Keenan Abian Wyman

Aku tak mau menerima kenyataan ini. Aku berharap semua ini tak benar. Kamu yang ku cinta, dan ku harap cintamu masih sama seperti dulu.

-Keenan-

🍁🍁🍁

Shanum terpukau menatap sekelilingnya. Gedung ini terlihat besar dan megah. Ia melangkah perlahan dengan tangan yang sibuk merapikan kemeja yang ia kenakan saat ini.

Tak jauh darinya, terlihat sosok wanita yang sangat dikenalinya. Melambaikan tangannya menunjukkan posisinya sekarang.

Rena, sahabatnya, memanggil namanya berulang-ulang sampai akhirnya mereka bertemu.

"Akhirnya datang juga."

"Sorry Re."

"Mandi enggak nih."

"Ishh.. mandi dong, masa enggak." Protes Shanum dan berhasil membuat Rena tersenyum.

"Yuk langsung ke dalam." Pinta Rena kemudian.

Mereka hampir melangkah melewati pintu masuk, namun tertahan saat seorang pria hadir dengan begitu berwibawa. Semua mata tertuju padanya, semua senyum mengarah untuknya.

Pria berjas dan berdasi, keluar dari mobil miliknya, dengan senyum yang terlihat dingin, dan tatapan yang begitu tajam.

"Wahh.. ganteng ya Sha." Ucap Rena dengan jari seakan mencubit sisi kemeja yang dikenakan Shanum.

Shanum ikut terdiam, hanya menatap langkah demi langkah pria yang menjadi pusat perhatian saat itu. Ia melewati Shanum dan lainnya dengan tatapan lurus ke depan. Semua tampak menghormatinya.

"Pasti dia Bos kita." Ucap Rena lagi dan tatapan terus mengikuti sosok pria itu.

"Tau dari mana dia bos kita?" Tanya Shanum menatap Rena yang masih begitu serius menatap pria itu.

"Karena gantengnya kebangetan Sha."

"Hah... belum tentulah, biasanya kalau bos-bos itu badannya pendek, perutnya buncit, rambutnya separuh."

"Botak maksudnya, hahaha..."

Shanum pun ikut tertawa mendengarnya. Rasanya pembahasan pagi ini membuat mereka bahagia. Tanpa berlama-lama, merekapun mengikuti jejak pria tadi, melangkah ke dalam bersama.

.

.

.

.

Pria itu duduk dengan tegap, jarinya seakan menari bersama dengan sebuah pena hitam mengukir namanya. Beberapa lembar kertas, sedikit menumpuk di mejanya. Matanya pun sibuk menatap satu demi satu lembaran kertas yang berhasil membuat keningnya berkerut.

Suara ketukan terdengar kemudian, ada sosok lain yang datang dan berhasil menghentikan aksi pria itu.

"Ada berita apa?"

"Saya sudah menemukannya Pak."

"Lalu."

"Bapak bisa melihatnya sendiri." Ucapnya lagi sambil menyerahkan sebuah amplop besar berwarna coklat.

Pria itu meraihnya, membukanya dan terhenti tanpa kata. Beberapa foto sudah ada ditangannya. Mencengkeramnya lalu berteriak dan melempar foto-foto itu ke sembarang arah.

"Kamu boleh pergi." Ucap pria itu dengan jari seolah memijat keningnya.

Meninggalkan kesunyian, meninggalkan kebencian, meninggalkan penyesalan. Menyandarkan tubuhnya pada kursi yang tengah di duduki nya saat ini. Menatap langit-langit, dan memejamkan mata kemudian. Tanpa di sadari, air matanya pun terjatuh.

Keenan Abian Wyman, itulah namanya. Pria muda dengan karier yang bagus. Memiliki wajah tampan namun sikapnya begitu dingin.

Semenjak kepergian kekasihnya, ia menyibukkan dirinya dengan bekerja dan bekerja. Mencoba menghilangkan kerinduan dan menolak kehadiran sosok lain selain kekasihnya. Itulah kenapa dia terlihat dingin dan cuek dengan sekitarnya, apalagi dengan wanita. Namun ia sangat peduli dengan keluarganya.

Keenan, pria sukses dengan kehidupan yang mapan. Hidup dilingkungan yang cukup dihormati, dengan latar belakang yang baik. Saat ini ia menjabat sebagai CEO di salah satu perusahan kosmetik terbesar di Jakarta.

Siang itu, Keenan tampak kecewa. Kecewa melihat kenyataan. Kedua tangannya tampak mengepal begitu kuat. Diraih handphone miliknya, namun hanya berani menatap. Tak melakukan apapun.

.

.

.

.

Shanum terdiam, menatap sebuah berkas yang tengah digenggaman nya saat ini.

"Nanti kamu serahkan berkas ini ke Pak Keenan ya."

"Pak Keenan, bu?" Ulang Sha.

"Ya, dia bos kita.. ruangannya ada di lantai atas, hanya ada satu ruangan di sana, kamu tidak akan nyasar." Pesannya lagi.

"Oh..oke." Jawab Sha dan tampak ragu.

Aulia, dia penanggung jawab Shanum selama magang di sini. Wanita dewasa, dengan penampilan yang begitu modis. Wajahnya terlihat ayu, berkulit sawo matang dan senyum yang ramah.

Setelah menerima tugas, Shanum berfikir panjang saat itu. Entah kenapa terlintas dalam pikirannya sosok bos yang tadi pagi sempat dibahas oleh dirinya dan Rena. Pria pendek dengan perut buncit.

"Huaaa... aku berfikir apa." Ucap Sha sendiri dengan menggelengkan kepalanya, mencoba menyadarkan lamunannya sendiri.

Setelah beberapa menit berfikir, Shanum pun menggeser kursinya dan berdiri lalu melangkah. Menuju sebuah pintu, membukanya dan menatap sekelilingnya. Semua tampak sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Ada pula yang berdiskusi membahas pekerjaan. Ada juga yang tertawa dan bercerita satu sama lain.

Lantai ini terlihat begitu luas, jendela besar mengelilingi sekitarnya. Ada banyak kubikel-kubikel membentuk ruang kerja. Satu sama lain bisa saling bertemu dan bertatap muka.

Shanum melanjutkan langkahnya lagi, sesekali ia tersenyum saat melewati orang di sekitarnya. Sampai akhirnya ia sampai di depan pintu lift dan menekan tombol lift saat itu.

Secara perlahan pintu lift terbuka, terlihat sosok pria yang ia temui pagi tadi. Masih ada dua pria lainnya di sana. Mereka menatap Shanum begitupun dengan Shanum.

Rasanya Shanum tak berani masuk ke dalam, apalagi dengan tatapan menegangkan dari tiga orang pria di dalamnya.

"Maaf, saya tidak jadi naik." Ucap Sha tiba-tiba yang berhasil membuat pria yang tadi pagi ditemuinya menatap dirinya.

"Oh.. maksudnya, saya mau ke lantai bawah, bukan ke lantai atas." Koreksi Sha cepat walau kenyataannya ia berbohong.

Tanpa ada kata-kata, pintu lift tertutup kemudian. Meninggalkan Shanum dan menggerutu heran.

"Sombong banget sih, ngomong apa kek, senyum aja enggak, masa langsung ditutup gitu aja." Protesnya.

Menghela nafasnya kemudian, menekan tombol lift kembali, menunggu pintu itu terbuka lagi.

.

.

.

.

Semangat..semangat..💪💪

Selamat membaca di Novel baruku, yuk ikuti kisahnya dan Mohon dukungannya.

Like, favorite, vote dan ratenya ya kakak semua.

Jika berkenan memberikan Gift, author ucapkan terika kasih😚

Semoga betah disini dan tetap setia menanti UPnya🙏

Terpopuler

Comments

Glendys Santoso

Glendys Santoso

kalau yg pendek trs perutnya buncit mungkin itu bpak'nya si bos sha..😂😂

2023-07-04

1

🦂⃟ғᴀᷤᴛᷤᴍᷫᴀ 🕊️⃝ᥴͨᏼᷛN⃟ʲᵃᵃ࿐📴

🦂⃟ғᴀᷤᴛᷤᴍᷫᴀ 🕊️⃝ᥴͨᏼᷛN⃟ʲᵃᵃ࿐📴

waduuhh kenapa shanum GK jadi naik hanya karena di liatin pria yg ketus 🤦🤦

2023-03-21

1

Andariya 💖

Andariya 💖

shanum..semangat ya magagnya👌😘

2023-03-21

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!