Pagi hari di Paviliun Sakura.
Sesuai dengan perkataan Qi Er semalam, bahwa setelah matahari terbit Ia akan membawa Xiao Xian ke Markas Xizhou. Xiao Xian sudah menyiapkan beberapa senjata seperti belati dan pedang untuk berjaga-jaga jika terjadi apa-apa.
"Selamat Pagi Tuan Xiao, apakah kau tidak tidur semalam? lihatlah lingkar matamu. pffftt...." (Qi Er tersenyum kecil)
Xiao Xian kaget dengan perkataan dan sikap Qi Er padanya, karena biasanya ia selalu bersikap dingin bahkan tidak pernah tersenyum. Tapi berbeda dengan kali ini, Ia bahkan tersenyum. Dan itu terlihat sangan cantik.
"Tuan Xiao... apakah kau mendengarku?? Xiao Xian....."
"Cantik.... Sempurna......" Xiao Xian menggelengkan kepalanya sambil melamun dan tak menghiraukan panggilan Qi Er.
"Cantik??? Siapa yang Cantik??? Aku???"
"Oooohh, Baaabaaabaa bajuu, iyaa bajuuu hhhh bajumu sangat cantik, sempurna."
"Hhh terima kasih atas pujianmu."
"Bukankah hanya melihat markas Xizhou, mengapa harus berpenampilan seperti ini? tidakkah terlalu mencolok??"
"Xiao Xian, kau akan mengerti saat tiba di sana. Cepatlah, naik ke kereta."
"Kereta? siapa yang akan menjadi kusirnya? aku?"
"Hhhh apakah kau bisa menjadi kusir?"
"Tentu saja, tapi..."
"Sudah ada kusir di sana kau tenang saja, cepatlah."
Mereka berdua menaiki kereta menuju Markas Xizhou yang mungkin akan memakan waktu cukup lama. Di atas kereta, mereka mengobrol tentang berbagai hal dan sepertinya diantaranya sudah tidak canggung seperti sebelumnya.
"Ohhh iyaaa... bukankah kau tinggal sendiri? dan sepertinya susah sekali bertemu seseorang di sekitar sini, bagaimana kau menemukannya?"
"Dia kusirku, dan dia yang mengurus semua kuda di sini. Dia tinggal di halaman belakang, tentu saja kau tidak pernah melihatnya."
"Ternyata kau tidak tinggal sendiri, selain dia apakah ada pelayan di Paviliun Sakura?"
"Tentu saja, kau pikir aku bisa memasak dan membersihkan semuanya?"
"Ohh benar juga, Tapi... mengapa aku tidak pernah melihat mereka? Dann juga saat ada tamu, bukankah ada pelayan yang melayani, tapi mengspa mereka tidak kelihatan?"
"Aku tidak terbiasa makan di malam hari, jadi saat malam mereka mungkin sudah tidur dan juga aku lupa memberitahu mereka bahwa ada tamu yang datang ke kediaman."
"Kauu.... Ahhhh sudahlahh lagipula aku sudah makan buah apel di halaman barat."
"Baguslah, lain kali kau bisa pergi sendiri ke dapur jika kau ingin makan."
"Baiklah, ehhhh.... bukankah kau mengatakan kau mempunyai pelayan, apa tugas mereka? apakah tidak melayani tamu?"
"Tidak, karena sebelumnya aku tidak pernah kedatangan tamu, jadi aku tidak berniat menambah pelayan."
"Yang benar saja. Jadi, aku yang pertama??"
"Emmm."
"Ngomong-ngomong... Ada berapa pelayan di kediaman?"
"Sebelumnya aku mengira kau orang yang dingin dan pendiam. Tapi, mungkin aku salah. Kau ternyata sangat cerewet."
"Bukan.... Nona, kita sedang di dalam kereta, jika tidak berbicara bukankah sangat canggung? Entah kapan kita akan sampai, bukankah sudah cukup jauh dari kediaman... Lagi pula kita akan tinggal bersama jadi aku harus mengetahui tentang kau dan kediaman sakura."
"Tuan, bukankah kau mengatakan hanya menginap beberapa hari?? mengapa berubah menjadi tinggal bersama?"
"Ohhh benar juga, tapi jika aku pindah keluar bukankah sulit untuk menemukan tempat tinggal, lagi pula kediamanmu sangat besar, tidak masalah bukan jika bertambah satu orang. Kau tenang saja aku akan membayar uang sewa, katakan saja berapa jumlahnya. Aku juga bisa membantumu jika kau perlu bantuan, katakan saja jangan sungkan. Ohh iyaa kalau bisa jangan panggil aku Tuan, panggil saja Xiao Xian, lebih enak di dengar."
"Bukankah kau yang lebih dulu memanggilku Nona..."
"Ohhh benar juga. Jadi... kau setuju aku tinggal di Paviliun Sakura??"
"Asal kau tidak mengacau aku tidak masalah, anggap saja aku memelihara seekor kelinci kecil."
"Kauuu..... Apa aku terlihat seperti seekor kelinci??"
"Diamlah, kita sudah sampai. Ingat saat di dalam jangan berbicara jika tidak perlu, Turunlah."
"Aku mengerti."
Qi Er memasuki Markas Xizhou, Xiao Xian berjalan di belakangnya. Ia tidak menyangka bahwa markas Xizhou sangat besar seperti istana, dan semua orang di sana sangat segan dan memberi hormat pada Qi Er.
"Dewi Bunga memasuki kediaman...." Teriak kasim penjaga saat Qi Er memasuki kediaman Xizhou, dan semua orang membungkuk memberi hormat.
"Qi Er, mengapa mereka memanggilmu Dewi bunga??"
"Karena aku bisa merubah apapaun menjadi bunga."
"Benarkah...."
"Diamlah, kurangi bicaramu. Bersabarlah nanti ada saatnya kau berbicara."
"Aku mengerti."
"Dewii... Kau datang... Keberuntungan sepertinya berpihak pada Xizhou kali ini, kau bahkan bersedia datang ke tempat kami. Mengapa kau tidak mengatakan jika kau akan ke sini, aku bahkan tidak menyambutmu."
"Paman Yun Chao, tidak masalah. Aku hanya lelah saja jadi berencana untuk istirahat disini, kau tidak perlu se formal itu. Lakukan saja pekerjaanmu, bukankahh kau harus mengurus seluruh kediaman."
"Kau benar Dewi, Sudah bertahun-tahun tuan mempercayakan Xizhou padaku, jadi aku harus menjaganya dengan nyawaku."
"Ohh iyaa, apa tuanmu belum kembali? sudah beberapa kali aku ke sini, tapi kami tidak pernah bertemu."
"Tuan besar tinggal di luar kota untuk menyelesaikan misinya, dia hanya akan kesini setiap akhir tahun. Tapi berbeda detang Tuan muda, dia lebih sering kesini hanya saja dia sering datang lalu pergi. Dewi, apakah kali ini kau membawa pengawal?"
"Ohhh bukan, dia temanku. Aku tidak sengaja bertemu dengannya di tengah perjalanan, jadi aku sekalian mengajak dia kesini untuk bekerja jika kau tidak keberatan, aku melihatnya sangat kasian. Tidak mungkin aku membawanya ke kediamanku, kau tau sendiri bahwa Paviliun Sakura sangat pemilih terhadap orang, jadi aku hanya memikirkan tempat ini saja."
"Dewi, kau tidak perlu sungkan, katakan saja dia ingin bekerja menjadi apa. Kau sendiri yang merekomendasikannya, mana mungkin aku menolaknya, aku percaya padamu dewi. Kau sangat berjasa bagi Xizhou, jadi tenang saja. Temanmu adalah teman kami juga."
"Terimakasih Paman Yun atas kepercayaanmu padaku. Biarkan saja Xiao Xian melihat tempat ini dulu, jika ada pekerjaan yang cocok untuknya dia akan memberitahumu. Apakah boleh dia melihat-lihat tempat ini?"
"Tidak masalah, silahkan saja. Dewi, kau istirahatlah biar Yun Mei menemani temanmu berkeliling, masih ada urusan yang harus ku kerjakan."
"Yun Mei? Siapa dia?? mengapa aku tidak pernah mendengar tentangnya?"
"Dia keponakanku, baru tiba bulan lalu di sini. Tunggu sebentar, Aku akan memanggilnya."
"Tuan Yun, Tidak perlu memanggil keponakanmu, Qi Er bisa menemaniku."
"Anak muda, bukankah kau baru saja mengenalnya... apakah pantas bagimu untuk mendapat pelayanannya, kau bahkan memanggilnya Qi Er, dimana sopan santunmu."
"Tidak masalah Paman, aku sudah menganggap Xiao Xian sebagai temanku. Dia sudah lama tinggal di hutan jadi kau paham bukan..."
"Baiklah Dewi, jika kau berfikir begitu, aku pergi dulu."
Setelah kepergian Yun Chao, Xiao Xian dan Qi Er menuju ruang peristirahatan mereka. Di sana, mereka merencanakan langkah selanjutnya.
"Qi Er..."
"Ada apa??"
"Apakah kau bagian dari Xizhou?"
"Bukan, aku bukan suku Xizhou, dan juga bukan bagian dari Xizhou. Suku Xizhou smua bermarga Han dan Yun."
"Han......"
"Benar, Marga han adalah suku asli Xizhou. Sedangkan marga Yun adalah suku yang di menangkan Xizhou beberapa tahun yang lalu. Apakah kau ada masalah dengan itu??"
"Tidak, aku hanya mencurigai beberapa orang di istana, dan kebetulan mereka bermarga Han."
"Marga Han.... Berada di dalam istana?? gawat!!!"
"Ada apa Qi Er??"
"Bukankah terlalu kebetulan, Pemimpin Xizhou tidak ada di markas Xizhou. Dan Paman Yun mengatakan dia hanya akan datang setiap akhir tahun."
"Kau benar, setiap akhir tahun para pejabat istana mendapat libur untuk menemani istrinya di rumah, memang terlalu kebetulan."
"Xiao Xian, bukankah kau ingin sengera mendapat bukti pemberontakan mereka. Satu-satunya cara adalah kau tinggal di sini beberapa hari, tapi aku tidak bisa menemanimu, mereka akan curiga. Aku biasanya suka ketenangan, disini sangat ramai dan tidak pantas untuk keadaanku saat ini, jika aku tinggal disini bukankah sangat aneh. Kau tinggallah disini, kembalilah saat kau sudah menemukan buktinya. Kau tenang saja aku akan membantumu berbicara pada Paman Yun."
"Terimakasih Qi Er, kau sudah bersedia membantuku."
"Tidak masalah, aku juga tidak tau mengapa aku bersedia membantumu, mungkin aku berhutang padamu di kehidupanku sebelumnya. Pergilah bukankah kau ingin mencari bukti, ohh iyaa... bawa ini bersamamu. Ini adalah peta kediaman Xizhou, tidak akan ada yang mencurigaimu kau tenang saja."
Xiao Xian melihat peta yang di berikan Qi Er padanya, dalam peta tersebut terdapat bangunan aneh yang diberi tanda Xi, Ia merasa penasaran lalu menuju bangunan tersebut. Setelah tiba di sana ternyata tempat itu di jaga sangat ketat, bahkan ada 100 orang penjaga di dalam. Ia melihat sekeliling untuk mencari cela agar tidak terlihat oleh para penjaga, memang ada satu jalan, Yaitu lubang Anjing. Tapi, akan sangat memalukan jika ia melewati jalan itu, tidak ada pilihan lain, Ia menggali lewat jalan itu. Xiao Xian berhasil memasuki kediaman Xi, ia menggati bajunya menjadi baju prajurit, jadi tidak akan ketahuan. "Tempat yang dijaga sangat ketat seperti ini, bukankah ada barang berharga di dalamnya. Aku harus masuk ke dalam."
Setelah beberapa saat, Xiao Xian berhasil masuk ke dalam. Ternyata benar, di dalamnya tersimpan banyak sekali benda berharga, bahkan di seluruh dindingnya tertulis kalimat kebencian pada Lingyue, sepertinya dendam di masa lalu sudah mendarah daging, Xiao Xian berjalan menyusuri ruangan tersebut, terdapat Guci yang aneh di sana. Ia penasaran dan ingin melihatnya, tapi bukan Guci yang di dapatnya, melainkan Dinding yang terbelah, dan ternyata... di balik dinding itu terdapat silsilah Keluarga Xizhou. Hal yang membuat Xiao Xian kaget adalah kebenaran tentang Jendral Lingyue, "Han Jingyu." yang ternyata adalah putra dari Han Xi, pendiri Xizhou. Setelah mengetahui kebenaran itu, Xiao Xian kembali ke tempat peristirahatannya untuk menemui Qi Er.
"Kau sudah kembali."
"Iyaa, aku kembali. Qi Er, Apakah kau tau apa yang baru saja aku temukan."
"Apa?? Ternyata benar, Jendral Lingyue, Han Jingyu. Adalah Putra pendiri Xizhou, Han Xi."
"Sungguh mengejutkan, Lalu... apa rencanamu selanjutnya??"
"Aku akan tinggal disini beberapa hari untuk mencari bukti, kau kembalilah ke Paviliun Sakura terlebih dahulu."
"Baiklah, ikuti perkataanmu. Tidurlah, aku akan membicarakannya dengan Paman Yun Besok."
"Baiklah, selamat malam."
"Selamat malam."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments