Perlahan tapi pasti cahaya mentari mulai menyapa melalui celah - celah kehidupan.
Mengusik semua insan yang sedang berpetualang di alam bawah sadar.
Membangunkan segenap perasaan yang tengah meronta- ronta di atas kenyamanan tempat tidur.
Tapi hal itu tidak berpengaruh sedikit pun bagi sosok gadis cantik yang masih bergulat dengan selimut nya.
Siapakah dia?
Tak lain tak bukan adalah Angela Quena Saputri.
Tak peduli betapa keras nya suara sang mama memanggil nya agar bangun.
Dia masih sibuk menyelam di alam mimpi.
Bagaimana dia bisa bangun dari mimpi indah nya.
Saat ini dia sedang bermimpi sedang bersama dengan first love nya.
Seakan berlabuh ke masa kecil nya dulu.
Seakan tak ingin kebahagiaan itu pergi.
Dia tak ingin lepas dari mimpi itu.
Namun apa daya.
Itu hanya lah mimpi.
Bersamaan dengan kembali nya kesadaran. Gadis itu malah jatuh dari tempat tidur nya. Dengan posisi yang tidak etis.
Sangat menyesakkan bukan.
Dia sedang menurun tangga bersama kekasih hati di alam bawah sadar, tiba - tiba terpeleset dan berakhir jatuh dari tempat tidur.
"AaaaaaaaaaaaAaaaaaaa."
Teriak nya kencang.
"Aduh kok gue bisa jatuh sih, bukannya tadi gue lagi turun tangga bareng my first love, gue kan lagi jalan - jalan di taman impian bareng dia.
Kok malah jidat mulus gue ini yang cium lantai, bener- bener ngeselin emang."
Kata Quen sambil bangun dari lantai.
Suara teriakan Quen yang membahana membuat seluruh isi rumah kaget dan langsung menuju ke asal suara.
Tak ketinggalan sang mbok Yun yang hampir menumpahkan nasi bin goreng nya dari wajan, tepat nya di dapur.
"Kamu kenapa sih sayang, kok teriak - teriak pagi - pagi?"
Ucap sang mama panik melihat Quen.
"Iya nak, kopi Papa hampir aja tumpah gara-gara dengar suara kamu yang kayak toa Mesjid itu."
Ucap sang Papa pada Quen.
Papa nya Quen ini sifatnya emang hampir saudara sama komedi loh.
Jadi maklumin aja ya.
"Gak perlu di tanya lagi Pa, Ma
apa lagi yang membuat seorang Quena teriak-teriak kalau bukan jatuh dari tempat tidur."
Sergah Arion dengan senyum mengejek.
"Quena-Quena-Quena, loe itu beneran cewek apa bukan sih, tidur kok gak ada anggun - anggun nya sedikit, gue yang cowok aja, gak pernah tu jatuh dari tempat tidur."
Ucap Samuel sarkatis dengan senyum separuh dan tangan yang mengacak-acak rambut Quen.
Tak mau ketinggalan Arion pun ikut serta mencubit hidung Quen.
"Kak Rio, Kak Raka lepasin pipi dan hidung gue
!"
Teriak Quen memarahi sang kakak karena, berani sekali hampir merusak aset cantik nya.
"Loe pikir ini jepitan apa, main jepit-jepit segala
ini aset gue tau gak, kalau nanti hidung mancung gue ini jadi pesek emang nya loe punya duit buat oplas(operasi plastik)."
Ucap Quen sangat kesal akan ulah kakak- kakaknya itu.
"Hidung kayak kaca spion bajai aja, loe bangga dx."
Ucap Arion mengejek.
"ha ha ha loe bener banget Rio, gue setuju sama loe, kepedean emang."
Tambah Raka memanasi Quen.
"apa loe bilang..."
Kesal Quen mengejar sang kakak.
'Awas loe kak gue bales loe ,sini loe hadapin gue kalau berani."
Teriak Quen mengejar kakak - kakak nya.
Mama dan papa mereka hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan anak- anak nya.
Meski sudah besar sifat mereka masih saja seperti anak - anak.
Inilah kehangatan keluarga ini.
Setiap pagi ada saja keributan yang di sebab kan oleh ketiga trio macan ini.
"Sudah -sudah, Rio, Raka, Angel cepetan kalian siap - siap, ini udah jam 06.00 nanti kalian telat masuk Sekolahnya. Hari ini adalah hari pertama adk kalian masuk Sekolah jadi mama gak mau kalian main kejar -kejaran lagi, jangan sampe adk kalian telat di hari pertama nya, cepetan!"
Omel sang Mama pada mereka.
"Iya Ma kita juga udah capek kok."
Ucap Rio yang sudah berhenti berlari.
Setelah kepergian family nya.
Quen langsung bersiap untuk pergi ke sekolah.
Karena hari ini adalah hari pertamanya jadi Quen sedikit lama berdandan agar penampilannya maksimal abis.
Setelah mengenakan seragam Quen menuju meja rias nya, tak lupa ia memoles wajah imut nya dengan bedak baby dan sedikit lips glos, tapi walau hanya berdandan natural wajah nya sangat berseri. Itu karena Quen memang sangat cantik dari lahir, hehe.
"Seragam udah beres, make up udah oke, rambut gue biar tergerai aja kayak nya biar lebih fresh,sempurna."
Ucap Quen melihat pantulan diri nya di cermin.
Tak butuh waktu lama Quen sudah sampai ke meja makan, dia langsung mencium pipi sang Papa, Mama dan tak lupa pipi sang Kakak.
"Pagi my family sayang."
Ucap Quen menyapa semuanya.
"Pagi juga sayang."
Ucap Papa dan Mama.
"Pagi juga my Angel."
Ucap kedua Kakak nya.
"Oh ya sayang, kamu mau berangkat bareng Papa, atau bawa mobil sendiri."
Ucap sang Papa yang sudah selesai sarapan.
"Aku bawa mobil aja Pa, lagian udah gede gini malu lah Papa anterin."
Ucap Quen.
"Ya udah Ma, Papa berangkat dulu ya."
Ucap Papa, dan sang mama mencium punggung tangan papa dengan takzim, dan papa mencium kening sang mama dengan penuh cinta.
"Sayang, Papa berangkat dulu ya, baik-baik di sekolah, belajar yang rajin dan buat kalian berdua jaga adk kalian, jangan sampai kesayangan papa ini lecet sedikit pun."
Ucap sang papa pada anak - anak nya.
"Iya Pa, pasti kami jagain, kalau sampe dia kemana - mana setelah pulang sekolah, awas aja bakal aku sita mobil nya."
Ucap Arion tak main - main.
"Iya pa, tenang aja pokok nya gue gak mau tau pulang sekolah loe gak boleh jalan - jalan atau pun nongkrong di mall bareng teman - teman loe,kalau sampai loe pergi juga, gue sita hp loe dan uang jajan loe juga bakal dipotong."
Tambah Samuel tidak main - main dengan ucapan nya.
"Bagus sekali anak - anak papa."
"Sayang dengerin kakak kamu." Ucap papa sambil melangkah pergi.
"Iya kakak ku tersayang, gue gak bakal kemana - mana kok, kalian tenang aja deh."
Ucap Quen dengan malas meladeni kakak nya.
'Ya udah kalau gitu,gue duluan ya
Ma aku pamit ya, dah Mama.'
Ucap Quen sambil mencium tangan dan pipi sang mama.
"Iya sayang, kamu hati - hati ya, jangan ngebut di jalan."
"oke ma."
"bye duo Abang."
Sambil mencium pipi kedua nya.
Arion Devano Saputra
"Maafin gue dx karena udah terlalu keras sama loe, tapi ini semua gue lakuin karena gue sayang sama loe, gue cuma gak mau ada orang yang nyakitin loe, karena gue sayang banget sama loe,
gue pengen loe bahagia."
Samuel Krisna Suraka
"Maaf dx, gue emang berlebihan ngelarang loe gak boleh ini itu, tapi itu semua gue lakuin karena gue sayang banget sama loe, gue pengen liat loe selalu tersenyum dan bahagia, gue gak mau ada cowok yang nyakitin loe, karena bagi gue kebahagiaan loe adalah segala nya buat gue. Gue bakal lakuin apa pun untuk itu."
Batin mereka melihat kepergian Quena.
Angela Quena Saputri
"Thanks kak, gue tau kalian sayang banget sama gue. Gue beruntung, karena memiliki kalian dalam hidup gue."
Batin Quena sambil berlalu meninggalkan meja makan dengan perasaan terharu.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments