Ayah dan Bunda Andrian

"Harusnya ayah memberi pekerjaan yang lebih untuk Ian yah." ucap nyonya Kusuma yaitu Sarah.

" tidakkah itu berlebihan bun, memberi pekerjaan pada hati libur kantor." Jawab Ayah Kusuma yang meletekkan teh mawar kesukaan istrinya.

Sarah sepertinya tidak rela jika anak semata wayangnya merayakan hari pernikahannya dengan sang istri.

Majalah yang dari tadi di bolak balik saja tanpa niat membaca hanya sebagai pelampiasan, kini di banting dengan kasar oleh Sarah kemudian berjalan meninggalkan suaminya yang mematung tanpa mencegah.

"sabar sabar." cicit Kusuma yang mengusap dadanya.

Pria menawan berwibawa jika berhadapan dengan para pegawainya saja namun saat berhadapan dengan istrinya jangankan berwibawa mendapatkan sorotan mata dari Sarah saja nyalinya masih besar biji kedelai.

Tidak ingin belahan jiwanya lama lama merajuk Kusuma menyusul ke kamar dengan segera.

Ceklek

Pintu kamar terbuka istrinya tidak ada di dalam, dengan rasa cemas Kusuma mencari kesemua sudut ruangan namun hasilnya nihil.

Terus Sarah dimana ya ?

"Bun...."

Teriak Kusuma sampai tiga kali tapi tidak ada jawaban sampai ia keluar kamar.

"bunda..." teriaknya lagi.

"apa si ayah berisik deh." tiba suara bunda sudah ada di belakang Ayah.

Bunda masuk kamar mencari ponselnya yang di letakkan dalam laci.

"Bun jangan marah, kita kan sudah bahas masalah Ian berkali kali."

Kini Ayah sudah duduk samping Bunda yang sudah memainkan ponselnya.

"dari awal bunda tidak setuju yah Ian menikahi Nina."

"maaf ayah yang kurang tegas waktu itu."

"tapi itu sudah menjadi keputusan Ian Bun, kita bisa apa. Anak bunda 1 itu keras kepala, Bunda tau sendiri kan."

"anak kita bukan anak Bunda saja, dan anak kita cuma 1 gak ada lain." tegas Bunda

"ya ya Ayah salah lagi."

Ayah masih mencoba merayu istrinya terus, merangkul tubuh istrinya dan mencium cengkuk leher dari belakang sambil membisikan kata kata fulgar di telinga Bunda.

" bikin lagi kalau gitu Bun, biar Ian bukan hanya satu satunya anak kita."

" kan tadi malam udah yah." jawab Bunda yang masih bermain ponselnya entah siapa yang di tunggu dalam ponsel itu.

" Lagi..." Ayah merengek bak anak kecil yang minta gamenya di ulang.

" pinggang bunda encok yah."

"ihhh Bunda..."

Sungguh Ayah benar benar bikin Bunda risih di saat moodnya sedang kondisi down seperti ini.

" Big No Ayah, jangan berisik." ucap Sarah yang penuh ketegasan agar suaminya berhenti merengek bak anak kecil itu.

Panggil masuk pada ponsel Bunda kemudian menggeser tombol hijau panggil pun tersambung.

"selamat siang Bu." bunda berdiri dari tempat duduknya.

"..."

"ok baiklah saya tunggu."

Bunda langsung memutuskan panggilannya dan meletakan kembali di atas nakas.

"siapa Bun.?"

" gantinya mbak Asih yah."

" lah mbak Asih kenapa Bun."

"mau pulang kampung di jodohin sama orang tuanya."

"ow."

" yah jalan yuk, kemana gitu. Bosen bunda di rumah terus kalau Ayah kerja."

"lah Bunda maunya kemana ?"

" makan deket sini saja "

" ok Kanjeng Ratu, laksanakan."

" bentar bunda ganti baju dulu."

" Ayah tunggu di bawah ok."

Setelah Ayah keluar dari kamar, Bunda langsung ganti baju hanya membawa ponselnya saja tanpa tas.

Bunda dulunya hanya wanita dari kalangan biasa, hanya saja Ayah yang sudah di mabuk cinta langsung melamar tidak lama kemudian mereka menikah.

Meskipun dari kalangan biasa tapi pesona dan sopan santun Bunda mampu membawa restu kedua orang tua Ayah.

Tepat setahun pernikahannya mereka mengandung anak pertama mereka yang belum sempat di lahirkan ke dunia karena kecelakaan yang di alami Bunda saat pulang dari mengunjungi ibunya di kampung.

Rizki masih berpihak pada mereka selang 7 bulan setelah keguguran, bunda mengandung lagi yaitu anak semata wayangnya Andrian Kusuma.

Kelahiran Andrian sungguh membawa keberuntungan bagi keluarga Kusuma, karena setelah kelahiran Andrian, usaha keluarga Kusuma langsung melonjak drastis dan berjaya waktu itu. Namun sayang kabar duka menyelimuti mereka Bapak Kusuma meninggal dunia karena serangan jantung mendadak.

Tidak ada yang tau pasti alasan Bunda tidak merestui putranya menikah dengan Nina saat itu, ia hanya berfirasat kalau Nina tidak baik untuk Andrian. 90 % firasat seorang ibu yang melahirkan nyawa ke dunia tidak bisa di bohongi.

-

-

-

-

-

Ayah Kusuma sama Bunda Sarah lagi kencan ❤️

Episodes
1 Perkenalan
2 Anniversary Yang Ke 3
3 Ayah dan Bunda Andrian
4 Curiga
5 Apes Bin Sial
6 Makan Malam Dengan Ayah Bunda
7 ART Baru
8 Lani Namanya
9 Hari Pertama Bekerja part 1
10 Hari Pertama Bekerja Part 2
11 Rumah di Sita Bank
12 Ide Konyol Ayah
13 Ide Pertama
14 Lani Sadar Posisi
15 Pikiran Nakal Andrian
16 Kebosanan Lani
17 Sindiran Lani
18 Kencan Buta
19 Pesona Andrian
20 Rahasia Andrian
21 Pindah Majikan Part 1
22 Pindah Majikan Part 2
23 Tukang Pijit di Kantor
24 Izin Nina
25 Keberangkatan Nina
26 Kalau Lani Mau
27 Candaan Jadi Kenyataan
28 Emosi Andrian
29 Apes Lani, Untung Andrian
30 Seperti Iklan Jelly di TV
31 Serba Salah
32 Tidak Gratis
33 2 Jempol
34 Lani Mabuk
35 Dorongan Setan +++
36 Menghindar
37 Hati Terasa Sakit
38 Frustasi Andrian
39 Kegilaan Andrian
40 Pekerjaan Lani
41 Kepulangan Nina
42 Makan Siang
43 Pertemuan
44 Pengakuan Andrian
45 Ajakan Andrian
46 Ketahuan
47 Takut Kehilangan ++
48 Kecurigaan Nina
49 Kecemburuan Tama
50 Saling Cemburu
51 Rencana Pernikahan
52 Kekonyolan Lani
53 Melamar
54 Penyelidikan
55 Hinaan
56 Kepergian Lani
57 Musibah Andrian
58 Ghibah Pagi
59 Di Kunjungi Zahra
60 Kedatangan Nina
61 Menjemput
62 Kembali ke Apartemen
63 Tamu Tak di Undang
64 Kekhawatiran Andrian
65 Menjemput Nina
66 Khilaf
67 Pasar Malam
68 Khawatir dan Cemas Berujung Emosi
69 Bertemu dengan Tama
70 Kesalah Pahaman
71 Kemarahan Lani
72 Lani Tidak Salah
73 Kedatangan Bunda
74 Gara Gara Honey
75 Janji Dalam Hati
76 Rahasia Andrian
77 Terungkap
78 Bahagia
79 Sarapan Spesial
80 Fase Merayu
81 Pasti Pulang
82 Menggorengmu
83 Benda
84 Sedikit Harapan
85 Tidak Mudah Percaya
86 Kejujuran Lani
87 Sebagai Tamu
88 Pembelaan
89 Acara Ikan Terbang
90 Berbuka di Pagi Hari
91 Persidangan
92 Perhatian Lani
93 Sidang Kedua
94 Orang Ketiga
95 Lani Kabur Lagi
96 Keberadaan Lani
97 Curhat
98 Penyesalan Nina
99 Cerita Nina
100 Pertemuan
101 Datang ke Apartemen
102 Minta Restu
103 Pertanyaan Buat Bunda
104 Mendapatkan Restu
105 Sah
106 Pengantin Baru
107 Pesan Ayah Bunda
108 Ibu Ibu Julid
109 Sama Sama Sakit
110 Janji Andrian
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Perkenalan
2
Anniversary Yang Ke 3
3
Ayah dan Bunda Andrian
4
Curiga
5
Apes Bin Sial
6
Makan Malam Dengan Ayah Bunda
7
ART Baru
8
Lani Namanya
9
Hari Pertama Bekerja part 1
10
Hari Pertama Bekerja Part 2
11
Rumah di Sita Bank
12
Ide Konyol Ayah
13
Ide Pertama
14
Lani Sadar Posisi
15
Pikiran Nakal Andrian
16
Kebosanan Lani
17
Sindiran Lani
18
Kencan Buta
19
Pesona Andrian
20
Rahasia Andrian
21
Pindah Majikan Part 1
22
Pindah Majikan Part 2
23
Tukang Pijit di Kantor
24
Izin Nina
25
Keberangkatan Nina
26
Kalau Lani Mau
27
Candaan Jadi Kenyataan
28
Emosi Andrian
29
Apes Lani, Untung Andrian
30
Seperti Iklan Jelly di TV
31
Serba Salah
32
Tidak Gratis
33
2 Jempol
34
Lani Mabuk
35
Dorongan Setan +++
36
Menghindar
37
Hati Terasa Sakit
38
Frustasi Andrian
39
Kegilaan Andrian
40
Pekerjaan Lani
41
Kepulangan Nina
42
Makan Siang
43
Pertemuan
44
Pengakuan Andrian
45
Ajakan Andrian
46
Ketahuan
47
Takut Kehilangan ++
48
Kecurigaan Nina
49
Kecemburuan Tama
50
Saling Cemburu
51
Rencana Pernikahan
52
Kekonyolan Lani
53
Melamar
54
Penyelidikan
55
Hinaan
56
Kepergian Lani
57
Musibah Andrian
58
Ghibah Pagi
59
Di Kunjungi Zahra
60
Kedatangan Nina
61
Menjemput
62
Kembali ke Apartemen
63
Tamu Tak di Undang
64
Kekhawatiran Andrian
65
Menjemput Nina
66
Khilaf
67
Pasar Malam
68
Khawatir dan Cemas Berujung Emosi
69
Bertemu dengan Tama
70
Kesalah Pahaman
71
Kemarahan Lani
72
Lani Tidak Salah
73
Kedatangan Bunda
74
Gara Gara Honey
75
Janji Dalam Hati
76
Rahasia Andrian
77
Terungkap
78
Bahagia
79
Sarapan Spesial
80
Fase Merayu
81
Pasti Pulang
82
Menggorengmu
83
Benda
84
Sedikit Harapan
85
Tidak Mudah Percaya
86
Kejujuran Lani
87
Sebagai Tamu
88
Pembelaan
89
Acara Ikan Terbang
90
Berbuka di Pagi Hari
91
Persidangan
92
Perhatian Lani
93
Sidang Kedua
94
Orang Ketiga
95
Lani Kabur Lagi
96
Keberadaan Lani
97
Curhat
98
Penyesalan Nina
99
Cerita Nina
100
Pertemuan
101
Datang ke Apartemen
102
Minta Restu
103
Pertanyaan Buat Bunda
104
Mendapatkan Restu
105
Sah
106
Pengantin Baru
107
Pesan Ayah Bunda
108
Ibu Ibu Julid
109
Sama Sama Sakit
110
Janji Andrian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!