2# Si Gadis Pemberani

Setelah selesai dengan pekerjaan rumah tangga, mbak Asih langsung menepati janjinya untuk mengajak bunda ke pasar. Mereka berdua pergi dengan di antar oleh supir pribadi bunda. Jarak dari apartment ke pasar tradisional itu menempuh waktu sekitar setengah jam perjalanan dengan mobil. Jika dengan motor bisa lebih cepat lagi. Mengingat Jakarta adalah kota metropolitan dan juga biang kemacetan, maka wajar saja akan lebih lambat jika bepergian dengan menggunakan mobil.

Sesampainya disana mereka langsung bergegas untuk membeli barang yang diperlukan. Tidak terasa sudah satu jam berlalu sejak kedatangan mereka di pasar. Ibu Erina, yang biasa dipanggil bunda, adalah type wanita yang lebih senang ke pasar tradisional dibanding supermarket. Selain karena sayur mayur dan lauk-pauk yang masih fresh, juga karena harga nya lebih 'merakyat'.

Tetapi bukan pula karena bunda seorang yang pelit wal irit. Wanita berusia 52 tahun yang berprofesi sebagai pengusaha di bidang kuliner itu juga merasa senang jika bisa membantu pedagang-pedagang di pasar dengan membeli dagangan mereka. Sungguh bunda adalah wanita dengan hati yang baik.

"Aduh.. Bu.." Mbak Asih bergumam seraya mengubek-ubek tas belanja yang di jinjingnya.

"Kenapa mbak?"

"Sepertinya kresek berisi daging tadi tertinggal"

"Waduh.. Tertinggal dimana mbak?"

"Di kios daging tadi bu.. Memang sepertinya blm Saya masukkan ke dalam tas, saya benar-benar gak sadar"

"Ya sudah, coba mbak kembali dulu kesana, barangkali benar tertinggal. Saya tunggu disini sambil beli sayuran di kios ini, oke?" Ucap bunda berhenti di depan kios sayuran yang menyediakan aneka sayur mayur yang masih sangat segar. Bunda tidak tahan melihat bonggol-bonggol brokoli yang tampak hijau segar itu, karena memang bunda adalah penggemar sayur brokoli.

Mbak Asih bergegas kembali ke kios daging untuk memastikan apakah benar belanjaannya tertinggal. Sementara bunda dengan antusias memilih sayuran.

Setelah puas memilih, bunda memutuskan untuk menyelesaikan belanja nya, ia baru akan membuka tas yang dibawanya untuk mengambil dompet ketika tiba-tiba tas tersebut di rampas oleh orang tak dikenal. Bunda jadi korban penjambretan!.

"Ya ampun.. Tasku!! Toloong...jambret..!!!" Bunda meneriaki orang itu. Penjambret itu lari tunggang langgang membawa tas bunda. Semua mata tertuju pada bunda yang berteriak minta pertolongan.

Beberapa orang tampak mulai bergerak untuk membantunya. Namun sejurus kemudian sebuah tas belanjaan lengkap dengan bahan masakan melayang ke wajah si penjambret. Seseorang telah melemparnya ke laki-laki jahat itu dan membuat nya jatuh terduduk. Nampaknya isi tas tersebut cukup banyak dan berat.

"Kembalikan tas itu!!" ucap si pelempar tas belanja itu dengan lantang dan berani.

"Aaarrgghhh..." Si penjambret berusaha untuk bangkit dan membawa kembali tas milik bunda. Namun si penolong yang ternyata adalah seorang gadis itu berhasil menggenggam tali tas yang terjulur panjang secara tak sengaja.

Terjadi aksi saling tarik menarik antara laki-laki dan gadis kuat tersebut. Tenaga gadis itu cukup kuat sampai-sampai si penjambret kualahan. Karena takut orang-orang keburu menangkapnya, laki-laki itu langsung mengeluarkan pisau kecil yang dibawanya dan menyabet tangan gadis malang itu agar ia melepaskan genggamannya dari tas tersebut.

"Aakkhhh...." Gadis itu mengerang dan memegangi pergelangan tangan kanan yang dilukai itu dengan tangan kirinya. Darah mulai menetes karena lukanya cukup panjang dan dalam.

"Jambreeet!!!!" Tak kehabisan akal, gadis itu berteriak agar orang-orang menghadang penjambret kurang ajar itu dan menangkapnya.

Gadis itu bersimpuh sambil terus memegangi tangan nya. Bunda yang ikut mengejar penjambret tas nya segera menghampiri si gadis penolong untuk melihat keadaan nya. Bunda yakin terjadi sesuatu pada nya, karena ia menyaksikan semuanya dari kejauhan sambil ikut berlari untuk mendapatkan tasnya kembali.

"Kamu gak apa-apa?" Suara bunda gemetar karena kaget, shock dan kelelahan. Gadis itu diam sambil meringis kesakitan. Darah nya terus mengalir. Bunda yang menyadari tangan gadis itu terluka langsung menawarkan bantuan. Namun di tolak oleh gadis berwajah cantik tersebut.

"Jangan menolak. Kamu terluka, ayo kita rawat dulu lukamu, ibu antar ke klinik ya.."

Tanpa mendengar persetujuan si gadis penolong bunda segera menuntunnya. Dari kejauhan terdengar suara seseorang berlari menghampiri mereka berdua. Mbak Asih ternyata, ia begitu khawatir ketika mendengar dari penjual sayur bahwa majikannya jadi korban penjambretan dan sedang berlari mengejar pelakunya. Ia bersyukur melihat bunda masih baik-baik saja. Jika tidak, apa yang akan di katakannya pada tuan muda Nathan?

"Bu.. Ya Allah ibu.. Huhh.. Hahh.." Mbak Asih tampak terengah-engah. Ia menarik nafas dalam-dalam sebelum melanjutkan kata-katanya.

"Ibu gak apa-apa?? Apa ada yang terluka?"

"Saya gak apa-apa mbak.. Tapi gadis ini yang terluka karena berusaha membantu saya. Sekarang saya akan membawa nya ke klinik, ayo cepat bantu mbak" Bunda memberi instruksi untuk membantu menuntun gadis itu.

Sebelum meninggalkan pasar, bunda telah mendapatkan kembali tas nya. Dan si penjambret itu telah kena batunya. Ia di gelandang ke pihak yang berwajib oleh orang-orang yang menangkapnya. Bunda bersyukur orang jahat itu tertangkap. Setidaknya tidak akan ada korban sepertinya lagi. Pikirnya.

Mereka sampai di klinik. Gadis muda berwajah cantik itu langsung di beri pertolongan untuk menghentikan darahnya. Bunda dan mbak Asih duduk di ruang tunggu dengan cemas.

Gadis itu keluar dari ruangan dokter setelah sekitar 20 menit mendapat perawatan. Pergelangan tangannya di balut perban. Wajahnya sudah mulai kembali segar, tidak pucat seperti tadi. Dokter telah memberinya perawatan yang baik.

"Sini duduk dulu nak.." Bunda menuntun gadis itu untuk duduk di kursi ruang tunggu sementara mbak Asih di perintah bunda menyelesaikan administrasi.

"Terimakasih banyak nak.. Sudah menolong ibu, kamu benar-benar gadis pemberani" Ucap bunda. Gadis itu menoleh, lesung pipi tergambar di wajahnya ketika ia tersenyum.

"Sama-sama bu, terimakasih juga telah membiayai pengobatan saya"

"Sudah kewajiban ibu nak.." Jawab bunda. "Oh iya, siapa namamu?"

"Nama saya Dara" Ucapnya sopan.

"Tinggal dimana nak?"

"Tidak jauh dari sini bu.."

Kemudian mereka berdua berbincang sedikit untuk mengenal satu sama lain. Sesekali bunda memperhatikan penampilan Dara yang duduk disebelahnya. Hari itu ia mengenakan baju atasan berwarna nude dengan rok yang panjangnya hanya mencapai lutut. Rambut panjang dan lurus hingga menyentuh siku lengannya dibiarkan tergerai indah dan tebal dengan warna hitam yang cantik. Kulitnya kuning langsat khas orang Indonesia. Sekilas, bunda mulai menyukai tampilan dan perangai gadis itu.

Tak berselang lama, mbak Asih datang dengan menenteng plastik berisi obat untuk diminum Dara agar mempercepat penyembuhan luka nya.

"Ayo ibu antar pulang Dara"

"Tidak usah bu, saya naik angkot saja"

"Lho kok angkot? Tanganmu terluka begitu, kurang aman naik angkot. Sudah, ibu antar. Tunjukkan saja dimana rumahmu" Ucap bunda sedikit memaksa.

"Tapi saya bukan mau kerumah, mau ke warung ibu saya dulu"

"Gak apa-apa nak.. Ibu antar, dimana warung ibumu?"

"Dekat pasar tadi bu"

"Ya sudah, ayo kita jalan" Bunda merangkul Dara, mengajaknya ke mobil dan mengantarnya ke tempat tujuan. Dara tak bisa menolak lagi. Karena bunda bagaikan polisi yang baru saja menangkap seorang tersangka. Tak sedikitpun Dara dapat mengelak darinya. Gadis itu pun pasrah dan mengikuti bunda masuk ke mobil.

***

Mereka sampai di sebuah warung makan milik orangtua Dara. Warung itu lumayan besar dengan menu masakan yang beragam. Meja dan kursi tertata rapi serta bersih di setiap sudut ruangan. Ada beberapa orang yang sedang menyantap sajian di warung itu ketika mereka tiba.

Bunda sedikit memperhatikan tatanan warung makan milik orangtua Dara ketika ia memasukinya. Ia cukup respect dengan kebersihan dan kerapihannya. Warung ini, sedikit banyak mengingatkan dirinya tentang masa lalu. Bibirnya tersenyum sendu.

"Dara.. Sama siapa ini nak? Lho ini kenapa tanganmu? Apa kamu terluka?" Ibu dari Dara menghampiri anaknya yang membawa orang asing. Ia nampak terkejut ketika melihat tangan Dara terbalut perban. Hatinya langsung bertanya-tanya, apa yang terjadi dengan putri sulungnya.

Bunda kemudian menjelaskan kronologis kejadiannya. Ibu Dara mendengarkan dengan seksama. Ia nampak kaget namun sedikit bernafas lega karena melihat kondisi putri nya yang hanya terluka di bagian tangan. Ia bersyukur Dara masih dilindungi.

"Ibu.. Dara minta maaf, belanjaannya hancur semua" Gadis itu memohon pengampunan pada ibu nya karena belanjaan yang seharusnya digunakan untuk membuat masakan esok hari telah ia pakai untuk menjatuhkan si penjambret di pasar tadi. Ibu nya yang duduk tepat di sebelahnya tidak merasa keberatan sama sekali. Ia tersenyum dan membelai lembut kepala anaknya.

"Tidak apa-apa nak.. Kamu lebih berharga dari belanjaan itu.. Ibu bisa beli lagi nanti"

Dara cukup lega mendengar kata-kata ibu nya.

"Dara.. Kamu sampai mengorbankan belanjaan ibumu?" Tanya bunda.

Dara mengangguk dengan ragu. Ia merasa tidak enak pada ibu nya sendiri.

"Sudah.. Tidak apa-apa bu, saya bisa beli lagi nanti. Yang penting anak saya baik-baik saja, dan ibu juga bisa mendapatkan tas ibu kembali"

Ibu Dara memang seorang wanita yang bijak dan lembut hatinya. Ia juga tidak akan segan membantu siapapun yang mengalami kesulitan, walaupun dirinya sendiri juga bukan sedang tidak kesusahan.

Kemudian bunda berpamitan. Ia juga memberi uang ganti rugi untuk mengganti kerugian bahan masakan rusak yang disebabkan oleh kejadian tadi. Namun di tolak oleh Dara dan ibu nya. Bunda memaksa, tapi tidak berhasil. Mereka tidak mau menerima sepeserpun, dan menganggap kejadian itu adalah musibah yang bukan disebabkan oleh bunda. Akhirnya bunda menyerah, ia menuruti keinginan mereka dan undur diri.

Ibu sangat bangga dengan Dara karena telah berani melawan penjambret itu. Walaupun memikirkan kemungkinan Dara akan terluka lebih dari itu membuat nya bergidik. Namun Ia bersyukur berkali-kali lipat putri nya masih ada disini bersamanya.

Dara (25) adalah anak sulung dari tiga bersaudara, ia memiliki dua orang adik, laki-laki (17) dan perempuan (14). Ia gadis yang periang, rajin dan cerdas. Ia selalu membantu ibu nya memasak untuk berjualan, membeli bahan baku untuk masakan, bahkan sering membantu adik-adiknya belajar.

Ayah nya telah lama meninggalkan mereka. Terjerumus dalam lembah perselingkuhan, seorang janda beranak satu berhasil membawa pergi sang ayah yang menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga.

Saat itu Dara baru berusia 10 tahun, dan merasa amat terpukul dengan perpisahan kedua orangtua nya. Belum lagi ketika diam-diam dirinya sering memergoki sang ibu tengah menangis di dalam kamar. Hatinya ikut terasa sakit. Di usia semuda itu Dara memang belum mengerti betul dengan apa yang terjadi, namun satu yg ia pahami, ibu nya sudah disakiti.

Menjadi orangtua tunggal bagi tiga orang anak, tentu saja membuat sang ibu harus banting tulang menafkahi mereka. Dari menjadi tukang cuci, pembantu rumah tangga, ia rela melakukan semuanya. Sampai pada akhirnya, berbekal skill memasak yang ibu miliki, ia mencoba peruntungan dari berjualan lauk pauk siap makan.

Beruntung sang ibu memiliki anak seperti Dara, yang selalu siap membantunya kapanpun. Tak pernah kenal lelah dalam membantu ibu nya menjajakkan dagangan mereka keliling kampung. Hal itu dilakukan karena memang mereka belum memiliki kios sendiri. Namun karena kegigihannya lambat laun pundi-pundi rupiah pun mulai terkumpul hingga akhirnya mereka mampu membeli kios sendiri.

Dara mempunyai keinginan melanjutkan studi kedokteran selepas lulus SMA. Namun karena keterbatasan ekonomi ia tidak bisa mewujudkan impiannya. Ia pernah akan mencoba ikut program beasiswa, tapi karena melihat ibu nya yang kerepotan berjualan sendirian hingga sempat jatuh sakit karena kelelahan akhirnya Dara mengurungkan niatnya dan memilih untuk membantu ibu nya. Dia bilang, tidak ada pekerjaan yg lebih mulia selain ikhlas membantu orangtua.

***

Episodes
1 Prolog
2 1# Gitaris Tampan
3 2# Si Gadis Pemberani
4 3# Wanita pilihan Nathan
5 4# Black Romance
6 5# Sebuah ide
7 6# Musibah
8 7# Sepasang kekasih dan Drugs
9 8# Keajaiban
10 9# Peringatan
11 10# Bimbang
12 11# Mencari tahu
13 PENGUMUMAN
14 12# Keputusan
15 13# Pertemuan
16 14# Penolakan
17 15# Ingatan Dari Masa Lalu
18 16# Sakaw
19 17# Pilihan Paling Berat
20 18# Berkunjung
21 19# Yang Terlupakan
22 20# Lamaran
23 21# Mengetahui kebenaran
24 22# Persiapan Hari H
25 23# Rencana
26 24 # Kawin Lari?
27 25# Kekecewaan Yang Teramat Dalam
28 26# Titik Terang
29 27# Terbongkarnya Kebohongan
30 28# Kembali
31 29# Menetapkan Hari H
32 30# Good Bye
33 31# Just Married
34 32# Malam Pertama?
35 33# Hari Pertama Jadi Pasutri
36 34# Masakan Paling Enak
37 35# Kejutan Dari Bunda
38 36# Jangan Kemana-Mana!
39 37# Ingatanku Padamu
40 38# Pencarian
41 39# Rasa Yang Tak Berharga
42 40# Terserang Demam
43 41# Menjenguk Ibu
44 42# Bertemu Fans
45 43# Honey?
46 44# Terbakar
47 45# Berkenalan Dengan Dara
48 46# Bulan Madu?
49 47# Protes
50 48# Wanita Udik
51 49# Hampir Tenggelam
52 50# Terima Kasih
53 51# Cemburu?
54 52 # Menyadari
55 53# Mulai Menyukaimu
56 54# Dinner Romantis
57 55# Dara dan Monica
58 56# Malam Yang Terulang
59 57# Gundah
60 58# Ingin Membencimu Lagi
61 59# Bahan Gossip
62 60# Happy Birthday Nathan
63 61# Party
64 62# Malam Panjang
65 63# Hadiah Darinya
66 64# Ada Apa Dengannya?
67 65# Keraguan
68 66# Sakit
69 67# Tak Kunjung Sembuh
70 68# Surat Cerai
71 69# Hamil
72 70# Mengakui
73 71# Kedatangan Bunda
74 72# Interogasi
75 73# Bad News
76 74# Monica Dan Kekecewaan
77 75# Dokter Keenan
78 76# Sepenggal Kisah Masa Lalu
79 77# Tatapan Aneh
80 78# Jebakan
81 79# Tertangkap
82 80# Di Tahan
83 81# Berdiskusi
84 82# Menjenguk
85 83# Hari Kebebasan
86 84# Ingin Menyentuhnya
87 85# Press Conference
88 86# Tindakan Diluar Batas
89 87# Hati Yang Terluka
90 88# Aku Mencintaimu!
91 89# Toxic
92 90# Dugaan
93 91# Selesai
94 92# Sikap Manisnya
95 93# Mahakarya Pertama
96 94# Aku Menginginkanmu
97 95# Sahabat Lama
98 96# Gagal Lagi
99 97# Tendangan Mengagumkan
100 98# Turut Serta
101 99# Menyesali
102 100# Kerinduan
103 101# Melepas Rindu
104 102# Menepati Janji
105 103# Kondisi Medis
106 104# Like a Dream Come True
107 105# Panggilan Mengejutkan
108 106# Bertemu Monica
109 PENGUMUMAN
110 107# Kontraksi Dini
111 108# Tak Disengaja
112 109# Cemburu Buta
113 110# Melahirkan
114 111# Proses Menegangkan
115 112# Menjenguknya
116 113# Mencari Pendonor
117 114# Berdamai
118 115# Kepergiannya
119 116# Aku Benar-benar Kehilanganmu
120 117# Depresi
121 118# Pulih
122 119# Kedatangan Adriana
123 120# Meminta Izin
124 121# Berpamitan
125 122# Kabar Baik
126 123# Hari Bahagia Keenan dan Adriana
127 124# End Chapter
128 Epilog
129 AAFH - Extra Part : Chapter 1
130 AAFH - Extra Part : Chapter 2
131 AAFH - Extra Part : Chapter 3
132 AAFH - Extra Part : Chapter 4
133 AAFH - Extra Part : Chapter 5
134 AAFH - Extra Part : Chapter 6
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Prolog
2
1# Gitaris Tampan
3
2# Si Gadis Pemberani
4
3# Wanita pilihan Nathan
5
4# Black Romance
6
5# Sebuah ide
7
6# Musibah
8
7# Sepasang kekasih dan Drugs
9
8# Keajaiban
10
9# Peringatan
11
10# Bimbang
12
11# Mencari tahu
13
PENGUMUMAN
14
12# Keputusan
15
13# Pertemuan
16
14# Penolakan
17
15# Ingatan Dari Masa Lalu
18
16# Sakaw
19
17# Pilihan Paling Berat
20
18# Berkunjung
21
19# Yang Terlupakan
22
20# Lamaran
23
21# Mengetahui kebenaran
24
22# Persiapan Hari H
25
23# Rencana
26
24 # Kawin Lari?
27
25# Kekecewaan Yang Teramat Dalam
28
26# Titik Terang
29
27# Terbongkarnya Kebohongan
30
28# Kembali
31
29# Menetapkan Hari H
32
30# Good Bye
33
31# Just Married
34
32# Malam Pertama?
35
33# Hari Pertama Jadi Pasutri
36
34# Masakan Paling Enak
37
35# Kejutan Dari Bunda
38
36# Jangan Kemana-Mana!
39
37# Ingatanku Padamu
40
38# Pencarian
41
39# Rasa Yang Tak Berharga
42
40# Terserang Demam
43
41# Menjenguk Ibu
44
42# Bertemu Fans
45
43# Honey?
46
44# Terbakar
47
45# Berkenalan Dengan Dara
48
46# Bulan Madu?
49
47# Protes
50
48# Wanita Udik
51
49# Hampir Tenggelam
52
50# Terima Kasih
53
51# Cemburu?
54
52 # Menyadari
55
53# Mulai Menyukaimu
56
54# Dinner Romantis
57
55# Dara dan Monica
58
56# Malam Yang Terulang
59
57# Gundah
60
58# Ingin Membencimu Lagi
61
59# Bahan Gossip
62
60# Happy Birthday Nathan
63
61# Party
64
62# Malam Panjang
65
63# Hadiah Darinya
66
64# Ada Apa Dengannya?
67
65# Keraguan
68
66# Sakit
69
67# Tak Kunjung Sembuh
70
68# Surat Cerai
71
69# Hamil
72
70# Mengakui
73
71# Kedatangan Bunda
74
72# Interogasi
75
73# Bad News
76
74# Monica Dan Kekecewaan
77
75# Dokter Keenan
78
76# Sepenggal Kisah Masa Lalu
79
77# Tatapan Aneh
80
78# Jebakan
81
79# Tertangkap
82
80# Di Tahan
83
81# Berdiskusi
84
82# Menjenguk
85
83# Hari Kebebasan
86
84# Ingin Menyentuhnya
87
85# Press Conference
88
86# Tindakan Diluar Batas
89
87# Hati Yang Terluka
90
88# Aku Mencintaimu!
91
89# Toxic
92
90# Dugaan
93
91# Selesai
94
92# Sikap Manisnya
95
93# Mahakarya Pertama
96
94# Aku Menginginkanmu
97
95# Sahabat Lama
98
96# Gagal Lagi
99
97# Tendangan Mengagumkan
100
98# Turut Serta
101
99# Menyesali
102
100# Kerinduan
103
101# Melepas Rindu
104
102# Menepati Janji
105
103# Kondisi Medis
106
104# Like a Dream Come True
107
105# Panggilan Mengejutkan
108
106# Bertemu Monica
109
PENGUMUMAN
110
107# Kontraksi Dini
111
108# Tak Disengaja
112
109# Cemburu Buta
113
110# Melahirkan
114
111# Proses Menegangkan
115
112# Menjenguknya
116
113# Mencari Pendonor
117
114# Berdamai
118
115# Kepergiannya
119
116# Aku Benar-benar Kehilanganmu
120
117# Depresi
121
118# Pulih
122
119# Kedatangan Adriana
123
120# Meminta Izin
124
121# Berpamitan
125
122# Kabar Baik
126
123# Hari Bahagia Keenan dan Adriana
127
124# End Chapter
128
Epilog
129
AAFH - Extra Part : Chapter 1
130
AAFH - Extra Part : Chapter 2
131
AAFH - Extra Part : Chapter 3
132
AAFH - Extra Part : Chapter 4
133
AAFH - Extra Part : Chapter 5
134
AAFH - Extra Part : Chapter 6

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!