Hari telah menjelang malam, namun raina dan adik belum mendapatkan tempat untuk berteduh untuk malan ini, malam yang semakin dingin, Raina melanjutkan perjalanan nya.
Dari kejauan terlihat rumah, Raina mengajak adiknya untuk mampir dirumah tersebut. Akhirnya mereka sampai rumah yang mereka tujuh ternyata rumah itu adalah panti asuhan kasih ibu, raina berniat untuk pamit supaya bisa bermalam untuk semalam sampai besok pagi untuk melanjutkan lagi perjalanan mereka. raina memberanikan diri untuk mengetok pintu.
Raina: Sabar ya dek, kita bisa tidur di kasur untuk malam ini, kakak akan melakukan apa aja agar kita dapat tinggal dan berkerja untuk kehidupan kita, maaf kakak dek, andai saja kakak tidak maksa mama lahirin adek, mungkin adek bahagia di sisi Allah dek, ya Allah bantu kami, bukakan hati pemilik rumah yang kami tuju ya allah, aamiin.
raina: (tok, tok, tok) assalamualaikum, permisi bu, assalamualaikum bu,
iden: kak, aoa ada orang di dalam kak, kenapa gk di bukain pintunya, iden ngantuk kak mau tidur, dingin disini. (mengusap bahunya yang dingin malam)
raina: sabar iya dek, kakak usaha lagi gedornya, semoga di bukain pintu sama yang punya rumah ini. (bangkit dari tempat duduknya untuk mengetok pintu kembali)
tok. tok. tok. tok
raina: assalamualaikum bu. permisi, maaf ganggu istirahatnya,
Perjuangan raina akhirnya membuahkan hasil, pemilik rumah membukakan pintu. pemilik rumah bingun dengan kehadiran kami di depa pintu rumahnya.
ibu panti: walaikum salam, ada pa ya neng (melirik raina dan raiden) eh, maaf silakan masuk nak. (mempersilakan masuk dan duduk di ruang tamu)
Ibu Panti: siapa mereka, kenapa mereka ada duluan malam-malam ini, mana orang tuanya. apa mereka diusir dari rumahnya, wajah adiknya sangat pucat, sudah berapa lama mereka di luar sana. batinnya.
Raina: makasih sebelumnya bu (tersenyum bahagia) yuk dek kita kedalam dulu. sini kakak bawain tasnya. (mengambil tas milik mereka dan mengajak adiknya tuk masuk kedalam rumah)
iden: Horeeee kita bisa dapat tidur dirumah, bukan di luar,
Setelah masuk kedalam rumah, ibu panti menanyakan maksud mereka.
Ibu Panti: kalian dari mana malam2 begini. masih di luar nak, keluarga kalian mana, apa kalian tersesat (tanya ibu panti)
Raina menceritakan semua apa yang sedang mereka rasakan, dari keluarga meninggalkan mereka sampai mereka sampai di depan disini. mendengarkan cerita raina, ibu panti hatinya sakit, marah, dan sedih atas apa yang sedang menimpa mereka. Ada orangtua menganggap anak mereka sebagai beban, tanpa dosa meninggalkan mereka, menjual rumah dan menghilang tanpa ada kabar, yang sangat menyakitkannya tidak meninggalkan pegangan uang untuk anak mereka untuk bertahan hidup. Sungguh sangat tidak prikemanusian manusia itu. Karena ikut merasakan apa yang mereka rasakan, ibu panti memperbolehkan mereka nginap di panti sampai mereka mampu berdiri sendiri, ibu panti juga berniat untuk menyekolahkan raina sampai jenjang SMA. Niat baik dari ibu panti di sambut dengan baik oleh raina dan adiknya.
ibu panti: ibu sangat marah terhadap kedua orangtua kalian, mereka itu bukan manusia tapi iblis, binatang aja sayang sama anaknya, mereka mala mengsiasiakan kalian (menahan emosi) kalian boleh tinggal disini sampai kapan pun, disini banyak anak yang bernasib sama dengan kalian, ada yang di tinggal usia bayi, 3 tahun, ada pula yang ditinggal di keramain kala utu ada pasar malam.
Raina: beneran bu, alhamdulillah kami sangat berterimakasih karena ibu berkenan menampung kami di tempat ibu. bu apa boleh kalau aku melanjutkan pendidikanku, aku akan berusaha mendapatkan beasiswa. (tanya raina ke ibu panti meminta persetujuan dari beliau)
ibu panti: sama2 nak, ibu juga sangat mendukung raina untuk melanjutkan pendidikan mu, itu bisa jadi bekal kamu nantinya untuk masa depan. Kamu harus semangar dalam belajar agar apa yang kau cita-citakan semua dapat tercapai.
raina: Terimakasih bu, sudah menyediakan tempat tinggal untuk kami, dan raina juga boleh melanjutkan sekolah raina, (sambil memeluk ibu panti, karena rasa syukurnya kepada allah atas Nikmatnya) ibu sangat baik, Raina janji akan sekolah dengar semangat, nanti setelah aku lulus dan mendapat pekerjaan dan membantu adik-adikku, agar mereka tidak merasakan hal yang sama pernah aku rasakan.
bu panti: iya nak, ibu akan selalu mendukunmu, jadilah contoh yang baik untuk adik-adikmu, buat mereka selalu tersenyum dalam keadaan apapun. percayalah padanya, tidak ada yang bisa menguba jalan takdirnya. selalu ingat dia didalam keadaan suka maupun suka, ingat pesan ibu ya nak (mengelus kepala Raina)
Setelah berbincang-bincang antara ibu panti dan raina, ibu panti mengantar raina dan adiknya ke kamar yang ada di panti. karena sekarang menunjukkan tengah malam, mereka bergegas untuk tidur supaya besok hari menjalankan hari mereka dengan semangat.
ibu panti: raina sekarang udah tengah malam, ayok ibu mengantar kalian ke kamar kalian, sepertinya adikmu sudah mengantuk sekali.
raina: baiklah bu, raina juga sudah ngantuk bu, (bangkit dari duduk dan mengajak adiknya untuk menuju kamar)
Raina bersama adiknya berjalan mengikuti ibu panti yang menunjukkan kamar untuk mereka. Setelah sampai depan kamar, ibu panti pamit untuk melanjutkan istirahatnya.
ibu panti: raina ini kamar untuk kalian berdua, silakan istirahat, besok ibu mengantar nak raina ke SMP dekat sini, agar nak raina bisa sekolah kembali.
raina: ya allah, terimakasih atas semua nikmat-Mu, engkau telah mengirimkan kami malaikat tanpa sayap, agar kami bisa untuk melanjutkan hidup kami.( mengucapkan rasa syukur sambil memeluk ibu panti, tanpa di sadari dia menitikan air mata) terimakasih bu.
ibu panti: sama2 nak, ibu juga senang membantu kalian, sekarang tidur lah, sebelum tidur bersikan badan kalian . (membalas pelukan raina) ibu ke kamar ya, mau melanjutkan tidur ibu.
Raina: iya bu, selamat istirahat bu. dek, cuci muka, kaki, tangan, dan gosok giginya ya. setelah itu ganti baju baru tidur, udah ngantuk ya dek.
Iden: iya kk, idek kekamar mandi dulu ya kk. (bangkit dari kasur menuju kamar mandi)
Raina sambil menunggu adiknya selesai dari kamar mandi, raina memyusun pakaian ke lemari. tidak lama berselang adiknya keluar dari kamar mandi, raina un ke kamar mandi untuk memberikan dirinya, setelah selesai membersikan diri, mengganti pakaian. bergegas ke kamar mandi mengambil air wudhu.
Raina menunaikan sholat isa, dalam doanya.
Raina: ya Allah terimah kasih, kau telah membantu kami mendapat tempat berteduh, dan aku bisa menyelesaikan pendidikanku. aku masih bersyukur masih di beri kesempatan. Terimakasih kau telah memberi malaikat tanpa sayap, yang telah membantu menampung kami di tempatnya. (doa Raina dalam tangisannya)
""""
Salam manis 🤗🤗 dari penulis untuk semua pembaca yang sudah mampir.
Semoga di beri kesehatan dan tetap bisa beraktivitas,
like, vote & komen jika terdapat kesalahan dalam penulisan...
🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
SHIRLI
lanjut thor 🥰🥰
2020-11-21
0
Suharnik
Sedih bangeeeet ceritanya thoorr😭😭😭😭
2020-07-15
1
Mamah Amel Sinamelia
terharu cerita ya
2020-07-15
1