Semalaman Fita menjaga Sasha dan selalu cekatan membantu dokter Faishal yang dikala itu tidak didampingi perawat, hingga akhirnya pukul.01.00 demamnya pun turun sehingga Sasha tertidur dengan pulas setelah diberi obat penenang dan infus, kemudian Fita pun ikut tertidur dengan menyandarkan kepalanya disamping tangan Sasha.
Faishal selalu berjaga dan berkali kali mengecek kondisi Sasha, sementara para bujangan tertidur dikursi tunggu depan ruang praktek tersebut. Aldo yang tertidur paling cepat ternyata bangun paling awal lalu segera masuk keruangan sang kakak sebelum waktu subuh tiba.
"kak! gimana kondisi Sasha?"
" Demamnya dah turun tengah malam tadi, kakinya juga sudah kaka obatin, ternyata ada bagian serpihan paku yg masuk makanya infeksi. Tapi udah safe koq. Nanti jam 8 kalo dia ga pusing lagi bisa dilepas infusnya dan persiapan pulang".
"Alhamdulillah akhirnyaaaa. Waduh kak lupa ngabarin bunda nih, waduh..... bisa kena omel deh aku."
"kaka dah telfon bunda tadi malem soalnya kamu ditelfon dah pules."
"huffhhhh syukurlahh. Soalnya Aldo nyetir bolak balik capek juga hehe."
"oiya yang lain kemana?"
"masih ketiduran kak tuh, ga tau mereka tidur jam berapa tadi malem, si Hafiz kayaknya yang mondar mandir mulu."
"namanya juga pacarnya yang sakit ya khawatir lah."
"pacar?? siapa? Sasha??" tanya Aldo heran dan tidak direspon oleh Faishal yang langsung fokus dengan laporan medisnya, biasanya kakaknya ga begitu peduli dengan cerita pasien atau teman temannya. Tiba tiba Aldo tersenyum dan menerka nerka, jangan jangan sang kakak tertarik dengan Sasha. Mulailah ide jahilnya.
" Sasha jomblo koq kak, Hafiz ma kita sama temenan doank, naksir yah... chiyee" ledek Aldo sambil menaik turunkan alisnya, alhasil mendapat pukulan map laporan dikepalanya.
"awww ishh.... galaknyaaaaa kakakku satu satu satunya." sambil mengelus elus kepalanya.
"ga ngaco!" ucap faishal tak senang digoda adiknya, pasalnya ia khawatir sang pasien yaitu sasha mendengar ocehan adiknya yang tidak berdasar itu menurutnya. Walau dalam hatinya terbersit sebuah kelegaan yang entah mengapa ia rasakan setelah tahu bahwa Sasha tidak memiliki pasangan. Faishal pun menetralkan pikirannya lagi dan meyakini dirinya harus profesional.
"ugh sssh. Fit...." Sasha terbangun dan memanggil Fita, Fita yang merasakan pergerakan Sasha juga akhirnya ikut terbangun.
" Sha? gimana? masih kerasa pusing ga?"
"ini dimana Fita?? koq aku diinfus?"
"tadi malem kan kamu luka sayang trus demam, makanya dibawa kesini."
"Fit tadi malem aku mimpi lho dilihatin sama cowok ganteeeeeeeeng banget trus aku ga inget lagi, suer ganteng banget, trus dia pegang kepalaku duhh nyamaaaaaan banget."
"ssssstttt, eh dokter." Fita tiba tiba berdiri dan meminta Sasha untuk diam karena sang dokter teryata sedari tadi sudah memperhatikan mereka sejak Sasha terbangun, niatnya ingin mengecek ulang namun malah mendapatkan bonus pujian yang ia yakini bahwa dirinyalah yang dimaksud Sasha.
Sasha pun kaget ternyata laki laki yang ada dimimpinya semalam sekarang berada didepannya dan ternyata adalah dokter yang merawatnya, yang malunya lagi dia teringat kata kata pujian yang menurutnya sangat memalukan tersebut. Akhirnya Sasha memutuskan untuk diam dan menunduk sangking malunya.
"duhh denger ga ya dokternya." cemas Sasha dalam hati sambil menggigit bibir bawahnya.
"gimana? sudah enakan?" tanya Faishal sambil mengecek suhu tubuh Sasha dengan meletakkan tangannya dikening Sasha.
Sasha yang diperlakukan seperti itu hanya bisa diam seribu bahasa. Gugup... yah itulah yang dirasakan Sasha.
"umm dah ga panas koq." ucap faishal dengan suaranya yang sangat lembut walau tak terlihat senyuman diwajahnya namun kharismanya bisa membuat Sasha begitupun Fita terpana.
"dok udah bisa pulang kan dok?" ucap Fita memberanikan diri karena yang diperiksa hanya diam terpaku. Ia tahu saat ini sahabatnya sedang dalam posisinya grogi terlebih telah mengeluarkan kata kata pujian lebay ala anak kos yang didengar langsung oleh orangnya. Sahabat yang benar benar sehati.
"sudah koq, udah ga pusing kan? ehm!?" tanya faishal ke Sasha mencoba untuk profesional dan melawan kegugupannya dengan berdehem. Dan yang ditanya hanya bisa mengangguk sambil ternseyum tipis.
"haduh haduh sha langsung sembuhkan dirawat kakak gue?" ucap Aldo yang tiba tiba masuk.
"ganggu aja sih kamu tuh bikin Sasha tambah gejala tauk." ucap Fita sewot, Fita memang suka sekali sewot jika bersama Aldo karena Aldo senang sekali menjahilinya.
"apa emang?" tanya aldo
" mules dengerin kamu ngomong sama lihat tampang bantal kamu, hahaha." balas Fita yang disambut senyuman miris oleh Aldo.
"nanti sarapan dulu yah trus minum obatnya, setelah itu nanti saya cek lagi bekas lukanya biar sekalian ganti perban dan copot infus." ucao Faishal tanp melihat ke arah keduanya kaena dia sedang menulis laporan medis.
"baik dok makasih." ucap Fita mewakili Sasha
Faishal pun keluar ruangan diikuti sang adik berniat untuk subuhan dan sekalian membersihkan diri serta persiapan pergantian jam, karena jam 8 nanti akan ada dokter lain yang bergantian jaga.
Aldopun mengajak teman temannya untuk subuhan dimasjid dekat sana.
"Sasha gimana do?" tanya hafiz
"dah baikan nanti jam 8 gue anter kekos dia. Kalian gue anter balik kos dulu ya habis ini kan kita jam pagi."
"aku ikut nungguin Sasha ya?" pinta hafiz yang langsung mendapat lirikan sekilas oleh Faishal yang memang saat ini bersama mereka ke masjid.
"entar Sasha malah marah sama kita, inget! jam pagi hari ini gaes. Kayak ga tau Sasha aja, ini td Fita mau ikutan jaga aja dimarahin walau akhirnya mau juga dia ditungguin Fita. Eh koq lupa!!! tugas hari ini kita belom lho. Bas! habis ini ke rumah gue aja yah ngerjain tugas trus cus kampus, ntar Sasha ma Fita biar dianterin kaka gue. Nitip ya kak!" sambil menaik turunkan alisnya dan dibalas dengan tatapan tajam.
"sekalian kakak pulang yah yah yah?" akhirnya Faishal mengangguk.
"yess!!! kakakku terbaikkkk love love." Aldo kegirangan sambil memeluk kakaknya lalu dibalas seyuman, Fasihal pun menggelang gelengkan kepalanya mendapat perlakuan Adik tersayangnya. Sedang teman yang lain hanya meringis melihat kekacauan perilaku Aldo yg menurut mereka ketularan sifat dennis.
"den nular tuh keanehan lo, hihi" bisik bastian ke telinga dennis dan dennispun lsngsung tersenyum sambil menjulurkan lidahnya merasa berhasil membuat Aldo tertular sikap anehnya.
"ngapain sih bisik bisik!" ucap Aldo ingin tau.
"gapapa bro aku bangga padamu." ucap Dennis sambil tertawa geli dan menepuk2 pundak Aldo. Aldo semakin heran dan menggeleng gelengkan kepalanya.
"kenapa pada miring semua sih nih anak." ucap Aldo lirih. Sedang Hafiz hanya menanggapi mereka dengan malas.
Merekapun bergegas kembali keruang praktek sekalian berpamitan dengan Sasha.
"nanti kamu kesini lagi kan do? jemput kita ya." ucap Fita
"tenang aja dah diurus semuanya, ntar tugas Sasha menyusul aja Sa qm kan lg sakit sekalian aku izinin nanti, Dennis juga nanti ngizini kamu buat hari ini Fit, temenin Sasha dulu yah."
"Okey." ucap Fita kepada Aldo.
"Sha aku duluan ya? nanti aku lihat kamu lagi." ucap Hafiz yang belum rela meninggalkan Sasha dan dibalas anggukan oleh Sasha.
"makasih ya semuanya" ucap Sasha yang masih lemah.
Semua para bujangan akhirnya pulang kerumah Aldo untuk membersihkan diri mengerjakan tugas dan bergegas ke kampus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments