Shinta mengaduh saat tubuhnya dihempaskan dengan kasar dijok mobil.Pintu tertutup otomatis saat ia mencoba melarikan diri.Rupanya Willy tanggap situasi.
"jangan coba-coba lari dariku gadis bodoh.atau kau akan tau akibatnya" Michael berbisik tepat ditelinga Shinta.Wajah gadis itu tersipu.baru kali ini ia seintens itu dengan seorang pria.Apalagi ini,pria yang note bane sangat tampan.
"laporkan saja aku kepolisi brengsek.aku ingin pulang kenegaraku".
" ha..ha..haaa..kau pikir semudah itu heh??"
tiba-tiba pria didepannya sudah memegang dagunya kasar.menghadapkan wajahnya sangat dekat,memaksanya menatap mata elang yang dingin dan mengerikan.
"Kau tau berurusan dengan siapa?aku Michael maverich...ku pastikan kau tak akan selamat dengan mudah gadis bodoh!"
"plakk"
tamparan keras mendarat dipipi kanan Michael.Seketika rahangnya mengeras,cengkeraman didagu Shinta makin kuat.Wajahnya makin dekat..dekat dan dekat....
Shinta memejamkan matanya.membayangkan yang iya..iya...namun seketika bayangan itu sirna.Michael menghempaskannya kasar lalu menatap sinis kearahnya.
"jangan mimpi aku akan mencium sampah sepertimu"
"laporkan aku kepolisi.kumohon." Shinta yang putus asa telah kehilangan kata-kata.Tapi Michael,tetap pada pendiriannya.
*******
"Tuan,mau kita apakan dua gadia ini?"
tanya Nico pelan.Didepan mereka Ayya dan Shinta terduduk di atas karpet tebal.saling pandang,bingung memikirkan nasib mereka.Laru dari james dan cellin mungkin ide baik,tapi berurusan dengan Michael adalah hal yang tidak bisa dibenarkan.Tapi nasi sudah menjadi bubur,mereka hanya menunggu keputusan tuan muda yang duduk angkuh disingel sofa dihadapannya.
Michael tersenyum sinis....
"aku perlu gadis itu dirumah ini"
pandangan matanya menatap tajam Shinta hingga sang empunya wajah ketakutan.Untuk apa dia dirumah ini?sekelebat bayangan menakutkan berputar dikepalanya.Tubuhnya gemetaran,tangan dinginnya menggenggam tangan lemah Ayya yang sudah seperti tak bernyawa.
"lalu gadis ini?" tunjuk Nick pada Ayya.
"bukankah kau sendirian di apartemenmu Nick?bawa gadis itu ketempatmu agar dia mengurusmu" titah Michael
"tapi tuan...saya sudah terbiasa sendiri"
Nick mencoba membantah perintah Michael.Ia memang sudah biasa mandiri.Pulang malam hari dan berangkat pagi-pagi sekali.Menjadi sekretaria Micahel memang harus siap kelelahan.
"apa gaji yang kuberikan padamu tidak cukup untuk membayar seorang pembantu Nick?"
lagi-lagi pertanyaan bernada tekanan dengan tatapan tajam membuat Nick tak bisa berkutik.
"tidak tuan.saya masih bisa menggaji lima pembantu sekaligus" sahut Nico tegas.Memang itu kenyataanya,gaji Nick sebagai sekretaris merangkap asisten pribadi memang fantastis.tapi itu memang sesuai dengan porsi kerjanya yang tidak ada hari libur.
"lalu apa masalahmu?kau tidak akan jatuh miskin karena menolong imingran gelap seperti mereka kan?atau kau ingin naik gaji nick?
" ti...tidak tuan.saya tidak berani.gaji yang anda berikan sudah lebih dari cukup" sahut nick terbata.
"bagus,bawa dia dan segera urus surat-surat mereka.aku tidak mau mempekerjakan imigran gelap dirumahku".
"ba...baik tuan"
segera setelah itu Nick menarik tangan Ayya agar berdiri dan mengikutinya.Shinta dapat melihat Ayya tersenyum bahagia.Ia melambaikan tangan sambil berkata
"jaga dirimu baik-baik Shinta" lalu membungkukkan badan dan mengikuti sekretaris Nick dari belakang.
Sekarang,hanya Shinta dan Michael yang ada diruangan itu.Pria muda itu tersenyum jahat.
"kau...mulai besok kau akan mengurus Stephanie disini"
"si....siapa dia?"
"adikku.dia kecanduan alkohol dan narkoba.melihat sikap aroganmu,aku yakin tak sulit bagimu mengurusnya."
"aku ingin pulang"
"pulanglah jika kau bisa.seluruh surat dan paspormu masih ditangan majikan lamamu.lalu..apa kau punya uang untuk membeli tiketmu heh?"
Shinta termenung.Semua yang dikatakan Michael benar.Ia tak punya apa-apa.Kalau dia pulang sekarang,bagaimana nasib keluarga dan rumah mereke yang akan disegel bank?
ahh....kepalanya memberat.
"aku akan menggajimu dua kali gaji majikan lamamu.tugasmu hanya mengurus Stephani karena aku sudah tidak butuh pelayan dirumah ini"
Shinta mengangguk pelan.Tidak ada yang bisa dia lakukan kecuali menurut.Setidaknya ia selamat,demikian pula Ayya.Ia juga sudah mendapatkan pekerjaan dengan gaji lebih baik dan tanpa potongan.
"will,panggil bibi Chun kemari"
Wily bergegas masuk dan memanggil bibi Chun.sesaat kemudian mereka muncul.Chun adalah kepala pelayan dirumah ini.Usianya sudah setengah abad tapi masih terlihat bugar.
"iya tuan muda" kata Chun sambil membungkukkan badannya.
"dia yang akan mengurus stefanie.Tunjukan kamarnya dan berikan baju sementara karena dia tidak membawa apapun" perintah Michael tegas.
"baik tuan muda.ayo ikut aku nona".
Shinta buru-buru berdiri.Sekejap kemudian dia membungkuk dalam dihadapan Michael.
" Terimakasih atas pertolonganmu tuan".
lalu ia berlalu mengikuti Chun,menyusuri lorong rumah megah itu dan berhenti dibagian belakang rumah.Deretan kamar-kamar mirip rumah kost di Indonesia terpampang dihadapannya.Shinta berpikir,berapa banyak pelayan yang bekerja dirumah besar dan halaman melebihi lapangan bola itu?Belum lagi taman samping yang luasnya juga kurang lebih sama.Halaman belakang rumah saja yang dibiarkan terbengkalai karena hanya berisi kolam ikan hias.
"ini kamarmu.masuklah,istirahat.Dua jam lagi aku akan kesini,memberitahu tugasmu nona"
bibi Chun tersenyum samar .Shinta membungkuk hormat
"cukup panggil aku shinta saja bibi.aku juga akan bekerja bersamamu.Tolong bimbimg aku nantinya"
Bibi Chun menepuk bahunya.lalu berlalu pergi.
**********
Hampir satu jam tertidur membuat badan Shinta agak segar.Ia segera bangun,ingat kalau sebentar lagi bibi chun akan datang.Buru-buru dia mandi lalu berpakaian seadanya.Sekejap dia melirik air mineral dan sepotong roti dia atas meja kecil dekat tempat tidurnya.Perutnya sangat lapar,ingin diisi.Ia baru makan sekali sebelum insiden siang tadi terjadi.
'pemilik rumah ini benar-benar kaya raya.kamar pembantunya saja seluas rumahya di kampung.Kamar mandi didalam,Ac,Ya Tuhaaann...semoga aku berada ditempat yang tepat' gumam shinta
Beberapa saat setelah menghabiskan makanannya Bibi Chun mengetuk pintu.Shinta segera membukanya dan tersenyum.
"selamat sore bibi"
"hhmmm.....sekarang kau akan kubawa keliling rumah ini,mengenalkanmu pada semua pekerja disini juga nona Stephanie"
"ehh...ehmm...itu bi,kenapa nona harus diurus?bukankah dia sudah dewasa?" tanya Shinta pelan.
"dia sering mengamuk dan tidak mau didekati.Tuan muda sendiri sudah lelah"
"kenapa tidak direhabilitasi saja bi?"
"mereka keluarga kaya.sebuah berita miring bisa berdampak pada saham perusahaan mereka"
shinta mengangguk tanda mengerti.Semua berlalu terlalu cepat hingga dia harus berhenti untuk mencerna semua kejadian itu.
'ahh...setidaknya aku masih bisa selamat.' gumam Shinta seperti pada dirinya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Emma The@
Keren kak ceritanya.Salam cinta dari Cinta CEO untuk Gadis Butik...
2021-07-26
1
𝑽𝒆𝒂𝒏 𝑽𝒆𝒓𝒐𝒏𝒊𝒌𝒂
kamar pembantu aja fasilitasnya kaya kamar hotel,, apalah dayaku yg hanya mampu menikmati kipas angin sebagai penyejuk kamar 😭😭
2021-07-25
4
Alia Rozaby
menarik
2021-07-20
2