Seperti kebiasaan dirumah lamanya, raina selalu bangun pagi untuk menyiapkan sarapan sebelum mengawali aktivitas hari-harinya, memang orangtua mereka dari orangtua apa umumnya, semua keperluan mereka di cukupi, tetapi berbeda dengan raina, sekolah saja raina mengandalkan beasiswa, karena memang tekat raina yang besar akhirnya dia berhasil mendapatkan beasiswa.
Raina masih bersyukur karena orangtuanya tidak melarang dia untuk sekolah namun sikap tidak kepedulian dan tanggung jawab yang tidak pernah raina dan adiknya rasakan. Sebenarnya raidan sempat tidak diinginkan oleh kedua orangtuanya, karena bagi mereka anak itu merepotkan tapi berkat bujukan raina yang menginginkan akan kehadiran adiknya, akhirnya ibunya mempertahankan kandungan sampai melahirkan raiden, sifat dan sikat mereka tidak berubah, untung saat raidan lahir neneknya masih ada, nenek sangat kecewa akan sifat anak dan menantunya yang tidak pernah menunjukkan kasih sayang terhadap anak-anaknya. Tetapi Raina tidak kurang kasih sayang walaupun dia dapatkan dari nenek mereka.
Jika mengingat masalalu yang menyakitkan itu membuar raina sedih, marah dan kecewa kepada orangtaunya. Raina berusaha untuk bangkit dan melupakan masalalu, dan melanjutkan masa depan, hari ini awal baru raina untuk menatap masa depan yang lebih baik.
Raina berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan, di dapur sudah ada ibu panti yang biasa bangun pagi untuk membuat sarapan anak-anak, raina menyapa ibu panti dan berniat membantu ibu panti.
Raina: selamat pagi bu, ada yang bisa raina bantu (sapanya yang membuat ibu panti kaget karena fokos sama apa yang dia kerjakan tidak menyadari kedatangannya, karena rasa bersalahnya dia minta maaf) maaf bu bila raina buat kaget, raina tidak bermaksud begitu bu.
Ibu Panti: gak papa nak, ibu nya saja yang terlalu fokus, jadinya tidak menyadari kedatangan nak raina. jangan merasa bersalah, (ibu panti menjelaskan agar raina tidak merasa bersalah terhadap dirinya) sekarang bantu ibu buat sarapan, setelah itu kamu siap2 tuk ke sekolah baru, agar ibu bisa mengantar kamu, nanti ibu jelaskan kepada kepala sekolahnya.
Raina: baiklah bu, apa bisa raina bantu (ucap raina yang merasa lega dan bertanya kepada ibu)
Ibu Panti merasa lega akhirnya raina tidak lagi berpikir jika dia melakukan kesalahan, dia meminta raina untuk membuat nasi goreng untuk sarapan pagi ini, dia akan membuatkan teh angat tuk minuman.
Ibu Panti: na gitu dong, buatkan nasi goreng aja untuk sarapan pagi ini (jawab ibu dengan senyuman) kamu harus bangkit dari masalalu dan menyongsong masa depan lebih baik lagi.
Raina yang mendengarkan kata-kata ibu panti menjadi lebih semangat lagi, dia harus bisa membuktikan bahwa dirinya bisa berhasil dan membantu ibu panti nantinya.
Akhirnya sarapan sudah tertata rapi di meja makan, sekarang tunggal membangunkan anak-anak panti lainnya. ibu panti berjalan untuk membangun kan yang lain, sedangkan raina membangunkan adiknya. setelah mereka bangun semua acara sarapan pagi berjalan baik, dan sekaligus ibu mengenali raina dan akiknya kepada anak panti lainnya.
Ibu Panti: anak2 kenalkan ini kak raina, dan adiknya raiden.
revan: revan kak, salam kenal.
radit: radit kak, paling ganteng. yang lain ma kalah sama Radit (jawabnya dengan gaya sok keren, sok tampan membuat mereka ketawa semua)
kevin: songon banget lo dit, cakepan lagi gue dari lo, gaca sono, (gak mau kalah) kakak cantik kenalin aku kevin.
Raina: udah2 jangan bertengkar (kekeh mendengarkan obrolan anak panti) adek nama siapa, kenapa diam.
kevin: dia ma orangnya gak asyik, pendiam banget, kita-kita aja gak ada yang tau mananya, semenjak di ajak ibu tinggal disini, dia gak pernah mau ngomong sama kami kak (jelas kevin panjang lebar)
Raina: gak papa dek, ngomong aja sama kakak, mungkin kakak bisa bantu (menatap dengan wajah sendu) sini duduk dekat kakak (menariknya dalam pelukannya)
Andri: (hiks, hiks, hiks) ibu ninggalin andri di taman kak, ibu gak sayang sama andri.
Semua yang mendengarkan ikut larut dalam kesedian andri, semua anak panti memeluk raina, mereka bahagia dengan kedatangan raina menambah keceriaan di panti, ibu panti bahagia melihat keakraban mereka semua.
Karena jam menunjukkan 8 pagi, raina bersiap-siap untuk melanjutkan rencananya mendaftar ke sekolah baru. Setelah selesai semua riana dan ibu panti berpamitan dengan anak-anak.
Ibu panti: (bahagianya melihat mereka ceria, bercanda gurau, semoga akan selamanya begitu, sebelum ada nak raina melihat mereka berkumpul saja jarang. Terimakasih nak raina, dengan kehadiran kalian disini menambah wanra untuk mereka. batin bu panti) anak-anak kemari semua (memanggil anak-anak) ibu sama kak raina mau pergi daftar kak raina sekolah, kalian jangan ada yang berantem.
anak²: iya bu, kami tidak berantem (salam satu persatu)
Radit: ibu sama kak raina hati² dijalan.
Raina: iya radit, kalian hati² juga dirumah. ibu sama raina pergi dulu ya. assalamualaikum.
anak²: walaikum salam.
Raina dan Ibu Panti berangkat ke SMP terdekat di dengan kediaman mereka, setelah sampai di SMP yang ditujuh, raina bersama ibu panti langsung menuju ruang tata usaha untuk mengurus pendaftaran perpindahan murid baru.
Ibu Panti: assalamualaikum bu, pak, maaf mengganggu aktivitas semua.
Stap TU: walaikum salam, bu, silakan masuk (mempersilakan masuk) ada yang bisa saya bantu bu (tanya stap TU)
Ibu Panti: bigini bu, maksud kedatangan kami kemari untuk mendaftarkan anak saya di sekolah ini (menghela napas), apa di sekolah ini ada program beasiswa (tanya ibu kepada staf TU)
staf TU: kalau masalah beasiswa alhamdulillah ada bu (jawab staf TU) memang adek sebelumnya kelas berapa (tanya staf TU kepada raina)
Raina: Kelas 3 bu, saya seminggu yang lalu berhenti sekolah, karana kami baru pindah kemari bu (jawab raina dengan rasa takut jika dia tidak diterima di sekolah ini)
staf TU: oh begitu, boleh saya melihat berkas sekolah adek sebelumnya. apa boleh dek (tanyanya pada raina)
Raina: boleh, ini beskas sekolah saya sebelumnya (menyerahkan kepada staf tu)
Setelah Raina menyerahkan berkas sekolahnya kepada staf tu TU, staf TU langsung memeriksa berkas calon murid pindahan. Dia sangat puas dengan hasil nilai yang raina capai di sekolah sebelumnya, karena semua memenui standar untuk menerima beasiswa, Raina boleh sekolah mulai minggu depan.
Staf TU: nilai kamu semuanya tinggi, dan memenuhi standar untuk mendapatkan beasiswa, jadi Raina bisa mulai sekolah minggu depan (staf TU menjelaskan semuanya kepada Raina bahwa dia diterima di sekolah ini lewat jalur beasiswa)
Raina yang mendengarkan semua yang di jelaskan oleh staf TU merasa lega sekaligus bahagia karena dia bisa melanjutkan pendidikannya lagi, terlihat jelas rona dibahagia di wajah raina. Awal masa depan sudah didepan mata, Raina menanti hari dimana dia bisa sekolah lagi, mendapat teman baru, pengalaman baru, dan pendidikan.
""""
Salam manis 🤗🤗 dari penulis untuk semua pembaca yang sudah mampir.
Semoga di beri kesehatan dan tetap bisa beraktivitas,
like, vote & komen jika terdapat kesalahan dalam penulisan...
🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
SHIRLI
next 👍👍
2020-11-21
0
Suharnik
Selamat Raina👍👍👍👍👍
2020-07-15
1