Kring kring kring
"Anak-anak Minggu depan kalian akan ada quis mingguan, ibu harap kalian bisa belajar dengan maksimal."
Ucap sang guru bahasa inggris.
"Baik Bu."
****
Setelah kepergian guru yang mengajar, Quen dan kawan-kawan langsung cap-cus dari sana menuju ke kelas sang kakak.
Demi bisa pergi dengan teman-teman, Quen harus rela menemui kakak nya yang keras kepala itu.
"Loh kok kelas nya kosong, mereka pada kemana."
Heran Quen karena tidak ada orang didalam.
"Mungkin mereka di lapangan Quen, yok kita ke sana aja."
Ucap Sintia.
****
Lapangan
Ternyata para cowok ganteng sedang beristirahat karena habis latihan basket.
Hati Quen berdebar dengan kencang karena harus merayu sang kakak.
Quen sudah menyiapkan sogokan agar mempan pada kakak nya.
"Hay kak, gimana latihan nya, ini aku bawain minuman sama cemilan kesukaan kakak."
Ucap Quen dengan manis pada kedua kakak nya.
"Wah loe perhatian banget dx, kebetulan gue emang lagi haus banget dari tadi."
Ucap Samuel antusias.
"Yang ini dari kita buat kalian."
Ucap Maura pada teman - teman kakak Quen dengan memberikan satu kantong kresek berisi minuman dan cemilan.
"Thanks ya Maura loe baik banget."
Ucap Romeo manis pada Maura, dia sangat senang hari ini bisa kembali melihat senyum pujaan hati, walau senyum nya sangat tipis sekalipun.
"Hmm ya."
Ucap Maura singkat.
"Mmm jadi gini kak, gue sama teman -teman mau pergi ke kafe yang baru buka itu loh dekat resto Cina, cuma sebentar kok, boleh kan."
Ucap Quen seimut mungkin merayu kakak nya.
"Iya kak, kita gak akan pulang malem kok, cuma nongkrong sebentar doang habis itu kita langsung pulang."
Tambah sintia dengan lembut membantu Quen berbicara pada samuel
"Iya kak kita cuma kesitu kok gak pergi lagi ke tempat lain, boleh kan kak."
Sambung Aurel manis membujuk Arion.
Biar meleleh gitu loh.
"Hmm oke gue izinin tapi ingat cuma ke kafe gak boleh ketempat lain."
Ucap Arion lunak melihat senyum Aurel.
"Gue juga setuju tapi jangan pulang malem."
Sambung Samuel tak bisa menolak karena bujukan Sintia.
"Yee makasih Kak, gue gak akan ingkar janji kok, kalian tenang aja."
Ucap Quen sambil memeluk kakak nya.
"Gue pergi ya bye."
Ucap Quen bahagia.
Setelah kepergian Quen dan teman-teman nya.
Para cowok-cowok dilanda hening entah kenapa.
Samuel
"Ada apa dengan hati gue, kenapa jantung gue deg degan waktu tatap Sintia, seperti ada rasa yang berbeda."
Batin Samuel.
Arion
"Kenapa bisa gue luluh hanya dengan bujukan dari cewek yang baru gue kenal hari ini bahkan gue deg degan kayak ada rasa yang beda waktu dia senyum, menenangkan."
Batin Arion.
Dia tidak pernah seperti ini sebelum nya.
Semua wanita yang mendekati nya tak ada satu pun yang membuat nya merasakan ini.
Seperti nya bunga-bunga cinta diantara mereka sudah dimulai.
****
Setelah mengambil mobil di parkiran, Quen dan kawan-kawan langsung go menuju kafe.
KAFE
Ketika melangkahkan kaki memasuki pintu Kafe, mereka sudah di sambut dengan keindahan dekorasi Kafe yang sangat indah dan elegan khas anak muda masa kini, di dominasi dengan warna coklat dan cream dan gantungan lampion yang senada dengan warna dinding.
Benar-benar memanjakan mata.
"Wah keren banget dekor nya, amazing." ucap Quen antusias.
" Lo benar Quen, suasana nya adem ayem banget."
Sambung Prilli dengan berbinar.
"Yok cari tempat."
Ucap Maura.
"Kayak nya di ujung sana bagus ada jendela yang langsung menghadap ke kolam."
Ucap Sintia berbinar.
"Wah selera loe oke juga, yok."
Ucap Aurel.
Setelah duduk mereka memesan makanan.
Semua makanan di sini sangat menarik semua nya di dominasi dengan berbagai jenis coklat yang di olah sendiri.
Kecuali makanan utama dan pembuka, itu bukan dari coklat dong say.
Kan gak lucu kalau steak pakek saos coklat.
Hanya makanan penutup yang memakai bahan coklat.
"Pelayan."
panggil Quen.
"Silahkan nona dilihat dulu menu nya."
Ucap pelayan itu dengan ramah.
"Kita mau makanan yang paling spesial di kafe ini, sama es krim gulali nya lima aja."
Ucap Quen pada pelayan.
"Baik nona, mohon di tunggu sebentar."
Tempat ini mayoritas pengunjungnya dari kalangan remaja guys, maklum dekor nya aja kekinian banget khas anak muda, gak cocok kalau pengunjung nya bapak - bapak pengusaha.
Setelah makanan datang mereka pun memakan nya dengan ceria dan setelah itu mereka ke tempat yang mirip perpustakaan.
Biasanya setiap pengunjung memasuki nya kalau ingin membaca atau sekadar melihat-lihat.
Ternyata didalam nya tidak seperti perpustakaan, tapi lebih seperti tempat bersantai ada sofa-sofa di sekeliling rak buku.
"Kayak nya ini lebih cocok jadi tempat karoke daripada ruang baca, keren juga."
Ucap Quen melihat sekeliling nya.
"Ya baca novel yok, di sini banyak novel keluaran terbaru loh."
Ajak Sintia yang sangat menyukai novel.
"Boleh deh ini juga masih jam 15.00, masih ada waktu satu jam buat baca, jam 16.00 nanti kita pulang, gimana."
Tanya Prilli pada teman - teman nya.
"Oke yok."
Ucap Maura.
Satu jam berlalu mereka sudah menyelesai kan membaca novel.
Dan mereka langsung menuju parkiran untuk mengambil mobil.
Tiga puluh menit berlalu mereka sudah sampai ke rumah masing -masing.
POW Angela Quena Saputri
Setelah memasukkan mobil ke dalam garasi.
Quena masuk ke dalam rumah nya dengan perasaan bahagia karena hari ini sangat menyenangkan untuk nya.
"Mama sayang, Quena yang manis sudah pulang."
Teriak Quen menggema di seluruh rumah
"Sayang kenapa teriak-teriak, suara kamu bisa sampai ke rumah tetangga."
Ucap sang mama pada Quen.
"Kak Rio sama kak Raka kemana ma, kok gak keliatan."
Tanya Quen karena tak menemukan kakak -kakak nya.
"Kakak kamu belum pulang sayang, mungkin ada tugas tambahan, mereka kan udah kelas 12."
Ucap sang mama masih sibuk dengan masakannya.
"Ooo, ma aku ke kamar dulu ya, mau mandi udah lengket banget ni."
Ucap Quen yang sudah tak tahan karena kepanasan.
"iya sayang."
Jawab sang mama yang kembali melanjutkan kegiatan nya memasak.
"Anak itu selalu teriak - teriak masuk rumah."
Ucap sang mama merasa heran dengan kelakuan Quen yang sangat suka berteriak.
****
Kamar Quen
Lima belas menit telah berlalu, Quen pun sudah selesai dengan ritual nya.
Setelah memakai pakaian rumah, Quen langsung menjatuhkan badan nya ke tempat tidur. Karena terlalu mengantuk dia sudah mulai menjelajah ke alam mimpi.
Bahkan teriakan sang mama dari bawah tidak membuat tidur nya terganggu. Malah semakin nyenyak.
Mungkin dia kira itu suara musik tetangga.
Seperti di nina bobokkan oleh sang musik.
Membuat mimpi nya sangat indah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments