Penjelajahan yang di lakukan pasutri sampai subuh tadi membuat Nina tidak bisa bangun padahal matahari sudah pas berada di atas kepala.
Ian yang sudah bangun dari tadi, sekarang sudah berpakaian santai namun rapi mencoba membangunkan istri tercintanya.
"sayang bangun sudah siang."
Di goyang Pelang pundak Nina namun tidak sedikit pun bergeming.
" aku lapar nih kamu gak lapar apa ?"
Nina mengubah posisi tubuhnya membelakangi Ian.
" aduh sayang aku capek mau tidur jangan bangunin, entar aku bangun sendiri."
"kalau lapar makan sendiri sana, aku masih mau tidur."
Ucap Nina yang tanpa membuka matanya malah menutupi seluruh tubuhnya sampai kepala, meskipun matahari sudah di atas ubun ubun namun suhu rendah puncak tetaplah terasa dingin.
"Baiklah aku sarapan dulu, kamu aku bawain sarapan ke kamar ya."
"gak perlu, sudah sana aku mau tidur." usir Nina
Ian mengambil ponsel dan juga mantelnya, keluar kamar menuju restoran di villa lantai dasar.
Restoran di hari libur seperti ini sangat lah padat pengunjung, saat ingin memesan makan Ian merasa tidak selera dengan menu yang tersedia. Ia berjalan sampai depan villa terlihat ada rumah makan sederhana yang menyediakan aneka sambal disana terdapat kolam pancing juga di sana sebagai fasilitas untuk para pengunjung.
Ingin mengambil mobilnya tapi sayang ia lupa membawa kuncinya, akhirnya Ian memutuskan untuk berjalan kaki toh tempatnya juga tidak begitu jauh hanya melewati satu tanjakan kemudian belokan sampai deh.
Ian yang baru sampai di langsung memesan menunya namun tidak di makan di sana melainkan di bawa ke kamarnya berniat ingin menikmati sarapan sambal dengan sang istri.
Ikan nila bakar pedas manis porsi jumbo 2 bungkus beserta nasinya tidak lupa ia memesan jus jeruk peras juga.
Setelah mendapatkannya Ian kembali.
Pintu kamar yang di ketuk berkali kali tidak ada jawaban dari dalam, Ian memegang hendel pintu ternyata utuh tidak di kunci istrinya.
Mencari keberadaan istrinya yang sudah tidak ada di ranjang, teras blakon terbuka tapi istrinya juga tidak ada di sana.
Air keran kamar mandi yang tadinya tidak terdengar sekarang telah bersuara.
Ian mendekat pada pintu kamar mandi terdengar samar samar istrinya sedang berbicara sepertinya pada panggilan ponsel entah siapa, Ian yang di bakar rasa penasaran menempelkan telinganya pada pintu.
"jangan membuat aku curiga."
Batin Ian saat mendengar istrinya berbicara pada ponselnya.
"Nina berbicara dengan siapa ?" Kini malah Ian benar curiga pada istrinya.
Air keran sudah terdengar mati, cepat cepat Ian duduk ke sofa kamar.
Pintu kamar mandi terbuka melihat Nina yang sudah keluar dengan menggenggam ponselnya.
"Sudah kembali sayang.?" Tanya Nina
Pura pura tidak tau itu yang lebih baik di lakukan Ian saat ini.
Seulas senyum mengembang dari bibir Ian.
"baru saja sayang."
"ini aku bawain sarapan, ayo sarapan berdua." ajak Ian.
"siapin dulu gih aku mau ganti baju."
Menjadi kebiasaan pasutri tersebut adalah Ian sebagai kepala rumah tangga yang melayani istrinya.
Sarapan sudah siap tersaji dan Nina sudah mengganti pakaiannya sekarang, duduk mendekat ke suaminya.
"tumben sayang mandi bawa ponsel segala."
"ow itu sayang tadi aku dengerin musik." terlihat jelas mimik panik dari wajah Nina.
"ayo sarapan dulu sayang katanya sudah lapar tadi." Nina berusaha mengalihkan perhatian Ian.
Ian yang tidak ambil pusing dan curiga berlebihan pada istrinya akhirnya menuruti saja ajakan Nina untuk sarapan dulu.
Setelah sarapan selesai, Ian seperti biasa membersihkan sisa sisa makanannya.
"sayang abis ini balik ya, aku ada janji sama teman mau belanja untuk acara Minggu depan di pernikahan teman ku." Izin Nina pada suaminya
" ya sayang padahal aku mau nambah 1 ronde saja."
"sudah sayang aku lelah, bisa bisa nanti aku gak jadi kumpul dan belanja sama teman aku."
"baiklah sayang."
"uang belanja kemaren kurang sayang, transfer lagi ya..."
Rayuan manja sang istri membuat Ian dengan begitu mudahnya luluh. Ian memang selalu memanjakan istrinya dari dulu mengingat istrinya sekarang menjadi tanggung jawabnya dan mengingat bahwa Nina sudah di coret dari keluarga besar Salman semenjak memilih menikah dengannya.
-
-
-
-
-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments