Bab 3

Para pengunjung mulai berdatangan, kebanyakan pelanggan adalah pekerja kantoran , karena lokasi mereka memang bersebrangan dengan gedung Sanjaya Grup, salah satu perusahaan yang sudah tidak di ragukan lagi kesuksesannya.

Seperti yang sering ia lakukan, Sandra akan mengantar sendiri makanan untuk presdir di sana, awalnya memang hanya pegawai biasa yang memesan dan minta di antarkan. Namun, beberapa hari ini, presdir mereka juga melakukan hal yang sama,

Sandra.menyebrang jalan, setelah sampai di basement, ia tidak melihat suaminya ada di sana, mungkin Abi ada pekerjaan oleh bosnya, pikirnya. Sandra pikir tempatnya bekerja sudah di pindahkan, karena sudah 2 minggu ini ia tak pernah melihat Abi di depan gerbang.

Kali ini, ia harus mengantarkannya secara langsung ke ruangan pak presdir, karena pegawai yang biasa mengambil alih makanan darinya sedang sangat sibuk.

Sandra sudah sampai di lobi, karena hampir setiap hari ia kesana, Sandra sudah tidak perlu lagi izin pada resepsionis, mereka langsung membiarkan nya masuk.

Sandra berjalan menuju lift dan menekan angka 12, lantai tempat ruangan sang presdir.

Tok

Tok

Tok

Sandra mengetuk pintu.

" Masuk."Terdengar suara yang mengizinkan nya masuk, Sandrapun memutar handle pintu dan masuk.

" Ini pak makan siangnya." Ucapnya kemudian menaruh makanan itu di atas meja kerja.

" Kau boleh keluar." Ucap pria itu cukup membuat Sandra tersentak, walaupun posisinya saat ini membelakangi Sandra, namun ia sangat mengenal suara itu, suara suaminya.

" Tidak mungkin itu dia, meskipun aku sudah lama tak melihatnya di gerbang, mana mungkin ia adalah presdir, pikranku sudah menghayal kemana mana." Batin Sandra menatap punggung sang presdir dan lagi lagi membuatnya merasa mengenali pria dihadapannya itu.

" Saya permisi." Ucap Sandra dengan menunduk.

Iapun keluar dari ruangan itu dan berjalan menuju lift.

" Kenapa suaranya begitu mirip ya, apa karena aku kangen saat tidak melihatnya 2 minggu ini." Gumam Sandra saat berada di lift.

Ia keluar dari lift dan segera menuju restoran.

Sepulang dari restoran , Sandra pergi ke toko perhiasan di mana cincinnya di beli. Dengan terpaksa Sandra menggadaikannya, ia tak ingin menjualnya karena bagaimanapun juga itu adalah emasyang di beli dari uang pemberian suaminya, Kalau bicara mas kawin, dulu Abi memberikan uang seratus ribu, dan ia simpan di lemari dengan aman.

Pukul 7.00 malam, setelah membayar tagihan listrik dengan uang hasil menggadaikan cincin, Sandra sampai di rumah, ia segera mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Setelah selesai mandi, ia menuju dapur membuat makan malam.

Namun saat ia baru mulai memegang pisau, telpon di saku celananya berdering.

" Halo." Sapanya pada si penelpon.

" Kau masaklah yang banyak, akan ada tamu aku akan tranfer uang agar kau memasak makanan yang agak berkelas." Ucap penelpon yang tak lain adalah Abi, suaminya.

" Memangnya tamu siapa, tidak biasanya kau mengundang tamu."

" Kau tinggal masak saja, tak perlu banyak tanya." Ucap Abi tegas dan langsung memutus telepon.

" Sebenarnya siapa ya, apalagi mas Abi sampai mau mengeluarkan uang hanya untuk sebuah makanan, itu bukanlah kebiasaannya." Gumam Sandra kemudian segera pergi ke atm untuk memgambil uang yang di transfer Abi.

Sandra kembali ke rumah setelah membeli bahan masakan yang diperlukan menggunakan uang Abi.

Ya semenjak 3 tahun perhikahan, Abi sangat jarang memberikan uang untuk dapur, sehingga gaji Sandra tidak akan cukup, apalagi untuk membayar listrik, itu sebabnya tagihan listrik sampai menunggak.

Sandra merasa heran, sebenarnya kemana gaji suaminya, karena ia tak pernah melihat suaminya membeli sesuatu jika memang Abi menggunakannya untuk kebutuhan pribadi.

Setelah selesai memasak, Sandra menatanya di meja makan. Ada rendang, ayam kecap, semur telur dan mie goreng seafood dan tentunya nasi.

Ting Tong

Sandra mendekat dan membuka pintu mendengar bel berbunyi.

Betapa terkejutnya Sandra melihat suaminya turun dari mobil mewah bersama seorang perempuan yang berpakaian seksi yang menggandeng lengannya. Dan yang membuat Sandra tak kalah terkejut, suaminya memakai setelan jas yang bisa di pastikan harganya mencapai jutaan.

" Mas." Lirihnya saat mereka mendekat.

" Ayo kita masuk, aku akan menjelaskannya di dalam." Ucap Abi saat melewati Sandra bersama wanita itu.

"Ada apa sebenarnya." Batin Sandra kemudian masuk menyusul mereka.

" Apa presdir yang aku lihat di kantor itu memang mas Abi."

Kini mereka bertiga sudah duduk di meja makan. Abi duduk bersebalahan dengan wanita itu, sedangkan Sandra duduk di seberangnya. Karena meja berbentuk persegi panjang dengan dua kursi di satu sisi dan dua kursi di sisi yang lain.

Selama makan , Sandra merasa hatinya terasa sakit, bagaimana tidak kedua manusia di depannya saling menyuapi tanpa memperdulikannya sebagai istri dari si pria.

Tapi Sandra hanya diam, karena ia mengenal bagaimana perangai suaminya yang tidak suka jika ia mempertanyakan tindakannya.

Setelah selesai makan, kini mereka berada di ruang keluarga.

" Aku ingin mengatakan sesuatu padamu." Ucap Abi dengan menggenggam erat tangan wanita itu.

Sandra hanya diam menunggu kalimat selanjutnya dengan menatap intens mereka berdua.

" Aku akan menikahi Anita."

Deg...!!!

"Apa maksudmu mas.?" Teriak Sandra yang sudah tidak bisa menahan amarahnya yang sedari tadi ia tahan.

" Kau tenang saja, aku tidak akan menceraikan mu. Kau masih beruntung karena aku masih mau bertahan dengan wanita tak berguna sepertimu." Balas Abi menatapnya dengan tajam.

" Tapi..."

" Tidak ada tapi tapian, aku akan tetap menikahinya, ini juga atas keinginan keluargaku. Aku kesini hanya memberi tau, bukan meminta izin. Kau setuju atau tidak aku akan tetap menikah."

" Keluarga.?"

" Apa kau tidak tau, suamimu dan calon suamiku ini , adalah anak dari pemilik perusahaan yang sukses, Bagas Sanjaya." Sela Anita di tengah pembicaraan mereka.

" Maksudnya, tempat mas bekerja sebagai satpam.?" Tanya Sandra setelah mendengar penjelasan Anita.

" Benar "

"Lalu kenapa kau tak pernah mengenalkan ku pada keluargamu mas."

" Itu karena, mereka hanya ingin menantu dari keluarga terpandang, dan kau pasti sadar siapa dirimu." Ucap Anita menjawab pertanyaan untuk Abi dengan pandangan mengejeknya pada Sandra.

" Itu artinya...." Gumam Sandra namun masih terdengar jelas.

" Ya, di hadapan mereka ini adalah pernikahan pertamaku, jadi kau terima saja nasibmu sebagai wanita yang tak dapat mengandung. Tadinya aku berencana mengenalkan mu pada mereka jika kita sudah memliki anak, namun sepertinya itu tidak akan pernah terjadi.." Hardik Abi kemudian berdiri dan Anita pun mengikutinya karena tangan mereka masih saling menggenggam.

" Mas mau kemana, apa mas tidak tdur di rumah." Ucapnya menghentikan langkah mereka.

" Mulai saat ini aku akan tinggal di rumahku sampai aku menikah dengan Anita." Jawab Abi kemudian kembali berjalan keluar rumah menaiki mobil mewah nya bersama Anita.

" Kenapa kau tega melakukan semua ini mas." Gumamnya meluruhkan tubuhnya menyangga dengan kaki yang terlipat.

Sandra hancur sehancur hancurnya, ia tak pernah menyangka pernikahan atas dasar saling mencintai selama lima tahun harus di akhiri dengan pernikahan kedua suaminya.

Kenapa suaminya harus menyembuntikan jati diri dari nya, apa sebegitu besar rasa takut kalau Sandra akan menghabiskan uangnya. Hingga mereka harus hidup pas pasan selama ini.

Walaupun begitu, Sandra tidak masalah , tapi kenapa harus ada yang namanya poligami . Dimana mana tidak ada wanita yang rela dimadu.

***

Terpopuler

Comments

Wati_esha

Wati_esha

🙃🙃🙃🙃🙃🙃🙃🙃🙃🙃🙃🙃🙃

2024-01-28

0

Wati_esha

Wati_esha

Astaga, bukan main buruknya sikap Abimanyu.

2024-01-28

0

Wati_esha

Wati_esha

🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️ seratus ribu?! 🙃🙃🙃

2024-01-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!