Siang hari yang cerah hilang begitu saja, ketika awan gelap menyelimuti lokasi puncak. Ian yang masih menunggu datangnya taxi online yang ia pesan dari sejam yang lalu belum juga menjemputnya.
Mobil sudah di bawah sang istri dan meninggalkannya begitu saja di villa tanpa basa basi ingin mengantar sampai rumah atau apalah, kumpulan dengan teman temannya lebih penting ketimbang menjaga perasaan suaminya.
Ian masih bersabar, bersabar menunggu taxi onlinenya dan sikap istrinya tadi.
Setelah menunggu sekian lama ternyata ada pemberitahuan dari aplikasinya bahwa taxi yang ia pesan mendapat kendala ban bocor.
Apes itulah yang di alami Ian sekarang.
Angkutan umum sudah pasti tidak akan melewati jalur ekstrim puncak, dengan berat langkahnya berjalan ke ujung belokan yang di rasa lumayan jauh dari villa, dan fikirnya akan mendapat kendaraan di sana.
Baru saja Ian duduk di bangku halte setelah setengah jam lebih ia berjalan, tiba tiba
Duk...
Kepalanya tertimpa botol minuman kaleng yang memiliki kadar alkohol.
"woi kaleng siapa ini."
"kaleng gue, kenapa ?"
Muncul gadis berbodi aduhai dengan bagian tertentu yang terbilang padat menonjol, cantik kata pertama yang akan di ucapkan pria ketika melihatnya, tapi tidak untuk Ian yang dari tadi sudah menahan geram dan lelah bagian kakinya.
" kaleng yang anda lempar kena kepala saya."
" ups maaf tidak sengaja." ucap gadis itu dengan menutup mulutnya yang tadinya mengangah.
" salah sendiri tidak menghindar."
Semakin geram Ian dengan perbuatan gadis itu, meremas kaleng dengan kuat sampai penyok bagian tengahnya."
Gadis itu mulai maju mendekat, Ian reflek mundur.
" bagi rokoknya tuan tampan."
" saya tidak merokok."
" kalau gitu uang saja."
" tidak bawa uang cast."
" wah orang kaya ya..."
"ya kaya... kaya singa kalau lagi marah."
" wow takut..." gadis itu menggelengkan kepalanya dengan mimik wajah yang mengejek.
"mundur jangan ganggu pria beristri."
" ha ha ha mana istri mu ? disini kamu sendirian tuan."
" jangan bicara dan jangan mendekat, kamu bau alkohol."
" makanya kasih saya uang biar anda tidak saya ganggu."
Tidak ingin lama lama berdebat Ian memberikan 5 lembar uang berwarna merah dengan gambar 2 laki laki yang berpeci.
"terima kasih tuan."
Setelah mendapatkan yang ia mau, gadis itu pergi dari pandangan mata Ian.
"apes banget gue hari ini, udah di tinggal bini, taxi pesanan gagal, jalan sejauh ini malah ketemu cewek aneh, tukang palak pula."
"tapi cantik sih, ah tidak tidak cantikan bini gue." cepat cepat Ian menggelengkan kepalanya agar tersadar dari pesona gadis tadi yang sepertinya memakai hawa mistis.
Mobil berwarna silver berhenti depan halte, sang pengemudi membuka kacanya
"Dengan tuan Andrian.?"
"ya saya."
Pengemudi tadi turun dari mobil dan membukakan pintu penumpang
"mari masuk tuan, saya pengganti taxi online yang anda pesan tadi, dan maafkan pelayanan kami yang kurang baik atau mengecewakan anda." ucap pria itu menunjukkan layar ponsel aplikasi sebagai pengganti.
" dari tadi kek, jadi gak kena palak gue." gumam lirih Ian yang tidak begitu di indahkan oleh supir itu.
Dalam perjalanan pun Ian masih ngedumel sendiri sampai sampai pak supir ngira kalau penumpangnya kali ini orang gila.
" tau gak pak hari ini saya sial banget, ibarat nih ya udah jatuh tertimpa tangga pula."
Bak curhat pada temannya saja Ian kali ini, berkali kali juga Ian memukul kursi kosong sampingnya.
"sabar sabar, ini ujian." batin Pak supir yang hanya senyam senyum saja.
Pak supir yang merasa takut kalau penumpang gilanya ini mengamuk belum sampai pada tempatnya, memutuskan menginjak lebih dalam lagi pedal gasnya agar cepat sampai tujuan.
" pak, saya mau pulang istirahat bukan untuk melahirkan ke rumah sakit " ucapan asbtrak Ian saat supir itu melajukan mobilnya di atas rata rata kecepatan taxi online pada umumnya tapi malah membuat supir bingung.
" maaf tuan." hanya itu yang mampu pak supir ucapkan padahal dalam hatinya lain,
" maaf tuan saya takut kalau anda kumat dan mengamuk sebelum sampai tujuan anda, bisa bisa saya yang kena masalah."
" santai saja pak, saya masih mau hidup, saya belum punya anak juga."
" orang gak waras gini mana ada yang mau, paling paling istri saja tidak punya mau buat anak beli jajan dimana ?"
"baik tuan." Lagi lagi ucap supir itu tidak seiya dengan batinnya.
Ya begitulah cara Ian meluapkan emosinya yang malah membuat pak supir itu ketakutan.
-
-
-
-
-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments