🌹🌹 Happy Reading 🌹🌹
Ke esokan paginya...
Di kamar Meisya terlihat sedang menatap ke luar jendela. Karna dari jendela tersebut dia dapat melihat indahnya matahari terbit yang sangat mengagumkan. Meskipun kakinya masih sedikit sakit, namun sudah bisa di jalankan.
Meisya tersenyum melihat pemandangan pagi yang sangat indah. Kicauan burung menghiasi pagi cerah tersebut.
"Sangat indah" guman Meisya.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Sementara di lain terlihat seorang lelaki tampan sedang duduk di sofa kamarnya. Dirinya baru saja selesai mandi dan sedang mengeringkan rambutnya. Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu.
Tok,, Tok,,, Tok,,,,
"Masuk" ucap William
Terbukalah pintu tersebut, terlihat seorang pria memasuki kamar tersebut.
"Permisi tuan" hormat Adit
"Bagaimana Dit? Apakah kamu sudah menemukan identitas gadis itu?" Tanya William.
"Sudah tuan, ini,, silakan tuan" jawabnya sambil memberikan sebuah map Coklat tersebut.
"Tidak, kau yang baca" ucap William menolak dan menyuruh Adit membacanya.
"Baik tuan"
"Gadis itu bernama Meisya Michelle.
Anak dari tuan Rangga Michael dan nyonya Melisa Michelle.
Umurnya 19 tahun.
Dia kuliah di universitas xx.
Dia tinggal sendiri di rumah kecil, yang dia beli dari uang peninggalan orang tuanya.
Dia bekerja di sebuah cafe milik temannya, setelah di usir dari kediaman Michelle oleh bibinya.
Tuan dan nyonya Michelle sendiri sudah meninggal dunia 2 tahun yang lalu akibat kecelakaan." Jelas Adit panjang lebar.
"ohh jadi dia seorang Nona Muda dari keluarga Michelle" guman William.
"Jadi dia bekerja seorang diri untuk hidup dan biaya kuliahnya?" Tanya William sedikit kagum.
"Benar tuan" jawab Adit.
"Baiklah kamu boleh pergi" ucap William.
"Baik tuan, saya permisi" pamit Adit.
Selepas keluarnya Adit dari kamarnya, William segera berganti baju.
"Dia gadis yang tangguh dan menarik" batin William sambil tersenyum. Bahkan senyuman tulus yang jarang dia perlihatkan sekarang dia tersenyum hanya karna gadis yang dia tabrak sorang yang tangguh.
William menatap map coklat itu yang Adit letakkan di atas meja. Dibukanya map itu, terpangpang jelas sebuah foto keluarga bahagia dengan senyuman manis di ketiga orang yang ada di foto tersebut.
Di balik lagi halaman tersebut, juga ada sebuah foto gadis kecil yang membuat William terpaku.
"A-apakah dia Michelle?, Ya dia benar-benar Michelle" Guman William mengelus foto gadis kecil itu.
"Meisya Michelle, akhirnya Aku menemukanmu, Aku akan menepati janjiku dulu sayang" ucap William dengan pasti sambil tersenyum.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Meisya kembali menatap jendela setelah ia membersihkan dirinya. Ada rasa rindu yang dia pendam sendirian kepada sosok kedua orang tuanya, sampai air matanya menetes tanpa di beri aba-aba.
"Ayahh,,, Ibuu,, Michelle kangen kalian,, Michelle mau sama kalian,,hiks,hiks" ucap Meisya lirih bercampur tangis kerinduan akan kedua orang yang dia sayang.
Meisya terus menangis, tanpa dia sadari ada seorang lelaki yang sedari tadi memandang dan mendengarkan ucapannya.
William bisa merasakan kesedihan dari Meisya karna dia juga sama-sama pernah kehilangan orang yang tersayang. Namun hidupnya lebih baik karna di sampingnya masih ada Adit dan Untuk masalah ekonomi dirinya sangat mampu, berbeda dengan Meisya yang setelah kepergian orang tuanya, dirinya di usir dari rumahnya sendiri dan menanggung beban hidupnya sendiri.
Tiba-tiba Meisya menoleh, dirinya melihat William yang ternyata berdiri di sampingnya sambil memandang ke arahnya. Meisya langsung mengusap air mata di pipinya.
William yang melihatnya pun langsung menghampiri dan duduk di sebelahnya. Dia mengelus pucuk kepala Meisya. Meisya sedikit kaget namun dirinya hanya membiarkannya.
"Kalo mau nangis, nangis aja, gak udah di tahan, nanti malah lebih sakit. Keluarin aja semuanya" ucap William sambil terus mengelus pucuk kepala Meisya namun pandangannya masih lurus ke depan.
Sedangkan Meisya hanya bisa menapat wajah William. Tanpa di suruh air mata Meisya kembali menetes, dirinya Tak mampu menahan rasa pedih di hatinya. Dirinya yang berpura-pura kuat selama ini, menumpahkan segala kesedihannya di depan lelaki yang sama sekali tidak di ketahuinya.
William yang melihatnya pun langsung mendekap Meisya dalam pelukannya. Entah karna Meisya adalah orang penting dalam hidupnya atau hanya karna William pernah di posisi tersebut membuat hatinya sakit melihat Meisya menangis.
Sedangkan Meisya sendiri Hanya diam dan tidak menolak pelukan William mungkin karna dirinya memang membutuhkan sandaran untuk dirinya saat ini. Ada rasa nyaman di hati Meisya ketika dia berada di pelukan William. Pelukan hangat dan sedikit usapan di punggung Meisya membuat dirinya tenang.
Meisya langsung melepaskan pelukannya setelah hatinya merasa lebih baik. Meisya langsung menunduk malu ketika melihat kemeja William basah karna air matanya.
"Maaf tuan, saya mohon maaf" ucap Meisya menunduk.
"Mm,,, gapapa kalo kamu perlu teman curhat saya bisa mendengarkanya." Ucap William tulus.
Meisya tak menjawab ungkapan William, hening,, mereka berdua hanya diam dan menetap lurus ke depan. Mereka berdua sama-sama merasa canggung.
"Kepalamu masih sakit" Tanya William yang sedikit membuka kembali obrolan.
"Sudah lebih baik tuan" jawab meisya singkat.
"Panggil saya kalo perlu sesuatu" ucap William melangkah meninggalkan Meisya.
"Tunggu tuan, mmm, untuk yang tadi terima kasih" ucap Meisya menoleh ke William.
"Mm,," jawabnya singkat.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Tambahkan ke Favorite ya teman-teman..
Like, Coment, Vote, dan Hadiah ya...
Tap Be Continue.....
bay bay
🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Jusni Wati
penasaran meisya am william ad hubungan ap, lanjut.
2021-08-06
2
Dwi Hesti Cilik
Semakin ceritanya... 😘
2021-08-05
1