01

Pagi hari seperti biasanya suasana kos...

Tok...Tok...Tok..!!!!!

"Shaaaaa! cepetan! aku ga kuat nih! haduhhh...!!!!"

"Sabar ya Fit, lagi pakek baju!"

"nanti aku mbrojol disini tauk."

ceklek...pintu kamar mandipun terbuka.

"cepetan masuk! makanya dah tau tiap pagi mesti panggilan alam tapi ga mau buruan ke kamar mandi, ya aku duluan lah." ucap Sasha sambil mengeringkan rambutnya.

"bawel, sana jauh jauh ga bisa keluar nih kalo kamu omelin aja."ucap Fita yang sudah standby ditempat yang sangat ia inginkan saat ini.

Waktu pun menunjukkan pk.07.00 pagi, Fita dan Sasha sudah siap dengan setelan kemeja dan celana jinsnya untuk segera berangkat ke kampus. Sebelumnya mereka mampir ke warung nasi ramesan untuk sarapan dengan murah meriah.

"Makan apa makan sih Sha banyak banget." ucap Fita yang melihat Sasha makan dengan porsi besar.

" Sarapan tuh harus banyak soalnya makan siangnya aku rapel sekalian heheehe." ucap Sasha sambil mengunyah dengan lahapnya.

"kebiasaan ya kamu tuh kalo siang ga pernah makan, bilang dong ma kita kita, ga usah mikir gimana gimana pokoknya bareng bareng."

"ga ah, masa hampir tiap hari kalian beliin makan siang, kalian kan anak kos juga, pikirin tuh uang bulanan biar sampe akhir bulan."

"ck. Namanya hidup bareng bareng ya harus apa apa bareng tauk... pokoknya jam makan siang aku jemput dikelas nanti aku kabarin deh anak anak."

"ta..." ucap.sasha langsung dipotong oleh fita

"sssttt! ga boleh protes."

"ya ampun utang banyak nih ma kalian. makasih ya."

" dah gausah dipikirin, besok kl aku terlantar gantian ya kamu yang kasih makan hehhehe."

" ohhh jadi kamu nabung? dasar Fita! ga boleh doa yang jelek jelek."

"iya iya cantik.... udahan makannya bentar lg jam kedua nih."

Akhirnya setelah menyelesaikan sarapannya, mereka bergegas ke kampus dan bergegas ke kelas masing masing. Mereka berdua berada di Fakultas yang sama namun berbeda kelas. Walau berbeda kelas namun persahabatan mereka sudah lebih dari pada saudara, selalu saling berbagi saat suka maupun duka, jika satu orang ada yang kesusahan maka yang lainnya selalu ikut membantu.

Seperti pagi ini lagi lagi Sasha sarapan lebih banyak karena menurutnya lebih hemat beli makan pagi dengan ditambahi nasi saja sehingga siang harinya dia lebih berhemat untuk tidak makan dikantin kampus. Namun teman temannya sangat prihatin melihat sasha, takut jika sasha sakit. Akhirnya mereka tanpa persetujuan Sasha selalu membeli satu prosi lebih agar Sasha tetap bisa makan siang.

Hal itulah yang membuat Sasha tambah menyayangi sahabatnya, dia merasa tidak sendirian menjalani hari hari kuliahnya. Walau jauh dari orang tua dan sanak saudara, namun Sasha merasa memiliki saudara baru.

Jam ke dua berakhir, saatnya makan siang.

"yuk" ucap Hafiz yang tanpa basa basi langsung membawa tas Sasha dan melangkah keluar membuat Sasha harus berlari mengejarnya.

"Fiz tungguin ih! aku kan mau tanya anak anak kelas dulu soal tugas besok." Sambil bersungut2 mengejar para sabahatnya yang ternyata Aldo dan bastian sudah menunggu diluar. Maklum anak laki laki kalo sudah jam makan siang maunya segera antri dikantin.

"cepetan Sha, Aldo ma Bastian dah kelaperan."

"dah kalian aja deh, aku ga makan siang." ucap Sasha karena iya masih belum jelas dengan tugas esok hari dan ingin menanyakan teman temannya yang lain.

"Ayok gih, sumpah laper banget nih, aku ga sarapan tadi." ucap bastian yang sudah tidak sabar.

"tugas gimana? mesti kalian ga dengerin tadi kan?" ucap Sasha

"kamu lupa ada profesor disini." ucap Aldo membanggakan diri sambil menaik turunkan kerah bajunya, karena memang dia sudah mengerti akan tugas esok hari, maklum dia termask anak jenius walau tampangnya meragukan.

"beneran ya awas lho kalo salah tugas!" ancam Sasha

"ga percayaan amat, yuk! Fita ma Dennis dah dapet kursi katanya." ajak Aldo lalu mereka berempat menuju kantin kampus tempat biasa mereka nongkrong.

"heyyy sini!" Dennis melambaikan tangannya menandai tempat duduk para sohibnya.

" Dah lama nungguin Fit?" tanya Sasha yang langsung duduk disebelah Fita.

"lima belasan menit lah, tuh dah dipesenin maem." ucap Fita sambil menunjuk kearah piring yang sudah berisi nasi plus sayur dan lauk kesukaan Sasha.

"Ya ampun makash ya say." Sasha terharu dan langsung memeluk Fita.

"eeeee yang beliin gue, ngapain Fita yang dipeluk." ucap Aldo

"apa iya sih? kapan belinya?" tanya Sasha

"kan ini belum pada bayar Sha nungguin Aldo, bu kantin dah faham koq kalo Aldo mau traktiran." ucap dennis sambil cengar cengir.

"seneng banget ya kamu den dapet sedekah tiap hari." ucap Sasha meledek Dennis sambil tertawa kecil.

"e sha kita kan sama sama mahasiswa kere, ya haruse seneng donk dapet temen baik banget kayak abang profesor Aldo yang tajirnya ga ketulungan.. love you bang" ucap denis ke Aldo sambil menunjukkan simbol love ditangannya.

"ihhh alergi!" jawab aldo disertai gelak tawa yang lain lalu mereka bersantaibrua sambil makan siang karena sudab tidak ada jam kuliah lagi.

"eh jadi survey ga nanti malem?" Tanya bastian

"jadi donk acaranya kan seminggu lagi." Ucap Aldo, namun sohibnya yang lain merasa bingung apa yang mereka rencanakan.

"mau kemana?" tanya Sasha

"Survey lokasi lah, lupa mesti, kita kan mau training kepemimpinan sama MABA." ucap bastian selaku ketua Himpunan mahasiswa dan sohib lainnya sebagai pengurus.

"motoran? kalo ga aku ambil mobil dulu dirumah."

"kalo motoran Sasha bonceng aku yah." ucap hafiz yang sedari tadi diam namun jika masalah pergi pergi seperti ini dia adalah orang yang paling protektif terhadap Sasha.

"yahh aku kan pingin boncengan ma Bastian sekali kali gitu." ucap Sasha sambil berrsungut sungut membuat hafiz gemas dan menjitak keningnya menggunakan telunjuknya.

"tak!"...

" sakit fiz ih!"

"bukanya ga boleh, mereka tuh kalo bawa motor ugal ugalan tauk? aku ga ikhlas nanti kalo kamu kenapa kenapa." ucao hafiz fak mau disanggah

"haduh fiz mulaideh, dah deh jadian aja deh kalian, kayak cowok posesifin ceweknya aja." ucap Aldo.

"ihhh ga mau lah, kalo sampe aku jadian ma hafiz bisa diserbu netijen kampus akunya.. serem." ucap Sasha yang diikuti gelak tawa lainnya

Hal itu membuat Hafiz meremang hatinya, aslinya dia sudah menyukai Sasha sedari awal namun Hafiz ragu mengungkapkannya, ia takut jika Sasha menjauhinya. Sehingga dia nyaman jika hanya bisa berteman dengan sasha tanpa ada ikatan karena bisa terus berdekatan dengannya. Sedangkan teman temannya yang lain sudah sangat peka bahwa hafiz memendam rasa kepada sasha namun tidak mau ikut campur urusan hati agar persahabatan mereka tetap terjaga. Sashapun tidak peka jika hafiz menyukainya sehingga tetal nyaman nyaman saja.

Terpopuler

Comments

Ratnawati Sichabuddin

Ratnawati Sichabuddin

/Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good/

2024-10-08

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 140 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!