar nya. Bunga kan tidak pernah ambil pusing apa yang Kumbang laku kan.

Bunga berusahaa menganggap apa yang Kumbang kata kan sebagai cobaan untuk nya.

"Kumbang tunggu dulu, aku ingin bicara pada mu. Apa kah kamu bisa bicara dengan ku sebentar." kata Bunga.

"Baik lah, bicara saja di sini apa yang ingin kamu bicara kan pada ku." kata Kumbang.

"Aku ingin kita hanya bicara berdua saja, karna ini masalah kamu dan aku." kata Bunga serius.

Sejak kapan Bunga suka bercanda, apa lagi dengan orang yang tidak ia sukai, seperti Kumbang.

"Bunga, kamu yakin mau bicara hanya berdua saja. Kamu salah makan obat ya tadi, di rumah." kata Mia tak percaya.

"Aku ada urusan sama Kumbang, ini bukan main-main." kata Bunga.

"Ayo ikut aku jika kamu tidak mau bicara di sini. Aku punya tempat yang kamu bisa bicara sepuas hati." kata Kumbang.

Bunga tidak menjawab, hanya ikut saja apa yang Kumbang kata kan. Kumbang berjalan mendahului Bunga, Bunga mengikuti Kumbang dari belakang.

Hal itu terlihat sangat aneh bagi anak-anak sekolah yang lain. Terutama teman sekelas Bunga dan Kumbang.

"Apa lho lihat-lihat, gak ada kerjaan yang lain ya." kata Kumbang pada anak-anak yang melihat mereka.

Dengan cepat, anak-anak yang melihat itu pun segera memaling kan wajah mereka dari pandangan mereka. Mereka berusaha seperti tidak melihat Bunga dan Kumbang.

"Aku rasa kok kayak nya, Bunga dan Kumbang itu cocok ya. Sama-sama ganteng dan cantik." kata salah satu dari murid yang melihat mereka berjalan.

"Mana ada cocok, satu nya pintar dan tidak banyak bicara. Sedang kan yang satu lagi kayak anak berandalan yang tinggal di gang-gang." kata yang lain tak setuju.

Kalau saja Kumbang dengar apa yang mereka kata kan. Mungkin saja, satu pukulan melayang di wajah anak itu. Apa lagi yang bilang itu anak cowok, lebih bahaya lagi.

Kumbang dan Bunga akhir nya sampai di belakang sekolah. Di sebuah pohon yang besar dan banyak cabang nya.

Pemandangan itu sangat indah, suasana nya nyaman untuk di buat tempat beristirahat. Bunga baru pertama kali berada di sana, selama ia sekolah di sekolah ini. Tak pernah ia pergi kebelakang sekolah.

Maka nya tak pernah Bunga tahu tempat yang sangat nyaman ini ada di belakang sekokah mereka.

"Apa yang mau kamu kata kan, kata kan saja sekarang. Aku tidak punya banyak waktu." kata Kumbang membuat Bunga sadar jika ia tak sendiri di sini.

"Aku ingin menawar kan sebuah tawaran pada mu Kumbang. Aku ingin kamu belajar bersama ku, agar kamu bisa naik kelas nanti." kata Bunga.

Kumbang tertawa terbahak-bahak mendengar kan apa yang Bunga kata kan.

"Ha... Ha... Ha.... Kamu gak salah minum obat kan tadi Bunga." kata Kumbang di sela-sela tawa nya.

"Apa maksud mu, aku serius kenapa kamu malah bercanda pada ku." kata Bunga marah.

"Kamu gadis yang sangat aneh dan lucu Bunga. Terlihat jelas sekali jika kamu itu tidak berniat ingin mengajari ku." kata Kumbang masih tertawa.

"Kamu menyebal kan Kumbang, sangat menyebal kan. Aku menyesal ikut dengan mu dan mengata kan ingin kamu dan aku belajar bersama." kata Bunga sambil ingin melangkah pergi.

Sebelum Bunga benar-benar pergi, Kumbang menahan tangan nya. Kumbang nenghenti kan tawa nya, dan berubah serius.

"Tunggu Bunga, aku ingin tahu apa maksud mu ingin aku dan kamu belajar bersama." kata Kumbang.

Bunga sangat ingin mengata kan apa alasan nya. Tapi ia ingat apa yang kepala sekolah kata kan pada nya.

"Tapi satu hal yang bapak tidak ingin kamu kata kan pada Kumbang. Kamu harus merahasia kan jika kamu bapak yang suruh untuk membimbing nya belajar." itu yang kepala sekolah kata kan pad nya saat itu.

"Yuhu.... Kamu gadis yang suka melamun ya. Bagai mana bisa kamu ingin aku belajar bersama." kata Kumbang.

"Aku hanya ingin kamu tidak tinggal kelas Kumbang. Hanya itu niat ku pada mu, dan jangan salah sangkat pada ku." kata Bunga.

"Aku tidak yakin apa yang kamu kata kan ini adalah yang sebenar nya. Aku yakin kamu punya maksud lain." kata Kumbang tak percaya.

"Terserah kamu, aku hanya peduli dan tidak ada maksud lain. Jika kamu tidak mau belajar bersama ku, maka aku tidak akan memaksa mu." kata Bunga sambil ingin pergi dari sana.

"Tunggu Bunga, aku mau belajar bersama mu. Dan mulai besok kita bisa belajar bersama di sini." kata Kumbang.

Akhir nya, Kumbang menerima apa yang Bunga tawar kan pada nya.

"Kenapa harus di sini." kata Bunga tak mengerti.

"Disini akan lebih nyaman Bunga, dan aku tidak perlu emosi jika berada disini." kata Kumbang.

Bunga paham dengan apa yang Kumbang kata kan. Anak yang lain memang akan bicara apa yang mereka laku kan jika melihat mereka belajar bersama.

Terpopuler

Comments

Hannifa Ratnasari

Hannifa Ratnasari

okee okee okee
pemanasan yang bagus
semoga makin bikin penasaran dengan ceritanya ya kak 🤭🤭

2021-06-25

2

cahya sumirat

cahya sumirat

bru bc ceritanya,kya'y bkl" seru dach, goodjob thor

2020-06-21

2

Amy🦃

Amy🦃

good 😘😘😘😘

2020-05-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!