Harapan

Pemandangan matahari terbenam memang menjadi salah satu daya tarik pada cakrawala, hingga tak ayal banyak wisatawam akan mencari destinasi yang menampilkan secara nyata bagaimana matahari yang bersinar gagah berangsur pulang pada tempat istrahatnya.

Begitulah yang dirasakan oleh Edrea Leteshia, meski tak bisa melihat sang surya meninggalkan singgah sananya tapi dia masih bisa merasakan bagaimana hangatnya cahaya dari matahari yang berangsur menyejukkan menyentuh kulit.

Rasa syukur tersendiri baginya, hewan malam yang bersuara seakan menjadi alarm jika bulan telah menyentuh langit seutuhnya, menjadikan beban siang yang tak bisa dinikmatinya harus digantikan oleh malam yang sunyi, sesunyi di dalam kamarnya saat ini.

"Mama akan pulang telat sayang, Mama sudah pesan sama bi Tia untuk membawakan makan malam ke kamar mu"

kalimat Jenny sebelum pamit untuk menemui Dokter langganan Rea

seharusnya mereka sudah bertemu siang tadi, tapi karena beberapa masalah yang terjadi yang mengharuskan Jenny untuk menemani sang suami di pertemuan dengan kolega bisnis mau tidak mau harus membatalkan jadwal cek up untuk Rea, beruntung bagi Rea karena tidak diharuskan untuk datang, jadwal yang seharusnya untuk cek up akan diganti dua hari lagi.

Jenny mendatangi Dokter Willy selaku Dokter yang menangani mata Rea, Dokter Willy memanggilnya untuk membahas mengenai perkembangan donor mata untuk Rea.

"jadi bagaimana Wil? apakah kamu sudah menemukan donor yang bagus?" tanyanya tak sabar menangkup kedua tangan diatas meja kayu berwarna putih

Willy menghembuskan nafasnya, "Tenanglah Jen, sebentar lagi kita akan mendapatkannya, aku masih menunggu kabar dari Dokter Danu" bersandar pada kursi menatap lekat pada istri sahabatnya itu.

Dokter Willy adalah sahabat dari Papa Rea Abhi Raufan, yang menjabat sebagai kepala Dokter di Rumah Sakit terbesar di tempatnya. selama hampir dua tahun dia menjadi Dokter pribadi untuk Rea, berusaha mencarikan donor mata yang cocok untuk anak semata wayang dari sahabatnya.

"kemarin Dokter Danu menemui ku, katanya dia menemukan donor mata yang cocok untuk Rea, dia adalah seorang mahasiswa yang mengalami kecelakan dua hari yang lalu" jelasnya memberi informasi

mengernyitkan dahinya bingung "dua hari yang lalu?" dia bertanya ragu, pasalnya Jenny tahu pasti bahwa donor mata harus digunakan dua kali dua puluh empat jam untuk keberhasilan yang lebih besar

Dokter Willy tersenyum mengerti kemana arah fikiran wanita di depannya "Orangnya masih di rawat, dia mengalami benturan keras pada dadanya, tidak ada yang bisa di lakukan oleh orang tuanya saat ini, melihat kondisi anaknya yang hanya bergantung pada peralatan yang berada di ruang ICU."

"Lalu bagaimana dengan orang tuanya? apa mereka setuju?" merasa belum puas dengan penjelasan singkat dari Willy.

"Tentu mereka setuju, kami tidak akan mengambil keputusan sepihak untuk pendonoran, itu melanggar kode etik kedokteran Jen" jawabnya

"Mereka berasal dari keluarga yang kurang mampu, melihat anak mereka yang diambang kematian membuat mereka mendatangi Dokter Danu untuk meminta keringanan untuk dirawat lebih lama"

"Lalu?"

"Yah, Dokter Danu menjelaskan bahwa kondisi sang anak sangat berkemungkinan kecil untuk bisa sembuh mengingat kecelakaan yang dialaminya memberikan tekanan keras pada dadanya hingga adanya kerusakan"

"Tapi orang tuanya masih berharap jika anaknya meninggal bukan karena ketidak sanggupan orang tuanya untuk memberikan perawatan yang memadai, mereka ingin melihat anaknya dirawat dengan baik, jadi saat mereka mengetahui jika ada yang menginginkan donor mata mereka menyetujui dengan syarat perawatan anaknya sampai anaknya sendiri yang tidak sanggup".

Sedikit kelegaan yang terlihat dari wajah blasteran itu, entah cerita tentang si pendonor atau tentang anaknya yang sebentar lagi bisa melihat, air matanya tak bisa ditahan untuk tidak menetes sekarang.

"bisakah aku bertemu dengan keluarga anak itu?"

Pagi telah menayapa sekarang, jam weaker yang menunjuk pada angka 06.30 itu berbunyi keras meneriaki Varest yang masih bergumul pada selimut ditemani sang anak disampingnya, sebenarnya Zee memiliki kamar sendiri dan sudah dibiasakan untuk tidur sendiri, namun karena dia yang menangis semalaman karena sakit gigi mengharuskan Varest untuk membawa Zee untuk tidur dengannya.

Matanya mengerjap pelan menyesuaikan kornea matanya untuk menerima cahaya dari lampu yang tidak dimatikan karena Zee yang takut gelap.

Varest tersenyum mengelus pipih merah anaknya yang terhimpit bantal, posisi tidur yang tengkurap namun wajah yang dimiringkan membuat pipi bulatnya terlihat penuh serta mata yang masih bengkak sisa tangisnya tadi malam.

"Pa.." lirih Zee yang ternyata sudah bangun karena terganggu dengan pergerakan yang dibuat oleh Varest saat dia turun dari kasur.

"Papa membangunkan mu yah?" Zee mengangguk lucu pada posisi yang sama

"tidurlah kembali, Papa akan buat bubur untuk sarapan, nanti papa bangunin lagi" ucapnya seraya berjalan keluar kamar

"Ji tidak syuka bubul Pa" tolaknya, bahkan belum melihat bentuk makanannya pun dia sudah mengernyit tidak suka

Varest tersenyum, kembali ke kasur dan duduk dipinggirnya, "Zee nggak bisa makan yang keras-keras, nanti tambah sakit giginya"

Masih tak terima dengan penjelasan Papanya "tapi ji tidak syuka Pa,benyek" rengek batita yang sudah terduduk itu

"Tapi harus makan dulu, nanti kita ke Dokter Gigi buat cabut giginya Zee yah" bujuknya

Zee berfikir sejenak, menyentuh dagunya dengan telunjuk serta mendongak menatap langit-langit kamar, sementara Varest menunggu harap-harap cemas takut anaknya itu akan menangis karena tahu giginya akan di cabut.

"Setelah giginya dicabut, Ji boleh makan yang kelas-kelas yah?" tawarnya, sepertinya pilihan mencabut gigi lebih baik dari pada harus memakan bubur yang katanya benyek itu.

Varest mengangguk, "Tapi untuk sekarang harus makan bubur dulu biar pas giginya dicabut Zee bisa kuat kayak I Iron Man" bujuknya membawa nama superhero kesukaan Zee

"ailon men makan bubul juga bial kuat yah pa" tanyanya

Dari pada memakan waktu yang lama karena harus meladeni sang anak membahas super hero yang diapun tidak tahu kuat karena makanan apa, maka, meng-iyakan adalah pilihan paling tepat.

Dan akhirnya Varest berhasil, Zee antusias memakan bubur yang masih hangat setelah hampir satu jam memasaknya.

"Pa, kok Ji kangen yah sama Tante cantik?"

Terpopuler

Comments

Taurusgirl

Taurusgirl

anak 2th sakit gigi?kirain gigi"y baru tumbuh jdi sakit.😁 Ko,malah mau di cabut🙈

2022-02-18

0

lihat semua
Episodes
1 Terdengar Indah
2 Tante Cantik
3 Harapan
4 Bertemu lagi
5 Sunflower
6 Menunggu
7 Chance
8 Aku bisa melihat mu
9 Berbeda
10 Sosok Ibu
11 Duren
12 Alen sayang
13 Ji pengen punya Mama, boleh?
14 Zee bisa sabar menunggu kan?
15 Strategi Pertama
16 Strategi kedua
17 Kita bisa mencobanya
18 Cerita Mama Jenny
19 Zee's Birthday
20 Lamaran dadakan
21 Kebelet pipis
22 Ji mau jadi isteli tante
23 Kamar pengantin atau taman bermain
24 Tugas istri
25 Prioritas
26 Bujukan Papa Bayu
27 Kompor
28 Satu atau Dua
29 Mama tertular Papa
30 Akhirnya
31 Andin ?
32 Masih mencoba
33 Semua untuk Zee
34 Sebuah Rahasia
35 Kepergian Rea
36 Waktu untuk melupakan
37 Pesan Papa Varest
38 Zee cuma mirip Papa
39 Tentang Varest
40 Orang Mabuk gila
41 Masa lalu
42 Masa lalu (2)
43 Keyakinan Andi
44 Kepulangan Rea dan Zee
45 kita akhiri saja
46 Istri dadakan Andi
47 Thanks Andi
48 Dia suami ku
49 Cemburu
50 Terlihat lebih tampan
51 Tingkah aneh Rea
52 Harapan Palsu
53 Ungkapan Hati Varest
54 Rencana Andi dan Varest
55 Parfum
56 Drama Rea
57 Zee mau punya adik?
58 Harap-harap cemas
59 I'am Pregnant
60 Harapan duo mama
61 Lemas tak berdaya
62 Berhasil nanam ceri
63 Papa jadi jombi
64 Sakit karena kualat
65 Perkara bau badan
66 Keluarga sempurna
67 Bukan Update
68 Istri ku
69 Gombalan Maut
70 Waspada, waspada
71 Kamu adalah wanita pintar
72 Tiga anak cukup
73 Om Kinan itu siapa?
74 Terlalu lancang
75 Amalan baik istri
76 kedua jagoan mendukung
77 Menguping
78 Saling percaya
79 Keluhan ibu hamil
80 Semangat
81 Khawatir
82 Bertahanlah
83 Kamu ibu yang kuat
84 Zayn Almair
85 Sahabat ku
86 Karyawan kocak
87 Rutinitas
88 Dunia wanita
89 Kelakuan
90 Kayak Anak Kecil
91 Menggoda
92 Dansa Romantis
93 Sunflower
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Terdengar Indah
2
Tante Cantik
3
Harapan
4
Bertemu lagi
5
Sunflower
6
Menunggu
7
Chance
8
Aku bisa melihat mu
9
Berbeda
10
Sosok Ibu
11
Duren
12
Alen sayang
13
Ji pengen punya Mama, boleh?
14
Zee bisa sabar menunggu kan?
15
Strategi Pertama
16
Strategi kedua
17
Kita bisa mencobanya
18
Cerita Mama Jenny
19
Zee's Birthday
20
Lamaran dadakan
21
Kebelet pipis
22
Ji mau jadi isteli tante
23
Kamar pengantin atau taman bermain
24
Tugas istri
25
Prioritas
26
Bujukan Papa Bayu
27
Kompor
28
Satu atau Dua
29
Mama tertular Papa
30
Akhirnya
31
Andin ?
32
Masih mencoba
33
Semua untuk Zee
34
Sebuah Rahasia
35
Kepergian Rea
36
Waktu untuk melupakan
37
Pesan Papa Varest
38
Zee cuma mirip Papa
39
Tentang Varest
40
Orang Mabuk gila
41
Masa lalu
42
Masa lalu (2)
43
Keyakinan Andi
44
Kepulangan Rea dan Zee
45
kita akhiri saja
46
Istri dadakan Andi
47
Thanks Andi
48
Dia suami ku
49
Cemburu
50
Terlihat lebih tampan
51
Tingkah aneh Rea
52
Harapan Palsu
53
Ungkapan Hati Varest
54
Rencana Andi dan Varest
55
Parfum
56
Drama Rea
57
Zee mau punya adik?
58
Harap-harap cemas
59
I'am Pregnant
60
Harapan duo mama
61
Lemas tak berdaya
62
Berhasil nanam ceri
63
Papa jadi jombi
64
Sakit karena kualat
65
Perkara bau badan
66
Keluarga sempurna
67
Bukan Update
68
Istri ku
69
Gombalan Maut
70
Waspada, waspada
71
Kamu adalah wanita pintar
72
Tiga anak cukup
73
Om Kinan itu siapa?
74
Terlalu lancang
75
Amalan baik istri
76
kedua jagoan mendukung
77
Menguping
78
Saling percaya
79
Keluhan ibu hamil
80
Semangat
81
Khawatir
82
Bertahanlah
83
Kamu ibu yang kuat
84
Zayn Almair
85
Sahabat ku
86
Karyawan kocak
87
Rutinitas
88
Dunia wanita
89
Kelakuan
90
Kayak Anak Kecil
91
Menggoda
92
Dansa Romantis
93
Sunflower

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!