"sedang apa kamu?". Suara Alex mengagetkan Zahra dari belakang
"Astagfirullah, kamu itu ya mengagetkan orang aja, untung jantungku tidak copot".
"Biasa aja kali, ga usah lebay".
"Terserah".
"Kamu sedang apa?".
"Kamu ga bisa lihat kalau aku sedang masak".
"Yang aku maksud dari mana kamu mendapatkan bahan-bahan yang kamu masak ini?".
"Ooo itu, mama ngantar tadi malam".
"Mama?".
"Oh iya, maksudnya mama kamu yang ngantar semua kebutuhan dapur tadi malam".
"Dan mamamu melihat kondisi mu tadi malam, mamamu meminta ku agar aku mengurus kamu".
"Ouh, tapi kamu jangan dengarin mama aku!, kamu juga ga perlu mengurus aku, emang aku anak kecil apa".
Alex membuka kulkas mengambil roti dan selai lalu duduk di depan meja makan.
"Kamu tidak mau nasi goreng ini?". Tawar Zahra meletakkan sepiring nasi goreng di depan Alex
" Ga usah". Tolak Alex kasar
" Jutek amat sih, ya sudah kalau tidak mau, aku makan sendiri saja, umm enak nya". Zahra berlalu masuk ke kamarnya dengan sepiring nasi goreng di tangan nya
" Bau nasi gorengnya wangi juga". Batin Alex
" Enak juga ternyata". Alex mencoba mencicipi nasi goreng yang ada di hadapannya itu, ia menghabiskannya dengan sangat lahap.
Seusai sarapan Alex duduk di sofa ruang tengah sambil main game dihandponenya
" Kamu tidak pergi hari ini?". Tanya Zahra melihat Alex bermain game
"Tidak, hari ini aku ingin dirumah saja".
Zahra berlalu meninggalkan Alex bermain game, Zahra mulai membersihkan seluruh bagian apartemen.
"Hei kamu, apa kamu tidak lelah seharian modar-mandir, ada- ada saja yang kau kerjakan". Alex risih melihat Zahra yang bersih-bersih sudah hampir seharian.
"Tidak, ini adalah caraku menghilangkan kejenuhan seharian diam dirumah ini".
" Tapi kamu menyusahkan pemandanganku, aku saja yang melihatmu merasa lelah, bukankah sudah ku katakan kau tidak perlu melakukan kewajibanmu sebagai seorang istri".
"Aku bukan melakukan ini karena kewajiban ku, tapi aku tidak bisa melihat rumah yang berantakan". Jelas Zahra
" Lalu mengapa kau menganti bajuku tadi malam, apa itu juga bukan karena kau ingin memenuhi tanggung jawabmu atau karena mama yang menyuruhmu?". Alex berusaha memastikan
" Bukan". Jawab Zahra
"Lalu???".
" Lalu karena aku terlahir sebagai orang yang tidak tegaan, aku tidak tega membiarkanmu tidur dalam keadaan baju basah begitu, kalau kamu sakit gimana?".
" Maksudnya".
" Kamu jangan ge er dulu, kalau aku melihat posisi orang lain dalam posisimu aku juga akan berbuat begitu". Jelas Zahra lagi
"Ouh syukurlah" ucap Alex lega
" Bagaimana kalau hari ini aku mengajakmu jalan- jalan untuk menghilangkan kejenuhanmu". Tanya Alex kepada Zahra
"Tapi mengapa kau ingin mengajakku jalan?".
"Kau bilang kau jenuh selalu di rumah saja, jadi aku mengajakmu keluar, karena aku terlahir sebagai manusia yang tidak tegaan". Ucap Alex mengulang kata-kata Zahra barusan.
" Boleh juga tuh, aku sudah sangat jenuh berdiam diri dirumah saja, tunggu aku akan bersiap-siap". Zahra melangkah menuju kamarnya
"Aku tidak mau menunggu lama". Teriak Alex
Tak lama kemudian
"Aku sudah siap, ayo kita pergi".
"Cepat sekali kamu siapnya". Heran Alex melihat Zahra
"Tapi kamu tidak mau menunggu lama, sekarang aku sudah siap mari kita berangkat". Ajak Zahra
Sesampai di taman
"Ini es krim untukmu". Alex mengulurkan satu cup es criem kepada Zahra
"Kalau makan itu duduk" ucap Zahra melihat Alex yang menikmati es criem nya dengan posisi berdiri.
" Bodoh amat".
" Ga boleh begitu, hidup itu ga bisa semua nya ditanggapi hanya dengan mengatakan bodoh amat, termasuk hal sepele dan sekecil apapun termasuk seperti sekarang, kita harus makan dan minum dalam keadaan duduk, kata ustad Alfatih sih begitu." Jelas Zahra
"Cerewet".
"Ya sudah lah terserah kamu saja yang penting aku sudah mengingatkanmu".
"Bagaimana kalau kita naik ayunan itu". Tunjuk Zahra arah dua buah ayunan di depan mereka
"Ga usah" jawab Alex
" Ayok lah, please". Mohon Zahra
" Kamu ini seperti anak kecil saja, apa masa kecil mu kurang bahagia". Kesal Alex
"Masa kecil ku memang kurang bahagia". Jawab Zahra dengan suara sendu
Dan karena melihat itu
"Ya sudah lah, mari kita bermain ayunan" ajak Alex yang di sambut bahagia Zahra
"Dorong lagi-lagi". Seru Zahra bahagia
Dengan malas Alex mendorong ayunan yang di naiki Zahra
"Oh iya bagaimana habis ini kita makan bakso, soal nya aku lapar banget". Ajak Zahra yang sudah merasa bosan.
"Bagaimana mau makan bakso, makan es krim aja kamu kesusahan begitu". Ketus Alex
" Tenang saja, aku bisa kok". Bujuk Zahra memohon
" Ga mau, aku tidak suka bakso".
"Wah rugi kamu kalau tidak suka bakso, bakso itu rasanya enak, apalagi di kasih sambal yang banyak, bisa menghilangkan stres".
" aku ga suka, jadi ya ga suka".
" Ya sudah kalau kamu tidak suka, tapi kamu temani aku ya, aku lapar banget".
" Hmmm lama-lama bisa puyeng kepalaku kalau terlalu lama dekat dengan perempuan ini". Batin Alex semakin kesal
"Baik lah, hanya untuk hari ini, aku menyesal telah mengajak mu jalan". Kesal Alex
"Jangan bicara begitu, kalau berbuat itu harus ikhlas, maka hasilnya akan membuat kita merasa bahagia".
"Pergi ga nih".
"Ayok lah".
Sesampai di warung bakso
"Apa kamu sering makan disini?" Tanya Alex yang melihat Zahra menyatap baksonya
" Tidak, aku belum pernah kesini".
"Apa kamu tidak repot makan begitu". Tanya Alex lagi ketika melihat cara Zahra makan
"Tidak, biasa saja" jawab Zahra enteng
"Mmm enaknya, Kamu mau" tawar Zahra menyuapi Alex
" Tidak, aku tidak suka".
" Coba aja dulu, aaa". Bujuk Zahra
Akhirnya Alex memakan baksonya terpaksa
" Busyet gila, ini pedas banget sumpah" Alex mengeluarkan baksonya dengan menggunakan tissue
" Ha ha ha, kamu tidak tahan pedas ya" Zahra tertawa lepas melihat Alex mengeluarkan air mata
" Kamu ini perempuan apa sih? selera nya gila benar". Alex menatap Zahra heran
" Enak tau, bikin otak fresh". Tawa Zahra bahagia.
Di meja lain
"Sayang kamu mau pesan apa?". Tanya seorang wanita dengan mesra kepada seorang lelaki yang duduk di sampingnya
Mendengar suara yang tidak asing bagi Alex, Alex menoleh melihat arah suara tersebut
"Feliysa" ujar Alex melihat Feliysa berduaan dengan musuh bebuyutannya.
"Jadi dia mendekatiku atas suruhan Galih" batin Alex geram
Zahrapun melihat arah yang di lihat Alex. "kak Galih" . seru Zahra yang sama terkejutnya dengan Alex
"Kamu kenal dengan lelaki itu". tanya Alex
" Oh tidak aku tidak kenal". Elak Zahra berbohong
" Tapi saya mendengar sendiri kalau kamu mengatakan nama Galih". Tanya Alex lagi.
" Kamu salah dengar kali, ya sudah yuk kita pulang! aku sudah kenyang". ajak Zahra
"Aku tidak mungkin salah dengar, gadis ini memang benar-benar mengatakan nama Galih". Batin Alex
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments