1# Gitaris Tampan

Gemerlap lampu dari panggung nan megah itu mewarnai malam yang cerah, ditemani dengan alunan musik rock yang menggema di tengah lapangan daerah pinggir kota menambah keramaian suasana nya. Waktu menunjukkan pukul 00:30 ketika lagu terakhir dibawakan.

Setelah menyelesaikan konsernya, satu per satu personil mulai meninggalkan panggung Dan masuk ke dalam tenda yang telah disiapkan pihak panitia untuk para personil band beristirahat.

"Ya.. Sama-sama, have a nice night ya.." Ucap Nathan seorang gitaris di grup band rock tersebut kepada para fans wanitanya. Dibanding anggota personil yang lain, fans Nathan memang lebih banyak. Alasannya tidak lain adalah karena memang Nathan lah yang paling tampan diantara teman-temannya.

Pria itu memiliki tinggi badan kira-kira 180cm, lahir dari perpaduan ibu ber darah Minang dan ayah yang berasal dari Amerika menjadikan paras nya begitu rupawan. Ia memiliki dua buah mata indah dihiasi bola mata berwarna cokelat terang, hidung mancung yang nyaris sempurna serta bibirnya yang tipis namun amat manis ketika dia tersenyum. Kulit nya putih kemerahan khas orang Amerika. Nathan benar-benar akan menyihir dan membuat jatuh cinta perempuan manapun yang ditemui nya.

"Gak ada habisnya ya.." Cibir Mike, si vokalis ketika melihat para kaum hawa yang selalu tidak tahan untuk minta foto bareng dengan kawannya tersebut. Sementara dia yang di senggol menanggapi nya dengan senyuman sinis

"Sirik aja lo ah.. Nih Nath.. Buat tambah energy," Adly si drummer menyodorkan botol minuman beralkohol kepada Nathan dan diterima dengan senang hati oleh sang gitaris.

"Kemana si Nico,?" tanya Nathan setelah menenggak minuman nya hampir setengah botol.

"Ceweknya dateng."

"Trus?" Ucap Nathan santai.

"Kayak nggak tahu aja lo Nath," Mike menanggapi.

"Bubar.. Bubar.. Jangan suka gosip," Nico tiba-tiba muncul dan bergabung dengan personil yang lain. Wajahnya nampak kusut.

"Kenapa sih cewek lo? Lama-lama lo jadi kayak ATM berjalan-nya aja," Komentar Nathan. Sementara Nico memilih untuk mengabaikannya.

"Udahlah Nath.. Nico nya juga seneng seneng aja tuh," Mike menimbrung.

"Bukan begitu Mike, gue cuma kasihan aja sama Nico, itu cewek kayaknya lagi-lagi nggak bener mau ke dia."

"Bukan urusan lo Nath!," Sambar Nico.

Nico memang terbilang payah dalam urusan cinta, berkali-kali gagal, ceritanya pun hampir sama. Wanita wanita itu hanya menjadikan Nico bak mesin ATM mereka, meminta dibelikan ini itu, setelah puas mereka pergi. Tidak ada yang bertahan lama.

Sebagai teman satu profesi dan sahabat yang cukup dekat, Nathan merasa miris melihatnya. Tak jarang Nathan menasehati, tapi ucapannya seperti sama sekali tidak masuk telinga kanan dan keluar melalui telinga kiri, bahkan masuk ke telinga kanan pun tidak, kata-kata Nathan terbang terbawa angin dan tidak sempat masuk telinganya.

Tapi kendati demikian, Nico seolah tak merasa kapok sekalipun. Dia bahkan juga menyandang gelar sebagai buaya darat yang hobi bergonta-ganti pasangan. Sungguh rumit, pikir kawan-kawannya yang lain.

"Boys.. Gue balik duluan ya.. Rada kurang enak badan" Regy, manager band ber-aliran rock bernama black romance itu memotong obrolan di antara para personil yang tengah bersitegang karena masalah percintaan Nico. Untuk hal ini, Nico sangat berterimakasih pada Regy karena telah menyelamatkannya dari ceramah kawan-kawannya.

"Iya bro.. Duluan aja," Sahut Adly.

"Hati-hati." Tambah Mike, dan disusul lambaian tangan dari Regy yang bergegas meninggalkan mereka.

"Gue juga, pengen istirahat cepet-cepet.." Nathan meraih tas berisi gitar kesayangannya dan segera menghabiskan minumannya. Kemudian dia melakukan high five dengan teman-temannya termasuk dengan Nico, yang malam itu hanya diam tak banyak bicara.

Laki-laki gagah dan tampan itu menghampiri mobil jeep berwarna silver metallic miliknya yang terparkir tak jauh dari panggung. Memposisikan dirinya di belakang kemudi dan lekas pergi menjauh menuju apartment tempat tinggalnya.

...***...

Mobil Jeep itu berhenti dan terparkir di basement sebuah apartment mewah di ibu kota. Apartment itu milik orang tua Nathan, namun karena ibu nya juga memiliki rumah di Bandung, maka pada akhirnya Nathan tinggal seorang diri, dengan dibantu seorang asisten rumah tangga untuk membereskan apartment nya.

Asisten itu pulang pergi karena memang rumah nya tidak jauh dari sana.

Dan juga, terkadang ibunya masih suka menginap di apartment tersebut, untuk sekadar mengetahui kegiatan anak bungsunya.

Nathan berjalan santai keluar dari mobilnya, melewati lobby, kemudian menaiki lift yang berada di gedung yang memiliki dua puluh lantai tersebut. Apartment Nathan berada di lantai lima belas, dan memiliki dua lantai. Terdiri dari ruang tamu juga merangkap jadi ruang keluarga, dua kamar tidur, dua kamar mandi yang salah satunya berada di kamar yang Nathan tempati, satu ruang studio serta dapur yang menyatu dengan ruang makan. Apartment nya sengaja di tata tanpa sekat agar memberi kesan luas.

Sesampainya di depan pintu ia segera menekan password di tombol pintu tersebut, lalu cepat cepat masuk dengan membawa setumpuk rasa lelah di tubuhnya.

Dia baru akan menuju kamarnya yang berada di lantai dua ketika menyadari televisi di ruang keluarga sedang menyala. Matanya tertuju seketika kearah sana, memperhatikan seseorang yang tengah duduk di sofa membelakangi arah nya saat ini.

Beberapa detik kemudian ia pun mengurungkan niat untuk langsung ke kamar. Rasa penasarannya lebih besar dibanding lelah nya sekarang. Pria itu dengan sigap berjalan menuju ruang keluarga yang posisinya tak jauh dari pintu masuk juga tangga menuju lantai dua.

"Baru pulang?," Ucap seseorang yg suaranya sangat tidak asing baginya.

"Bunda?," Tanya Nathan yang merasa terkejut dengan kehadiran bundanya yang tiba-tiba. Karena ketika dia akan pergi, sudah dipastikan apartment nya dalam keadaan kosong. Rupanya bunda datang dari Bandung mendadak, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

"Jam berapa ini nak?," Tanya bunda.

"Mau sampai kapan begini terus? Pulang larut malam, kadang malah tidak pulang," Sambung bunda. Nathan menghampiri sang bunda yang tidak beranjak dari sofa, dan berbicara dengannya tanpa menatap wajahnya. Kemudian ia juga ikut duduk di sofa empuk berwarna abu-abu dan berbentuk letter L tersebut, berhadapan dengan bunda.

"Ini pekerjaanku bun."

"Memang nya tidak ada pekerjaan lain?," Nada bicara bunda mulai ketus.

Sebenarnya, Nathan cukup lelah dengan pertanyaan bunda nya yang selalu di ulang jika sedang bertemu. Dia mengerti bunda tidak suka dengan ke-ikutsertaannya di band rock itu. Karena dari band tersebut Nathan mengenal barang-barang haram, bahkan mentatto kedua tangan dan punggungnya.

Ia juga sempat mendekam di balik jeruji besi karena kasus penyalahgunaan narkoba. Bunda yang saat itu tidak tega, dan begitu terpukul melihat anak yang disayangi nya di penjara pada akhirnya menebus nya dengan memberi sejumlah uang, agar anak nya di bebaskan.

Namun setelah menghirup udara kebebasan, Nathan seperti tidak kapok. Beberapa kali bunda memergoki Nathan masih saja memakai barang haram itu. Dan di pikirnya, itu semua karena Nathan masih berhubungan dengan teman-teman satu grup band nya tersebut, yang mana mereka lah yang mengenalkan Nathan dengan narkoba.

"Mungkin ada, tapi passion ku di musik."

"Sudah berapa kali bunda bilang, kalau ingin bermusik silahkan, tapi tolong cari kawan satu profesi yg baik.. Jika kamu masih saja bergabung dengan anak-anak itu, kamu tidak akan pernah berubah Nath!," Bunda mulai mengomel.

"Entah dengan cara apa lagi bunda membuat kamu menjauh dari mereka," Sambungnya.

"Maaf bunda, aku capek banget. Aku ingin istirahat.. Bunda juga istirahat ya.. Maaf aku tidak bisa menemani bunda sekarang," Ucap Nathan seraya bangkit dari duduk nya dan berjalan meninggalkan bunda yang masih diselimuti emosi.

Bunda memijit-mijit dahinya, ia bagai kehabisan akal untuk membuat anak nya benar-benar bertobat.

Sejurus kemudian, bunda menekan tombol off pada remote untuk meng-switch off televisi yang menyala, saksi bisu yang menyaksikan perdebatan antara ibu dan anak tersebut.

Waktu sudah menunjukkan pukul 01:40, ia lalu memutuskan untuk mengistirahatkan tubuhnya yang sudah tak lagi muda itu. Khawatir diri nya akan drop jika memaksakan untuk terus berfikir mencari jalan keluar agar Nathan mau mengikuti keinginannya.

...***...

Matahari telah bersinar, menandakan pagi telah datang. Sang asisten rumah tangga yang terbiasa membantu Nathan tengah sibuk menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan tuan mudanya. Walau ia tahu, sang tuan muda seringkali baru akan bangun ketika matahari hampir mencapai puncaknya.

Namun karena hari ini ada bunda, ia bergegas menyiapkan sarapan untuk disantap sang nyonya besar terlebih dahulu.

"Pagi bu.." Sapa sang asisten yang biasa di sapa mbak Asih itu kepada bunda yang baru saja memasuki area dapur.

"Pagi mbak.." Bunda menggeser kursi untuk di tempati nya.

"Silahkan bu.." Mbak Asih menyodorkan secangkir teh hangat dan roti panggang untuk majikannya itu.

"Terimakasih.." Jawab bunda seraya tersenyum ramah dan meraih cangkir teh nya terlebih dahulu.

"Hari ini ada jadwal ke pasar mbak?," Tanya bunda.

"Kebetulan ada bu.. Maaf, ada yang ingin ibu titip?."

"Saya ingin ikut, memang ada yang ingin saya beli, tapi maunya cari sendiri," Ucap bunda.

"Baik bu.. Tapi, mohon tunggu sebentar lagi ya bu, karena masih ada beberapa pekerjaan yang harus di selesaikan sekarang," Kata mbak Asih.

"Iya.. Santai saja mbak," Jawab bunda sambil menyeruput teh nya dan men-scrolling ponselnya.

Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki yang berjalan mendekat ke arah dapur. Bunda menolehkan kepala dan mendapati putranya yang sudah rapih mengenakan kaos hitam junkist dan celana jeans, lengkap dengan sepatu jenis boots berwarna hitam yang biasa dikenakannya untuk manggung. Ia juga menghiasi garis matanya dengan pensil alis hitam agar memberi kesan gotik pada diri nya, salah satu hal yang tidak bunda suka dari penampilan anak nya.

"Pagi bun," Sapa Nathan sambil mengusap bahu bundanya, dan menarik kursi di sebelah bunda untuk di dudukinya.

"Pagi nak.. Sudah mau pergi lagi?," Tanya bunda dengan nada interogasi.

"Iya." Jawab Nathan singkat. Bunda diam tanpa merespon.

"Kemarin bunda sampai Jakarta jam berapa? Sendiri atau di antar?," Ucap Nathan membuka obrolan kembali dengan ibu nya yang mulai acuh.

"Bunda sampai Jakarta siang, langsung kesini.. Di antar pak Eko," Jelas bunda. Pak Eko, supir pribadi plus orang kepercayaan bunda, biasa nya akan tidur di mobil jika bunda akan kembali ke Bandung esok harinya. Tapi jika bunda menginap beberapa hari ia akan kembali ke Bandung dan menjemput jika sudah di telepon.

"Ooh.." Nathan beranjak dari kursi nya seraya membuka kulkas yang berada tak jauh dari meja makan untuk mengambil jus jeruk. Lalu ia menuang jus itu ke gelas nya dan kembali duduk menemani bunda.

"Nath.. Lihat deh, kakakmu Keenan, hebat sekali dia ya, sudah berhasil meraih cita-citanya. Sudah jadi dokter, sekarang sedang menempuh pendidikan lagi agar bisa jadi konsultan. Kamu patut bangga dengannya," Ucap bunda sambil menunjukkan ponselnya yang sedang membuka foto Keenan, kakak kandung dari Nathan.

Berbeda dari Nathan, Keenan memang lebih penurut, ia selalu menuruti perkataan bunda. Laki-laki cerdas yang selalu membanggakan orangtua nya sejak dulu.

Nathan mulai tidak mood mendengar perkataan bunda yang akhir-akhir ini mulai sering membandingkan diri nya dengan kakaknya lagi. Tanpa pikir panjang ia segera menghabiskan jus jeruk di gelasnya dan bergegas pergi.

"Bun.. Aku jalan dulu," Ucap Nathan berlalu dari hadapan bundanya. Tak ada jawaban dari bunda yang pusing melihat kelakuan anak nya itu, ia hanya menggelengkan kepala dan menutup wajahnya dengan kedua tangan sambil menyanggahnya di meja.

"Lho.. Mas Nathan sudah bangun toh? Mau sarapan apa mas? Biar saya siapkan," Mbak Asih yang berpapasan dengan Nathan saat pria itu hendak meninggalkan dapur langsung mencecarnya dengan pertanyaan.

"Nggak.. Saya buru-buru." Jawab Nathan tanpa menghentikan langkah nya. Ia membuka pintu depan apartment nya dan langsung pergi secepat kilat. Sedangkan mbak Asih hanya memandangnya keheranan.

Episodes
1 Prolog
2 1# Gitaris Tampan
3 2# Si Gadis Pemberani
4 3# Wanita pilihan Nathan
5 4# Black Romance
6 5# Sebuah ide
7 6# Musibah
8 7# Sepasang kekasih dan Drugs
9 8# Keajaiban
10 9# Peringatan
11 10# Bimbang
12 11# Mencari tahu
13 PENGUMUMAN
14 12# Keputusan
15 13# Pertemuan
16 14# Penolakan
17 15# Ingatan Dari Masa Lalu
18 16# Sakaw
19 17# Pilihan Paling Berat
20 18# Berkunjung
21 19# Yang Terlupakan
22 20# Lamaran
23 21# Mengetahui kebenaran
24 22# Persiapan Hari H
25 23# Rencana
26 24 # Kawin Lari?
27 25# Kekecewaan Yang Teramat Dalam
28 26# Titik Terang
29 27# Terbongkarnya Kebohongan
30 28# Kembali
31 29# Menetapkan Hari H
32 30# Good Bye
33 31# Just Married
34 32# Malam Pertama?
35 33# Hari Pertama Jadi Pasutri
36 34# Masakan Paling Enak
37 35# Kejutan Dari Bunda
38 36# Jangan Kemana-Mana!
39 37# Ingatanku Padamu
40 38# Pencarian
41 39# Rasa Yang Tak Berharga
42 40# Terserang Demam
43 41# Menjenguk Ibu
44 42# Bertemu Fans
45 43# Honey?
46 44# Terbakar
47 45# Berkenalan Dengan Dara
48 46# Bulan Madu?
49 47# Protes
50 48# Wanita Udik
51 49# Hampir Tenggelam
52 50# Terima Kasih
53 51# Cemburu?
54 52 # Menyadari
55 53# Mulai Menyukaimu
56 54# Dinner Romantis
57 55# Dara dan Monica
58 56# Malam Yang Terulang
59 57# Gundah
60 58# Ingin Membencimu Lagi
61 59# Bahan Gossip
62 60# Happy Birthday Nathan
63 61# Party
64 62# Malam Panjang
65 63# Hadiah Darinya
66 64# Ada Apa Dengannya?
67 65# Keraguan
68 66# Sakit
69 67# Tak Kunjung Sembuh
70 68# Surat Cerai
71 69# Hamil
72 70# Mengakui
73 71# Kedatangan Bunda
74 72# Interogasi
75 73# Bad News
76 74# Monica Dan Kekecewaan
77 75# Dokter Keenan
78 76# Sepenggal Kisah Masa Lalu
79 77# Tatapan Aneh
80 78# Jebakan
81 79# Tertangkap
82 80# Di Tahan
83 81# Berdiskusi
84 82# Menjenguk
85 83# Hari Kebebasan
86 84# Ingin Menyentuhnya
87 85# Press Conference
88 86# Tindakan Diluar Batas
89 87# Hati Yang Terluka
90 88# Aku Mencintaimu!
91 89# Toxic
92 90# Dugaan
93 91# Selesai
94 92# Sikap Manisnya
95 93# Mahakarya Pertama
96 94# Aku Menginginkanmu
97 95# Sahabat Lama
98 96# Gagal Lagi
99 97# Tendangan Mengagumkan
100 98# Turut Serta
101 99# Menyesali
102 100# Kerinduan
103 101# Melepas Rindu
104 102# Menepati Janji
105 103# Kondisi Medis
106 104# Like a Dream Come True
107 105# Panggilan Mengejutkan
108 106# Bertemu Monica
109 PENGUMUMAN
110 107# Kontraksi Dini
111 108# Tak Disengaja
112 109# Cemburu Buta
113 110# Melahirkan
114 111# Proses Menegangkan
115 112# Menjenguknya
116 113# Mencari Pendonor
117 114# Berdamai
118 115# Kepergiannya
119 116# Aku Benar-benar Kehilanganmu
120 117# Depresi
121 118# Pulih
122 119# Kedatangan Adriana
123 120# Meminta Izin
124 121# Berpamitan
125 122# Kabar Baik
126 123# Hari Bahagia Keenan dan Adriana
127 124# End Chapter
128 Epilog
129 AAFH - Extra Part : Chapter 1
130 AAFH - Extra Part : Chapter 2
131 AAFH - Extra Part : Chapter 3
132 AAFH - Extra Part : Chapter 4
133 AAFH - Extra Part : Chapter 5
134 AAFH - Extra Part : Chapter 6
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Prolog
2
1# Gitaris Tampan
3
2# Si Gadis Pemberani
4
3# Wanita pilihan Nathan
5
4# Black Romance
6
5# Sebuah ide
7
6# Musibah
8
7# Sepasang kekasih dan Drugs
9
8# Keajaiban
10
9# Peringatan
11
10# Bimbang
12
11# Mencari tahu
13
PENGUMUMAN
14
12# Keputusan
15
13# Pertemuan
16
14# Penolakan
17
15# Ingatan Dari Masa Lalu
18
16# Sakaw
19
17# Pilihan Paling Berat
20
18# Berkunjung
21
19# Yang Terlupakan
22
20# Lamaran
23
21# Mengetahui kebenaran
24
22# Persiapan Hari H
25
23# Rencana
26
24 # Kawin Lari?
27
25# Kekecewaan Yang Teramat Dalam
28
26# Titik Terang
29
27# Terbongkarnya Kebohongan
30
28# Kembali
31
29# Menetapkan Hari H
32
30# Good Bye
33
31# Just Married
34
32# Malam Pertama?
35
33# Hari Pertama Jadi Pasutri
36
34# Masakan Paling Enak
37
35# Kejutan Dari Bunda
38
36# Jangan Kemana-Mana!
39
37# Ingatanku Padamu
40
38# Pencarian
41
39# Rasa Yang Tak Berharga
42
40# Terserang Demam
43
41# Menjenguk Ibu
44
42# Bertemu Fans
45
43# Honey?
46
44# Terbakar
47
45# Berkenalan Dengan Dara
48
46# Bulan Madu?
49
47# Protes
50
48# Wanita Udik
51
49# Hampir Tenggelam
52
50# Terima Kasih
53
51# Cemburu?
54
52 # Menyadari
55
53# Mulai Menyukaimu
56
54# Dinner Romantis
57
55# Dara dan Monica
58
56# Malam Yang Terulang
59
57# Gundah
60
58# Ingin Membencimu Lagi
61
59# Bahan Gossip
62
60# Happy Birthday Nathan
63
61# Party
64
62# Malam Panjang
65
63# Hadiah Darinya
66
64# Ada Apa Dengannya?
67
65# Keraguan
68
66# Sakit
69
67# Tak Kunjung Sembuh
70
68# Surat Cerai
71
69# Hamil
72
70# Mengakui
73
71# Kedatangan Bunda
74
72# Interogasi
75
73# Bad News
76
74# Monica Dan Kekecewaan
77
75# Dokter Keenan
78
76# Sepenggal Kisah Masa Lalu
79
77# Tatapan Aneh
80
78# Jebakan
81
79# Tertangkap
82
80# Di Tahan
83
81# Berdiskusi
84
82# Menjenguk
85
83# Hari Kebebasan
86
84# Ingin Menyentuhnya
87
85# Press Conference
88
86# Tindakan Diluar Batas
89
87# Hati Yang Terluka
90
88# Aku Mencintaimu!
91
89# Toxic
92
90# Dugaan
93
91# Selesai
94
92# Sikap Manisnya
95
93# Mahakarya Pertama
96
94# Aku Menginginkanmu
97
95# Sahabat Lama
98
96# Gagal Lagi
99
97# Tendangan Mengagumkan
100
98# Turut Serta
101
99# Menyesali
102
100# Kerinduan
103
101# Melepas Rindu
104
102# Menepati Janji
105
103# Kondisi Medis
106
104# Like a Dream Come True
107
105# Panggilan Mengejutkan
108
106# Bertemu Monica
109
PENGUMUMAN
110
107# Kontraksi Dini
111
108# Tak Disengaja
112
109# Cemburu Buta
113
110# Melahirkan
114
111# Proses Menegangkan
115
112# Menjenguknya
116
113# Mencari Pendonor
117
114# Berdamai
118
115# Kepergiannya
119
116# Aku Benar-benar Kehilanganmu
120
117# Depresi
121
118# Pulih
122
119# Kedatangan Adriana
123
120# Meminta Izin
124
121# Berpamitan
125
122# Kabar Baik
126
123# Hari Bahagia Keenan dan Adriana
127
124# End Chapter
128
Epilog
129
AAFH - Extra Part : Chapter 1
130
AAFH - Extra Part : Chapter 2
131
AAFH - Extra Part : Chapter 3
132
AAFH - Extra Part : Chapter 4
133
AAFH - Extra Part : Chapter 5
134
AAFH - Extra Part : Chapter 6

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!