" Aisyah, pelan- pelan dong ngomong nya". pinta Zahra kepada Aisyah sambil terkekeh
" Kamu kemana aja satu minggu ini?? terus mengapa kamu ga pulang malam itu?? Juga ga ngabari". Aisyah masih mengintrogasi Zahra dengan sejumlah pertanyaan yang mungkin selama satu minggu ini begitu banyak menumpuk, bermain di kepalanya.
Belum sempat Zahra menjawab ustad Alfatif pun datang.
"Assalamu'alaikum Zahra". Ucap ustad Alfatih .
"Wa'alaikum salam ustad". Jawab Zahra
"Apa kabarmu?, kami semua sangat mengkhawatirkanmu". Ucap ustad Alfatih
"Maaf kan aku ya ustad, kalau selama satu minggu ini aku telah membuat kalian semua khawatir, namun sungguh aku tidak bermaksud begitu, pada malam itu aku ingin pulang ke rumah orang tuaku untuk suatu alasan pribadi namun ketika hendak pulang, aku dihadang segerombolan geng motor, hp ku juga hilang pada malam itu". Jelas Zahra panjang lebar kepada semuanya
"Innalilahi wa inna ilaihiroji'un". Ucap ustad Alfatih terkejut
" Tapi kamu baik- baik saja kan". Tanya ustad Alfatih lagi, terlihat kekhawatiran di raut wajahnya.
"Alhamdulillah ustad aku baik - baik saja". Jawab Zahra tersenyum di balik cadar nya namun siapa pun melihat pastilah tahu kalau Zahra sedang tersenyum di lihat dari gestur matanya.
" Dan ini". Ustad Alfatih bertanya sambil menunjuk ke arah Alex yang dari tadi sudah uring- uringan menunggu mereka berbicara
" Ouh iya lupa, kenalkan ini teman yang menolong ku malam itu". Jelas Zahra
" Alfatih" . Ustad Alfatih mengulurkan tangannya
"Alexi". Jawab Alex menyambut uluran tangan ustad Alfatih
"Sudah memberi kabarnya??". Tanya Alex kepada Zahra
"Oh iya ustad, Aisyah aku permisi pergi dulu ya, maksud kedatanganku kesini hanya ingin memberi tahu kondisi ku agar kalian semua disini tidak risau lagi". Ucap Zahra
" Maksud nya?". Tanya ustad Alfatih bingung
" Begini ustad, untuk sementara waktu aku ingin pulang kerumah orang tua dulu, tapi aku pasti akan kesini lagi". Jelas Zahra berbohong karena dia merasa belum siap mengatakan kalau dirinya dan Alex akan menikah, lagi pula pernikahan apa yang akan dijelaskan Zahra.
Ustad Alfatih mengaguk mengerti". Jangan bilang pasti, bilang Insyaallah aja, karena kepastian hanyalah milik allah". Ustad Alfatih meluruskan ucapan Zahra
"Oh iya Insyaallah saya kesini lagi". Ucap Zahra cengengesan
Aisyah langsung memeluk tubuh Zahra
"Kapan kamu sudah selesaikan urusan mu, datang lah kesini lagi, aku akan sangat merindukan mu". Ucap Aisyah sedih
"Udah ayo pergi". Ajak Alex kesal karena lama menunggu
"Assalamu'alaikum semuanya" ucap Zahra pergi berlalu
Di tengah perjalanan
"Kita mau kemana?". Tanya Zahra bingung melihat jalan yang berbeda dari jalan menuju apartemen yang ditempatinya selama satu minggu ini
" Tapi kamu sudah menyetujui syarat ku, jadi kita pulang kerumah orang tua ku". Jelas Alex
" Secepat ini?". Ucap Zahra gugup
"Ya iya lah, kapan lagi, tahun depan". Kesal Alex
" Bukan begitu, namun ini terlalu tiba- tiba, aku butuh persiapan".
" Sudah lah, kamu tidak perlu persiapan apa-apa".
" Tapi saya gugup".
"Kamu ini lama-lama ngesalin ya". Kesal Alex melihat Zahra yang cerewet menurutnya.
" Tapi aku harus bilang Apa di hadapan orang tuamu". Tanya Zahra semakin gugup, bagai mana tidak, dengan waktu yang semua serba mendadak dia akan kerumah calon mertua
" Kamu tidak perlu bilang apa- apa, biar aku aja yang berbicara disana". Jelas Alex
Setiba di rumah kediaman Baskara Pratama
Terlihat Baskara sedang duduk di sofa bersama Harini
"Maaa". Panggil Alex kepada ibunya
" Alex sini sayang duduk". Ajak Harini memukul pelan sofa di sampingnya
Alex dan Zahra pun duduk di samping Harini
" Ini siapa sayang". Tanya Harini merasa aneh dengan penampilan Zahra yang serba hitam dan tertutup
" Ini calon menantu mama". Jelas Alex
Baskara dan Harini bersamaan melihat ke arah Zahra
" Maksud kamu apa sayang". Ucap Harini syok.
"Alex bisakah kau jelaskan apa semuanya ini". Tanya Baskara
" Alex bilang, ini calon menantu mama dan papa, calon istri Alex, bukan kah kalian ingin aku menikah". Jelas Alex
Seketika Harini memengangi lengan Baskara dan menatapnya lekat lalu menggelengkan kepala tanda tidak setuju
" Siapa namamu". Tanya Baskara melihat Zahra
"Nama saya Zahra om". Zahra memperkenalkan dirinya
"Apa kamu mau menikah dengan Alex". Tanya Baskara memastikan
Zahra hanya mengangguk pelan dan menunduk
"Baiklah saya setuju dengan calon istrimu ini". Ucap Baskara meletakkan majalah yang ada di tangan nya di atas meja lalu berlalu pergi yang diikuti Harini istrinya
" Apa maksud semuanya ini pa?". Tanya Harini protes kepada Baskara
"Maksudnya Alex akan segera
menikahi wanita itu". Ucap Baskara enteng
"Paaaa, ini tidak benar pa, kita bahkan belum memastikan latar belakang gadis itu, dan juga lihat lah penampilan nya aneh begitu, aku tidak mau punya menantu seperti itu pa".
" Yang terpenting Alex menikah, dan juga itu pilihan Alex, Alex yang akan hidup bersamanya bukan mama". Jelas Baskara yang melihat ekspresi ketidaksukaan istrinya itu
" Tapi pa".
"Sudah lah ma, saat ini aku hanya ingin melihat Alex segera menikah, dan aku ingin mama mempersiapkan semuanya, pastikan pesta yang sangat meriah, aku tidak ingin ada kekurangan suatu apa pun".
Mendengar penuturan suaminya yang tidak akan bisa terbantahkan olehnya itu Harini hanya bisa menghela nafas kesal karena dia sangat tidak setuju kalau Alex menikahi Zahra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments