Hari menunjukkan pukul 07.30, dikamar bilik pasien....
"Fit mereka masuk kan pagi?".
"iya."
"Trus Aldo jemput kita jam brp? jam selesainya jam 9 trus masih ada jam sampe jam ke tiga kelasku."
"oiya ya Sha, coba deh nanti wa mereka."
"ehm, maaf saya cek kondisi akhir yah."
"baik dok silahkan, tadi Sasha dah selesai sarapan sama minum obat dok."
"saya ganti dulu ya perbannya. Nanti jangan kena air dulu biar ga infeksi, hari ketiga kesini lagi biar saya cek masih harus diperban atau tidak." ucap Faishal sambil mengganti perban Sasha yang kali ini sudah ditemani perawatnya.
"baik dok." ucap Sasha lirih dan Faishal tidak menanggapi hanya melirik sekilas.
"maaf saya lepas dulu infusnya." ucap faishal sambil cekatan melepas jarum infus dari tangan Sasha.
"lho dok, maafin jadi jenengan yang lepas infusnya." ucap perawat yang baru saja selesai meletakkan keperluan ganti perban.
"Gapapa Tika soalnya bentar lagi jam 8, harus gantian sama Alman."
"oiya ya dok." ucap perawatnya
"Mba sinten mba namanya?"
" Sasha mba." ucap Sasha sambil tersenyum.
"nanti jalannya pakek tongkat dulu ya." ucap perawat ramah
"koq dapet tongkat? bukannya harus cari sediri ya mba?" taya Fita heran karena biasanya tongkat harus difasilitasi oleh pasien sendiri.
"ohhh tadi dokter mba yang minta saya cari. ga biasa lho dokter cari cari gini mba, mba calonnya yah?" taya perawat ingin tahu dengan nada yang sangat lirih agar tak terdengar sang dokter.
"hah?! bukan mba saya baru aja ketemu beliaunya." ucap sasha aneh dengan pertanyaan sang perawat.
"oalah tak kirain mba calone, soalnya toh mba ini kan klinik anak lho, saya kaget koq mba nya dirawat disini, mana pagi pagi saya disuruh cari tongkat buat jalan. hehe maaf yah" ucap perawat merasa bersalah karena salah mengira.
"ehm! tika! sudah gosipnya? ga usah kejauhan mikirnya itu yang request adik saya, mereka sahabat adik saya." ucap faishal agar tidak terjadi salah faham, yah.... walaupun sebenarnya memang faishal lah yang berinisiatif mencarikan tongkat. Namun untuk menyamarkannya ia mengatakan bahwa itu adalah permintaan sang adik, agar Sasha tidak curiga. Faishal pun bingung kenapa dia harus memperhatikan pasiennya kali ini berlebih.
" hehe maafin dok kirain dah nemu." perawatpun menjauhi dokter sambi menutup bibirnya.
"sudah boleh pulang koq sekarang."
"dok maaf kita nunggu dimana ya dok soalnya haruse si Aldo yang janji jemput kita, ini HPnya ga aktiv." tanya fita kebingungan.
"saya antar." ucap faishal sekilas
"duh dokter jangan... saya ga enak". ucap Sasha
"Aldo yang minta tadi pagi. Sekarang aja kita berangkat karena sudah akan ganti dokter, saya juga harus pulang mau istirahat. Ucap faishal yang sudah siap keluar ruangan.
"maaf jadi merepotkan dokter." ucap Sasha
"ga masalah. bisa ga jalannya? atau mau kursi roda?"
"gini aja dok dah kebantu pakek tongkat trimaksih." Sasha tersenyum membuat Jantung Faishal kembali berdebar.
"yaudah ayok kemobil saya." Faishalpun berjalan mendahului Sasha dan Fita, sambil menetralkan debaran jantungnya iapun menghembuskan nafas beratnya. Faishal sengaja berjalan dengan lambat untuk mengimbangi Sasha yang berusaha berjalan deegan tongkat dan dibantu oleh Fita.
Diparkiran.....
"Shall !!!!" sapa seseorang yang baru keluar dari mobilnya lalu mendekati Faishal yang sudah berada didepan mobilnya. Dia adalah dokter Alman sahabat karib faishal.
"hey!"
"mau kemana? ga ngopi dulu? ada yang mau gue bahas nih." ucap Alman
"ga bisa mau nganter mereka dulu."
" mana?"
" tuh." Fasihal mengarahkan dagungan kearah Sasha dan Fita yang menuju ke arah mereka.
"what!!!!? cakep cakep banget, nemu dimana lo bro, bagi satu donk" ucap Alman agak keras merasa terpana melihat dua gadis yang cantik menurutnya.
"sssttt ck" faishal lsg reflek menutup mulut Alman.
" ga bisa! lo kudu jelasin ke gue shal."
"hufhhh, dah ah berisik capek!"
" kenalin yah"
" Tanya Aldo aja deh, temennya dia."
"wahhh demen nih gue, ntar gue tanyain tuh bocil."
"silahkan masuk mobil." ucap Faishal sambil membukakan pintu mobilnya bagian penumpang, iya pun cekatan membantu Sasha menyimpan tongkatnya.
"hallo salam kenal yah Alman." ucap Alman yang tiba tiba kepalanya sudah ada dijendela mobil Faishal.
"i..iya" ucap fita sambil tersenyum canggung, Sashapun hanya bisa tersenyum sambil menganggukkan kepala.
"dah ya. duluan ." ucap faishal
"ya ya bye."
Mobilpun keluar parkiran, Faishal menanyakan kepada Fita dimana lokasi kos mereka. Lalu langsung melaju ke lokasi kos.
"Sha gimana ma bu kos yah, tadi malem kita ga izin."
"iya ya gimana ya Fita."
" Dok boleh ga minta tolong? ikut ngadep Bu kos. please dok." Fita memohon sambil menangkupkan tangannya ke dada.
"ish Fita ga usah!." sanggah Sasha sambil menyenggol sikunya ke lengan Fita.
"ok " Faishal tidak keberatan menolong mereka berdua.
"wah makasih dok nanti turun langsung kerumah bu Kos yah." Fita Girang akhirnya mereka tertolong agar tidak disemprot oleh iby kos.
Sampailah mereka di Kos, lalu langsung menemui ibu kos.
"assalamualaikum..." Faishal memberi salam
"njih mas enten menopo nggih? lho Sasha kenapa kamu? kecelakaan? koq ibu ndak dikabari to nduk.!" ucap bu kos langsung menghampiri Sasha.
" gini bu sebelumnya kita minta maaf kalo semalam ga pulang." Ucap Fita
" Begini bu, Sasha tertusuk paku dan dirawat diklinik saya karena demam jadi harus rawat inao tadi malam, saya kesini mengantarkan mereka, semoga ibu bisa memaklumi." jelas Faishal dengan bijaksana membuat ketiga peremouan didekatnya merasa terpesona dengan kharismanya.
"njih njih mboten nopo mas dokter, maturnuwun njih sudah nganter anak gadis gadis ini."
"iya bu sama sama kalo gitu saya pamit dulu."
Faishalpun berpamitan lalu segera keluar menuju mobilnya.
"makasih ya dok!!!" seru Fita saat Faishal membuka kaca mobilnya lalu berlalu dari hadapan mereka.
"duhh Shaaa mimpi apa yah kita ketemu orang ganteng banget, terpesona akuh, koq bisa sih jauh banget ma si tengil Aldo."
" aku masih malu deh Fit, kira kira dokternya denger ga ya kata kata memalukan aku tadi pagi."
" kayaknya sih denger hehe. yuk masuk."
" yah Fit malu aku , mana lusa kontrol lagi, temenin yah."
" dengan senang hati he." Fitapun mengajak Sasha kembali kekamar kos mereka dan bersiap membersihkan diri.
Sore harinya..... Bastian, dennis, hafiz dan Aldo sudaj berada di kos kosan Sasha melihat keadaan sohibnya, mereka kesana pun membawa banyak camilan dan buah buahan, yah siapa lagi jika bukan Aldo dan hafiz yang membeli semuanya. Niatnya buat diberikan kepada yang sakit namun pada akhirnya habis dimakan bersama sama, terutama dennis kesempatan itu digunakannya untuk memperbaiki gizi ungkapnya. hahahha itulah kisah keseruan anak anak kuliahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments