# TENTANG MEREKA #
Happy reading...
♣♣♣♣♣♣♣♣♣
“Kamu mau bawa aku kemana sih , Hon?.” Ara dan Reno sedang berada didalam mobil selepas mengantar Varen ke Sekolahnya.
“You will know it later, Babe. ( Kamu akan tahu nanti, Sayang ).” Sahut Reno sambil meraih tangan Ara dan mengecupnya, sembari juga tersenyum. Ara mengernyitkan dahinya.
“Ini bukannya jalanan menuju Rumah Sakit tempat Owen dan Judith?.” Tanya Ara setelah melihat keluar jendela mobil yang sedang ia dan Reno tumpangi.
“Memang.”
‘Mau ajak aku ke Rumah Sakit tapi kenapa mukanya sumringah begitu sih?.’ Ara membatin, sedikit heran dengan raut wajah Reno saat ini. “Kita mau ke Rumah Sakit, tapi kok muka kamu sepertinya senang begitu, hem?.” Ucap Ara.
Reno hanya menjawab dengan senyumannya yang nampak penuh arti sedikit misterius pada Ara.
'Ngeselin ih. Untung ganteng!.’
**Mansion Adjieran Smith, London.
“Jadi Cuma sibuk gymnastic aja itu dia?.”
John masih bertanya pada Fania.
“Engga juga. Ada kesibukan laen.”
“Apa?.”
“Sibuk ngumpulin sekarung berlian. Jadi wanita panggilan.”
“Apa?!.”
John memekik saking kaget. Dewa, Michelle dan Mom juga ikut terkejut mendengar ucapan Fania barusan. Sementara yang barusan asal jeblak malah cekakak.
“Lo yang bener kalo ngomong, Jol!.”
Wajah John yang kaget itu merupakan kesenangan sendiri untuk si Kajol.
“Ye, bener emang si Prita cewe panggilan. Kalo coach nya telpon suruh latihan. Dia cus buru – buru berangkat. Terus sekarang dia kan ngikutin jejak gue juga di jadi enternainer lokal. Kalo ada job Event ya dia cus lah. Cewe panggilan kan namanya?. Asal ada panggilan telpon bilang Job die dateng dah.” Ucap Fania santai.
John menarik nafas lega tapi bercampur dongkol pada si Kajol.
“Lo nih, kalo ngomong ga pake asal ga bisa ya?.”
Tiga orang yang lainnya termasuk Fania terkekeh geli.
“Elo aja yang mikirnya kejauhan, Bule Koplak!.”
“Nah salah lo yang bilang si Prita sekarang jadi cewe panggilan. Orang siapa yang dengar ucapan lo itu juga pasti mikirnya negatif, Jol!.”
“Elo aja kali yang suka mikir negatif!.”
“Gue lagi!.” Ucap John sebal.
“Emang iya. Dulu kalo lo ga mikir omongan si Prita soal Aila yang ternyata bener, lo bakal dimusuhin sama adek gue sampe sekarang.” Sindir Fania.
John sontak terdiam.
**
“Eh Naomy, ngomong – ngomong itu si Prita memang masih belum mau baikan sama si John?.” Tanya Dewa selepas ia dan Fania selesai berdiskusi tentang kafe Fania yang baru mulai berjalan itu, dan John sudah tak lagi berada disana. Berpamitan ingin menemui salah seorang temannya.
Fania menaikkan alisnya, mengiyakan.
“Yah begitulah kayaknya. Si Priwitan udeh males katanya berurusan sama si itu bule koplak.”
“Kuat juga ya itu si Prita musuhin Kak John sampai hampir dua tahun.” Celetuk Michelle yang juga sedang berada bersama Fania dan Dewa sambil menikmati pancake buatan Fania.
“Si Prita emang gitu sifatnya Chel, dia kurang lebih sama kayak gue. Jarang tersinggung sama omongan orang. Tapi kalo udah tersinggung, yah begitulah.” Sahut Fania. “Kalo si Prita itu emang raja tega kalo soal nyuekin orang. Jago dia.”
Michelle dan Dewa terkekeh.
“Tapi kasian juga liat si Kak John tau Kak Fania. Dia kayaknya merasa menyesal banget membentak si Prita waktu itu. Benar – benar ingin minta maaf. Eh ga pernah dikasih kesempatan. Bahkan lebaran aja ga bisa ketemu sama Prita.”
“Iya bener sih Naomy. Jago emang si Prita menghindari si John.” Celetuk Dewa.
“Apalagi menghindari kenyataan idup. Lebih jago dia.” Sahut Fania dan mereka bertiga terkekeh.
“Eh iya Kak, si Prita dulu sampai segitu tersinggung nya dibentak kak John yang membela Aila itu gara – gara dia ada rasa kan sama kak John?.” Ucap Michelle setengah berbisik pada Fania dan Dewa menunjukkan keterkejutannya.
“Masa sih Yang?.” Tanya Dewa pada istrinya yang cantik tapi suka judes itu kecuali kalo diranjang ilang judesnya. "Prita jatuh cinta gitu sama John?."
‘Imut beut dah ah si Dewa mabok kalo manggil si Michelle.’ Batin Fania yang suka terkekeh geli kalo mendengar Dewa memanggil Michelle dengan sebutan ‘Yang’.
Michelle mengendikkan bahunya atas pertanyaan Dewa. “Ya ini kan aku sedang konfirmasi ke Kak Fania.”
“Benar itu Naomy?.”
“Yah dulu si emang iya. Si Priwitan pernah ada rasa sama Kak John.” Sahut Fania. “Sama kayak lo Chel, seleranya om – om.” Ia terkekeh.
“Ih enak aja. Aku sama Kak Dewa beda umurnya ga jauh – jauh amat sih.” Michelle membela diri.
“Eleh, sok – sok manja lo, Chel. Dulu mau dikawinin sempet nolak! Gegayaan jual mahal.”
Dewa tersenyum pada Michelle sambil mengacak – acak rambut istrinya yang sifat manjanya itu berlebihan.
“Iya makanya, si Prita waktu itu tersinggung banget di bentak sambil ditunjuk – tunjuk sama kak John. Plus dipelototin. Die lagi poling in lop. Lagi cinta – cintanya sama si bule koplak, digituin, yah dia sakit ati bertubi – tubi.”
Fania menjelaskan.
“Udahlah waktu itu si Kak John muji – muji si Aila ga kelar – kelar. Panas kupingnya si Priwitan. Nge rembet dah ke hatinya. Ya udah, si Prita tersinggung abis sama Kak John. Merasa dipermalukan juga jatohnya karna kan depan kita – kita si bule koplak ngebentak si Prita. Nah si Prita itu kepala batu kalau udah katanya ya katanya. Sama sih kayak gue. Tapi parahan dia. Tau nurun dari siapa.”
Fania masih bercerita sambil memakan pancake nya.
Michelle dan Dewa masih setia mendengarkan Fania bercerita.
“Tapi kan si John kayaknya nyariin si Prita banget Naomy?. Dia bener – bener mau minta maaf, kan?. Kamu ga coba omongin sama Prita?.”
Fania menaikkan alisnya. “Udeh Kak Dewa. Gue udah sering kasih tau plus nasehatin dia. Tapi itu anak emang kepala batu. Makin gede makinan.”
“Jadi sampai sekarang si Prita masih merasa ga terima sama perlakuan Kak John ke dia?.”
“Nih ya Chel, Papah sama Mamah itu ga pernah ngebentak gue sama Prita seperti halnya Kak John ke Prita waktu itu. Ngebentak seolah menuding kalo si Prita itu salah banget. Kalo teriak – teriak, sih emang dari gue bayi Papah sama Mamah kalo ngomong itu pake bacod. Udah dari sononya.”
Sahut Fania masih panjang lebar.
“Tapi kalau membentak seperti menjudge gitu ya ga pernah. Makanya si Prita jadi sakit hati banget. Dia minta gue, Kak Ren, Andrew buat nge jauhin Kak John dari dia. Ya sudahlah gue iyain. Namanya Adek. Lagian waktu itu dia sedih banget yang ga pernah gue liat dia sedih. Eh taunya panjang ampe sekarang sakit atinya si Priwitan sama Kak John.”
Michelle dan Dewa pun manggut – manggut.
“Terus nanti pembukaan kafe yang di Jakarta, Prita masih ga mau datang juga?. Kan dia nanti yang in – charge. Selama ini yang mengurus kan juga dia semua hal yang bersangkutan dengan Kafe kak Fania yang disana.”
“We’ll see about it, Chel. ( Kita liat aja nanti, Chel ). Lagian dia masih sibuk sama gimnastiknya yang mau dia kelarin segala tektek bengeknya, dia juga kan sekarang jadi coach dancer disalah satu sekolah dance. Plus ngamen di kafe kadang – kadang.”
“Di?.”
“Jakarta, Bekasi. Kalo sekarang lagi di Bandung. Lagi jadi additional singer disalah satu kafe disana.” Sahut Fania pada Dewa.
“Sampai kapan?. Si John bukannya mau ke Bandung minggu depan, setelah sampai di Indo nanti?. Kira – kira bakal ketemu ga tuh mereka.” Ucap Dewa dan Fania mengendikkan bahunya.
“Entah.”
“Kak Fania mau bilangin Prita kalau seandainya Kak John jadi ke Bandung dan dia masih disana?.” Tanya Michelle.
“Kali ini gue biarin aja. Biarin deh ah. Pengen liat aja gue kalo si Priwitan ketemu sama Kak John gimana reaksinya.”
“Iya juga Kak Fania. aku jadi ikut penasaran deh mau lihat ekspresi mukanya Prita kalau ketemu Kak John lagi.”
“Paling banter si bule koplak di gaplok sama si Priwitan.”
**
Keluarga Smith sudah berkumpul untuk makan malam.
“🎶Birds flying high you know how I feel, Sun in the sky you know how I feel , Breeze driftin' on by you know how I feel, It's a new dawn, It's a new day, It's a new life, For me, And I'm feeling good ....🎶”
Reno datang sambil bernyanyi dan bergaya dengan wajah sumringah ke ruang makan. Ara yang berada dibelakangnya hanya senyam – senyum saja. Sementara Varen hanya geleng – geleng liat kelakuan Dad nya.
“Varen, Dad kamu salah minum obat?.” Celetuk Mom seraya bertanya pada cucunya yang kini sudah berumur tujuh tahun itu. Dan Varen sudah mulai bisa menggunakan Bahasa Indonesia dalam kesehariannya.
“Sepertinya begitu, Gam.” Sahut Varen yang pembawaannya lebih dewasa daripada umurnya itu pada Gamma ( Grand - Ma ) nya. Yang lain cekikikan.
“Ada apaan sih?. Seneng amat romannya kakak ganteng kuh.” Celetuk Fania.
“Well, everyone. ( Baiklah semua ), I have a very good news ( Aku punya berita yang sangat bagus ).” Ucap Reno dengan wajah sumringah sambil merentangkan tangannya. Mata semua orang kini tertuju padanya. “Come here, Mrs. R. ( Sini, Nyonya R ).”
Reno membawa Ara lebih dekat sambil merengkuh istrinya itu dari belakang.
“Kita akan kedatangan calon anggota keluarga baru.” Ucap Reno sambil mengelus – elus perut Ara. “Adiknya Varen, coming soon!.” Ucapnya lagi sumringah dan disambut ricuhnya sambutan bahagia dari para anggota keluarga mereka yang sedang berkumpul itu.
“Waaaa congrats. Makin rame aja ini rumah bakalan.” Celetuk Fania yang langsung berhambur memeluk Reno dan Ara.
Diikuti oleh anggota keluarganya yang lain.
***
“John, lusa lo jadi balik ke Indo?.” Tanya Jeff pada John selepas makan malam selesai dan seperti biasa mereka sedang berleha – leha di ruang santai.
“Jadi. Lo mau ikut juga?.”
“Iya kayaknya. Kangen gue sama Nathan.”
“Nathan apa ibunya?.”
“Dua – duanya.”
“Kamu belum bisa meyakinkan Jihan memang Jeff untuk bersama dengan kamu?.” Mom ikut bersuara setelah mendengar dua J berbicara.
“Aku tidak ingin memaksanya, Mom.”
“Aku penasaran deh, Kak Jeff itu cinta ga sih sama mamanya Nathan?.” Michelle pun bertanya.
Jeff terdiam, nampak berpikir. “Dia sedang menjalin hubungan dengan seseorang, dan gue menghargainya.” Ucap Jeff. “Gue ga mau egois dengan mengganggu hubungan dia dengan pria itu yang sudah terjalin sebelum gue datang.”
“Nah lo cinta ga sebenernya sama si Jihan, Kak Jeff?.” Celetuk Fania.
‘Cinta?.’ Jeff membatin tapi ia mengendikkan bahunya menjawab pertanyaan Fania.
**
Bersumbang, eh Bersambung lagi deng.
LIKE
KOMEN
VOTE - ( Jika Berkenan )
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 398 Episodes
Comments
Norma Yunita
halo kak.. aku hadir.
5 like untukmu.
salam dari menyusur jejak takdir😊🤗🤗
2021-10-08
1
Irmaya nasa
ko udah habis aja ceritanya.. lanjut dong thor jangan lama"
2021-06-14
1
macil
jd ga sabar part jhon ktemu prita... uppppppppp lg thor yah...
2021-06-14
1