Bab-4

"Assalamu'alaikum" ucap Zahra memasuki rumah orang tuanya

"Mau cari siapa?". tanya seorang lelaki paruh baya kepada Zahra

"Apakah papa tidak mengenali lagi putrimu ini?". Ujar Zahra

"Felice???". lelaki paruh baya itu memastikan

"Ku kira papa sudah lupa kalau memiliki seorang putri". Ucap Zahra kepada Ayahnya itu

" Kamu benar Felice?, Mengapa penampilanmu aneh begini? kapan kamu pulang sayang? Dan darimana saja kamu selama beberapa bulan ini? Apa kamu tidak memikirkan bagaimana papa sangat mengkhawatirkanmu".

"Sudahlah pa, papa tidak usah berbasa basi, bukankah papa sudah bahagia dengan kehidupan baru papa".

Dengan seketika Zahra teringat dengan minggu lalu.

ia pulang kerumah namun niat nya itu di urungkannya setelah ia melihat ayah dan sahabatnya sendiri bermesraan.

"Felice, kamu bicara apa sih sayang?". Danish memeluk putrinya itu

" Sudahlah pa, aku datang kesini hanya sebentar, aku hanya ingin mengatakan kalau dalam minggu ini aku akan menikah, aku ingin papa datang sebagai waliku".

"Apaaa??? Menikah???, Felice, papa semakin tidak mengerti, beberapa bulan ini kamu tidak pulang kerumah, sekarang pulang-pulang penampilanmu aneh begini,lalu mau menikah".

Tiba-tiba di sela pembicaraan datang seorang gadis remaja sebaya Zahra " Mungkin anakmu sudah hamil mas, lihat lah lelaki yang menunggunya di luar itu, mungkin dia orang yang menghamilinya". Tutur gadis itu

"Aku tidak punya urusan denganmu, dan aku tidak ingin mengotori mulutku dengan membalasmu, bukannya aku tidak mampu, tapi maaf aku tidak akan bertindak seperti prilakumu yang tercela itu". Sindir Zahra

"Kamu ini yaaa". Wanita itu ingin menarik Zahra, namun dihalangi oleh Alex

"Maaf anda tidak berhak menyentuh calon istri saya".

" Kamu berani dengan saya? Saya ini mamanya". Jelas wanita itu yang mampu membuat Alex terkejut, bagaimana tidak wanita yang mengaku ibu Zahra itu masih Sangat muda,bahkan seusia dengannya, beda jauh dari usia ayah Zahra

"Alex, Ayo kita pergi", ajak Zahra dan untuk papa, nama ku bukan lagi Felice Milena Arisanti, namaku sekarang adalah Zahra". Ucap zahra berlalu

"Felice, tunggu sayang kamu mau kemana lagi nak?". Danish berusaha mengejar Zahra

"Sudah lah mas, biarkan saja dia pergi, dia sudah besar pasti bisa mengurus diri sendiri".

" Tapi sayang dia itu anakku".

"Dia sekarang juga anakku mas, apa kamu tidak percaya kepadaku".

Danish akhirnya tak bisa berkata-kata dan hanya menurut saja apa yang dikatakan istri belianya itu.

_____

Hari ini akhirnya Alex dan Zahra telah menjadi sepasang suami istri yang sah menurut agama dan negara.

Dengan melalului sederet rangkaian aktivitas yang sangat melelahkan, dengan mengadakan pesta pernikahan yang cukup besar dan meriah akhirnya kini usai juga yang membuat Alex dan Zahra bisa bernafas lega.

Dan Alex langsung berkemas, tentunya melihat hal itu membuat Harini heran.

"Alex, kamu mau kemana sayang?".

"Aku dan Zahra mulai hari ini akan tinggal di apartemenku ma".

"Sayang, mama ingin kalian tinggal disini bersama mama dan papa".

" Ma, Alex mohon! Alex janji Alex dan Zahra akan selalu mengunjungi mama".

"Ayo Zahra kita ke apartemen". Ajak Alex kepada Zahra

Harini pun tak dapat lagi memaksa Alex, Harini tau betul pasti Alex tidak ingin berlama -lama satu atap dengan sang papa.

Sesampai nya di apartemen

"Mulai sekarang kamu tinggal disini hingga enam bulan kedepan sampai kita berpisah, dan juga kamu tidak perlu melakukan kewajibanmu sebagai seorang istri, kamu bebas ingin ngapain aja, begitupun denganku" Jelas Alex kepada Zahra

"Yang disana kamarmu dan yang ini kamarku" Jelas Alex lagi

"Kalau seandainya aku tinggal di pondok saja boleh?". Tanya Zahra penuh harap

" Kamu boleh melakukan apa saja yang kamu sukai dan aku tidak akan melarangmu kecuali kamu tidak boleh tinggal di pondok".

" Tapi kenapa? Bukankah kamu sendiri yang mengatakan kalau aku boleh sesuka hatiku".

"Kamu cerewet ya, kalau aku bilang tidak boleh ya tidak boleh, kalau begitu apa gunanya kita menikah, kalau mama atau pun papa bertanya tentang mu dan kamu tidak ada bersamaku, bisa kacau semuanya, sudah lah kamu jangan banyak bertanya kamu nurut aja".

Zahra pun berlalu kekamarnya sementara Alex pergi ke basecamp.

"Eh pengantin baru sudah datang aja, apa kamu tidak berbulan madu dengan istrimu itu". Ejek joo

"Diam, atau akan ku buat mulutmu robek tak bisa berbicara lagi". Geram Alex

"Santai dong Lex, kita cuma bercanda mengapa dibawa serius begitu".

"Aku tidak suka kalian membahas pernikahanku, asal kalian tau aku tidak akan pernah mengangapnya sebagai istriku, aku tidak mencintainya, lagipula aku juga tidak pernah melihat wajahnya".

"Ha ha ha apa kamu masih belum melupakan Feliysa Lex, kalau itu benar mengapa kau menikahi nya, bagai mana kalau dia sumbing huaa haa haa". Ejek joo lagi

Alex melototkan bola mata nya kepada joo dengan wajah merah padam

"Maaf, aku diam sekarang". Ucap joo menunduk

Rey datang menghampiri Alex.

Rey salah satu teman satu geng Alex sekaligus sahabat prangko bagi Alex, dan Rey juga salah satu temannya yang tidak menyetujui pernikahan Alex dan Zahra, karena bagi Rey, Alex harus hanya fokus dengan geng mereka.

"Alex, kamu bisakan pegang ucapanmu, kalau kamu tidak akan mencintai wanita itu dan sebagai ketua geng kamu harus fokus dengan club motor kita". Ucap Rey

Dan Alex menepuk pundak Rey" kamu tenang saja dan kamu bisa pegang ucapanku ini".

" Mari hari ini kita berpesta Alkohol". Seru joo dan disetujui yang lain nya

Dan pada akhirnya

"Wah Lex sepertinya kamu mabuk berat, woi tolong antarkan Alex pulang ke apartemennya". Ujar Rey kepada joo dan Bian

"Ah payah nih Alex". Keluh Bian

Setiba di apartemen

"Permisi" Bian mengentuk pintu apartemen

"Ya tunggu". Sahut Zahra dari dalam

Clek

Zahra membuka pintu dan melihat suaminya digotong dalam keadaan tak sadarkan diri

"Alex kamu kenapa". Panik Zahra, " bawa dia masuk kedalam kamarnya". Ucap Zahra kemudian kepada teman Alex itu.

"Terima kasih sudah mengantar Alex". Ucap Zahra mengantarkan teman Alex keluar di depan pintu apartemen.

"Uek uek" terdengar suara muntahan dari kamar Alex

"Lelaki ini bikin susah hidupku saja". Keluh Zahra

Zahra kekamar Alex, membantu Alex menuju wastafel, dan dengan terpaksa mengganti baju yang dipakai Alex yang penuh dengan muntahan.

"Astagfirullah, ya allah menyusahkan sekali pria ini". Keluh Zahra dan dengan ragu-ragu membuka kancing baju Alex

"Ah tapi kan aku istri sah nya, kalaupun aku menyentuhnya, aku tidak akan berdosa".

Zahra berusaha membujuk hatinya sendiri. Dan karena kelelahan merawat Alex akhirnya Zahra pun tertidur duduk di lantai dengan kepala menumpu di tangan Alex

Di pagi harinya

Alex terbangun dalam keadaan kepala yang terasa amat sangat berat.

"Ada diman aku?, Bukan kah kemarin aku di basecamp",. Batin Alex mengingat" Hah wanita ini mengapa dia tidur di sini". Kejut Alex melihat Zahra yang tertidur bertumpu di atas tangannya.

" Hei bangun".

Zahra bangun dan terkejut mendapati dirinya tidur di atas tangan Alex

" Ngapain kamu tidur disini". Bentak Alex

" Bukannya berterimakasih, malah teriak tidak jelas". Hela Zahra

" Berterimakasih apanya?, Apa untuk kamu tidur diatas tangan ku? Ileran lagi wuish". Alex mencium tangannya", "Hah". Teriak Alex kesal

"Hello, kamu lupa ya kalau kamu semalaman ini sudah sangat menyusahkanku dasar tidak tau terima kasih". Zahra berusaha menahan malu nya karena diri nya kedapatan tidur di tangan Alex plus ileran lagi hahaha.

Alex terdiam dan mencerna ucapan Zahra dan mengingat kejadian tadi malam

"Saya tidak butuh bantuanmu, sudah sana keluar". Usir Alex

Alex melihat baju yang dipakainya sudah diganti

" Apa wanita itu menganti bajuku, berani-beraninya dia menyentuh tubuhku, ah entah apa yang dia pikirkan". Batin Alex mengacak kasar rambut nya.

"Dasar lelaki, untung kamu lelaki kalau perempuan sudah kujambak rambutmu itu" batin Zahra geram sambil mencincang bawang yang ada di tangannya karena merasa geram dengan kelakuan Alex

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***