02

Tibalah sore hari dimana mereka mulai berkumpul didepan sekretariat HIMA dan bersiap menuju lokasi survey. Aldo akhirnya membawa mobil agar lebih nyaman jika harus pulang malam hari.

"cuma kita berenam nih?" tanya Aldo yang baru saja datang.

"iya ga usah banyak deh, pusing gue, segera aja yuk nanti kemaleman" ucap bastian

Merekapun memasuki mobil Aldo, bastian menemani Aldo disebelah bangku kemudi agar bisa bergantian dengan Aldo menyetir, sedang Sasha duduk dibelakangnya bersama Fita, Dennis dan hafiz dikursi paling belakang.

"gapapa nih mobil lo dibawa ke kampung? nanti beret beret kita ga bs servisin lho mahal tauk." ucap bastian to the point .

"gampang lah kalo itu, bokap gue tajir."

" sombong banget lo bang." ucap bastian

"sultan sih ya, bebas aja" Sasha menimpali

"sultan dari hongkong kali hahahha." Fita geli jika Aldo disebut sultan.

"ehhh kalian ga boleh gitu, Aldo kan abang keren kesayangan aku." ucap denis membuat rekan lainnya terbahak bahak dan hanya hafiz yang hanya tesenyum pias.

"mules banget gue denger denis ngomong. Den! lo cari cewek aja Den gue ga doyan cowok palagi kayak elo terima ga hidup gue." ucap Aldo membuat yang lain tambah terpingkal pingkal.

"iya iya abangku, entar didesa mau survey perempuan cakep deh, awas ya pada ikutan." ucap dennis menimpali

"paling pada kabur den lo deketin, dikira makhluk apa gitu." ucap bastian yang ga kalah membuat satu mobil terbahak bahak.

Akhirnya mereka sampai diarea pedesaan yang sangat asri, yaitu daerah magelang setelah Ketep Pas. Merekapun menuju kerumah kepala desa dan mengutarakan maksud serta tujuan mereka kesana.

Kepala desa tersebut sangat ramah dan antusias dengan kegiatan yang akan dilakukan oleh para mahasiswa. Karena selain acara inti training kepemimpinan mereka juga akan mengadakan baksos serta permainan bersama anak anak desa.

Akhirnya merekapun ditunjukkan lokasi yang sesuai dengan kriteria acara yang akan dilakukan, mereka bahagia sekali karena survey kali ini berjalan lancar.

"oiya Pak kades, kira kira apa kita boleh mengadakan outbond pak? agar mahasiswa bisa olah raga sekaligus menikmati udara segar disini."

"oh tentu boleh mas Bastian, mari saya tunjukkan lokasi yang pas buat outbond."

Merekapun ke area perkebunan warga disana tempat yang sangat asri jika pagi hari, sayangnya hari ini sudah malam tepatnya mereka kelokasi outbond setelah sholat magrib dikediaman pak Kades.

"aduh, ssh" keluh Sasha

"Sha kenapa?" ucap Fita yang langsung respon mendengar rintihan Sasha

"gapapa koq cuma keinjek sesuatu. tolong hidupin lampu HP donk." Fitapun menghidupkan lampu diHPnya dan menyinari telapak kaki Sasha.

"Duh sha paku!".

"Apa! berkarat ga?" tanya Sasha cemas

"iya kayaknya gimana nih. Al! aldo!"

" ey napa sik, kalian ngapain disana." seru Aldo kepada Fita dan Sasha yang posisinya jauh tertinggal dari mereka.

"Sasha ketusuk paku nih!"

"Apa!!!" ucap para cowok bersamaan lalu segera berlari kearah Fita dan Sasha.

"Beneran? buka sepatunya coba pakunya dah lepas belom?" Tanya hafiz sangat cemas.

"udah tadi aku reflek nih jd lsg aq copot ssh." ucap sasha sambil meringis

"udah udah tenang, gue telponin kakak gue dulu ya." ucap Aldo yg akan menelpon sang kakak yang merupakan dokter.

"ada apa ini mas mba? oalah mba Sasha tertusuk paku ya? waduh klinik disini jau, kalo malem sudah tidak ada nakesnya gimana ya?"

" tenang pak, rekan kami kakaknya dokter jadi bisa tanya beliau." Ucap bastian.

Tuuuuuut....tuuuuut...tuuuuut...

"ihhh kakak koq ga diangkat sih! coba telpon kak Alman aja deh!"

Tuuut....

"haloo...napa bro!"

"kak temen gue ketancepan paku karat nih kudu gimana dong, kita lagi didesa ga ada faskes nih."

"dibersihin aja kakinya di air mengalir sambil dikeluarin adarahnya trus dikeringin dikasih obat luka trus diperban yaa untuk sementara, emang lo dimana sih malem malem kelayapan?"

"lagi survey nih dimagelang kak"

"yaudah segera pulang aja trus bawa ke GMC deh, biar diobservasi, kayaknya faishal masih diklinik koq bawa aja kesana kan kalo malem dia jaga."

"hokkey makasih yak."

"yooi....".

akhirnya Sasha digendong secara paksa oleh hafiz dipunggungnya dan dibawa kekediaman pak kades untuk diberi perawatan luka, untungnya dalam mobil aldo selalu membawa perlengkapan P3K atas paksaan dari sang Kakak.

"kita pamit aja yah, soalnya Sasha harus dibawa keklinik nih biar diobservasi takut demam nanti." ucap Aldo

Akhirnya mereka berpamitan, dan langsung menuju ke GMC tempat sang kakak bertugas.

Selama diperjalanan Sasha merasa badannya seperti meriang, hawa nafasnya mulai panas, Fita yang sedari tadi menjaga Sasha menjadi sangat khawatir.

" Al, Sasha kayaknya demam deh, masih lama ga sih?"

"Bentar lagi sampe koq."

Mobilpun sampai didepan pintu UGD GMC, karena sudah jam 9 malam susana disana sudah sangat sepi, Sasha yang sudah demam pun akhirnya pasrah dibopong oleh hafiz.

"langsung ke ruangan Kakak gue aja Fiz, ikut gue." Aldopun memimpin langkah menuju ruang praktek sang kakak yang sebenarnya adalah poliklinik khusus anak, karena sudah larut dan Sasha harus segera ditolong akhirnya mereka membawa Sasha keklinik Dokter Faishal agar langsung bisa ditangani. Sang Kakak kebetulan sedang mendapat giliran jaga shif malam sebagai dokter muda. Sebenarnya harusnya Sasha dilayani di UGD tetapi Aldo ingin kakaknya lah yang langsung menangani agar segera dapat pertolongan.

kriieeeettt.....!

Tanpa mengetuk Aldo langsung membuka pintu ruangan sang kakak.

"Aldo! kanget tau...lho kenapa?"

" kak tolongin temen Aldo nih kena paku."

"yaudah yaudah lansung dibawa kesana aja." faishal menunjuk sebuah bilik pemeriksaan lalu Sasha ditidurkan dikasur pasien.

Dokter faishal pun dengan sigap langsung memberi tindakan karena Sasha mulai mengigil. Sedang yang lain mengerumuni Sasha dan dokter Faishal membuat sang dokter merasa risih.

"yang lain keluar dulu yah saya ga konsen meriksa."

" tapi...!" sanggah Faishal tak terima ia ingin selalu berada disamping Sasha.

"saya ga bakal ngapa ngapain pacar kamu saya tahu batasan." ucap faishal ketus sambil menatap tajam kepada Hafiz karena hafiz tidak mau keluar ruangan.

"oh iya yang perempuan aja yang tinggal" lanjut Faishal

"yuk yuk kita tungggu diluar aja." ajak Aldo kepada ketiga rekannya.

Hafiz pun mondar mandir menunggu kabar dari bilik periksa, sedang yang lain terlihat lesu.

Faishal mulai fokus memeriksa Sasha yang mulai tidak sadar karena panas tinggi, sambil menanyakan beberapa kronologi kejadiannya kepada Fita. Saat telapak tangan Faishal memeriksa panas tubuh Sasha dikeningnya, Sasha merasakan sebuah kenyamanan, tangan yang begitu hangat, samar samar iya melihat siapakah gerangan yang memberikan dirinya kenyamanan lalu tanpa sadar dia tersenyum dan mengatakan terimakasih dengan lirih. Hal itu membuat dokter Faishal terkesiap mendapatkan ucapan dari Sasha yang terlihat sangat pucat namun wajahnya terkesan sangat indah.

Entah apa yang ada dipikiran Faishal sehingga membuat jantungnya berdebar, namun cepat cepat ia memalingkan wajahnya dan mengkondisikan dirinya kembali serta menumbuhkan difikirannya bahwa orang yang sedang dia hadapi adalah seorang pasien dan mungkin sudah ada yang memiliki serta dia harus profesional.

Terpopuler

Comments

R.@RDioN@

R.@RDioN@

ketep ,,,deket bgt,,😁

2022-12-07

1

nara_C

nara_C

bantu koreksi ya teman teman 💖

2021-07-19

2

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 140 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!