CEO Dingin Jadi Bucin

CEO Dingin Jadi Bucin

Prolog

Jesi cleopatra adalah seorang anak yatim piatu. Orang tua nya meninggal satu tahun yang lalu, Jesi seorang gadis yang berumur 24 tahun. Gadis yang baik hati, mandiri, wajah berparas cantik dan anggun, Membuat banyak lelaki yang terpesona dengannya.

Namun, Jesi tidak sama sekalipun untuk tertarik dari salah satu dari mereka, Karena Jesi lebih memilih mencari uang untuk biaya kehidupan nya yang serba kekurangan, kehidupan Jesi tidak pernah ada henti-henti nya untuk menghadapi masalah. Mulai dari kontrakan nya yang sudah jatuh tempo, masih belum dibayar. Apa lagi pemilik kontrak tersebut selalu memakinya dengan kata-kata yang kasar, namun Jesi selalu sabar menghadapi nya demi kehidupan nya ke depan.

Terkadang Jesi hanya makan roti dan minum air putih saja. Supaya dapat menghemat biaya kehidupannya , namun tetap saja selalu kekurangan uang. Jesi sudah beberapa kali melamar di sebuah perusahaan, namun keberuntungan tidak berpihak kepada nya. Akan tetapi, Jesi tidak pernah berhenti dan menyerah begitu saja.

Sehingga Jesi melihat di sebuah koran, ada yang memerlukan beberapa karyawan di perusahaan tersebut, Jesi pun mengambil keputusan sekali lagi, untuk mencoba nya ia tidak ingin menyerah begitu saja .

"Aku tidak boleh menyerah begitu saja, sekarang akan ku coba," ucap Jesi, Lalu ia pun membuat surat lamaran, untuk melamar pekerjaan di perusahaan tersebut

Hingga di Pagi hari yang cerah, tepatnya hari ini. Jesi melamar pekerjaan di  perusahaan tersebut.

"Kring, kring." Bunyi alarm yang menandakan sudah pagi.

"Ahk, badan ku jadi pegal-pegal semuanya, tapi ngak apa-apa deh, Ini semua demi masa depan ku kelak," ucap Jesi bersemangat.

Akhirnya Jesi bangun dan langsung ke dapur  memasak untuk serapan pagi , walau pun dengan bahan yang seadanya. Bagi Jesi yang terpenting hari ini ia bisa fokus dan memiliki tenaga untuk ikut interview.

Selesai memasak Jesi pun langsung bergegas mandi dan bersiap-siap. ia memakai pakain yang sangat rapi, dengan baju putih dan rok hitam selutut , di tambah lagi rambutnya yang hitam dan panjang itu di gerai, tampak sangat indah dan lembut. Apa lagi memiliki wajah yang cantik, bodi yang sangat seksi, walaupun tidak mengunakan pakain pendek. Setelah itu Jesi pergi kemeja makan untuk serapan.

"Semoga saja hari ini dilancarkan amiin," gumam Jesi dalam hati. Jesi pun akhirnya berangkat ke perusahaan itu setelah beberapa menit sarapan tadi, ia mengunakan motornya untuk berangkat ke kantor. Motor tersebut, hadiah ulang tahun dari kedua orang tua nya dulu dan selalu setia menemani nya kemana-mana hingga sekarang.

Tidak terasa, setelah setengah jam berangkat dari rumah nya. Jesi pun sampai di tempat perusahaan yang sangat besar itu.

"Waaah, kantornya besar sekali, rasanya aku benar-benar gugup, ah ya sudahlah semoga saja hari ini ,hari keberuntunganku," gumam Jesi, sambil memarkirkan motornya di tempat parkiran.

"Semangat, semangat!" kata Jesi lagi, sambil berjalan, setelah memarkirkan motor nya , kemudian dia melihat jam tangganya menunjukan sudah pukul 6.20 menit.

"Astaga 10 menit lagi." Akhirnya Jesi berlari sedikit kencang, tetapi kemudian tiba-tiba saja Jesi pun terjatuh, karena yang ditabraknya sedikit keras.

"Ah dasar s****n!" kata laki-laki yang tinggi, jas hitam dan tampan, namun pesonanya yang luar biasa membuat semua orang terpesona.

"Maaf- maaf mas, saya tidak sengaja," kata jesi sambil membungkukkan badannya untuk meminta maaf dengan sopan, tanpa sengaja Jesi menatap kedua bola mata coklat itu, hingga membuatnya terpesona. Apa lagi wajah yang putih bersih dan sangat lembut apa bila disentuh.

"Wah, sepertinya pagi ini aku dapat hoki pria yang sangat tampan," gumam Jesi dalam hati, Namun langsung sadar dari lamunan nya.

"Kalau jalan lihat-lihat dong, apa mata kamu buta, hah? Lihat Jas saya yang mahal ini jadi kotor?" Karena  kopi yang dibawa laki-laki itu tumpah di jas nya.

"Astaga laki-laki ini dingin amat, aku tarik lagi kata-kata ku yang  tadi memujinya," gumam Jesi dalam hati.

"Sekali lagi maaf Mas, saya buru-buru," kata Jesi sambil melihat jam tangan nya yang tinggal 5 menit lagi interview akan segera dimulai, ia tidak ingin terlambat sedikitpun kali ini.

"Maaf kamu bilang sekarang kamu—" ucapnya terpotong, karena  Jesi sudah pergi duluan.

"Ah, dasar perempuan s****n! Awas saja kamu!" Dengan wajah yang benar-benar kesal, lalu ia melanjutkan langkahnya menuju keruangan nya.

Sesampai diruang kerja, ia masih kesal dengan jasnya yang kotor. Karena kejadian tadi, akhirnya ia membersihkan jas nya itu menggunakan tissue dengan segera, sebelum noda kopi tersebut lengket di jas nya.

"Alfin! Tolong bawa orang yang interview hari ini, supaya masuk keruangan sebelah."

"Baik, Pak," kata Alfin dengan wajah  datarnya. Alfin memang jarang tersenyum kepada orang lain, kecuali keadaan yang memaksanya.

Alfin adalah sekertaris yang sudah bekerja cukup lama, ia sangat setia dengan atasan nya, namun ia tidak memiliki seorang kekasih, sama seperti atasan nya sama-sama jomblo.

Setelah berkumpul semua para pelamar masuk satu persatu keruangan untuk interview. kemudian tiba lah giliran Jesi, gadis masuk langsung mengetuk pintu dengan sangat hati-hati sambil wajahnya yang pucat karena sangat gugup.

"Masuk!" Dengan wajah yang dingin sambil menatap berkas-berkas pelamar, kemudian Jesi pun masuk sambil menundukkan kepalanya karena sekarang ia benar-benar tidak merasakan menginjak lantai lagi saking merasa gugup dan bergemetar.

"Ok, perkenalkan dirimu." Lalu menoleh kearah Jesi, ia pun terkejut karena perempuan yang dihadapannya sekarang adalah orang yang membuat mood paginya jadi hancur.

"Oh, rupanya kamu  sendiri yang datang kehadapanku, sekarang tidak susah payah aku mencarimu, dasar perempuan s***n! Baiklah kali ini kamu tidak bisa lolos dari ku lagi!" gumam nya didalam hati.

"Sa—saya Jesi cleopatra, Pak," kata Jesi sambil terbata-bata, kepalanya masih memandang ke arah lantai dan masih belum berani untuk menatap lawannya sama sekali namun, Jesi berpikir dirinya tidak bisa seperti itu terus menerus jika ia ingin mendapatkan pekerjaan yang dari dulu ia impikan itu, sehingga ia pun langsung medongakkan kepalanya dan seketika Jesi terdiam membisu di tempat.

"Ka—kamu?" Jesi seketika terbata-bata, Alfin di sebelah bos nya itu terheran, melihat perempuan tersebut yang sudah berani berbicara  kurang sopan terhadap atasannya.

"Iya, kenapa?" Dengan ketusnya menjawab.

"Ti—tidak apa-apa, Pak," ucap Jesi sambil gugup dan gemetar, setelah selesai interview, Jesi pun keluar dengan wajah kesal karena bertemu dengan laki-laki yang membuatnya hampir telat ikut interview hari ini.

Flasback On.

"Hei! Kenapa kamu ada di sini?" Dengan nada suara yang terdengar kesal.

"Saya kesini mau cuci baju Pak. Iya-iyalah, saya kesini mau ikut interview, memang ngapain lagi?" jawab jesi.

"Kenapa ikut-ikutan interview? Yang ada kamu tidak akan lulus!" Nada yang terdengar mengejek.

"Kita coba saja dulu, Pak!" jawab Jesi menantang.

"Baiklah kita mulai dari pertanyaan pertama saja, jangan banyak ngomong!"

"Pertama ceritakan tentang dirimu?"

"Saya lulusan dari universitas terbaik di jakarta, satu tahun yang lalu, kalau pekerjaan saya pernah bekerja di toko, sementara saya di terima di perusahaan dan saya pernah melamar di perusahaan lain nya, namun saya tidak di terima," jawab Jesi dengan jujur.

"Sudah pernah tidak di terima di perusahaan lain, dia dengan percaya dirinya melamar di perusahaanku yang besar ini? Haha, bodoh sekali," batinnya.

"Yang kedua jelaskan apa kelebihan dirimu?"

"Ya ampun apa ya kelebihan ku?" ucap Jesi dalam hati, yang mulai gemetar dan sambil berpikir.

"Saya bisa mengunakan komputer dan bisa bahasa inggris pak."

"Cuman itu saja kelebihan kamu?"

"Iya, Pak."

"Baiklah kita lanjut ke pertanyaan berikut nya."

"Apa kekurangan yang kamu miliki?"

"Kalau kekurangan, saya tidak memiliki skill berbahasa asing, selain berbahasa inggris pak."

"Emm, apa alasan saya  merekrut kamu?" dengan jutek.

"Saya bukan hanya bekerja ,tapi bisa menghasilkan yang terbaik, saya bisa dengan mudah beradaptasi dengan tim dan budaya kerja, serta saya adalah pilihan terbaik dibanding kandidat lain," ucap Jesi dengan sedikit tegas, karena saking gemetar nya.

"Oh, baiklah sekarang kamu boleh keluar."

"Hah, itu saja? Sesingkat itu jawaban nya?" ucap Jesi dalam hati.

Flasback Off.

Terpopuler

Comments

puri purihat

puri purihat

aku datng mampir thor .

2021-12-19

0

👀 calon mayit 👀

👀 calon mayit 👀

ilfeel sama visual Kevin... hahahaha.... kurang acep

2021-07-23

0

Elma Theana

Elma Theana

semangat thor

2021-06-10

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Menyiapkan Pakain Bekerja
3 Menyelesaikan Pekerjaan Dengan Cepat
4 Menerima Pekerjaan Di Bar
5 Sebuah Kecelakaan Kecil
6 Adrian Sangat Menyesal
7 Permintaan Maaf Adrian Berujung Celaka
8 Membawa Bos Ke kosan
9 Tidak Biasa Memakan Sayur
10 Mantan Adrian Kembali
11 Siaran Langsung
12 Sangat Merindukan Adrian
13 Kejadian Yang Sangat Memalukan
14 Mencari Perhatian Adrian
15 Memerah Menahan Amarah
16 Menghadiri Sebuah Acara Di Hotel
17 Baby Ku
18 Sangat Membuat Khawatir
19 Mengambil Uang Pemberian Dari Adrian
20 Merasakan Dirinya Seolah Berada Di Gunung Es
21 Memberikan Sebuah Kejutan Untuk Adrian
22 Sangat Setia Kepada Pemiliknya
23 Kecelakaan
24 Bucin Bodoh
25 Mencurigakan
26 Pembantu
27 Tidak Becus
28 Gumam alfin
29 Ketahuan
30 Randi Alvaro Gunawan
31 Keisha
32 Perjodohan
33 Keberangkatan
34 Menjemput
35 Minta Tolong
36 Keisha Dan Alfin
37 Kedatangan Adrian
38 Sangat Nyaman
39 Pertemuan
40 Mobil Dan Cincin
41 Darah Segar
42 Adrian Dan Varo
43 Sudah Sadar
44 Ciuman Pertama
45 Pengacara
46 Sangat Kecewa
47 Kado
48 Suami Takut Istri
49 Mulut Kotor
50 Suami Istri
51 Penculikan Yang Terjadi
52 Pilihan
53 Selamat
54 Bersambung
55 S2. Prolog
56 S2. Bisa Membaca Pikiran
57 S2. Sangat Penasaran Akan Sesuatu
58 S2. Ada Hal Yang Sangat Aneh.
59 S2. Tidak Sengaja Menabrak Seorang Kakek.
60 S2. Telah Membuka Luka Lama Di Hati
61 S2. Membalas Pesan Varo
62 S2. Tangki Mobil Sedang Bocor
63 S2. Menjenguk Varo Di Rumah
64 S2. Menghajar Maya
65 S2. Arsen Dan Dira Pergi Ke Kampus Si Kembar
66 S2. Tidur Bersama Dengan Kakek Farhan
67 S2. Keisha Melahirkan
68 S2. Memberikan Pelajaran Kepada Orang Jahat
69 S2. Mencari Tahu Siapa Orang Tersebut
70 S2. Berhadapan Dengan Calon Mertua
71 S2. Tidur Di Rumah Calon Mertua
72 S2. Kembali Ke Kampus
73 S2. Sedang Terburu-Buru
74 S2. Jangan Mendekatinya
75 S2. Para Penjahat
76 S2. Amala Yang Sangat Hebat
77 S2. Ingin Mengatakan Sesuatu
78 S2. Buaya Yang Sangat Kelaparan
79 S2. Menendang Pintu Kamar Varo
80 S2. Menuruti Semua Perintah
81 S2. Wanita Ular Tetap Wanita Ular
82 S2. Mengajarkan Jesi Bela Diri
83 S2. Dita dan Mita
84 S2. Pak Arman Yang Di Siksa
85 S2. Amelia Merasakan Tubuhnya Panas
86 S2. Mencari Pelaku Dan Menyiksanya
87 S2. Tidak Melakukan Apa-Apa
88 S2. Membunuh Wanita Itu
89 S2. Bukan Hari Yang Tepat
90 S2. Cintaku Bertepuk Sebelah Tangan
91 S2. Membuat Jebakan Untuk Mita
92 S2. Meminta Pertolongan
93 Visualnya
94 S2. Ingin Menghilangkan Rasa Lelah
95 S2. Memberikan Hukuman Untuk Varo
96 S2. Mengingat Sesuatu Hal
97 S2. Hati Yang Berdebar
98 S2. Sebelum Menceritakan Semuanya
99 S2. Berharap Bisa Menemukannya
100 S2. Bukanlah Pria Yang Pemaksa
101 S2. Melihat Tingkah Konyol Amelia
102 S2. Walaupun Sangat Sulit Dilakukan
103 S2. Wajah Yang Terlihat Menghitam
104 S2. Merindukan Kakek Farhan
105 S2. Meninggalkan Varo Sendirian
106 S2. Sangat Mencurigai Gilang
107 S2. Semuanya Terbongkar
108 Curhatan Seorang Author
109 S2. Kesempatan Terakhir
110 S2. Menatap Sinis
111 S2. Menghadiri Sebuah Pesta
112 S2. Ketika Mendapatkan Jawaban
113 S2. Varo mengerjai Alen
114 S2. Mencari Jarum Di Tumpukan Jerami
115 S2. Tamat
116 Blurb Season 3
117 S3. Prolog
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Prolog
2
Menyiapkan Pakain Bekerja
3
Menyelesaikan Pekerjaan Dengan Cepat
4
Menerima Pekerjaan Di Bar
5
Sebuah Kecelakaan Kecil
6
Adrian Sangat Menyesal
7
Permintaan Maaf Adrian Berujung Celaka
8
Membawa Bos Ke kosan
9
Tidak Biasa Memakan Sayur
10
Mantan Adrian Kembali
11
Siaran Langsung
12
Sangat Merindukan Adrian
13
Kejadian Yang Sangat Memalukan
14
Mencari Perhatian Adrian
15
Memerah Menahan Amarah
16
Menghadiri Sebuah Acara Di Hotel
17
Baby Ku
18
Sangat Membuat Khawatir
19
Mengambil Uang Pemberian Dari Adrian
20
Merasakan Dirinya Seolah Berada Di Gunung Es
21
Memberikan Sebuah Kejutan Untuk Adrian
22
Sangat Setia Kepada Pemiliknya
23
Kecelakaan
24
Bucin Bodoh
25
Mencurigakan
26
Pembantu
27
Tidak Becus
28
Gumam alfin
29
Ketahuan
30
Randi Alvaro Gunawan
31
Keisha
32
Perjodohan
33
Keberangkatan
34
Menjemput
35
Minta Tolong
36
Keisha Dan Alfin
37
Kedatangan Adrian
38
Sangat Nyaman
39
Pertemuan
40
Mobil Dan Cincin
41
Darah Segar
42
Adrian Dan Varo
43
Sudah Sadar
44
Ciuman Pertama
45
Pengacara
46
Sangat Kecewa
47
Kado
48
Suami Takut Istri
49
Mulut Kotor
50
Suami Istri
51
Penculikan Yang Terjadi
52
Pilihan
53
Selamat
54
Bersambung
55
S2. Prolog
56
S2. Bisa Membaca Pikiran
57
S2. Sangat Penasaran Akan Sesuatu
58
S2. Ada Hal Yang Sangat Aneh.
59
S2. Tidak Sengaja Menabrak Seorang Kakek.
60
S2. Telah Membuka Luka Lama Di Hati
61
S2. Membalas Pesan Varo
62
S2. Tangki Mobil Sedang Bocor
63
S2. Menjenguk Varo Di Rumah
64
S2. Menghajar Maya
65
S2. Arsen Dan Dira Pergi Ke Kampus Si Kembar
66
S2. Tidur Bersama Dengan Kakek Farhan
67
S2. Keisha Melahirkan
68
S2. Memberikan Pelajaran Kepada Orang Jahat
69
S2. Mencari Tahu Siapa Orang Tersebut
70
S2. Berhadapan Dengan Calon Mertua
71
S2. Tidur Di Rumah Calon Mertua
72
S2. Kembali Ke Kampus
73
S2. Sedang Terburu-Buru
74
S2. Jangan Mendekatinya
75
S2. Para Penjahat
76
S2. Amala Yang Sangat Hebat
77
S2. Ingin Mengatakan Sesuatu
78
S2. Buaya Yang Sangat Kelaparan
79
S2. Menendang Pintu Kamar Varo
80
S2. Menuruti Semua Perintah
81
S2. Wanita Ular Tetap Wanita Ular
82
S2. Mengajarkan Jesi Bela Diri
83
S2. Dita dan Mita
84
S2. Pak Arman Yang Di Siksa
85
S2. Amelia Merasakan Tubuhnya Panas
86
S2. Mencari Pelaku Dan Menyiksanya
87
S2. Tidak Melakukan Apa-Apa
88
S2. Membunuh Wanita Itu
89
S2. Bukan Hari Yang Tepat
90
S2. Cintaku Bertepuk Sebelah Tangan
91
S2. Membuat Jebakan Untuk Mita
92
S2. Meminta Pertolongan
93
Visualnya
94
S2. Ingin Menghilangkan Rasa Lelah
95
S2. Memberikan Hukuman Untuk Varo
96
S2. Mengingat Sesuatu Hal
97
S2. Hati Yang Berdebar
98
S2. Sebelum Menceritakan Semuanya
99
S2. Berharap Bisa Menemukannya
100
S2. Bukanlah Pria Yang Pemaksa
101
S2. Melihat Tingkah Konyol Amelia
102
S2. Walaupun Sangat Sulit Dilakukan
103
S2. Wajah Yang Terlihat Menghitam
104
S2. Merindukan Kakek Farhan
105
S2. Meninggalkan Varo Sendirian
106
S2. Sangat Mencurigai Gilang
107
S2. Semuanya Terbongkar
108
Curhatan Seorang Author
109
S2. Kesempatan Terakhir
110
S2. Menatap Sinis
111
S2. Menghadiri Sebuah Pesta
112
S2. Ketika Mendapatkan Jawaban
113
S2. Varo mengerjai Alen
114
S2. Mencari Jarum Di Tumpukan Jerami
115
S2. Tamat
116
Blurb Season 3
117
S3. Prolog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!