Bab 4

Malam ini Sandra menerima telepon dari wanita yang sudah sah menjadi madunya , setelah 2 minggu sejak kedatangan suaminya bersama Pagi ini adalah hari pernikahan mereka.

Sandra tak datang, selain tak mau dia juga tidak tau di mana pernikahan di adakan tapi yang pasti di hotel berbintang. Tidak seperti pernikahannya 5 tahun lalu yang begitu sederhana, hanya sekedar akad nikah.

Anita menelponnya untuk memintanya menyiapkan kamar pengantin bersama pelayan yang sudah di utus kemari. Entah hati mereka terbuat dari apa, hingga tega memintanya menyiapkan tempat bagi suaminya memadu kasih dengan wanita lain.

Selama melakukan pekerjaannya, ia hanya menangis dan menangis ,bahkan pelayan yang bekerja bersamanya merasa heran.

" Mba., Kenapa mba menangis, jika mba sakit biar satya saja yang melanjutkan pekerjaan ini." Ucapnya pada Sandra.

" Tidak apa, saya cuma teringat sesuatu." Jawab Sandra mengusap lelehan air mata di pipinya.

" Baiklah."Ucap pelayan paruh baya itu.

" Aku akan tetap berusaha mempertahankan pernikahan kita mas, aku akan mencoba kuat menghadapi sikapmu, aku harap masih ada cinta di hatimu untukku." Batin Sandra kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya.

Pukul 7 malam , pasangan penagntin baru masuk ke dalam rumah , di ruang makan sudah di sediakan makanan ala pesta.

Kedua pasangan pengantin baru itu menikmati makanan dengan sesekali bermesraan tanpa peduli dengan wanita yang sedari tadi melihat mereka dengan menahan sesak di dada.

"Kau bahkan tak melihat aku sedikitpun saat sudah bersamanya, apa aku sungguh tak ada artinya lagi di hadapanmu mas." Batin Sandra dan memutuskan pergi dari sana setelah menyelesaikan makannya.

Sedangkan Abi yang melihatnya hanya melirik sekilas.

" Ayo sayang kita malam pertama, aku sudah tidak sabar." Bisik Anita di telinga Abi dengan nada sensual.

" Tentu sayang, aku juga." Jawab Abi kemudian meraih tengkuk Anita menempelkan bibirnya pada wanita itu. Mereka saling ******* beberapa lama, hingga tak menyadari ada sepasang mata yang melihat nya dengan deraian air mata membasahi.

" Kenapa kau menyakitiku mas." Batin Sandra kemudian melangkah menuju kamarnya.

Tadinya ia berniat membereskan meja makan berpikir dua sejoli yang sedang mabuk asmara sudah pergi dari sana. Namun dia justru harus melihat adegan yang membuat hatinya terasa tercabik.

Sedangkan dua manusia itu langsung menuju kamar untuk menuntaskan hasrat yang sudah membuncah.

Sandra yang memang belum bisa tertidur merasa semakin sakit saat mendengar desahan demi desahan sepasang suami istri yang sedang memadu kasih.

Hanya menangislah saat ini yang bisa di lakukannya, dengan memegang kedua lututnya di atas ranjang.

"Aku pasti bisa melewati semua ini, aku harus kuat, demi cintaku pada suamiku." Batinnya kemudian tertidur dengan mata yang bengkak karena sudah terlalu lama menangis.

Sedangkan di kamar lain , mereka yang sudah sampai pada puncaknya yang kesekian kali mengakhiri permainannya. Sang pria ambruk di samping wanitanya yang sudah tertidur karena kelelahan.

" Aku harap benihku akan tumbuh disini." Gumamnya mengelus perut wanita itu.

Pagi hari seperti biasa, Sandra sudah menyiapkan makanan di atas meja.

Ia segera berangkat bekerja tanpa sarapan terlebih dahulu, ia tidak ingin melihat pasangan yang suka mengumbar kemesraan di mana mana. Ia tidak ingin makin merasa tertekan.

Abi bangun dari tidurnya, ia segera masuk ke kamar mandi membersihkan tubuhnya yang lengket akibat pertempuran semalam.

Setelah selesai bersiap, ia membangunkan Anita dan menyuruhnya mandi.

"Sayang bangunlah ,ini sudah siang." Ucapnya membangunkan tubuh istri keduanya itu.

" Hemm." Anita hanya menggeliat.

" Aku akan turun, aku harus berangkat bekerja." Ucapnya kemudian mengecup sekilas kening Anita.

Abimanyu pun turun , ia bisa melihat makanan yang sudah tertata rapi di meja makan. Ia langsung duduk dan mengambil piring, mengambil nasi dan lauk yang tersedia.

"Aku tak pernah mengambil sendiri makananku." Batinnya mengingat Sandra yang selalu mengambilkan makanannya. Kemudian mulai masukannya ke dalam mulut.

" Eh kemana dia.?" Gumamnya menyadari Sandra tidak ada di meja makan bersamanya seperti biasa.

" Bi..., Bibi." Panggilnya pada pelayan paruh baya yang kemarin membantu Sandra menghias kamar pengantin.

" Ada apa tuan.?" Tanya pelayan paruh baya bernama bi Asih.

" Dimana Sandra.?"

" Oh nyonya Sandra sudah berangkat tadi pagi setelah menyelesaikan memasak." Jawab bi Asih, ya Abimanyu sudah memberi tahu padanya kalau Sandra juga istrinya. Entah mengapa dia masih mengakui itu.

" Apa di sudah makan.?"

" Setau saya sih belum tuan, nyonya pergi tanpa makan sesuap nasipun."

" Baiklah, kau boleh pergi."

Bi Asih pun pamit kembali melanjutkan pekerjaannya. Setelah selesai sarapan, Abi berangkat ke kantor tanpa menunggu Anita keluar.

" Dia selalu mengantarku sampai aku melaju meninggalkan rumah." Batin Abi yang sudah berada di balik kemudi mengingat Sandra yang selalu mencium tangannya saat ia akan bekerja.

Abimanyu pun melajukan mobilnya menuju perusahaan. Saat sudah di area kantor ia bisa melihat istri pertamanya yang sedang berdiri dengan seorang pria yang ia ketahui adalah pemilik tempat itu sedang membicarakan sesuatu, bahkan terkadang membuat Sandra tertawa.

" Ada hubungan apa mereka berdua." Gumamnya kemudian melajukan mobilnya menuju basemen.

Waktu makan siang telah tiba, memutuskan makan si tempat istrinya bekerja, entah ada apa dengan dirinya, ia merasa tak suka melihat Sandra tertawa dengan pria lain.

Ia merasa ada yang kurang, padahal baru sekali Sandra tak melayaninya seperti biasa, entah itu menyiapkan pakaian, mengambilkan makanan kepiringnya, dan mencium tangannya sebelum ia bekerja.

Selama 2 minggu berpisah dengan Sandra saja sampai menurunkan berat badannya, karena merasa tak selera sama sekali.

Saat sedang menunggu pesanan makanan, tiba tiba Anita duduk di bangku sebelahnya dan bergelayut manja di lengannya.

" Sayang, kamu kok ngga nunggu aku sih tadi pagi, aku kan pengin ikutke perusahaan." Ucap Anita memanyunkan bibirnya.

" Memangnya mau apa kau di kantor, ha." Tanya lembut membelai rambut Anita.

" Tidak ada, hanya ingin melihat suamiku bekerja apa salah." Ucap Anita kemudian melepaskan pelukannya.

" Baiklah, besok aku akan mengajak mu ."

Percakapan mereka berhenti saat pelayan menyajikan makanan yang telah di pesan Abi.

" Tolong buatkan pesanan yang sama satu lagi ya." Ucap Anita sebelum pelayan menyajikan makanan.

" Sayang, aku pengin pindah, masa kita tinggal di rumah sempit kaya gitu sih." Ucap Anita setelah pelayan pergi.

" Kau tenang saja, aku sudah menyiapkan rumah mewah untuk kita, aku juga sudah menyiapkan pelayan."

" Benarkah." Ucap Anita dengan wajah berbinar.

" Tapi kenapa harus ada pelayan, kita kan bisa membawa Sandra bersama kita. Biarlah dia sedikit berguna dengan menjadi pembantu di rumah kita." Ucap Anita.

" Baiklah akan aku katakan padanya." Balas Abi.

" Aku juga ingin mengawasinya, aku tidak akan biarkan dia dekat dengan pria lain."Lanjutnya membatin.

" Oh ya sayang, kapan kita bulan madu.?" Tanya Anita di sela makan mereka.

" Kapanpun kau mau."

" Baiklah setelah perpindahan kita kerumah baru, kita akan bulan madu ke Paris. Boleh ya."

" Terserah kau saja sayang."

Merekapun melanjutkan makan tanpa menyadari ada yang memperhatikan mereka dengan tatapan hampa.

"Saat aku mencoba menghindar, kalian terus saja ada di sekitarku, bahkan mau pindah saja kalian sampai membawaku hanya untuk dijadikan pembantu. Bulan madu..... aku bahkan tak pernah merasakannya denganmu yang akan melaksanakan bulan madu pertama kali dengan istri keduamu." Batin Sandra tersenyum miris.

Terpopuler

Comments

Silvi Vicka Carolina

Silvi Vicka Carolina

pasti membandingkan ....ya beda lah ....makan tu istri yang selevel ...taunya happy happy aja

2024-08-24

0

Silvi Vicka Carolina

Silvi Vicka Carolina

parah ......kok mau .....kok bisa .....

2024-08-24

0

Wati_esha

Wati_esha

Sandra 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

2024-01-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!