Rasa pusing masih menguasai kepala sinta saat keluar dari pesawat.Terhuyung ia berusaha mencari tiga teman yang terbang bersamanya ke negara ini.Saat bertemu ia langsung di bawa ke yayasan penampungan sementara milik agen di Singapura.Tak sempat menghafal jalan,menikmati atau sekedar melihat suasana disana,Shinta hanya memejamkan mata.Berharap cepat sampai dan beristirahat sebentar.
*****
Esoknya,setelah menjalani rangkaian test Shinta dipertemukan dengan majikan barunya.Pasangan yang sangat ramah.Menurut data mereka punya usaha kafe dan resto kecil disana.
Dua jam perjalanan, mereka sampai di bangunan lantai dua yang cukup luas.Shinta disuruh masuk dan istirahat seperlunya.Hari ini juga dia sudah harus bekerja.Ternyata benar,lantai bawah bangunan itu digunakan untuk resto.Pandangan Shinta tertuju pada gadis manis berkulit putih yang melayani pelanggan sendirian.Beberapa saat kemudian dia tau,nama gadis itu Ayya.
********
menjelang malam,saat resto fast food itu sudah mau tutup,mereka bersih-bersih sambil bercakap-cakap.Banyak yang mereka bicarakan.hingga tak terasa seluruh pekerjaan usai.Ayya mengajak Shinta ke belakang resto.ada kamar berukuran sedang disana.
"Shin,ini kamar kita.Aku benar-benar senang kau datang.aku sangat lelah bekerja sendirian.Kalau saja tidak ingat ibuku sakit diFiliphina,aku sudah lari dari sini." Ayya sengaja memelankan suaranya.Shinta hanya mengangguk dan merapikan barang bawaanya.Ayya gadis yang ramah.Semoga mereka bisa terus bersama hingga kontrak kerja berakhir.
"cepatlah tidur,kita harus bangun pagi-pagi sekali,mempersiapkan dagangan juga membantu nyonya Celine mengurus ibunya"
"hah?mengurus ibunya?"
"iya,ibunya sudah tua.Nyonya juga punya adik yang kurang waras.Ia selalu bikin onar dirumah sebelah."
"jadi kita mengurus dua rumah Ay?"
Ayya mengangguk.
"pelankan suaramu.jika mak lampir itu dengar,bisa mati kita berdua"
"maksutmu nyonya Celline?" Shinta bertanya dengan nada menelisik
"iya.siapa lagi?nennek lampir itu pandai sekali berakting.nanti kau juga akan tau.pasangan itu setan berwujud manusia."
Tiba-tiba Shinta bergidik ngeri.Bayangan buruk berkelebat dikepalanya.Ia menggelengkan kepala,berusaha berpikir positif.Tapi lagi-lagi perkataan Ayya membuatnya ragu.Saat berbalik hendak bertanya lagi,ia melihat Ayya sudah tidur dengab posisi telentang.Ahh...gadis ini.mungkin dia benar-benar capek.
*******
'prang..prangk...'
Gelas dan piring berjatuhan dari tangan Shinta yang gemetaran.Tubuhnya benar-benar lemas.Sejak pagi dua majikannya selalu menyuruh ini itu tanpa membiarkannya istirahat.Jangankan sarapan,jam makan siangpun sudah terlewatkan.Ayya datang,buru-buru membantu mengumpulkan pecahan kaca.
"Kau harus hati-hati Shin.kalau tuan dan nyonya tau,bisa habis kamu."
Belum sempat berdiri Celline sudah berdiri di depan keduanya.Menyeret tubuh Shinta masuk dan memberi isyarat pada Ayya untuk kembali melayani pelanggan.
"kau...orang baru tapi sudah berani memecahkan piringku?benar-benar tidak becus bekerja!"
"maaf nyonya..aku tidak akan mengulanginya.aku...aku sangat lapar."
Tawa Celline pecah seketika.Tanpa rasa kasihan,wanita itu menyeret Shinta ke kamar mandi,melemparkan tubuh lemas tak berdaya itu begitu saja.
"kau harus biasa makan sekali sehari jika kerja disini.kalau kau ingin makan kenyang,habiskan saja sisa pelanggan.kalian para pembantu tak lebih dari seekor anjing untukku."
"aahh iya,kau juga harus mengganti barang yang kau pecahkan dengan gajimu,dan jangan bermimpi bisa makan hari ini."
'brakk'
pintu kamar mandi tertutup,Shinta berlari,menggedor pintu sambil berteriak minta tolong dan belas kasih pada Celline.Tapi semua sia-sia.
Suara langkah kaki terdengar dibalik pintu.Sangat pelan....
"Shinta,jangan berteriak lagi.hukumanmu akan ditambah jika kau membuat gaduh.Bersabarlah,doakan saja dagangan kita cepat habis hari ini.aku bisa membuka pintu jika toko ini sudah tutup."
Seketika Shinta menutup mulutnya.Ia tau tak ada gunanya berteriak.Ayya benar,ia harus menghemat tenaganya agar tidak pingsan.
'Tuhaaann,kenapa cobaanmu seberat ini?' gumamnya lirih.
*******
"Shinta" Suara pelan Ayya masih bisa ia dengar sebelum tubuhnya ambruk kelantai.Dengan cekatan Ayya menopang tubuhnya dan membawanya keluar dari kamar mandi yang pengap.
"ya Tuhan,Shin....bertahanlah.ayo minum ini..." Ayya menyodorkan segelas susu hangat padanya.
"cepat habiskan sebelum setan itu datang"
dengan sisa tenaganya Shinta meraih gelas dan meneguknya hingga tandas.meski masih lemas,tapi setidaknya sekarang ia agak punya tenaga.Ayya kembali mengulurkan sebuah roti tawar kecil.
"semoga bisa mengganjal perutmu"
tapi belum sempat roti itu masuk kemulut Shinta,tangan kekar merebutnya.Menginjak roti itu jadi remah-remah kecil.
"tu...tuan james" hampir bersamaan dengan wajah pucat.Pria yang dipanggil james berdiri dengan berkacak pinggang didepan keduanya.
"kenapa?kaget?kau juga berani melawanku Ayya.benar-benar tidak tau terimakasih.Jangan harap kau akan menerima gajimu bulan ini.aku tidak suka penghianat"
"tapi tuan...saya hanya menolong Shinta.bagamana kalau dia mati?"
"persetan dengan pembantu dungu itu.dan kalian....keluar dari kamar ini.Tidur di halaman belakang"
"tapi....."
"diam.atau kuseret kalian keluar"
dengan tubuh gemetaran keduanya bangkit lalu berjalan gontai menuju belakang bangunan.hanya teras kecil dan tumpukan sampah diujung teras.Tikus berkeliaran entah berapa jumlahnya.Shinta bergidik ngeri.
"Ay,apa mereka selalu bersikap begini?"
Ayya terisak lalu menganggukkan kepala.Gadis itu sangat sedih.
"kenapa tidak lari Ay?kita bisa melapor ke agency atau polisi kan?"
"aku sudah berkali-kali mencoba Shin,tapi selalu gagal.Mereka pasangan pintar yang selalu menutupi kejahatannya dengan wajah iblisnya."
"kau sering disiksa?"
"ya.jarang makan,dikunci di toilet,tak terima gaji juga perlakuan tak manusiawi lainnya."
Shinta melemas.Andai dia tau nasibnya akan begini,lebih baik ia tidak kesini.Jauh dari orang tua,tanah kelahiran dan datang hanya untuk berjuang hidup,bukan merubah nasib hidup.Ia ingat kata-kata para sponsor yang menceritakan berbagai kesuksesan para TKW,kerja enak,gaji besar dan liburan dihari minggu.Ternyata........tidak semua bisa begitu.semuanya tergantung nasib,semuanya tak semudah membalik telapak tangan.Hingga disinilah mereka berada sekarang.Tidur dilantai tanpa alas,dibawah langit,berselimutkan angin,bermandikan rinai hujan dan berteman tikus-tikus liar tak beraturan.
"ahh siaaaalll!!!kita harus melawan mereka Ay.kita tidak boleh lemah." suara Shinta penuh semangat,namun hanya mendapat tatapan lesu dari Ayya.
"kau punya Tuhan kan Shin?" tanya gadis itu tiba-tiba.
"iya.apa maksutmu?"
"lebih baik sekarang kau berdoa pada Tuhanmu.Mohon keselamatan dan mintalah PadaNya agar mengirimkan pangeran berkuda putih untuk menolong kita."
hah????pangeran.......
"kau terlalu percaya dongeng Ay.sebaiknya....."
'ahhhh..kenapa gadis ini selalu saja tertidur saat kuajak bicara?' dengus Shinta kesal.,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Maryani
mantaaaap, nih novel ceritanya lain dari yg lain 👍👍👍😘
2021-07-26
2
ibuke Syakintul
ya itulah suka dukanya jadi tkw,, klo dapat majikan baik ya bisa enak klo majikan kejam bisa mati berdiri klo gk nglawan
2021-07-25
1
Milah Kamilah
aduh.. walaupun dulu punya majikan pelit tp klo soal jatah mwaktunya makan y pasti sudah jtahnya
2021-07-25
1