♦BERITA BARU♦
Happy reading...
***************
Mansion Adjieran Smith, London, Inggris
“Hey R, what are you doing here?. I don’t know if you come?. (Hey R, lagi ngapain lo?. Gue ga tahu lo datang?).”
Andrew melirik jam besar di ruangan selurusan matanya. Sedikit heran melihat Reno yang duduk sendirian di halaman belakang sambil menyesap rokoknya dan nampak sedikit puyeng. Sementara waktu sudah menunjukkan tengah malam.
“Any problem?. (Ada masalah?).”
“Nahhhh, if the problems you mean about work and company, it’s all good. (Enggaaaa, kalau yang lo maksud adalah masalah dalam pekerjaan atau perusahaan, semuanya baik – baik aja). Lo sendiri ngapain?.” Sahut Reno.
“Then what makes you look crumpled?. (Terus kenapa lo kelihatan kusut?).Air dispenser di kamar habis. Takut Fania bangun lalu haus, jadi gue ambil dari dapur.”
“Ara....”
“Ara?. What’s wrong with you and my sister in law, hem?. (Ara? Lo sama kakak ipar gue itu kenapa memangnya, hem?).” Andrew duduk di sisi Reno.
“Gue sendiri pun bingung, Ndrew. She’s acting weird. Not like ‘Ara’, more like ‘Fania’. (Dia bersikap aneh. Tidak seperti Ara yang biasanya, tapi malah lebih mirip Fania).”
Andrew terkekeh.
“Kenapa memangnya Ara?. Apa dia mulai belajar mengemudikan mobil dengan kecepatan seperti Fania, atau bahkan membongkar mesin mobil?.”
“Itu jauh lebih masuk akal.”
“Jadi?.” Andrew penasaran.
“You know, one time she’s upset to me, while I don’t know my mistake to her. (Lo tahu, satu waktu dia bilang dia kesal sama gue, dan gue ga tau salah gue apa). Dia kesal gitu aja. I asked, she said that I don’t understand about her. (Gue tanya, dan dia bilang gue ga ngertiin dia). Oke, gue minta maaf.”
Reno mulai bercerita.
“And she said sorry also. (Dan dia juga minta maaf).”
Andrew masih mendengarkan.
“Just because she thought I made her illness as a joke. That’s first. (Cuma karena dia pikir sakit dia gue jadikan bahan becandaan. Itu yang pertama).”
“Ara sakit?.” Andrew menyela sedikit.
“Sakit kepala.”
“Hem ....Terus?.”
“Second (Kedua), I said, she look more beautiful if she’s smiling (Gue bilang, kalau dia lebih cantik kalau tersenyum). And you know what she said?. (Dan lo tahu dia jawab apa?). She said , ‘Oh, jadi kalau aku senyum aja baru aku terlihat cantik dimata kamu?’.” Reno mengutip ucapan Ara dan Andrew langsung tergelak.
‘Fania banget kalau gitu sih, kalau sedang PMS.’
“Ketawa lagi lo!.”
Reno mencebik.
Andrew masih terkekeh.
“Terus?.”
“Ya terus gue minta maaf. Dan dia juga minta maaf.”
“So the problem is?. (Jadi masalahnya adalah?).”
“Gue belum selesai.”
“Okay, okay. Continue. (Oke, oke. Lanjutkan).”
“Dia peluk gue. Gue dilema dong, dia habis marah. Gue peluk takut marah. Jadi gue mikir sejenak. Dan lo tahu dia bilang apa?. Katanya cinta gue udah berkurang sama dia.”
Andrew tergelak lagi.
“Fania sekali. memang itu sih!.”
“See?. (Tahu kan?).” Sahut Reno.
“Maybe (mungkin) Ara sedang PMS?.” Ucap Andrew. “Fania juga suka begitu kalau PMS. Semua yang gue lakukan
tampak salah buat dia.”
“Lo tahu kan, Ara itu wanita yang cukup tenang. Jadi kalau dia seperti ini gue pusing. Bahkan saat PMS pun dia masih stabil, ga uring – uringan seperti ini.” Ucap Reno setengah frustasi.
Andrew manggut – manggut. Mengiyakan ucapan Reno.
“Mungkin lo harus ajak Ara ke Dokter R.”
“Psikiater maksud lo?.” Reno menatap Andrew malas. “Lo pikir Ara kena gangguan kejiwaan?.”
Andrew tergelak lagi.
Tak lama menepuk – nepuk bahu Reno.
“Sepertinya adiknya Varen Coming Soon (Akan datang), R.”
*****
Pagi hari masih di Mansion utama Keluarga Adjieran Smith
“Moommmmm.” Suara Michelle mewarnai pagi hari di Mansion yang kini cukup ramai itu.
Setelah insiden patah hatinya Michelle berlanjut ke insiden ‘kecelakaan’ nya Michelle dan Dewa hingga akhirnya mereka dinikahkan dan kini Michelle baru saja melahirkan seorang putri cantik yang kini sudah berusia sebulan.
Meski Dewa mengajak Michelle untuk membeli rumah dan tinggal sendiri seperti Reno dan Andrew, yah walau ga
sepenuhnya rumah mereka juga ditinggali, karena setiap minggu pasti akan rolling tinggal di Mansion, tapi Michelle menolak. Ga siap kalo kata Michelle, ribet apalagi punya udah punya anak gini. Dan Dewa hanya pasrah, mengikuti
keinginan Michelle.
“Apaan sih Chel, pagi – pagi udah teriak?.”
Fania menghampiri Michelle yang nampak kerepotan dengan putrinya yang sedang menangis itu.
“Hon, cepet dong nanti Varen terlambat ke sekolah!.” Satu teriakan lagi dari Ara.
“Yes Babe, five minute (Iya sayang, lima menit).”
‘Set dah ini rumah ape pasar.’
Fania geleng – geleng melihat suasana Mansion yang lumayan ramai pagi ini. Minggu ini semua anggota Keluarga memang lengkap ada di London. Minus Keluarga Cemara tapi.
“Uh thayank, baby Mika kenapa kejer begini ....?.”
Fania meraih Baby Mika dari tangan Michelle.
“Tau ini aku bingung, nangis terus dari tadi.” Michelle memijat pelipisnya. “Andrea sama Varen perasaan waktu bayi ga seperti ini.”
“Lapar mungkin dia.” Ucap Fania sambil membuai baby Mika. “Kak Dewa mana?.”
“Kak Dewa lagi mandi.”
“Udah sana lo sarapan, asi lo dikit kali, sementara Mika masih laper. Biar baby Mika sama gue dulu.”
Fania turun menuju ruang makan. Michelle pun sama.
“Ga apa – apa Kak Fania, baby Mika sama Kak Fania?.”
“Ini buktinya anak lo udah diem gue gendong.” Sahut Fania sambil membuai baby Mika ditangannya. “Makanya yang ikhlas jadi emak.”
“Ya ampun Kak Faniaaa aku udah ikhlas banget, sampe bela – belain ga tidur jagain dia.”
“Ya udeh sana sarapan duluan. Ngomong aje. Jangan lupa tuh suaminya diurusin.”
“Iya Kakak iparku yang cakepnya minta Ampuuuunnn.” Michelle menuruti ucapan sang kakak ipar yang baik hatinya tapi suka ceplas – ceplos mulutnya. Untung sudah terbiasa si Michelle, menghadapi nyinyiran Fania.
Andrew pun menghampiri Fania yang sedang memegang baby Mika bersama Andrea dalam gendongannya.
“Baby..” Andrea mengulurkan tangannya untuk menyentuh baby Mika, dan Fania mendekatkan putrinya Michelle itu pada Andrea.
“Yes, baby Mi - ....”
“Ka ..”
Andrea meneruskan kalimat Mommanya itu sambil tersenyum lebar. Membuat kedua orang tuanya itu pun ikut tersenyum lebar.
“Baby Mika kenapa?. Tadi aku dengar dia menangis kencang.”
Andrew bertanya pada Fania.
“Iya tadi rewel sebentar. Paling juga ini nih emaknya gendong kaga bener. Jadi si Mika ga nyaman.”
Tak lama Dewa pun datang. “Pagi semua.”
Dewa menyapa semua orang dan mereka pun membalas sapaan Dewa.
“Sini Naomy, biar Mika sama aku aja.”
Dewa meminta baby Mika dari Fania. “Udah Kak Dewa mending sarapan dulu aja itu bareng Michelle. Biar Mika sama gue dulu.”
“Ga apa – apa Naomy. Kamu aja mendingan yang sarapan sama Andrew. Andrea juga kasihan kan, dia mau sarapan juga.”
“Santai Kak. Andrea nanti kan ditaro disitu. Dia juga lagi belajar makan sendiri, biar kata ble petan juga.”
Fania menunjuk kursi bayi Andrea yang sudah ditempatkan ditengah kursinya dan Andrew diruang makan tersebut.
“Udah santai aja, Wa. Anak lo juga udah tenang itu. Nanti pindah tangan malah dia terganggu.” Sahut Andrew.
Dewa pun akhirnya mengangguk, lalu langsung duduk disamping Michelle.
“Sebentar lagi aku selesai kok, Kak Fania.”
Michelle bersuara.
“Santai aja Chel, ini baby Mika juga udah tidur.”
Fania berkata pelan. Lalu ia membawa baby Mika menjauh dari ruang makan yang lumayan rusuh itu.
Sementara yang lain melanjutkan sarapan mereka, dan para pria yang bekerja langsung berangkat menuju Perusahaan, terkecuali John dan Dewa yang pagi ini masih terlihat santai.
John, yang memang belum dibutuhkan di Perusahaan, karena untuk di London orang kepercayaan Reno yang aktif hanyalah Nino. Dan John sedang berada di London sampai beberapa hari ke depan untuk mengurusi bisnisnya sendiri.
Sementara Dewa yang memang pengusaha kuliner itu sih, serah dia kerjanya. Hanya tinggal mengawasi dua cabang restoran yang ia punya. Sementara dia sedang merencanakan untuk membuka gerai restorannya di London, sambil membantu Fania mengelola kafe yang baru dirintisnya.
***
“Jol.” John menghampiri Fania yang nampak sedang berdiskusi dengan Dewa di ruang santai bersama Michelle dan Mom juga di dekat mereka. Sementara Ara ikut pergi bersama Reno dan Varen.
Fania menoleh pada John.
“Kenapa Kak?.”
“Kafe yang di Jakarta kapan mau lo resmikan?.”
“Ini gue lagi bahas sama Kak Dewa.” Fania menjawab pertanyaan John. “Kenapa emang?.”
“Ga apa – apa.” Sahut John. “Nanti yang in – charge disana siapa?.”
“Si Priwitan.”
Fania langsung mengalihkan pandangannya sambil menggigit bibir bawahnya. Sadar kalo keceplosan di depan John.
‘Haish!.’
Sementara John nampak setengah terkejut. “Prita?.”
“Iye.”
“Dia mau memangnya?.”
“Masih dia pikirin.”
“Oh.” John ber oh ria. “Dia sebenarnya dimana sih Jol sekarang?. Sibuk apa dia?. Kuliah lagi?.”
“Kaga mau kuliah die. Kan gue udah pernah bilang. Milih kursus aje.”
“Terus dia dimana sekarang?.”
“Kepo!.” Celetuk Michelle yang sedang santai karena baby Mika sedang tidur di box bayi yang berada dekat dengan dirinya. Sementara Mom sedang mengajak Andrea yang aktif kek emaknya itu bermain.
“Ck!. Ga usah usil mamah muda!.”
“Tau ih. Lo nanya – nanya mulu, Kak. Lo cari sendiri lah keberadaan si Priwitan. Masa satu setengah tahun lo kaga bisa nemuin keberadaan dia?. Katanya hebat. Sia – sia tuh kakak ganteng gue mempekerjakan elo. Nemuin si Prita aje lo kaga bisa.”
Fania terkekeh berikut tiga orang lainnya.
“Eh, kalau suami dan kakak lo sama si bule gila itu ga ikut campur menyembunyikan keberadaan si Priwitan termasuk juga elo semua, sudah lama gue bisa menemukan keberadaan itu anak.”
John berkata setengah ketus, lagi – lagi Fania terkekeh.
“Jadi dia sibuk kursus sekarang?. Terus gimnastik nya?.” Tanya John.
“Kursusnya mah udah selesai dari kapan tau. Biar kadang pea, tapi kalo soal pelajaran pinter dia.”
John, Dewa, Michelle dan Mom terkekeh mendengar ucapan Fania.
“Elo nih. Adik lo cakep gitu lo katain pea.”
“Ade gue ini.” Sahut Fania.
“Terus gimnastiknya?. Masih aktif dia?.”
“Masih. Mau ikut kejuaraan lagi. Udah ah. Nanya mulu lo kayak reporter.”
Fania hendak melanjutkan diskusinya dengan Dewa yang sudah kembali melihat – lihat beberapa berkas yang dia pegang.
“Jadi Cuma sibuk gimnastik aja?.”
John masih bertanya.
“Engga juga. Ada kesibukan laen.”
“Kesibukan apa?.”
“Sibuk ngumpulin sekarung berlian. Jadi wanita panggilan.”
“Apa?!.”
***
Uweeewww ...
To be continue ah....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 398 Episodes
Comments
macil
sya yg paling semangat kalo di selingin cerita jhon...emmm ara hamil..kpan jhoprit ketemunya thor...besok pagi bangun tidur udah ada pemberitauan up ya thor hahahhaha
2021-06-14
2
Kayissa Mazea
hadirrr ihh rasa ya suka banget bisa ketemu sama keluarga smith dan cemara lagi ,sih authornya sengaja nyembunyiin prita ya biar nanti pas John liat prita klepek klepek kak johnya hhh
2021-06-14
3