Eps 4

Dinda bersiap-siap ke rumah mama nya..

Ia membawa beberapa baju untuk di sana

Sesampai nya di rumah mama..

"non sudah pulang.." kata bi ijah

"bi, tolong panggilin bi juju bantuin bawa koper"

"iya non"

Bi juju membantu dinda membawa koper ke kamar dinda..

Rumah sudah bersih dan di pasang karpet.. Sudah tertata dengan rapih sesuai keinginan mama dan mba dian..

"wiih udah siap-siap ajah neeh"

"iya non.. Tadi nyonya nyuruh di beresin"

"makasih ya bi juju.. Ntar kalo mba dian ato mama nyariin bilang ajah aku di kamar ya"

"iya non.. Kalau butuh apa-apa bilang ajah non"

"sip.."

Dinda membereskan baju-baju nya ke lemari pakaian..

Sambil memilih-milih baju apa yang pantas ia kenakan untuk acara nanti malam..

Tak lama..

Mba dian dan mama datang habis belanja kue..

"biii.. Bantu bawain ya.." teriak mba dian..

Bi juju dan bi darsem mendekati mba dian, dan langsung membawakan belanjaan mba dian

"dinda mana ya jah.." tanya mama

"ada nya.. Di kamar.. Baru saja dateng"

Mama langsung pergi ke kamar dinda

"tok, tok, tok

" iyaa" jawab dinda..

"buka din.." kata mama

Dinda membuka pintu kamar nya

"lagi apa sayang"

"lagi nyiapin baju ajah buat nanti malam.."

"oowh.. Mama seneng banget kamu enggak keras kaya dulu, selaluuu ngebantah"

"kan dinda udah dewasa ma.. Lebih dari dewasa malah.. Mau gimana lagi..!demi kebaikan bersama ma.."

Mama memeluk dinda.. "kamu memang anak mama paling beda, pokoknya selalu inget almarhum papa ya sayang.."

Dinda terdiam, ia sama sekali tidak tega melihat mama nya yang begitu berharap dengan nya..

Malam pun tiba..

Keluarga om subagyo datang, di sini terlihat keluarga tentara jadi semua keluarga nya hampir bertubuh tinggi, tegap..

Brama memakai batik khas Yogyakarta..

Ia terlihat tampan dan gagah..

Setelah masuk ke rumah, keluarga om subagyo di persilahkan duduk..

Dan di tanya oleh perwakilan keluarga..

Yang di wakili adik dari almarhum papa nya dinda, om karso..

Lama mereka berbincang tentang maksud kedatangannya.. Untuk melamar dinda..

#dengan dinda

Dinda menunggu di kamar di temani oleh sepupu-sepupu dinda..

"mbaaa aku udah lihat calonnya mba dinda.. Ehmm ganteng" kata salah satu sepupu nya(aira)

"masa de.. Iih kamu mah bikin penasaran ajah" kata sepupu yang lain (mela)

"sssttt berisik.. Enggak kedengeran neeh.. Pada ngomong apa di luar" kata dinda sambil menggeleng-gelengkan kepala nya

Lama menunggu..

Akhirnya mba dian datang ke kamar dinda..

"de..keluar yuk.." mba dian tersenyum

Dinda hanya mengangguk sambil membereskan baju nya..

"tumben banget ini kakak gw senyum, manis banget lagi senyumnya" gumam dinda dalam hati

Sebenarnya hati dinda juga deg.. Deg seerr..

Satu sisi penasaran dengan calon suami nya yang belum sama sekali bertemu

Dinda berjalan dengan pelan sambil tertunduk malu... Mata nya melihat ke kiri dan ke kanan mencari manaa calon suami nya..

Dinda di persilahkan duduk di dekat mama dan mba dian..

"ini yang nama nya dinda, keponakan saya yang bapak maksud.." kata om karso..

Dinda melihat ke depan ada seorang pria gagah, berwibawa, tapi kalau masalah muka dinda merasa tidak setampan yang ia bayangkan, hanya saja muka nya bersih, senyum nya manis..

Dinda pun tersenyum membalas senyuman pria yang ada di depannya..

"dinda ini perkenalkan.. Brama wicaksono pria yang insyaAllah akan menjadi suami mu.."

Om karso memperkenalkan brama..

Dinda hanya mengangguk sambil melemparkan senyuman manis nya

"bener juga, pria ini ternyata yang bakal jadi laki gw.. Ehmm biasa ajah seeh enggak ada yang istimewa" gerutu dinda dalam hati

Setelah selesai berbincang antara kedua belah pihak keluarga.. Ibu brama memasang kan cincin di jari manis dinda sebelah kiri, begitu juga mama dinda yang memasang cincin di jari manis brama..

Acara demi acara pun terlewati..

Ketika semua tamu menyicipi hidangan yang teelah di sajikan, dinda dan brama duduk di bangku teras depan.. Sengaja oleh keluarga untuk berkenalan

Dinda merasa canggung.. Brama yang terlihat cool membuat hati dinda makin deg..deg an

"aku kaya sering lihat kamu dehh dimana yaa?"

Brama membuka pembicaraan

Dinda terdiam, bingung..

"ehmm masa.. Muka aku pasaran kali ya"

"heheheheh... Bisa jadi"

"belum juga belum udah nikin kesel" gumam dinda dalam hati

"kamu kemarin kuliah ngambil jurusan apa?"

"ekonomi.."

"ehmmm... Terus sekarang kamu kerja?"

"iyaa.. Aku kerja"

"kamu yakin mau nikah sama tentara kaya aku"

"insyaALLAH..."

"kalau aku seh kurang yakin, kamu bisa ngurus aku dengan baik.."

Dinda melirik kesal..

"hehehehhe semoga kita bisa nyambung yaaa"

Kata brama sambil pergi meninggalkan dinda sendirian..

Dinda masih terpaku, ia masih kesal dengan omongan brama yan menurut dinda terlalu angkuh, sombong..

Baru kali ini ada pria yang begitu sombong di depannya..

Sama sekali tidak terlihat ketertarikkannya..

Dinda bingung apakah pernikahan ini akan berlanjut atau tidak...

.

.

.

. ❤️❤️❤️❤️

Jangan lupa like, vote and coment

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!